(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{nihongo|'''Han'''|藩}} adalah istilah [[sejarah Jepang]] untuk sistem pemerintahan dan wilayah dengan potensi produksi [[beras]] di atas 10.000 [[koku]] yang diperintah oleh [[daimyo]] yang juga [[tuan tanah feodal]]. SistemIstilah ini''han'' mulai dipakai pada pertengahan [[zaman Edo]] dan berlanjut beberapa tahun hingga [[zaman Meiji]] sebelum [[penghapusan sistem han|sistem ''han'' dihapus]] pada tahun [[1871]]. Namun sistem han bukanlah nama resmi yang dipakai oleh [[Keshogunan Edo]]. Istilah ini baru dipakai secara luas sebagai istilah resmi pada awal zaman Meiji.
Pada [[zaman Edo]], Keshogunan Edo menyebut wilayah kekuasaan daimyo sebagai {{nihongo|''ryōbun''|領分||teritori/domain}}. Namun buku sejarah zaman sekarang di Jepang, wilayah kekuasaan seorang daimyo serta sistem pemerintahan wilayahnya disebut ''han''. Penguasa han disebut {{nihongo|'''hanshu'''|藩主||tuan tanah feodal}}, dan samurai yang bekerja untuk daimyo disebut {{nihongo|'''hanshi'''|藩士||samurai han}}. Selain han yang diperintah seorang daimyo, Keshogunan Edo juga memiliki wilayah dalam kendali langsung keshogunan yang disebut {{nihongo|'''tenryō'''|天領}}.
== Sejarah ==
Pada awalnya, istilah ''han'' hanya dipakai oleh kalangan terbatas di Jepang, dan baru terlihat pada buku-buku yang diterbitkan mulai pertengahan zaman Edo, misalnya buku silsilah dan kronologi daimyo berjudul ''[[Hankanfu]]'' karya [[Arai Hakuseki]] dari tahun 1702 dan ''[[Tokugawa Jikki]]'' oleh [[Taikei Kokushi]] dari paruh pertama abad ke-19. Penulisan ''Hankanfu'' diperintahkan oleh Tokugawa Tsunatoyo yang kemudian terpilih sebagai shogun ke-6 dengan nama [[Tokugawa Ienobu]]. Dalam buku tersebut ditulis bahwa judul {{nihongo|''Hankanfu''|藩翰譜}} merupakan hasil pemikiran Tokugawa Tsunatoyo. Setelah diterbitkannya ''Hankanfu'', pemakaian istilah ''han'' meluas di kalangan daimyo hingga periode [[Bakumatsu]]. Meskipun demikian, istilah ''han'' bukan merupakan istilah resmi Keshogunan Edo.
Istilah ''han'' berasal dari Tiongkok kuno, di antaranya sudah dipakai buku sejarah ''[[Chunqiu Zuo Zhuan]]''. Di [[Dinasti Zhou]], tanah di dalam negeri dibagi-bagikan kepada keluarga kerajaan yang kemudian memerintah wilayah tersebut sebagai tuan tanah feodal.<ref name="Takemitsu">{{cite book|title=藩と日本人: 現代に生きる〈お国柄〉|last=Takemitsu|first=Makoto|year=1999|publisher=PHP研究所|location=|isbn=4569607977|page=|pages=13-14|url=|accessdate=2013-02-02}}</ref> Ahli [[Konfusianisme]] zaman Edo membandingkan keadaan di Tiongkok dengan wilayah kekuasan yang dibagi-bagikan oleh shogun kepada anggota [[Keluarga Shogun Tokugawa]]. Bila Keluarga Shogun Tokugawa adalah kaisar, maka daimyo adalah tuan tanah feodal, dan wilayah kekuasaanyakekuasaannya disebut ''han''. Meskipun demikian, istilah han pada zaman Edo hanya dipakai dalam literatur Konfusianisme dan belum dipakai sebagai nama sistem resmi. Pada zaman Edo, beberapa istilah dipakai untuk menyebut wilayah kekuasaan daimyo. Istilah yang paling banyak dipakai adalah {{nihongo|''kuni''|国}} (negara atau provinsi) seperti dipakai dalam ''[[Buke shohatto]]'' untuk menyebut semua wilayah kekuasaan daimyo, dan daimyo disebut sebagai {{nihongo|kokushu|国主||kepala negara}}. Istilah ''han'' juga ditukarpakaikan dengan {{nihongo|''ie''|家||keluarga/klan}}. Wilayah kekuasaan seorang daimyo bagaikan sebuah {{nihongo|rumah|家|ie}}. Kelompok pengikut daimyo (''kashin'' 家臣) yang bekerja untuk daimyo disebut {{nihongo|''kachū''|家中}}. Hukum yang mengatur wilayah kekuasaan daimyo disebut {{nihongo|kahō|家法||undang-undang han}}, dan pejabat administrasi yang bekerja untuk daimyo disebut {{nihongo|''karō''|家老||pembantu senior}}.<ref name="Takemitsu" />