Media alternatif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Subbagian dengan huruf tebal)
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Media alternatif''' adalah bentuk [[media]] yang berbeda dari bentuk media yang dominan dari segi konten, cara produksi, ataupun cara distribusi mereka. Media alternatif, seperti media pada umumnya, dapat memiliki banyak bentuk seperti cetak, audio, video, internet, atau seni jalanan. beberapa di antara contoh media alternatif adalah radio komunitas seperti [[Marsinah F.M]] yang kerap membahas isu buruh dan perempuan, ataupun majalah berbahasa daerah seperti [[Damar Jati]].
 
Definisi yang pasti dari media alternatif masih sulit didapatkan, dan bergantung pada definisi dari [[media arus utama]] yang dominan. Pada akhirnya, media arus utama kerap didefinisikan sebagai media yang menjangkau banyak khalayak dan mencerminkan pemikiran, aktivitas, atau isu yang dominan.<ref>Chomsky, Noam,  ''"What makes mainstream media mainstream"'', October 1997.</ref> Media arus utama juga sering digambarkan mewakili kepentingan pemerintah dan korporasi,<ref>Herman, E., & Chomsky, N. (1988). Manufacturing consent: The political economy of the mass media. New York: Pantheon Books.</ref> sehingga media alternatif kerap didefinisikan sebagai media non-komersilkomersial yang merepresentasikan berbagai kepentingan golongan yang berada di luar arus utama seperti golongan miskin, minoritas etnis dan politis, buruh, perempuan, hingga golongan [[LGBT]].<ref>Atton, Chris. (2002). Alternative Media. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.</ref> Media-media ini berusaha menyuarakan berbagai suara dan sudut pandang yang kerap terlewatkan, seperti isu buruh perempuan yang kerap diangkat oleh Marsinah F.M, dan membangun komunitas berdasarkan identitas.
 
Media alternatif sering didefinisikan sebagai anti-hegemoni, yaitu melawan berbagai nilai dan kepercayaan yang dominan dalam suatu budaya (lihat [[Antonio Gramsci]]). Posisi media alternatif akhirnya cenderung terpolarisasi pada sudut pandang tertentu, dan juga berukuran lebih kecil dibandingkan media arus utama. Namun lagi-lagi definisi media alternatif sebagai antitesis dari media arus utama menjadi terbatas, dan pendekatan kajian moderenmodern mengenai media alternatif terus berupaya memperjelas bagaimana dan di mana media alternatif dibuat dan juga bagaimana dinamika hubungan antara media alternatif dan khalayaknya.<ref>Lievrouw, L. (2011). Introduction. In Alternative and Activist New Media (pp. 1–27). Polity.</ref>
 
== Pendekatan dan praktekpraktik ==
Berbagai pendekatan akademis dapat digunakan untuk dapat lebih memahami media alternatif. Setiap pendekatan berfokus pada aspek tertentu dari media ini, di antaranya dari aspek ruang publik, pergerakan sosial, dan partisipasi komunitas.
 
Baris 13:
Dalam konsep ruang publik Habermas, partisipasi harus bersifat terbuka bagi setiap orang, semua partisipan harus menganggap setara satu sama lain, dan setiap isu hatus terbuka untuk dibicarakan. Namun, konsep ruang publik ini tidak memperhitungkan golongan minoritas yang kepentingannya tetap akan terpinggirkan bahkan dalam kondisi ruang publik yang bebas dan rasional. Muncul pemikiran baru dari filsuf seperti [[Nancy Fraser]] yang menegaskan perlunya beberapa ruang publik yang merdeka, di mana kelompok-kelompok kecil tersebut bisa mendiskusikan isu-isu yang sesuai dengan kepentingan mereka sebelum mereka mendorong isu tersebut ke masyarakat luas.<ref>Fraser, N. (1990). Rethinking the public sphere: A contribution to the critique of actually existing democracy. Social text, 56-80.</ref> Sifat-sifat media alternatif cocok dengan teori ini, di mana ia memiliki posisi sebagai pengikat komunitas sebelum akhirnya mendorong kepentingan-kepentingan mereka ke dalam wacana publik dengan menentang hegemoni. Misalnya, sebagai contoh adalah [[Q! Film Festival]] yang membangun identitas dan komunitas LGBTQ, sambil menentang berbagai pandangan hegemonik yang telah ada kepada golongan LGBTQ.
 
Todd Gitlin juga memiliki pemikiran serupa mengenai ruang publik yang terbagi-bagi. Ia menganggap bahwa ruang publik tidak mungkin bersifat 'monolitik' seperti yang dikonsepkan Habermas. Ia mengajukan konsep ''sphericules'' (ruang publik kecil, dari ''public sphere'') yang bersifat banyak, tercerai-berai namun saling terhubung. Perbedaan epistemologis dan spesifikasi bahasa menjadi pondasi dari kelompok-kelompok kecil tersebut.<ref>Gitlin, T. (1989). Public Spheres or public sphericules? In T. Liebes and J. Curran (eds.) Media, Ritual and Identity. New York: Routledge. </ref> Gitlin kemudian memprediksi penelantaran dari sebuah ruang publik besar kepada banyak ''sphericule'' yang menarik partisipasi melalui "pengembangan berbagai kelompok-kelompok khusus yang bergabung berdasarkan kecocokan dan kepentingan." Gitlin sendiri tidak yakin apakah perpecahan yang ditimbulkan dari munculnya ''sphericule'' adalah hal baik bagi demokrasi. Konsep ''sphericule'' Gitlin juga cocok dengan berbagai fungsi media alternatif sebagai tempat berkumpulnya minoritas dari segi budaya, politis dan ekonomi untuk membentuk identitas dan membangun komunitas.
 
=== Media gerakan sosial ===
[[Gerakan sosial]]  adalah aktivitas sosial berupa tindakan sekelompok yang terkadang merupakan kelompok informal berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. Media gerakan sosial adalah bagaimana media digunakan dalam sebuah pergerakan sosial. Mengingat gerakan sosial sering kali berupa tantangan terhadap nilai dominan, maka media yang digunakan cenderung berupa media alternatif.
 
Komunikasi dan penggunaan media mengambil peranan yang cukup penting dalam menentukan sukes atau tidaknya sebuah gerakan sosial. Ada kecenderungan dari media arus utama untuk menghambat sebuah gerakan sosial,<ref>Stein, Laura (2009). "Social movement web use in theory and practice: a content analysis of US movement websites".  ''New Media & Society''. </ref> karena kecenderungan mereka untuk membela kepentingan otoritas dan menjaga ''status quo.'' Masalah dalam peliputan oleh media arus utama ini kerap disebut sebagai paradigma protes. Paradigma ini mudah diamati dengan cara melihat kecenderungan media arus utama dalam meliput aksi-aksi protes, di mana aksi protes sering kali direduksi sebagai sebuah tontonan dengan mengacuhkan pemikiran dan alasan di balik gerakan sosial tersebut, Media arus utama justru kerap kali mengeksploitasi faktor kekerasan, dramatisme, dan jangkar visual lainnya.<ref>Douglas M. McLeod, News Coverage and Social Protest: How the Media's Protect Paradigm Exacerbates Social Conflict, 2007 J. Disp. Resol. (2007)</ref>
 
Hal ini membuat gerakan sosial seringkalisering kali mengandalkan media alternatif untuk mendiseminasikan pesan mereka dan membangkitkan kohesivitas pergerakan. Misalnya, adalah pergerakan [[Organisasi Papua Merdeka|Organisasi Papua Merdeka (OPM)]] yang tentunya tidak mendapat ruang sedikit pun di media arus utama. Mereka akhirnya kerap menggunakan media alternatif seperti blog untuk menyuarakan kepentingan mereka.
 
== Bentuk Media ==
Baris 27:
Media alternatif cetak biasanya berupa publikasi cetak yang menyuarakan pendapat yang berbeda atau menentang arus utama dalam bentuk koran, majalah, [[zine]], pamflet, dan lain-lain. Salah satu bentuk jamak dari media ini adalah majalah-majalah alternatif yang mengincar segmen minoritas tertentu, seperti Majalah Kobra yang mengincar subkultur musik independen, atau majalah yang menyuarakan kepentingan minoritas yang sering teracuhkan seperti Trompet Migran yang membela hak-hak buruh migran.
 
=== '''Radio''' ===
Radio adalah salah satu platform media alternatif yang cukup populer karena ongkos yang murah, kemudahan penggunaan, serta jangkauan yang lebih baik. Di Indonesia, banyak radio alternatif muncul untuk memenuhi kebutuhan suatu golongan etnis tertentu akan budaya yang familiar. Radio-radio semacam ini kerap kali menggunakan bahasa daerah dan bermuatan hiburan serta berita lokal.
 
Contoh lain, adalah radio alternatif yang bertujuan membela kepentingan golongan termarjinalkantermarginalkan tertentu seperti Marsinah F.M, yang terus menyuarakan pembelaan atas hak buruh dan perempuan, menyediakan jasa advokasi, dan menjadi agen pendidikan bagi golongan tersebut.
 
=== Video dan Film ===
Baris 38:
 
=== Internet ===
Media internet merupaka salah satu kanal yang paling jamak digunakan oleh media alternatif, namuntetapi juga menimbulkan kebingungan dalam dikotomi alternatif - arus utama. Pertama, berbagai situs atau layanan internet seperti blog, [[Twitter]], dan [[Facebook]] merupakan media yang dimiliki oleh korporasi besar dan bermotif keuntungan, namuntetapi di sisi lain media ini juga tidak memiliki karakter media arus utama tradisional seperti fungsi ''gatekeeping''. Khalayak media baru lebih bebas menentukan sendiri apa isu yang dianggap penting, dan mereka juga memiliki kemampuan untuk turut memproduksi konten dengan mudah.
 
Kedua, internet menyediakan banyak ruang untuk pergerakan sosial dalam bentuk jaringan hubungan personal, yang membuat tindakan kolektif jauh lebih mudah. Internet ini juga dengan mudah menyediakan ruang bagi golongan yang tidak memiliki posisi di wacana arus utama. Teknologi internet juga relatif mudah dimanfaatkan individu untuk menghindari kekangan-kekangan politik atau ekonomis (contoh, ''ad blocker'') yang identik dengan media arus utama.
Baris 47:
{{reflist}}
 
[[Kategori:Media alternatif]]
{{Uncategorized|date=Januari 2016}}