Paul F. Knitter: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
(29 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Paulknitter.jpg|thumbjmpl|Paul F. Knitter]]
{{inuse}}
'''Paul F. Knitter''' (lahir di [[Chicago]], [[Amerika Serikat]] pada tahun 1939) adalah seorang [[teologi|teolog]] [[Katolik Roma]] yang berperan dalam mengembangkan [[diskursus]] [[teologi agama-agama]].<ref name="Knitter"/> Ia dikenal sebagai salah seorang pendukung posisi [[pluralisme]] bersama dengan para teolog lain, seperti [[Alan Race]] dan [[John Hick]].<ref name="Knitter"/> Knitter juga merupakan pegiat [[dialog antar-iman]].<ref name="Knitter2"/>
[[Berkas:Paulknitter.jpg|thumb|Paul F. Knitter]]
'''Paul F. Knitter''' (lahir di [[Chicago]], [[Amerika Serikat]] pada tahun 1939) adalah seorang teolog Katolik Roma yang berperan dalam mengembangkan diskursus teologi agama-agama. Ia dikenal sebagai salah seorang pendukung posisi pluralisme bersama dengan para teolog lain, seperti Alan Race dan John Hick. Knitter juga merupakan pegiat dialog antar-iman.
 
== Pemikiran Awalawal ==
Knitter padaPada tahun [[1985]], Knitter menerbitkan buku berjudul ''No Other Name?'' yang merupakan pemetaan terhadap pemikiran-pemikiran [[Kristen]] yang berkembang saat itu mengenai [[agama]]-agama lain.<ref name="Knitter">{{en}} Paul F. Knitter. 1999. ''No Other Name? A Critical Survey of Christian Attitudes Toward the World Religions''. Maryknoll, NY: Orbis Books.</ref> Pendekatan Knitter, baik metode, fokus, serta kesimpulan dari buku tersebut memiliki banyak kemiripan dengan buku Alan Race yang dipandang sebagai awal dari diskursus teologi agama-agama.<ref name="Knitter"></ref> Bedanya, jika Race menggagas [[Tipologi Tripolar (teologi)|tipologi]] [[eksklusivisme]]-[[inklusivisme]]-pluralisme, Knitter menyebut ada empat model dalam tipologinya.<ref name="Knitter"></ref><ref name="Race"></ref> Keempat model tersebut adalah:
# Model Konservatif-[[Injili]], di mana hanya ada satu agama yang benar yakni agama Kristen.<ref name="Knitter"></ref> Menurut Knitter, salah seorang pendukung model ini adalah [[Karl Barth]].<ref name="Knitter"></ref>
# Model [[Protestan]] Arus-Utama, yang memandang bahwa keselamatan hanya ada di dalam [[Kristus]].<ref name="Knitter"></ref> Pendekatan-pendekatan yang termasuk di dalam model ini menyatakan bahwa penyataan [[Allah]] memang dapat ditemukan di banyak agama, namuntetapi keselamatan hanya ada dalam [[Kristus]].<ref name="Knitter"></ref> Beberapa teolog yang dimasukkan oleh Knitter ke dalam model ini adalah [[Paul Althaus]], [[Emil Brunner]], dan [[Wolfhart Pannenberg]].<ref name="Knitter"></ref>
# Model Katolik, yang menyatakan bahwa ada banyak jalan menuju Allah tetapi Kristus berfungsi secara normatif atau menentukan di dalam kepelbagaian jalan tersebut.<ref name="Knitter"></ref> Knitter menyebutkan [[Hans Kung]] dan [[Karl Rahner]] sebagai contoh pemikir model ini.<ref name="Knitter"></ref>
# Model Teosentris, yang mana merupakan posisi yang dianut Knitter sendiri.<ref name="Knitter"></ref> Model teosentris percaya bahwa ada banyak jalan menuju pusat yang satu, yaitu Allah sendiri.<ref name="Knitter"></ref> Dengan demikian, peran agama-agama non-Kristen sebagai jalan keselamatan diafirmasi oleh pendukung dari model ini.<ref name="Knitter"></ref> Selain Knitter, beberapa teolog lain yang diposisikan di dalam model ini adalah John Hick, [[Raimundo Panikkar]], dan [[Stanley Jedidiah Samartha|Stanley Samartha]].<ref name="Knitter"></ref>
 
Posisi Knitter di dalam buku ini, yakni posisi teosentris, memiliki kesejajaran dengan model pluralisme yang dianut oleh Alan Race.<ref name="Knitter"></ref><ref name="Race">{{en}} Alan Race. 1983. ''Christians and Religious Pluralism: Patterns in the Christian Theology of Religions''. Maryknoll, NY: Orbis Books.</ref> Selain menegaskan posisinya, Knitter juga menganjurkan perlunya penafsiran ulang atas doktrin keunikan [[Yesus]].<ref name="Knitter"></ref> Menurutnya, selama ini kekristenan merasa superior terhadap agama-agama lain karena [[doktrin]] tersebut.<ref name="Knitter"></ref> Untuk itu, supaya dapat terwujud dialog antar-iman maka doktrin tersebut perlu ditinjau kembali.<ref name="Knitter"></ref>
 
== Knitter dan Posisi Soteriosentrisme ==
Di dalam buku selanjutnya, 'Satu Bumi Banyak Agama', Knitter menyatakan bahwa tipologi yang ia gunakan pada buku sebelumnya kurang tepat.<ref name="Knitter2">{{id}} Paul F. Knitter. 2004. Satu Bumi Banyak Agama. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 20-24, 35-36, 44, 52-53.</ref> Menurutnya, tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme yang diajukan Alan Race lebih tepat.<ref name="Knitter2"></ref> Knitter sebelumnya menyatakan bahwa dirinya menganut posisi pluralisme yang menyatakan bahwa agama-agama merupakan jalan-jalan yang berbeda menuju satu tujuan, yang dalam bahasa Kristen disebut Allah.<ref name="Knitter2"></ref> Akan tetapi, Knitter menyatakan bahwa dirinya telah melampaui posisi pluralisme yang teosentris yang dianut sebelumnya, yakni dengan posisi soteriosentrisme.<ref name="Knitter2"></ref>
 
=== Definisi ===
Soteriosentrisme berasal dari kata [[bahasa Yunani]] ''soter'' yang berarti [[keselamatan]].<ref name="Knitter2"></ref> Dengan demikian, soteriosentris secara [[etimologis]] berarti 'berpusat pada keselamatan'.<ref name="Knitter2"></ref> Jikalau pendekatan pluralisme menjadikan Satu Realitas Ilahi (disebut ''[[The Real]]'' oleh John Hick) atau Tuhan dalam bahasa [[agama Abrahamik]], maka soteriosentrisme menjadikan konteks penderitaan umat manusia dan penderitaan alam (krisis ekologis) sebagai pusat.<ref name="Knitter2"></ref> Penderitaan yang dialami umat manusia dan kerusakan alam haruslah menjadi fokus perhatian dan sasaran dari agama-agama yang ada.<ref name="Knitter2"></ref> Manusia dan alam yang menderita perlu mendapatkan keselamatan yakni terbebas dari derita yang mereka alami.<ref name="Knitter2"></ref> Di sini, paham keselamatan dalam kekristenan diberikan pemaknaan baru oleh Knitter.<ref name="Knitter2"></ref>
 
Dengan demikian, Knitter mengkritik pendekatan pluralisme yang langsung menyatakan bahwa agama-agama adalah jalan menuju Tuhan.<ref name="Knitter2"></ref> Menurut Knitter, agama-agama yang ada di dunia perlu dinilai kebenarannya melalui kriteria soteriosentris tersebut, yakni seberapa besar agama-agama mau berfokus dan berjuang bagi keselamatan umat manusia dan bumi yang sedang menderita.<ref name="Knitter2"></ref> Knitter melihat bahwa kekristenan akan mengalami perkembangan yang [[evolusi|evolutif]], yakni dari eklesiosentrisme (berpusat pada [[gereja]]), melalui kristosentrisme (berpusat pada Kristus), hingga ke teosentrisme (berpusat pada Allah), dan selanjutnya adalah soteriosentrisme.<ref name="Knitter2"></ref>
 
Posisi soteriosentris tersebut dianut oleh Knitter setelah ia dipengaruhi [[Teologi Pembebasan]] [[Amerika Latin]].<ref name="Knitter2"></ref> Teologi Pembebasan berfokus pada pembebasan manusia-manusia yang tertindas dari para penindasnya maupun situasi yang menekan, khususnya [[kemiskinan struktural]].<ref name="Knitter2"></ref> Minat Knitter terhadap Teologi Pembebasan sudah terlihat dari tulisan sebelumnya di dalam buku 'Mitos Keunikan Agama Kristen'.<ref name="Knitter4">{{id}} Paul F. Knitter. 2001. "Menuju Teologi Pembebasan Agama-Agama". Di dalam ''Mitos keunikan agama Kristen'', eds. John Hick dan Paul F. Knitter, 274-309. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
 
=== Dampak kepada Dialog Antar-Iman ===
Asumsi teologis ini berdampak terhadap pemaknaan dialog antar-iman.<ref name="Knitter2"></ref> Knitter menyatakan bahwa dialog antar-iman yang terjadi haruslah bertanggung-jawab secara global.<ref name="Knitter2"></ref> Arti dialog harus mendorong [[praksis]] bersama agama-agama untuk menghadapi adanya tantangan bersama berupa penderitaan konkret umat manusia dan kerusakan [[ekologi]] yang semakin bertambah.<ref name="Knitter2"></ref> Hal tersebut mestinya menjadi konteks bersama dari semua agama yang ada di dunia sekaligus menjadi titik temu dari semua agama.<ref name="Knitter2"></ref>
 
=== Penafsiran Ulang terhadap Sosok Yesus ===
Untuk mendukung model soteriosentris yang diusulkannya, Knitter menyusun penafsiran ulang atas sosok Yesus dan pengaruhnya terhadap [[misi Kristen]].<ref name="Knitter3"></ref> Usaha ini ditunjukkan di dalam buku lainnya, 'Menggugat Arogansi Kekristenan', yang terbit segera setelah buku 'Satu Bumi Banyak Agama'.<ref name="Knitter3"></ref> Di dalam buku ini, Yesus dipandang sebagai tokoh yang unik dan menentukan, namuntetapi bukan satu-satunya [[penyataan Allah]].<ref name="Knitter3"></ref> Keunikan Yesus adalah keunikan relasional dengan visi [[Kerajaan Allah]] yang memberitakan tentang pembebasan terhadap manusia yang menderita dan tertindas<ref name="Knitter3">{{id}} Paul F. Knitter. 2005. ''Menggugat Arogansi Kekristenan''. Yogyakarta:Kanisius. 168-193.</ref>
 
== Pemetaan Baru terhadap Teologi Agama-Agama ==
Beberapa tahun kemudian, yakni tahun 2002, Knitter menerbitkan sebuah buku yang berisi pemetaan baru terhadap pendekatan-pendekatan di dalam diskursus teologi agama-agama.<ref name="Knitter5">{{id}} Paul F. Knitter. 2008. ''Pengantar Teologi Agama-Agama''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Di sini, Knitter tidak lagi menggunakan tipologi eksklusivisme-inklusivisme-pluralisme sebagaimana disarankan oleh Alan Race, melainkan memaknai ulang model-model tersebut dan menambah satu model lagi:<ref name="Knitter5"/>
# '''Model Penggantian''', yang terbagi menjadi dua, (1) Penggantian Total yang menganggap hanya agama Kristen yang memiliki kebenaran dan menjadi jalan keselamatan, dan (2) Penggantian Parsial yang menganggap bahwa Allah menyatakan atau mewahyukan diri-Nya di dalam agama-agama non-Kristen tetapi keselamatan hanya ada di dalam agama Kristen.<ref name="Knitter5"/>
# '''Model Pemenuhan''' berintikan gagasan bahwa Allah hadir di dalam agama-agama non-Kristen, tetapi kekristenan yang memiliki Yesus Kristus berperan menyempurnakan agama-agama yang lain.<ref name="Knitter5"/> Contoh dari model ini adalah pandangan Gereja Katolik Roma pasca-[[Konsili Vatikan II]] yang menyatakan bahwa ada 'sinar kebenaran' di dalam agama-agama non-Kristen namun kepenuhan penyataan Allah hanya ada melalui gereja yang mengenal Yesus Kristus.<ref name="Knitter5"/> Contoh lainnya adalah teolog Katolik Karl Rahner dengan konsep '[[Kristen Anonim]]'.<ref name="Knitter5"/>
# '''Model Mutualitas''' prinsipnya menyatakan bahwa seluruh agama yang ada berada pada posisi atau fondasi yang sama, minimal dalam beberapa hal, yang mana memungkinkan mereka untuk berdialog secara mutual.<ref name="Knitter5"/> Ada tiga jembatan yang dikemukakan oleh Knitter:
## Jembatan [[filsafat|filosofis]]-historis yang menyatakan bahwa ada satu kenyataan Ilahi di balik dan di dalam semua agama.<ref name="Knitter5"/>
## Jembatan religius-[[mistik]] yang memercayai bahwa yang Ilahi itu hadir dalam pengalaman mistik semua agama.<ref name="Knitter5"/>
## Jembatan [[etika|etis]]-praktis yang mengatakan bahwa ada keprihatinan dan fokus bersama dari semua agama yakni situasi dunia masa kini yang dipenuhi kemiskinan dan penderitaan.<ref name="Knitter5"/>
# '''Model Penerimaan''' merupakan pemetaan Knitter terhadap model-model teologi agama-agama yang berkembang pada dasawarsa terakhir abad ke-20.<ref name="Knitter5"/> Pendekatan-pendekatan di dalamnya berusaha mengembangkan posisi di mana identitas (partikularitas) Kristen maupun agama-agama lain dapat dihargai sepenuhnya, tetapi ada keterbukaan dan relasi dengan agama-agama lainnya.<ref name="Knitter5"/> Ada tiga pendekatan yang dimasukkan Knitter ke dalam model ini, yakni (1) [[teologi pasca-liberal]], (2) [[teologi komparatif]], dan (3) pandangan teologis [[S. Mark Heim]].<ref name="Knitter5"/>
 
== Knitter dan Teologi Komparatif ==
Di dalam karya terbaru Knitter, ''Without Buddha I Cannot be a Christian'' (2009), ia menggunakan pendekatan teologi komparatif.<ref name="Knitter6"/> Buku tersebut berisi perbandingan konsep-konsep Kristen dengan konsep-konsep dalam [[Buddhisme]].<ref name="Knitter6">{{en}} Paul F. Knitter. 2009. ''Without Buddha I Cannot be a Christian''. Oxford:One World Publications.</ref>
== Referensi ==
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
[[Kategori:Teolog Amerika Serikat]]
[[Kategori:Kristen]]
[[Kategori:Teologi]]
 
* [[Teologi agama-agama]]
[[de:Paul F. Knitter]]
* [[en:Paul F.Alan KnitterRace]]
* [[Gavin D'Costa]]
 
{{lifetime|1939||}}
 
[[Kategori:Teolog Amerika Serikat]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Amerika Serikat]]