'''Rekoleksi''' merupakanadalah salah satu proses yang digunakan untuk mengetahui atau menggali masa lalu dari seseorang dengan cara memanggil kembali memori dari masa lampau sesorang terhadap suatu kejadian tertentu pada masa hidupnya.<ref name="Bijlani">{{en}]R. L. Bijlani, S. Manjunatha. 2003. Understanding Medical Physiology: A Textbook for Medical Students. New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher. </ref>. Proses ini biasanya dilakukan untuk pemulihan spiritual dari sesorang maupun untuk fisioterapi untuk menghilangkan trauma terhadap suatu kejadian tertentu.<ref name="Bijlani"/>. Terdapat dua teori mengenai proses ini, yaitu terori Austin Simonson dan pengkodean spesifik.<ref name="Bijlani"/>.
== Sejarah ==
[[Berkas:Ebbinghaus2.jpg|thumbjmpl|leftkiri|alt=Ebbinghaus|''[[Hermann EbbuioinghausEbbinghaus]]'']]
Pada tahun 1885, [[Hermann Ebbinghaus]] menciptakan sebuah suku kata yang tidak biasa, yaitu merupakan kombinasi kata yang tidak mengikuti stuktural bahasa yang baik dan tidak memiliki arti tertentu<ref name="Coon"> {{en}} Dennis CouonCoon, John Mittere. 2009. Psychology: A Journey. Po👌BelmontBelmont : Cengage Learn9ingLearning.</ref> Suku kata tersebut diguna9kandigunakan oleh Hermann Ebbinghaus untuk menguji kemampuan daya ingatnya.<ref name="CioonCoon"/>. Dari inilah Hermann Ebbinghaus dapat menyimpulan bahwa kemampuan mengingat dari suatu kata tertentu dapat menghilang dan dkp😔oooapatdapat berlangsung berulang kali namum dapat untuk di panggil kembali dari alam bawah sadar.<ref name="Coon"/>.
Berdasarkan hasil tersebut, Frederic Bartlett membuat penelitian menggenai daya ingat ini pada pertengahan abad ke 20.<ref name="Coon"/>. Ia merupakan psikologi British yang berfokus pada kesalahan seseorang yang terjadi ketika memanggil kembali informasi yang baru.<ref name="Coon"/>. Dari hasilnya di dapatkan Bartlett menemukan bahwa orang-orang berusaha untuk mencari sebuah makna, dengan mencoba untuk memahami makna keseluruhan cerita.<ref name="Coon"/>. Karena kisah rakyat termasuk unsur gaib, orang akan merasionalisasi mereka untuk membuat mereka lebih cocok dengan budaya mereka sendiri.<ref name="Coon"/>. Pada akhirnya, Bartlett berpendapat bahwa kesalahan yang membuat para peserta bisa dihubungkan skematik penyusupan. mereka set saat ini pengetahuan mengganggu pada mereka secara akurat mengingat cerita rakyat.<ref name="Coon"/>.
DiPada tahun 1950-an ada sebuah perubahan secara keseluruhan belajar dari memori yang telah datang lebih dikenal sebagai logika yang revolusi.<ref name="Coon"/>. Ini termasuk teori baru mengenai bagaimana untuk melihat memori, sering likening itu ke komputer pengolahan model.<ref name="Coon"/>.
Pada 1960-an, minat dalam memori jangka pendek (STM) meningkat.<ref name="Coon"/>. Sebelum tahun 1960-an, ada sangat sedikit penelitian yang mempelajari cara kerja memori jangka pendek dan kehilangan memori yang cepat.<ref name="Coon"/>. Lloyd dan Margaret Peterson diamati bahwa ketika orang-orang diberi daftar pendek kata atau huruf dan kemudian terganggu dan sibuk dengan tugas lain selama beberapa detik, memori mereka untuk daftar sangat menurun.<ref name="Coon"/>. Atkinson dan Shiffrin (1973) menciptakan model memori jangka pendek, yang menjadi model populer untuk mempelajari memori jangka pendek.<ref name="Coon"/>.
Pada tahapan berikutnya adalah pembangunan dalam studi mengingat memori adalah Endel Tulving proposisi dua jenis memori: episodik dan semantik.<ref name="Coon"/>. Tulving digambarkan episodik memori memori tentang peristiwa tertentu yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu, misalnya apa yang Anda punya untuk ulang tahun 10.<ref name="Coon"/>. Semantik kenangan adalah kata-kata yang abstrak, konsep, dan aturan-aturan yang disimpan dalam memori jangka panjang.<ref name="Coon"/>. Selain itu, Endel Tulving menyusun prinsip kekhususan pengkodean pada tahun 1983, yang menjelaskan pentingnya hubungan antara pengkodean informasi dan kemudian mengingat informasi tersebut.<ref name="Coon"/>. Untuk menjelaskan lebih lanjut, prinsip kekhususan encoding berarti orang lebih mungkin untuk mengingat informasi jika isyarat ingat cocok atau mirip dengan isyarat encoding.<ref name="Coon"/>.
Tahun 1960-an juga melihat perkembangan dalam studi citra visual dan bagaimana ia ingat.<ref name="Coon"/>. Penelitian ini dipimpin oleh Allan Paivio, yang menemukan bahwa semakin membangkitkan gambaran itu adalah semakin besar kemungkinan akan ingat di ingat baik gratis atau dipasangkan secara asosiatif.<ref name="Coon"/>. ada sejumlah besar penelitian ke dalam kerja memori, dan secara khusus ingat sejak 1980-an. Penelitian disebutkan sebelumnya dikembangkan dan ditingkatkan atas, dan baru penelitian dan masih sedang dilakukan.<ref name="Coon"/>.
== Referensi ==
|