Spesialis tanjakan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
== Tugas spesialis tanjakan di sebuah balapan ==
Di tanjakan yang cukup terjal, kecepatan rata-rata akan berkurang, sehingga keuntungan aerodinamika dari drafting akan
Tugas penting yang lain adalah sebagai penyerang atau penyerang balik. Spesialis tanjakan menggunakan kelebihan mereka untuk menyerang di tanjakan dan menambah jarak dengan lawannya, dan yanta spesialis tanjakan lainnya yang mampu bertahan dengan mereka, atau mempertahankan kecepatan tinggi sehingga pembalap lain tidak dapat mengikut. Pecahan yang sukses dapat membantuk spesialis tanjakan memperoleh kemenangan di lintasan yang berakhir dengan tanjakan gunung, atau yang berakhir dengan lintasan datar apabila pembalap dapat mempertahankan keunggulannya setelah tanjakan. Tahapan tanjakan, bersama dengan individual time trial, merupakan tahapan kunci untuk memenangkan balap tahapan yang panjang.
== Jenis penanjak ==
Penanjak cenderung memiliki banyak ketahanan dan secara khusus mengembangkan otot untuk tanjakan berat yang panjang. Mereka juga cenderung memiliki fisik yang ramping dan ringan,
Spesialis tanjakan tersukses datang dengan bentuk dan spesialisasi yang berbeda. Penanjak dengan fisik yang sanagt kecil seperti [[José Rujano]] (48 kg), [[Leonardo Piepoli]] (52 kg), [[Roberto Heras]] (60 kg), [[Alberto Contador]] (61 kg) and [[Gilberto Simoni]] (58 kg) berkembang saat ketinggian mulai memusingkan dan tanjakan yang sangat terjal dimana berat mereka yang ringan membuatnya lebih efisien dan mampu melakukan akselerasi berulang. Ketahanan mereka juga membuat mereka menjadi spesialis balap tahapan yang baik. [[Marco Pantani]], juara [[Tour de France 1998]], mampu melakukan serangan demi serangan untuk membuat lawannya cepat lelah.
Baris 18:
== Fisik dan fisiologis penanjak ==
[[Fisiologi]]s telah mengaitkan keuntungan pada badan kecil dalam bersepeda mendaki, dengan cara menghitung skala antara [[massa]] tubuh dan [[kuas permukaan]] tubuh dibandingkan dengan tinggi badan (lihat [[Hukum luas kubus]]). Secara hipotesis saat tinggi pembalap meningkat, luas permukaan tubuh berubah terhadap tinggi sedangkan massa tubuh bertambah seiring dengan volume tubuh. Hubungan luas permukaan tidak hanya berlaku pada luas permukaan tubuh keseluruhan,
Faktor skala juga dihitung untuk untuk kerugian relatif pembalap kecil pada jalan menurun, meskipun ini merupakan pengaruh fisika, buka fisiologi. Pembalap yang lebih besar, dengan [[gaya gravitasi]] yang sama, akan memiliki [[momentum]] lebih besar karena massa tubuh yang lebih besar pula. Sebagai tambahan, pengaruh gaya gesek aerodinamis hanya meningkat seperempat dibandingkan dengan pertambahan luasr permukaan tubuh. Sehingga, jika menurun hanya bergantung pada gaya gravitasi, tidak termasuk kayuhan, pembalap yang lebih berat akan memiliki momentum lebih besar, sehingga akan tercipta [[energi kinetik]] lebih besar, dan mengalami pengurangan kecepatan yang tidak seberapa besar bila dibandingkan dengan pembalap yang lebih kecil.
Baris 25:
== Teknologi sepeda ==
Perkembangan terkini dari komponen sepeda memberikan pembalap cangkupan yang lebih luas terhadap pilihan transmisi, memungkinkan spesialis tanjakan untuk menggunakan gigi rendah untuk menanjak lebih optimal namun masih memiliki gigi tinggi supaya dapat tetap menyesuaikan kecepatan dengan pembalap lain di jalur datar. Pendaki legendaris seperti [[Lucien Van Impe]] harus mengayuh sepeda dengan gigi tinggi dalam waktu yang lama; penanjak sekarang mampu menyesuaikan transmisi mereka untuk bersaing dan menanjak dengan jumlah kayuhan per menit yang cukup. Batasan minimal berat sepeda yang ditetapkan UCI adalah {{convert|6.8|kg|lbs}}. meskipun banyak pabrikan sepeda dapat membangun sepeda lebih ringan dari batasan tersebut,
== Raja tanjakan di balap tahapan ==
|