Senggak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{unreferenced}}'''Senggak''' adalah seni olah suara manusia berupa sorakan yang dilakukan oleh pria dewasa dengan banyak orang secara keras, tegas, kompak dan serempak untuk mengiringi kesenian [[Reog (Ponorogo)|Reyog Ponorogo]] untuk meningkatkan semangat. Kata Senggak berasal dari bahasa Jawa panaragan yang berarti sorakan.<ref>{{Cite web}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Selompret Reyog dan Senggak jaman dulu.jpg|thumbjmpl|257x257px|Suasan penyenggak Reyog Tahun 1990]]
Awalnya senggak adalah semacam Yel-yel militer kerajaan Bantarangin untuk menyemangati diri, hingga tibalah pertarungan antara kedua raja Kelana sewandana dari Kerajaan Bantarangin dengan raja singo barong dari kerajaan Lodaya, Kekuatan Raja Singo Barong yang lebih unggul membuat raja kelana sewandana mulai tersudutkan dan lemah. tetapi Seluruh prajurit Bantarangin selalu menyemangati rajanya untuk bangkit dengan sorakan, alhasil Raja kelana sewandana mengeluarkan pusaka berupa cambuk bernama kiai Samandiman yang di arahkan ke raja singo barong berkali-kali hingga tumbang dan kalah.
 
Baris 8:
Sorakan yang bernuansa Militer tersebut memiliki pakem Olah Suara Seperti:
 
Hak'e Hak'e Hok'ya Hok'ya
 
Hok'e oweo oweo yak yak hok'ya
 
Hyuh hasolo hasololo asololoe hok'ya