Nya (aksara Bali): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
(13 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| Image = Bali Nya.png
| Warga = talawya
| Gantungan = Bali G.Gantungan Nya.png
| Latin = Nya; Ña
| IAST = Ña
| Fonem = [ɲ]
| Aksara = Bali
| Unicode = 1B1C
}}
'''Nya''' adalah salah satu ''[[aksara Bali#aksara wianjana (konsonan)|aksara wianjana]]'' (huruf [[konsonan]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi {{IPA|/ɲ/}}. Bila Nya dalam aksara Bali disalin menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "nya" atau "ñ".
Baris 12 ⟶ 14:
== Fonem ==
 
Nya diucapkan seperti huruf "ny" atau "ñ" pada kata "nyanyi" ([[bahasa Indonesia]]), "nyamuk" (bahasa Indonesia), ''pañcan'' ([[bahasa Sanskerta]]), ''nyama'' ([[bahasa Bali]]).
 
== Penggunaan ==
Baris 25 ⟶ 27:
! bgcolor="white"|''Talawya'' (langit-langit)
|-
| bgcolor="white"|[[Berkas:Palataal.JPG|centerpus|180px|]]
|}
Nya ditulis untuk kata-kata yang mengandung bunyi {{IPA|/ɲ/}}. Penggunaannya sama seperti ञ (ña) dalam [[aksara Dewanagari]]. Nya tidak digunakan pada kata-kata yang mengandung konsonan rangkap "ny" yang tidak diucapkan {{IPA|/ɲ/}}. Contohnya kata "Abimanyu". Konsonan {{IPA|[nj]}} pada kata tersebut tidak digabung agar menjadi bunyi sengau seperti dwihuruf "ny" pada kata "<u>ny</u>amuk". Bila dieja menurut suku katanya, kata Abimanyu dieja "A – bi – man – yu", bukan "A – bi – ma – nyu". Maka dari itu, huruf Nya tidak digunakan.
 
Dalam sistem penulisan dengan [[huruf Latin]] (kecuali di negara yang menggunakan huruf Latin ekstensi, dengan tanda diakritik), kata-kata yang mengandung bunyi nasal {{IPA|/n/}} yang disusul oleh {{IPA|/c/}} ditulis "nc", sedangkan bila disusul oleh bunyi {{IPA|/ɟ/}} maka ditulis "nj". Contohnya kata: "panjang", "pancing", "manja", "manca", dan sebagainya. Dalam aturan penulisan dengan aksara Bali, bila bunyi [[nasal]] (sengau) gigi {{IPA|/n/}} disusul oleh bunyi {{IPA|/c/, /tʃ/}},<ref name="palatal">Bunyi langit-langit yang terdapat dalam [[bahasa Melayu]].</ref>, {{IPA|/dʒ/}}<ref name="palatal"/> maupun {{IPA|/ɟ/}}, maka bunyi nasal tersebut akan berubah menjadi bunyi nasal (sengau) langit-langit {{IPA|/ɲ/}}. Hal itu disebabkan karena menurut aturan penulisan aksara Bali, {{IPA|/n/}} diucapkan dengan [[konsonan gigi|menyentuh gigi atas]], sedangkan {{IPA|/ɲ/}} diucapkan dengan [[konsonan langit-langit|mendekatkan badan lidah ke langit-langit]] mulut, dengan metode yang sama seperti mengucapkan {{IPA|/c/}} maupun {{IPA|/ɟ/}}. Maka dari itu, huruf N pada kata "panjang", "pancing", "manja", "manca", dsb. ditulis dengan menggunakan huruf Nya apabila disalin ke dalam aksara Bali. Sebab, huruf N pada kata-kata tersebut tidak diucapkan dengan mendekatkan ujung lidah menyentuh kaki gigi atas, namun dengan mendekatkan badan lidah ke langit-langit mulut, seperti mengucapkan "ca", "ja", atau "nya". Hal ini menandakan berlakunya hukum "regresif" pada penulisan [[aksara Bali]], maksudnya lambang bunyi yang di belakang ({{IPA|/c/, /ɟ/}}) mempengaruhimemengaruhi yang di muka ({{IPA|/n/}}).<ref name="aturan"/> Dengan demikian, {{IPA|/n/}} menyesuaikan diri dengan [[daerah artikulasi]] {{IPA|/c/}} dan {{IPA|/ɟ/}}, menjadi {{IPA|/ɲ/}}.<ref name="aturan">[http://www.babadbali.com/aksarabali/books/cckpab.htm Aturan penulisan aksara Bali]</ref>
 
Dalam [[IAST]], huruf Nya dialihaksarakan sebagai huruf N dengan tanda [[tildatilde]] di atasnya (Ñ). Maka, setiap menulis [[bahasa Sanskerta]] (atau [[bahasa Kawi|Kawi]]) dengan [[huruf Latin]], huruf N yang disusul oleh huruf C maupun J diganti dengan huruf Ñ. Contoh: ''pañca, sañca, pañjara, sañjivanī,'' dsb.
 
== Lihat pula ==
Baris 54 ⟶ 56:
{{Aksara Bali}}
 
[[Kategori:AksaraHuruf Bali]]