Nafsul Mulhamah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Nafsul Mulhamah''' adalah [[jiwa]] yang telah di[[karunia]]i [[Tuhan]] dengan [[sifat]]-sifat keutamaan.<ref name=a>Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2325</ref> Tingkah lakunya sehari-[[hari]] di[[ilham]]i atau mendapat [[bimbingan]] dan [[petunjuk]] dari Tuhan.<ref name=a/> Dalam [[jiwa]]nya tidak terdapat [[perasaan]]-perasaan [[dengki]], keinginan memiliki [[harta]], maupun [[iri hati]], dan sebagainya.<ref name=a/>
Ada yang ber[[pendapat]] bahwa nafsu mulhamah berarti [[ilham]] dari Tuhan lewat bisikan [[malaikat] yang berupa [[gagasan]], [[ide]] baik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-[[hari]].<ref name=b>Susetya, Wawan (2006).''Cermin Hati''.Solo:Tiga Serangkai. Hal 18</ref> Di antara ciri-ciri orang yang memiliki nafsu ini adalah suka ber[[sedekah]], [[pemurah]], bersifat [[qanaah]] (merasa cukup atas karunia yang diberikan oleh Tuhan), sering mendapatkan [[intuisi]] atau ilham, [[tawadhu']] (rendah [[hati]]), ber[[taubat]], dan berlaku [[sabar]].<ref name=b/> Meskipun nafsu ini terdapat pada [[tingkatan]] awal,
== Referensi ==
{{reflist}}
|