Kukang bangka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambah gambar dari properti: gambar (P18) di item Wikidata
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
| status2_system = CITES
| status2_ref = <ref name=CITES/>
| image = Nycticebus bancanus.jpg
| image_width =
| regnum = [[Animal]]ia
Baris 30:
== Agihan dan ekologi ==
Kukang bangka menyebar di Pulau [[Bangka]] dan di wilayah barat daya Pulau [[Kalimantan]]; ke utara tidak melampaui aliran S. [[Kapuas]] dan ke timur tidak melewati S. [[Barito]]. Di wilayah Provinsi [[Kalimantan Barat]], agihan kukang ini ditemukan bertumpang tindih (simpatrik) dengan agihan [[kukang kalimantan]]; akan tetapi di bagian sudut barat daya P. Kalimantan dan di P. Bangka, kukang bangka adalah satu-satunya jenis kukang yang didapati di sana.<ref name=mund/>
 
== Berbisa[sunting | sunting sumber] ==
Kukang adalah satu-satunya primata berbisa<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]][[Kukang jawa#cite note-26|[26]]]</sup>. Di alam liar, kukang menggunakan racun untuk kompetisi intraspesifik<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]]</sup>. Racun membantu kukang dalam berkompetisi untuk mendapatkan makanan, daerah kekuasaan, dan pasangan. Racun kukang dapat menyebabkan luka bernanah, nekrosis dan merupakan penyebab utama kematian kukang di pusat penyelamatan dan kebun binatang<sup>[[Kukang jawa#cite note-27|[27]]]</sup>. Racun kukang terdiri dari cairan kelenjar brakial dan air liur - komponen ini dapat bertindak secara terpisah; atau dikombinasikan untuk menciptakan racun yang lebih kuat<sup>[[Kukang jawa#cite note-28|[28]]]</sup>. Racun kukang dapat dibuktikan melalui penelitin laboratorium, pengalaman dari warga sekitar<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>, dan pengamatan perilaku ekologi<sup>[[Kukang jawa#cite note-30|[30]]]</sup>. Dalam kukang liar tidak akan secara alami bersentuhan dengan manusia - perdagangan hewan peliharaan ilegal memaksa kontak semacam itu dan mempertaruhkan nyawa manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-31|[31]]]</sup>. Kukang memiliki gigitan yang dapat membunuh manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-32|[32]]]</sup>. Jika kukang menggigit manusia, ada berbagai komplikasi medis; yang paling parah termasuk syok anafilaktik yang mengancam jiwa dan cacat permanen<sup>[[Kukang jawa#cite note-33|[33]]][[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>; kematian telah dilaporkan<sup>[[Kukang jawa#cite note-34|[34]]]</sup>. Kukang tetap beracun dan berbahaya bahkan jika mereka tidak memiliki gigi<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>
 
== Berbisa[sunting | sunting sumber] ==
Kukang adalah satu-satunya primata berbisa<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]][[Kukang jawa#cite note-26|[26]]]</sup>. Di alam liar, kukang menggunakan racun untuk kompetisi intraspesifik<sup>[[Kukang jawa#cite note-:0-25|[25]]]</sup>. Racun membantu kukang dalam berkompetisi untuk mendapatkan makanan, daerah kekuasaan, dan pasangan. Racun kukang dapat menyebabkan luka bernanah, nekrosis dan merupakan penyebab utama kematian kukang di pusat penyelamatan dan kebun binatang<sup>[[Kukang jawa#cite note-27|[27]]]</sup>. Racun kukang terdiri dari cairan kelenjar brakial dan air liur - komponen ini dapat bertindak secara terpisah; atau dikombinasikan untuk menciptakan racun yang lebih kuat<sup>[[Kukang jawa#cite note-28|[28]]]</sup>. Racun kukang dapat dibuktikan melalui penelitin laboratorium, pengalaman dari warga sekitar<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>, dan pengamatan perilaku ekologi<sup>[[Kukang jawa#cite note-30|[30]]]</sup>. Dalam kukang liar tidak akan secara alami bersentuhan dengan manusia - perdagangan hewan peliharaan ilegal memaksa kontak semacam itu dan mempertaruhkan nyawa manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-31|[31]]]</sup>. Kukang memiliki gigitan yang dapat membunuh manusia<sup>[[Kukang jawa#cite note-32|[32]]]</sup>. Jika kukang menggigit manusia, ada berbagai komplikasi medis; yang paling parah termasuk syok anafilaktik yang mengancam jiwa dan cacat permanen<sup>[[Kukang jawa#cite note-33|[33]]][[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>; kematian telah dilaporkan<sup>[[Kukang jawa#cite note-34|[34]]]</sup>. Kukang tetap beracun dan berbahaya bahkan jika mereka tidak memiliki gigi<sup>[[Kukang jawa#cite note-:1-29|[29]]]</sup>
 
== Konservasi ==
Baris 45 ⟶ 39:
''Nycticebus bancanus'' pertama kali dideskripsi pada 1906 oleh [[Marcus Ward Lyon, Jr.]], seorang ahli mamalia bangsa [[Amerika]]. Deskripsi itu dibuat atas dasar satu-satunya spesimen kulit dan tengkorak hewan betina yang dikoleksi oleh W.L. Abbott pada Juni 1904 dari Teluk Klabat, Bangka; [[spesimen tipe]] itu kini tersimpan dalam koleksi Museum Nasional Amerika (USNM) no 124907.<ref name=lyon/>
 
Pada 1939 [[Reginald Innes Pocock]] menulis revisi beberapa jenis ''Nycticebus'' yang telah diterbitkan deskripsinya, dan berkesimpulan bahwa semua jenis kukang itu hanya satu [[spesies]] saja, yakni ''[[Nycticebus coucang|N.&nbsp;coucang]]''.<ref>{{aut|Pocock, R.I.}} 1939. ''The fauna of British India, including Ceylon and Burma. Mammalia'', vol. '''1''': 165. London: Taylor and Francis.</ref> Sejak saat itu ''N. bancanus'' hanya dianggap sebagai varian dari [[kukang borneo]], baik sebagai bagian dari anak jenis ''N. coucang menagensis'' atau punataupun bagian dari jenis ''[[Nycticebus menagensis|N.&nbsp;menagensis]]''.
 
Sampai kemudian, pada 2012, hasil kajian Mund dkk. terhadap pola pewarnaan wajah dan beberapa ciri kukang lainnya, dikaitkan dengan wilayah sebarannya, mendapatkan bahwa kukang borneo ''N. menagensis'' (''{{small|[[sensu lato]]}}'') sebetulnya terdiri dari beberapa spesies yang valid. Spesies-spesies tersebut adalah ''N. bancanus'', ''[[Nycticebus borneanus|N. borneanus]]'', serta satu spesies baru ''[[Nycticebus kayan|N. kayan]]'', selain dari ''N. menagensis'' (''{{small|[[sensu stricto]]}}'') sendiri.<ref name=mund/>
Baris 51 ⟶ 45:
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
{{Taxonbar|from=Q1385338}}
 
[[Kategori:Nycticebus]]