Yu Huang Da Di: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{hatnote|Artikel ini adalah mengenai dewa dalam religi China. Untuk Dewa lain yang berhubungan, lihat [[Shangdi]], [[Tian]], dan [[Tai Di]].}}
{{Chinese
|title = Lukisan tinta Kaisar Giok di atas sutra semasa Dinasti Ming, Abad ke-16
|pic = Jade Emperor. Ming Dynasty.jpg
|l = Kaisar Giok
|piccap = Kaisar Giok
|t=
Baris 30 ⟶ 31:
|poj = Gio̍k-hông-tāi-tè
}}
{{Taoisme}}
'''Kaisar Giok''' atau '''Yu Huang Da Di''' ([[Hokkien]]= Giok Hong) dalam budaya China dan [[Taoisme]] adalah penguasa [[Surga]] dan semua alam lain di bawahnya, termasuk alam manusia dan neraka.
Di dalam hati rakyat Tiongkok zaman dulu, Kaisar adalah orang yang paling dihormati dan paling dijunjung tinggi dalam sebuah negara (Kerajaan). Sedangkan dalam pola berpikir dari umat [[Tridharma|agama tradisional China]] yang saleh, Yu Huang adalah Dewa Pertama Alam Langit, '''Dewata Tertinggi''' yang melaksanakan pemerintahan alam semesta dan dibantu oleh para dewata lain, seperti [[Hou Yi|Dewa Matahari]] dan [[Chang'e|Dewi Rembulan]], Dewa Bintang, Dewa Halilintar, Dewa Angin, Dewa Awan, dan lain-lain. Sehingga tidak dapat disalahkan jika orang Tionghoa menganggap bahwa Kaisar Giok adalah Tuhan mereka. Pandangan ini masih berlangsung sampai sekarang.
Berbagai kisah dan kebiasaan [[Taoisme|Tao]] mengasosiasikan Kaisar Giok dengan kebaikan, penyayang, pemerhati dan penolong.
== Nama dan Gelar ==
Yu Huang disebut dalam banyak nama,
* Raja Giok ([[Hanzi]]: 玉皇; [[hanyu pinyin]]: Yù Huáng).
* Kaisar Giok ([[Hanzi]]: 玉帝; [[hanyu pinyin]]: Yù Dì).
* Kakek Langit ([[Hanzi]]:天公; [[hanyu pinyin]]: Tiān Gōng; [[
* Kaisar Giok Agung Murni ([[Hanzi]]: 玉皇上帝; [[hanyu pinyin]]: Yu Huang Shangdi;
* Kaisar Giok Agung Mulia ([[Hanzi]]: 玉皇大帝; [[hanyu pinyin]]: Yu Huang Dadi;
* Hao Tian Shang Di ([[Hanzi]]: 昊天上帝
* Yu Tian Da Di ([[Hanzi]]: 玉天大帝)
* Penguasa Tinggi Xuanling.
* Gelar resmi yang jarang digunakan, ''Pembebas Damai, Pusat Roh Agung nan Gemilang, Buddha Kuno, Tersaleh dan Terhormat, Yang Mulia sang Kaisar Giok, Penguasa Tinggi Xuanling'' (太平普度皇靈中天至聖仁義古佛玉皇大天尊).
* [[Shangdi|Shang Di]] ([[Hanzi]]:上帝 ;
* Tuhan Yang Maha Esa. Sebutan dalam bahasa Indonesia oleh umat [[Agama Khonghucu]]/ [[Tridharma]].
== Legenda-legenda ==
Yu Huang Da Di banyak dikisahkan atau muncul dalam berbagai cerita legenda di China.
=== Asal
Dikisahkan bahwa Yu Huang sebenarnya merupakan putera mahkota ''Negeri yang Bercahaya Terang Benderang dan Elok penuh Suka-cita'' ([[Hanzi]]: 光嚴妙樂;[[hanyu pinyin]]: Guang Yan Miao Le). Ayah
Raja dan permaisuri telah berusia lanjut, tetapi belum memiliki putera sebagai penyambung keturunan dan melanjutkan tahta kerajaan. Selama bertahun-tahun mereka berdoa kepada [[Thian]], hingga suatu malam permaisuri bermimpi bertemu dengan [[Tai Shang Lao Jun]] yang sedang mengendarai kereta naga emas. Ia sedang menggendong anak kecil yang bercahaya, sang permaisuri memohon agar bayi itu diserahkan kepadanya. [[Tai Shang Lao Jun]] bersedia dan tak lama kemudian permaisuri hamil, setelah sembilan bulan melahirkan seorang putera.<ref name="singgih"/>
Saat kelahirannya, Yu Huang memancarkan cahaya luar biasa yang memenuhi seluruh kerajaan. Saat masih muda,
Setelah ayahnya meninggal,
Setelah 1.550 [[Kalpa (satuan waktu)|kalpa]], tiap kalpa adalah sepanjang 129.600 tahun,
=== Menolong manusia ===
Pada saat menjadi raja manusia, Yu Huang sangat bijaksana dan penuh welas-asih. Ia pergi bertapa dan menyelidiki sebab-musabab penyakit dan kematian pada diri manusia ke ''Siu Yen'' di negeri ''P'u Ming'' (Negeri yang Selalu Bercahaya) yang berada di Selatan. Setelah menemukan pengetahuan tentang kesukaran yang dialami umat manusia pada masa itu, ia kembali dan mengajarkan pengetahuan tersebut kepada rakyatnya.<ref name="singgih"/>
Setelah mangkat, raja yang bijaksana itu hidup abadi di langit. Ia selalu mengamati bumi dan terharu melihat keadaan manusia di bumi yang penuh kesukaran. Karena tidak tahan lagi melihat penderitaan umat manusia, 800 tahun kemudian ia memutuskan untuk turun sekali lagi ke bumi. Bumi ia tata kembali, hujan membasahi tanaman, bunga memenuhi bumi yang gersang dan sunyi, satwa dan unggas terbang dengan gembira, burung-burung bercicit menyemarakkan hutan yang sunyi, rakyat bersorak gembira menyambut tahun baru yang disemarakkan musim semi. Karena bukan penduduk bumi lagi, raja bijaksana harus kembali ke langit, tetapi ia berjanji untuk datang setiap tahun untuk membahagiakan umat manusia.<ref name="singgih"/>
Ribuan tahun kemudian, umat manusia mulai kehilangan makna kebahagiaan yang diberikan oleh raja bijaksana dan
=== Memusnahkan kejahatan ===
Salah satu legenda mengisahkan bagaimana Kaisar Giok menjadi pemimpin semua dewata di surga. Ini adalah salah satu dari sedikit legenda yang menampilkan Kaisar Giok benar-benar menunjukkan kekuatannya.
Pada permulaan waktu, bumi masih sukar untuk ditinggali; jauh lebih keras daripada zaman sekarang. Orang-orang sangat sulit bertahan hidup; tidak hanya mereka harus menghadapi kondisi yang sukar, tetapi juga karena ada banyak monster yang berkeliaran. Pada masa itu para dewata yang melindungi juga masih sedikit. Juga ada banyak iblis jahat serta kuat yang merusuhi para dewata di langit. Saat itu Kaisar Giok masih dewa biasa yang berkelana di muka bumi untuk menolong sebanyak mungkin manusia sesuai kesanggupannya. Ia merasa sedih karena kemampuannya terbatas dan hanya dapat meringankan penderitaan manusia.
Sayangnya sesosok makhluk jahat yang sangat kuat—iblis, yang berdiam di bumi—berambisi untuk mengalahkan semua dewata dan roh-roh suci di surga serta memproklamirkan penguasaan atas seluruh alam semesta. Makhluk jahat tersebut juga undur diri bertapa untuk meningkatkan kekuatannya, saat itu Kaisar Giok sudah memulai pertapaannya. Ia melewati 3000 ujian, masing-masing sepanjang 3 juta tahun pula. Setelah melewati ujian terakhirnya, ia merasa yakin bahwa tidak ada yang bisa mengalahkannya. Ia kembali ke dunia dan merekrut pasukan iblis dengan tujuan menyerang surga.
Baris 81 ⟶ 83:
Para dewata yang sadar akan bahaya tersebut segera mempersiapkan diri untuk perang. Namun mereka tidak mampu mengalahkan iblis maha kuasa itu dan semuanya terkalahkan.
Untungnya Kaisar Giok sudah menyelesaikan pelatihannya pada saat perang tengah berkecamuk. Ia mengubah dunia agar lebih mudah ditinggali oleh manusia dan mengusir semua jenis monster. Tiba-tiba
Karena tindakan
=== Penciptaan ===
Legenda penciptaan China menyebutkan bahwa dunia dimulai dengan ''wuji'' (無極, kekosongan), Yu Huang merupakan kepala dari [[Birokrasi Surgawi|para dewata]] tetapi bukan merupakan sang pencipta. [[Taoisme]] menyebutkan bahwa para pencipta semesta adalah [[Sanqing]].
Menurut versi lain kisah penciptaan, Yu Huang membentuk manusia-manusia pertama dari tanah liat kemudian menjemurnya di bawah terik matahari agar mengeras. Tiba-tiba turun hujan sehingga beberapa
Kisah penciptaan manusia dari lumpur juga didedikasikan kepada [[Nuwa]] yang membentuk manusia dari lumpur sungai kuning satu demi satu dengan kedua tangannya sendiri, menjadi orang-orang bangsawan. Setelah kewalahan, ia mencelupkan selendangnya ke dalam lumpur kemudian mengayun-ayunkannya. Tiap tetesan lumpur tersebut menjadi manusia-manusia biasa. Alternatif kisah penciptaan lain diberikan kepada [[Pangu]]
=== Perjalanan ke Barat ===
{{lihat pula|Perjalanan ke Barat}}
Pada novel populer karya [[Wu Chengen]], Yu Huang muncul beberapa kali dalam kisahnya.
=== Gadis Penenun dan Gembala Sapi ===
{{lihat pula|Festival Qixi }}
Baris 104 ⟶ 105:
Setiap hari Zhinü turun ke bumi dengan bantuan jubah ajaib untuk mandi. Suatu hari, seorang penggembala sapi yang sederhana bernama '''Niu Lang''' ([[Hanzi]]: 牛郎;[[hanyu pinyin]]: niú láng) melihat Zhinü saat ia sedang mandi di sungai kecil. Niu Lang jatuh cinta pada pandangan pertama kemudian mencuri jubah ajaib miliknya yang ditinggalkan di tepi sungai, akibatnya Zhinu tidak dapat kembali ke surga. Niu Lang kemudian membawanya kembali ke rumahnya.
Setelah Yu Huang mengetahui kejadian tersebut, ia menjadi murka tetapi tidak dapat berbuat apa-apa, karena saat itu putrinya telah jatuh cinta dan menikah dengan si penggembala (kemarahan Kaisar Giok memiliki alasan karena kepergian Zhinu menyebabkan tugasnya di surga menjadi terbengkalai). Setelah sekian waktu berlalu, Zhinü rindu akan rumahnya serta ayahnya. Suatu hari ia menemukan kotak yang berisi jubah ajaibnya yang selama ini disembunyikan oleh suaminya. Ia memutuskan untuk mengunjungi ayahnya di surga. Saat di surga, Yu Huang menciptakan sebuah sungai melintasi angkasa ([[Bima Sakti]]) sehingga Zhinü tidak dapat melintasi kembali kepada suaminya. Namun Yu Huang berwelas asih kepada pasangan kekasih tersebut. Setiap [[Imlek]] tanggal tujuh bulan tujuh,
Kisah ini menggambarkan [[konstelasi]] di langit malam. Zhinü adalah bintang [[Vega]] pada konstelasi [[Lyra]] di sisi timur Bima Sakti, sementara Niu Lang adalah bintang [[Altair]] pada konstelasi [[Aquila]] di sisi barat. Pada saat seperempat bulan pertama (hari ke tujuh) dari penanggalan Imlek (sekitar Agustus), kondisi cahaya di langit menyebabkan Bima Sakti tampak lebih redup, sehingga memunculkan kisah tentang sepasang kekasih yang tidak lagi dipisahkan pada satu hari itu setiap tahun.
Baris 110 ⟶ 111:
Tanggal tujuh bulan tujuh penanggalan Imlek merupakan hari raya di China yang disebut [[Festival Qixi]], yang merupakan hari khusus untuk pasangan kekasih muda, semacam hari [[Hari Kasih Sayang|Valentin]] bagi bangsa barat. Di Jepang, hari tersebut dinamakan '''Tanabata''' (Hari Bintang), dan di Korea disebut '''Chilseok'''. Jika turun hujan pada hari tersebut, dikatakan bahwa Zhinü menangis karena bahagia karena dapat bertemu kembali dengan suaminya.
=== Shio ===
Terdapat beberapa versi kisah tentang bagaimana kedua belas binatang [[Shio]] terpilih. Salah satunya, Yu Huang, meskipun memimpin Surga dan Bumi secara adil dan bijak selama bertahun-tahun, tetapi tidak memiliki waktu untuk benar-benar mengunjungi bumi secara langsung.
Dalam daftar shio Vietnam dan Jepang, kucing menempati posisi [[Kelinci (shio)|kelinci]].
=== Awal mula Liang Liong ===
Setiap perayaan [[Tahun Baru Imlek]], masyarakat China biasa memainkan pertunjukan [[Liang Liong]] dan [[Barongsai]]. Pertunjukan [[Liang Liong]] sendiri memiliki kisah yang berkaitan dengan Yu Huang Da Di.
Baris 122 ⟶ 123:
Suatu malam sang pemimpin bermimpi bertemu seekor naga. Naga tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah ular raksasa yang dipelihara di rumahnya. Ia melakukan suatu kesalahan sehingga dihukum Kaisar Langit menjadi seekor ular. Naga tersebut mengatakan kepadanya bahwa Surga menghukum wilayah tersebut karena rakyatnya mempersembahkan daging kepada para dewa. Sang pemimpin harus mengajak seluruh rakyatnya untuk mengadakan suatu ritual mohon pengampunan kepada Kaisar Langit dan jangan pernah mempersembahkan produk daging lagi kepada mereka, atau sang naga akan kembali memperoleh hukuman.
Ia segera mengumpulkan rakyatnya dan mengadakan persembahan kepada Kaisar giok. Pada hari perayaan tersebut berlangsung, hujan mulai turun dari langit dengan deras. Rakyat bersuka cita. Namun ada seorang penduduk yang mempersembahkan produk daging di rumahnya, karena selama ini mereka selalu mempersembahkan tiga produk daging (hewan udara diwakilkan ayam, hewan darat diwakilkan babi, dan hewan laut diwakilkan ikan) kepada para dewata. Hujan yang semula berupa air biasa tiba-tiba berubah berwarna merah dan potongan tubuh naga berjatuhan dari langit. Sang pemimpin segera menyadari bahwa ada
Untuk menunjukkan penyesalannya, semenjak saat itu masyarakat mengadakan pertunjukan [[Liang Liong]] untuk menyambut hari [[Tahun Baru Imlek]].
== Kultus ==
Di dalam [[klenteng]], biasanya tidak terdapat gambar atau arca Yu Huang Da Di. Untuk sembahyang kepadanya cukup disediakan sebuah pedupaan besar (berbentuk seperti kuali besar berkaki tiga) yang terletak di depan ruang utama. Pedupaan ini dinamakan Tian Gong Lu ([[Hanzi]]:天公爐; [[Fujian]]/Hokkian: Hiolo Thi Kong atau Hiolo). Pada waktu bersembahyang di Klenteng, pertama kali umat berdoa kepada Tian Gong dengan membakar [[dupa]] dan menancapkannya di hiolo sebelum bersembahyang kepada para dewata lainnya. Para dewata di sini adalah sebagai wakil Tuhan (Yu Huang Da Di) di dunia yang mendengarkan segala doa dari umatnya untuk keperluan tertentu, misalnya: kesehatan, pekerjaan atau bisnis supaya lancar,
Namun ada pula kelenteng yang khusus memuja Yu Huang Da Di, yang ditampilkan dengan wujud seorang kaisar yang berpakaian kuno, mengenakan mahkota dengan bagian atas datar serta dihiasi untaian mutiara pada bagian depan, dan memegang sebilah ''Hu'' (bilah dari gading atau sejenisnya yang digunakan oleh menteri-menteri zaman kuno untuk menghadiri sidang kerajaan). Yu Huang Da Di adalah Dewata Tertinggi sebagai Pelaksana Pemerintahan alam semesta, dan mewakili Tuhan dalam memerintah alam semesta. Oleh karena itu
=== Birokrasi Surga ===
{{lihat pula|Birokrasi Surga}}
Kaisar Giok memerintah seluruh Surga, Bumi, dan Dunia Bawah/ Neraka dengan dibantu sangat banyak pembantu sipil dan birokrat.
Kedua asisten Yu Huang adalah [[Cheng Huang Ye|Cheng Huang]] dan [[Tu Di Gong]] yang menulis laporan keadaan dunia. Setiap kota memiliki sesosok Cheng Huang (Dewa Kota) yang melindungi.
=== Festival Bài Tiān Gōng ===
[[
Hari ulang tahun Kaisar Giok (天公生) adalah pada hari kesembilan bulan pertama penanggalan Imlek.<ref name="lmr">Lin Meirong. 2011. Diunduh= 12 September 2012. [http://taiwanpedia.culture.tw/en/content?ID=4414 ''Jade Emperor'', Encyclopedia of Taiwan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140222074628/http://taiwanpedia.culture.tw/en/content?ID=4414 |date=2014-02-22 }}. Penerbit=Council for Cultural Affairs</ref> Pada hari tersebut, kuil-kuil Tao mengadakan ritual ''bài Tiān Gōng'' (拜天公) secara harafiah diterjemahkan sebagai "Menyembah Kakek Surga". Para pendeta dan umat bersujud, membakar [[hio]], dan mempersembahkan makanan.
Upacara ini mulanya bersumber pada "Pemujaan Alam Semesta" atau sembahyang kepada Pencipta Alam. Dalam pandangan orang Tionghoa, Alam Semesta terdiri atas Tiga Alam, yaitu Langit ([[Thian]]), Bumi ([[Di (Konsep China)|Di]]), dan Air (Sui), masing-masing memiliki penguasanya sendiri-sendiri. Pada masa [[Dinasti Song]], pemujaan ketiganya digabungkan menjadi satu, yaitu pemujaan kepada "''Maha Dewa yang paling Berkuasa di Seluruh Alam Semesta''", yaitu Yu Huang Da Di.<ref name="singgih">C.A. Partono, M. Singgih, N.S. Aprilia, S. Timotius. April 2011. "''Kisah Para Suci''", Cetakan Kedua. Jakarta: Yayasan BAKTI.</ref>
==== Tradisi di Indonesia ====
Hari raya ini dirayakan relatif sederhana, tidak dirayakan besar-besaran sebagaimana [[Tahun Baru Imlek]] atau [[Cap Go Meh]]. Warga Tionghoa di Indonesia umumnya menyebut ''Sembahyang Thian'' ini sebagai "''Sembahyang Sam Kai''" atau "''Sembahyang Keng Ti Kong''".<ref name="singgih"/>
Sehari sebelumnya, warga Tionghoa membersihkan rumah dan seluruh peralatan rumah tangga. Malam harinya, mereka menyediakan meja sesaji untuk menghormati Yu Huang Da Di. Biasanya makanan yang dipersembahkan adalah [[manisan]] (seperti manisan [[cermai]] dan [[kolang-kaling]]), buah-buahan, sepasang lilin, bebungaan, [[dupa]], dan sepasang batang [[tebu]] diikatkan di kedua sisi meja. Sembahyang dilakukan pada saat tengah malam sambil mengucapkan terima kasih kepada Yu Huang Da Di.<ref name="singgih"/>
==== Tradisi di Taiwan ====
Pada pagi hari, warga Taiwan menyiapkan altar tiga tingkat di rumah mereka: lapisan paling atas (berisi enam jenis sayuran (六齋), mie, buah-buahan, kue, [[ronde (makanan)|tangyuan]],mangkuk sayuran, dan [[sirih]] muda, semua dihiasi lampion) dan dua lapisan bawahnya (berisi lima persembahan dan arak) ditujukan untuk menghormati para dewata bawahan Yu Huang. Tangyuan adalah sejenis kue dari tepung ketan yang diisi pasta kacang merah kemudian direbus. Para umat kemudian menghormat tiga kali kemudian menyembah (berbaring) sembilan kali untuk berterima kasih secara mendalam dan mendoakan
=== Perayaan Tahun Baru Imlek ===
Tepat sebelum [[Tahun Baru Imlek]], yaitu pada [[Ji Si Siang Ang|tanggal 24 bulan 12 Imlek]], Dewa dapur [[Zao Jun]] mengirimkan laporan mengenai catatan tingkah laku setiap anggota keluarga yang ia jaga sepanjang tahun kepada Yu Huang Da Di. Yu Huang akan memutuskan untuk memberikan hadiah atau hukuman berdasarkan laporan tersebut. Pada saat festival tahun baru,
=== Pendahulu dan Pengganti ===
Yu Huang Da Di sebenarnya adalah wakil dari [[Yuanshi Tianzun]]. Yuanshi Tianzun merupakan permulaan paling awal, Pencipta Surga dan Bumi yang abadi dan tanpa batas, yang memilih Yu Huang sebagai pengganti dirinya untuk mengatur alam. Kaisar Giok suatu saat nanti akan digantikan oleh '''Tuan Surgawi atas Fajar Giok dari Pintu Emas''' (金闕玉晨天尊).<ref>
=== Shangdi dan Tian ===
{{lihat pula|Tian|Shangdi}}
Seiring berjalannya waktu, terjadi asimilasi dan penyerapan ([[sinkretisme]]) antara [[Shangdi]], [[Tian]], dan Yu Huang Da Di. Hal tersebut ditegaskan oleh pernyataan berikut:
: ''Rakyat Tiongkok terutama orang Hokkian ([[Fujian]]) menganggap Giok Hong Siong Tee (Yu Huang Da Di dalam bahasa Fujian) sebagai Thi Kong (Thian Gong), karena Giok Hong Tai Tee adalah Dewata Tertinggi sebagai Pelaksana Pemerintahan Alam Semesta.''<ref name="Jindeyuan"/>
=== Yu Huang Da Di dalam Buddhisme ===
Dalam [[Agama Buddha|Buddhisme]], Yu Huang Dadi disamakan dengan Dewa Śakra atau Indra dan merupakan pelindung dharma (Dharmapala). Dalam '''Shurangama Mantra''', nama
== Kuil Yu Huang ==
=== Hong Kong ===
[[
Kuil "Yuk Wong Po Tin" (玉皇寶殿 ''Yu Huang Bao Dian'') di [[Hong Kong]] berlokasi di ''A Kung Ngam''. Pada pertengahan abad ke-19, orang-orang dari [[Huizhou]] dan [[Chaozhou]] menambang batu pada sebuah bukit untuk pengembangan pusat wilayah perkotaan. Mereka mendirikan sebuah kapel untuk memuja Yuk Wong. Pada permulaan abad ke- 20, kapel tersebut dipugar menjadi kuil kecil selanjutnya direnovasi beberapa kali. Renovasi paling terakhir adalah pada tahun 1992.
== Toponim ==
Sebuah kawah di Rhea (satelit planet [[Saturnus]]), ditemukan oleh pesawat angkasa [[Voyager 2]], dinamakan sesuai nama
== Lihat Pula ==
* [[Taoisme]]
* [[Tridharma]]
Baris 180:
* [[Indra]]
== Referensi ==
{{reflist}}
|