Skandal Enron: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 14:
Pada tanggal 20 September 2000, ''The Wall Street Journal'' memuat sebuah tulisan yang menyoroti praktik akuntansi ''mark-to-market'' terutama di sektor energi. Membaca berita tersebut, Jim Chanos - seorang spekulan saham - kemudian meneliti form 10-K (laporan tahunan perusahaan publik di AS kepada ''Security Exchange Commision'')<ref>{{Cite web|url=https://www.sec.gov/fast-answers/answers-form10khtm.html|title=Form 10-K|last=|first=|date=|website=|access-date=7 November 2019}}</ref> dan melihat laporan tersebut tidak masuk akal. Saat itu Enron melaporkan lini bisnis ''broadband''-nya tumbuh cepat justru di tengah permasalahan yang tengah menimpa bisnis ini. Chanos juga memperhatikan bahwa saham Enron mulai dilepas dalam jumlah besar.
 
Sebuah artikel di majalah ''Fortune'' berjudul ''Is Enron Overpriced?'' yang ditulis oleh Bethany McLean juga mempertanyakan bagaimana Enron mampu mempertahankan harga sahamnya, yang diperdagangkan senilai 55 kali dari nilai penghasilannya. McLean berpendapat bahwa analis dan investor Enron tidak sepenuhnya memahami bagaimana cara Enron meraih keuntungan. Berdasar informasi dari Chanos, McLean kemudian juga meneliti formulir 10-K Enron dan menemukan transaksi-transaksi aneh, arus kas yang tidak stabil, serta hutang yang besar. <ref>{{Cite web|url=https://money.cnn.com/2006/01/13/news/companies/enronoriginal_fortune/index.htm|title=Is Enron Overpriced?|last=McLean|first=Bethany|date=5 Maret 2001|website=|access-date=7 November 2019}}</ref> Hutang yang besar terutama menjadi perhatian McLean karena bagaimana mungkin sebuah perusahaan dengan profitabilitas yang baik justru menambah hutangnya dalam skala yang cepat.
 
Sebelum menerbitkan artikel tersebut, McLean mencoba menghubungi salah satu eksekutif Enron, Jeffrey Skilling untuk mendiskusikan temuannya namun Skilling menuduhnya tidak etis karena tidak secara lengkap melakukan riset terhadap perusahaannya.<ref>{{Cite web|url=https://www.nytimes.com/2002/01/28/us/enron-s-many-strands-early-scrutiny-10-months-ago-questions-enron-came-went-with.html|title=ENRON'S MANY STRANDS: EARLY SCRUTINY; 10 Months Ago, Questions on Enron Came and Went With Little Notice|last=Barringer|first=Felicity|date=28 Juni 2002|website=|access-date=8 November 2019}}</ref> Pada kesempatan lainnya, Skilling yang saat itu menjabat sebagai CEO Enron bahkan melakukan serangan verbal kepada analis Wall Street Richard Grubman yang mempertanyakan praktik akuntansi Enron yang tidak wajar. Grubman saat itu mengeluhkan bahwa Enron adalah satu-satunya perusahaan yang tidak menerbitkan neraca keuangan bersamaan dengan laporan pendapatannya.<ref>{{Cite web|url=https://www.chron.com/news/article/Jeff-Skilling-s-spectacular-career-1639205.php|title=Jeff Skilling's spectacular career|last=|first=|date=15 Februari 2004|website=|access-date=8 November 2019}}</ref>
 
Pada akhir 1990-an, saham Enron diperdagangkan dengan harga antara $80-9080–90 per lembar dan sedikit sekali yang mempertanyakan ketidakjelasan pelaporan kinerja keuangan perusahaan ini. Pada pertengahan Juli 2001, Enron melaporkan penghasilan senilai $50.1 milyarmiliar, hampir tiga kali lipat dari penghasilan tahun sebelumnya, namuntetapi meski begitu margin profit perusahaan masih tetap berkisar pada angka 2.1%, dan harga saham perusahaan turun hingga lebih dari 30% dibandingkan harga pada kuartal yang sama tahun 2000.<ref>{{Cite web|url=https://www.nytimes.com/2001/07/13/business/enron-net-rose-40-in-quarter.html|title=Enron Net Rose 40% in Quarter|last=Norris|first=Floyd|date=13 Juli 2001|website=|access-date=10 November 2019}}</ref>
 
Seiring perjalanan waktu, Enron harus berhadapan dengan tantangan operasional misalnya kesulitan logistik dalam operasional unit penjualan ''broadband'' komunikasi, juga kerugian yang harus ditelan Enron dalam proyek Dabhol Power, pembangkit listrik tenaga gas di India yang dipenuhi kontroversi harga tinggi dan suap.<ref>{{Cite web|url=https://www.outlookindia.com/magazine/story/the-real-story-of-dabhol/211469|title=The Real Story of Dabhol|last=Ranjit|first=Bhushan|date=30 April 2001|website=|access-date=10 November 2019}}</ref> Enron juga harus menghadapi kritik terkait peran anak perusahaannya, Enron Energy Service, dalam krisis listrik yang menimpa negara bagian California pada tahun 2000-2001.