Majalah KA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 28:
MKA bermula dari pembicaraan antara Yohanes Soegeng Setyo (Soegeng) dan Sudjono A.F. tentang banyaknya permintaan penumpang di Katalog Televisi Kereta Api (KATV) pada tahun 2006 untuk menerbitkan sebuah media informasi sektor perkeretaapian, dengan modal sendiri.<ref>Majalah KA Edisi ke-100. November 2014</ref> Sudjono kemudian meminta artikel-artikel dari para penulis di sektor kereta api untuk diterbitkan di majalah yang kemudian diberi nama ''Majalah KA'' (MKA). Pada akhirnya, terbitlah edisi pertama MKA pada bulan Agustus 2006.
 
Berbagai cobaan telah didapat oleh MKA. MKA untuk pertama kalinya, mencoba mewawancarai [[Ronny Wahyudi]], dirut PT KAI saat itu, namuntetapi tiba-tiba MKA mendapat jawaban tidak boleh diterbitkan jika tak ada izin dari KAI. Dalam keadaan kritis, akhirnya ada kabar menggembirakan. Majalah KA diizinkan terbit dan bahkan kedudukan MKA penting sebagai media komunikasi dan informasi seputar perkeretaapian.
 
Hingga tahun [[2015]], MKA menjadi sangat populer sebagai satu-satunya majalah cetak bertema perkeretaapian di Indonesia. Edisi Juni 2015 menjadi edisi cetak terakhirnya.
Baris 34:
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Logo Majalah KA (2006-2007).jpg|Logo awal (Agustus 2006&ndash;Juli2006–Juli 2007).
</gallery>