Protokol Lusaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Protokol Lusaka''' yang ditandatangani di Lusaka, Zambia, pada tanggal 31 Oktober 1994 mencoba mengakhiri Perang Saudara Angola dengan menggabungka...' |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Protokol Lusaka''' yang ditandatangani di [[Lusaka]], [[Zambia]], pada tanggal [[31 Oktober]] [[1994]] mencoba mengakhiri [[Perang Saudara Angola]] dengan menggabungkan dan melucuti [[União Nacional para a Independência Total de Angola]] dan rekonsiliasi nasional. Kedua belah pihak menandatangani [[gencatan senjata]] sebagai bagian [[protokol]] tanggal [[20 November]].<ref name="hrw">Vines, Alex. ''Angola Unravels: The Rise and Fall of the Lusaka Peace Process'', 1999. Human Rights Watch.</ref>
== Negosiasi ==
Pada akhir tahun [[1993]], [[Uniao Nacional para a Independencia Total de Angola]] mendapatkan kendali lebih dari 70% Angola, namun keberhasilan militer pemerintahan pada tahun 1994 memaksa UNITA menuntut perdamaian. Dari bulan [[November]], pemerintah telah mengambil kendali 60% negara. Pimpinan [[UNITA]], [[Jonas Savimbi]] menyebut keadaan ini "krisis terparah" sejak pembentukannya. Savimbi yang secara pribadi enggan menandatangani perjanjian, meminta mantan SekJend. UNITA Jend. Eugenio Manuvakola untuk menggantikannya menandatangani perjanjian dan [[Presiden Angola|Presiden]] [[José Eduardo dos Santos]] menanggapi dengan meminta MenLu Venancio de Moura mewakili [[Movimento Popular de Libertação de Angola]]. Menurut Manuvakola, Savimbi menginginkannya bertindak sebagai [[kambing hitam]]<ref name="hrw"/><ref name="negotiation">Rothchild, Donald S. ''Managing Ethnic Conflict in Africa: Pressures and Incentives for Cooperation'', 1997. Hal. 137-138.</ref>
[[Presiden Zimbabwe]] [[Robert Mugabe]] dan [[Presiden Afrika Selatan]] [[Nelson Mandela]] bertemu di Lusaka pada tanggal [[15 November]] 1994 untuk memberi dukungan secara simbolis bagi protokol itu. Mugabe dan Mandela berkata mereka berharap bertemu dengan Savimbi dan Mandela memintanya datang ke [[Afrika Selatan]],
== Syarat perjanjian ==
Di bawah persetujuan itu, pemerintah dan UNITA akan mengadakan gencatan senjata dan demobiliasi. 5.500 anggota UNITA, termasuk 180 [[militan]], akan bergabung dengan Kepolisian Nasional Angola; 1.200 anggota UNITA, termasuk 40 militan, akan bergabung dengan angkatan kepolisian, dan jenderal UNITA akan menjadi [[perwira]] di [[Angkatan Bersenjata Angola]]. Prajurit sewaan asing akan kembali ke negaranya masing-masing dan semua pihak harus berhenti merekrut prajurit asing. Persetujuan itu memberikan rumah dan markas bagi para politikus UNITA. Pemerintah setuju mengangkat anggota UNITA untuk mengepalai kementerian pertambangan, perdagangan, kesehatan, dan pariwisata di samping 7 [[wakil menteri]], [[duta besar]], juga jabatan gubernur di [[Provinsi Uíge|Uíge]], [[Provinsi Lunda Sul|Lunda Sul]], dan [[Provinsi Cuanda Cubango|Cuanda Cubango]], [[wakil gubernur]], pemerintah kotamadya, wakil pemerintah, dan administrator komune. Pemerintah akan membebaskan semua [[tahanan]] dan memberi [[amnesti]] kepada seluruh militan yang terlibat dalam [[perang saudara]].<ref name="hrw"/><ref name="negotiation"/>
Baris 13:
Ketetapan protokol itu, yang menggabungkan UNITA ke ranah militer, gencatan senjata, dan pemerintahan koalisi, serupa dengan [[Persetujuan Alvor]] yang memberikan kemerdekaan Angola dari [[Portugal]] pada tahun [[197]]. Banyak masalah lingkungan yang serupa, saling tidak percaya antara UNITA dan [[Movimento Popular de Libertacao de Angola]], kekeliruan internasional, dan tekanan berlebih pada pemeliharaan keseimbangan kekuasaan, sehingga menyebabkan protokol itu gugur dan perang saudara pecah.<ref name="hrw"/>
[[Persetujuan Damai Bicesse]] banyak menghukum pihak yang lama sementara Protokol Lusaka menjamin kekuasaan UNITA atas jabatan gubernur yang penting.<ref name="negotiation"/>
== Implementasi ==
Misi Verifikasi Angola PBB III dan [[MONUA]] menghabiskan 1,5
Tidak hanya UNITA yang tidak mendemobilisasi, namun juga UNITA membeli banyak senjata pada tahun 1996 dan [[1997]] dari sumber-sumber pribadi di [[Albania]] dan [[Bulgaria]], dan dari [[Zaire]], [[Afsel]], [[Republik Kongo]], [[Zambia]], [[Togo]], dan [[Burkina Faso]]. Pada bulan [[Oktober]] 1997, PBB menjatuhkan sanksi perjalanan kepada pimpinan UNITA,
Pada bulan [[Maret]] 1995, militan UNITA menembak dan menghancurkan helikopter UNAVEM III di [[Quibaxe]]. Pemimpin militer bertemu di [[Waku Kungo]] pada tanggal [[10 Januari]] dan Februari 1995 untuk memastikan kedua belah pihak terus mengawasi gencatan senjata. Savimbi dan Dos Santos bertemu 4 kali setelah ditembakjatuhnya helikopter itu di Lusaka pada tanggal [[6 Mei]], di [[Gabon]] pada bulan [[Agustus]], di [[Brusel]] pada bulan [[September]], dan pada bulan Maret 1996 di [[Libreville]], [[Gabon]]. Di antara pertemuan pertama dan kedua, Dos Santos menawarkan kedudukan [[wakil presiden]] kepada Savimbi,
[[Executive Outcomes]], sebuah [[perusahaan militer swasta]] memiliki 400-500 [[prajurit upahan]] di Angola yang bertempur atas nama pemerintah Angola hingga bulan Januari 1996 yang melanggar ketetapan repatriasi protokol itu.<ref name="hrw"/>
Baris 26:
Savimbi dan Dos Santos berbicara lewat [[telepon]] pada bulan Desember 1997 dan mencapai persetujuan pada tanggal [[9 Januari]] 1998 untuk mengimplementasikan protokol itu, namun perang kembali berkecamuk dan proses perdamaian berakhir.
== Lihat juga ==
* [[Persetujuan Alvor]]
* [[Persetujuan Nakuru]]
== Rujukan ==
{{Reflist}}
[[
[[
[[
[[
[[
|