Adirata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ru:Адхиратха
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox
| Nama = Adirata
| Image = <!--Adirata solo.jpg-->
[[mr:|Devanagari = अधिरथ]]
| Caption = Sosok Adirata versi wayang
|Ejaan_Sanskerta = Adhiratha
| Kasta = Suta (golongan kusir)
| Caption = Sosok Adirata versi wayang
| Profesi = kusir
| Kasta = Suta''suta'' (golongan kusir)
| Pasangan = [[Radha (Mahabharata)|Radha]]
| Profesi = kusir
| Anak = [[Karna]] (anak angkat)
| KitabTokoh = ''[[Mahabharata]]''
|Kitab = ''[[Mahabharata]]''
|Tempat=[[Hastinapura]]
| PasanganIstri = [[Radha (Mahabharata)|Radha]]
| Anak = [[Karna]] (anak angkat) dan beberapa putra
|Kitab = ''[[Mahabharata]]''
}}
Dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', '''Adirata''' ({{Sanskerta|अधिरथ; ''|Adhiratha'')}} adalah seorang [[kusir]] dan merupakan ayah angkat Adipati [[Karna]]. IaAnak menjabat sebagai kusir Raja [[Dretarastra]]. Anaknya — [[Karna]] —angkatnya menjadi [[kesatria]] tangguh sekaligus raja di [[Kerajaan Angga|Angga]] dan turut berpartisipasi dalam [[perang di Kurukshetra]].
 
Tidak banyak kisah tentang Adirata yang ditemukan dalam kitab ''[[Mahabharata]]''. Dalam terjemahan [[Kisari Mohan Ganguli]], kisahnya terdapat dalam ''Mahabharata'' jilid ke-1 (''[[Adiparwa]]'') dan ke-3 (''[[Wanaparwa]]''). Kisahnya mengangkat Karna sebagai anak tercatat dalam ''[[Wanaparwa]]'', dan dituturkan sebagai kisah kilas balik dengan [[Wesampayana]] sebagai naratornya. Kemudian kisah saat anak angkat Adirata sudah dewasa diceritakan dalam ''[[Adiparwa]]''.
== Adirata dalam ''Mahabharata'' ==
 
== Kisah ==
Adirata memungut [[Karna]] ([[Radheya]]) di [[sungai Gangga]], pada saat ia melakukan sembahyang pagi. Mulanya Adirata melihat sesuatu berkilauan di tengah sungai, seperti permata yang mengambang. Namun setelah benda tersebut mendekat, Adirata sadar bahwa benda itu adalah sebuah kotak. Kemudian ia berenang untuk meraih kotak tersebut, dan mendapati bahwa di dalamnya terdapat seorang bayi. Di dalam kotak tersebut juga terbungkus [[baju zirah]] dan [[anting-anting]].
 
AdirataDalam memungutkitab ''[[KarnaWanaparwa]]'' terjemahan ([[RadheyaKisari Mohan Ganguli]], dikisahkan bahwa Adirata memungut Karna (Radheya) di [[sungai Gangga]], pada saat ia melakukan sembahyang pagi bersama istrinya, [[Radha (Mahabharata)|Radha]]. Mulanya Adirata melihat sesuatu berkilauan di tengah sungai, seperti permata yang mengambang. Namun setelah benda tersebut mendekat, Adirata sadar bahwa benda itu adalah sebuah kotak. Kemudian ia berenang untuk meraih kotak tersebut, dan mendapati bahwa di dalamnya terdapat seorang bayi. Di dalam kotak tersebut juga terbungkus [[baju zirah]] dan [[anting-anting]].
Setelah memungut bayi tersebut, Adirata segera memberitahu istrinya, yaitu [[Radha (Mahabharata)|Radha]]. Kemudian mereka menamai bayi tersebut Wasusena, karena pada saat ditemukan, anak tersebut disertai dengan baju zirah dan anting-anting. Namun, Adirata sering memanggilnya Radheya, yang secara harfiah berarti putra Radha.
 
Setelah memungut bayi tersebut, Adirata segera memberitahu istrinya, yaitu [[Radha (Mahabharata)|Radha]]. Kemudian mereka menamai bayi tersebut WasusenaBasusena, karena pada saat ditemukan, anak tersebut disertai dengan baju zirah dan anting-anting. Namun, Adirata sering memanggilnya Radheya, suatu [[matronimik]] dalam [[bahasa Sanskerta]] yang secara [[harfiah]] berarti "putra Radha". Menurut kitab ''Wanaparwa'', setelah Adirata mengangkat anak, tak lama kemudian istrinya melahirkan beberapa putra.
Adirata dan Radha merawat Radheya dengan penuh kasih sayang. Pada saat Radheya berusia enam belas tahun, Adirata membelikannya sebuah kereta dan kuda. Namun minat Radheya mengarah kepada ilmu perang dan panah. Ia tidak tertarik untuk menjadi seorang kusir seperti ayahnya. Dengan mengamati kepribadian tersebut, Adirata yakin bahwa Radheya merupakan keturunan [[ksatriya]]. Kemudian, karena merasa Radheya sudah cukup dewasa untuk mengetahui asal-usulnya, maka Adirata dan Radha pun menceritakan masa lalu Radheya. Mereka juga memberitahukan dimana ia dipungut dan bagaimana keadaannya pada saat itu. Setelah mendengar penjelasan orangtuanya, Radheya pergi merantau, lalu berguru pada [[Parasurama]] ([[Parasurama|Rama Bhargawa]]) untuk menjadi seorang [[kesatria]].
 
Adirata dan Radha merawat Radheya dengan penuh kasih sayang. Pada saat Radheya berusia enam belas tahun, Adirata membelikannya sebuah kereta dan kuda. Namun minat Radheya mengarah kepada ilmu perang dan panah. Ia tidak tertarik untuk menjadi seorang kusir seperti ayahnya. Dengan mengamati kepribadian tersebut, Adirata yakin bahwa Radheya merupakan keturunan [[ksatriyakesatria]]. Kemudian,Setelah karenamerasa merasabahwa Radheya sudah cukup dewasa untuk mengetahui asal-usulnya, maka Adirata dan Radha pun menceritakan masa lalu Radheya. Mereka juga memberitahukan dimanadi mana ia dipungut dan bagaimana keadaannya pada saat itu. Setelah mendengar penjelasan orangtuanya, Radheya pergi merantau, lalu berguru pada [[Parasurama]] ([[Parasurama|Rama Bhargawa]]) untuk menjadi seorang [[kesatria]].
Bertahun-tahun kemudian, pada saat sebuah turnamen diselenggarakan di [[Hastinapura]], Radheya turut serta meski tak diundang. Pada acara tersebut, [[Duryodana]] mengangkat Radheya menjadi raja di [[kerajaan Angga|Angga]], sebab wilayah tersebut belum memiliki raja. Setelah mengetahui anaknya dinobatkan sebagai raja, Adirata meuncul di tengah kerumunan penduduk Hastinapura untuk memberi doa restu pada Radheya. Kemunculan Radheya tersebut menjadi bahan ejekan bagi [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], sebab Radheya yang dianggapnya seorang kesatria, ternyata hanyalah putra seorang kusir. Mendengar ejekan tersebut, Radheya hanya bisa menahan marah, sedangkan Duryodana membelanya.
 
Bertahun-tahun kemudian, pada saat sebuah turnamen diselenggarakan di [[Hastinapura]], Radheya turut serta meski tak diundang. Pada acara tersebut, [[Duryodana]] mengangkat Radheya menjadi raja di [[kerajaan Angga|Angga]], sebab wilayah tersebut belum memiliki raja. Setelah mengetahui anaknya dinobatkan sebagai raja, Adirata meunculmuncul di tengah kerumunan penduduk Hastinapura untuk memberimenyaksikan doaacara restutersebut padalebih Radheyadekat. KemunculanDengan Radheyatubuh tersebutgemetar menjadidan bahandipandu ejekandengan bagisebuah [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]]tongkat, sebabAdirata Radheyamemberikan yangrestu dianggapnya seorang kesatria, ternyata hanyalahkepada putra seorang kusir. Mendengar ejekan tersebut, Radheya hanya bisa menahan marah, sedangkan Duryodana membelanyaangkatnya.
 
== Pranala luar ==
{{tokoh mahabharata}}
* [https://www.sacred-texts.com/hin/m03/m03307.htm ''The Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa. Book III: Vana Parva.'' - Section CCCVII]
* [https://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01139.htm ''The Mahabharata of Krishna Dvaipayana Vyasa. Book I: Adhi Parva.'' - Section CXXXVIII]
 
{{Mahabharata}}
{{mahabharata-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
 
[[en:Adhiratha]]
[[gu:અધિરથ]]
[[ml:അധിരഥൻ]]
[[mr:अधिरथ]]
[[pt:Adhiratha]]
[[ru:Адхиратха]]
[[su:Adirata]]
[[ta:அதிரதன்]]