Sejarah majalah elektronik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Sejarah [[majalah eletronik]]''' atau '''e-Magazineelektronik''' bermula sebagai suatu bentuk perkembangan dari salah satu media massa modern, yaitu [[majalah]]. Jenis majalah ini disebut sebagai ''electronicmajalah magazineelektronik'' dikarenakan oleh cara pendistribusiannya yang menggunakan metode [[elektronik]].
 
== Media Massa dan Perkembangannya ==
 
[[Media massa]] adalah sebuah istilah sederhana yang meliputi susunan yang tak terhitung jumlahnya dari lembaga dan individu yang berbeda dalam tujuan, ruang lingkup, metode dan konteks budaya .<ref name="Kheeshadeh, Maryam 2010">Kheeshadeh, Maryam. (2010). “Effects Of Globalization On Mass Media In The World”. International Journal of Asian Social Science 2(10):1672-1693</ref>. Media massa mencakup semua bentuk informasi yang dikomunikasikan kepada kelompok individu yang besar dengan menggunakan jaringan internasional. Tidak ada standar untuk seberapa besar publik yang diperlukan sebelum komunikasi dapat dikategorikan sebagai "komunikasi massa”. Pada sekitar tahun 2000-an, klasifikasi yang disebut "tujuh media massa" menjadi popular sebagai media perantara komunikator dengan masyarakat. Ketujuh media serta perkembangannya adalah sebagai berikut:
# Media Cetak (buku, pamflet, koran, majalah dan lain-lain) dari akhir abad ke-15
# Rekaman (piringan hitam, kaset magnetik, kaset, cartridge, CD, DVD) dari akhir abad ke-19
Baris 12:
# [[Ponsel]] dari sekitar tahun 2000-an
 
Mengingat fungsi media massa yang dapat didefinisikan sebagai agen utama dalam proses hubungan internasional, banyak teori komunikasi yang muncul dan menafsirkan bentuk-bentuk hubungan yang telah dihasilkan dari media massa. Salah satu model [[komunikasi]] yang paling utama yang mendefinisikan hubungan ini sebagai sebuah "eksploitasi" atau "ketergantungan asimetris" adalah teori Boyd-Barrett mengenai "Media Imperialisme", yang menjelaskan mengenai perubahan yang dapat terjadi sebagai akibat dari sebuah media massa .<ref>Erdem, B. Kaya. (2011). “The Place Of Public Diplomacy In The Asymmetric Media Conflict: The “Hasbara Example” In The Hezbollah –Israel Media War”. Vol. 1 No. 16</ref>.
 
== Jenis-Jenis Media Massa Modern ==
Baris 22:
== e-Magazine ==
 
Majalah dapat didefinisikan sebagai sebuah media publikasi berkala yang berisi berbagai artikel, umumnya dibiayai oleh iklan dan atau pembelian oleh pembaca itu sendiri. Majalah biasanya diterbitkan mingguan, dua mingguan, bulanan, dua bulanan atau triwulanan, dengan tanggal penutup yang ada di sebelum tanggal itu diterbitkan. Majalah itu sendiri sering dicetak dalam berwarna, dan dibentuk dengan soft cover .<ref> name="Kheeshadeh, Maryam. (2010). “Effects Of Globalization On Mass Media In The World”. International Journal of Asian Social Science 2(10):1672-1693<"/ref>. Majalah dapat dikategorikan ke dalam dua kategori utama yaitu majalah konsumen dan majalah bisnis. Secara lebih detildetail, Majalah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
# Majalah untuk kepentingan umum (misalnya Frontline, India Today, The Week, The Sunday Times)
# Majalah kepentingan khusus (perempuan, olahraga, bisnis, scuba diving dan lain-lain)
 
e-Magazine (majalah elektronik) yang merupakan pengembangan dari magazine (majalah) adalah nama yang diberikan untuk majalah yang didistribusikan melalui metode elektronik. Terkadang, e-Magazine dapat juga disebut dengan sinonim '[[Online Magazine]]' dan 'Webzine'. Dalam sehari-hari, e-Magazine lebih dikenal dengan sebutan ‘Ezines’ .<ref>McCabe, Chris. (2012). Rich text: A guide for poets publishing their work in ezines. Scotland: ALA Edition</ref>. e-Magazine diciptakan lebih fokus pada masyarakat yang memiliki kebiasaan untuk bekerja atau beraktifitasberaktivitas di depan komputer atau tablet. Dengan media tersebutlah e-Magazine dapat diakses walaupun pada dasarnya, e-Magazine dan magazine memiliki fungsi dan tujuan yang sama, yaitu sebagai media penyaluran informasi untuk dibaca oleh masyarakat.
 
=== Perkembangan e-Magazine ===
 
Majalah mulai berkembang di Inggris pada tahun 1700-an. Pada saat itu, majalah berisi berita fiksi dan non-fiksi dalam berbagai segmen, tergantung pada pembaca tersebut .<ref name="Straubhaar, J. 2012">Straubhaar, J., LaRose, R., Davenport, L. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, Seventh Edition. Canada: Cengage Learning</ref>. Majalah pertama yang terbit adalah Majalah Gentleman Inggris sekitar tahun 1731, dimana ciri khas dari majalah tersebut adalah sisi majalah yang elegan dan berita lucu tentang sastra, politik, sejarah, biografi, dan kritik .<ref>Dunlap, Riley E., Michael E. Kraft, and Eugene A. Rosa (eds.). (1993). Public Reactions to Nuclear Waste: Citizens' Views of Repository Siting. Durham, NC: Duke University Press</ref>. Formula ini masih mencirikan konten majalah yang sifatnya variatif seperti humor; fiksi; dan esai tentang politik, sastra, musik, teater, dan orang-orang terkenal. Sekitar tahun 1920, majalah bersaing dengan radio dan film sebagai media untuk mengisi waktu luang masyarakat. Beberapa majalah tidak beradaptasi dengan baik untuk berkompetisi dengan pesaing dan akhirnya tidak dapat bertahan. Beberapa majalah berkualitas seperti Harper Monthly dan Atlantic Monthly juga hampir tutup walaupun mereka memiliki pelanggan yang setia. Majalah baru kemudian mencoba untuk mencari kebutuhan masyarakat dan memberikan informasi tentang kebutuhan tersebut .<ref>Payne, G. (1993). Community integration and media Use: A new epoch requires a new view. Paper presented at the annual conference of the Association for Education in Journalism and Mass Communication, Kansas City, MO.</ref>. Majalah yang sukses pada saat itu memiliki penjualan yang sangat tinggi sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan biaya konsumen untuk mendapatkan majalah .<ref> name="Straubhaar, J., LaRose, R., Davenport, L. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, Seventh Edition. Canada: Cengage Learning<"/ref>.
 
Seiring dengan berjalannya waktu, majalah menjadi salah satu media massa utama. Salah satu majalah yang sempat popular, Saturday Evening Post difokuskan pada prestasi bisnis Amerika, inspirasional kisah sukses, kisah aksi, roman, dan beberapa laporan faktual. Namun, hal tersebut tidak memengaruhi kekuatan dari media massa televisi yang lebih banyak disukai oleh masyarakat dan akhirnya pada tahun 1969, media massa majalah terkemuka di Amerika tersebut pun menyatakan bangkrut. Sejak saat itu, majalah sulit mengalami perkembangan dan hanya bergerak “dibawah” televisi yang pada era tersebut jauh lebih menarik dibandingkan majalah .<ref> name="Straubhaar, J., LaRose, R., Davenport, L. (2012). Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, Seventh Edition. Canada: Cengage Learning<"/ref>. Setelah terjadinya keruntuhan ekonomi global pada tahun 2008, dimana penerbit majalah mengalami kehancuran yang sangat parah dimana para penerbit membuat kesalahan fatal dengan memilih untuk menerapkan harga yang terlalu mahal dibandingkan dengan mencari pemasukan dari iklan. Dari saat itulah, para penerbit mulai mencari ide untuk dapat memperbaiki keadaan tersebut .<ref name="Inman, J. 2014">Inman, J., Wyke, J. (2014). “Van. We Were Promised Jetpacks: The Digital Magazine Non-Revolution and the Waning Promise of an Enhanced Content Explosion”. Vol. 15, No. 2</ref>.
 
Dengan keadaan yang membingungkan dan melemahkan keadaan perindustrian majalah, penerbit majalah bergegas untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Obsesi mereka dengan bekerja sama dengan [[iPad]] dimulai pada masa awal pengembangan, jauh sebelum pada akhirnya dirilis pada musim semi 2010 yang akhirnya berubah pasar. Tablet dan ponsel dipandang sebagai salah satu cara untuk membuat pendapatan iklan mengalami keruntuhan karena sistemnya yang lebih mudah dan sederhana .<ref> name="Inman, J., Wyke, J. (2014). “Van. We Were Promised Jetpacks: The Digital Magazine Non-Revolution and the Waning Promise of an Enhanced Content Explosion”. Vol. 15, No. 2<"/ref>. Pada akhir tahun 2011, penerbit mulai merasakan adanya dampak-dampak yang bisa membuat majalah online mengalami kesulitan dan membuat para penerbit mulai melakukan pengaturan penerbitan dengan sistem tertentu sehingga nantinya dapat menjangkau segmen-segmen pasar secara lebih detil detail.<ref> name="Inman, J., Wyke, J. (2014). “Van. We Were Promised Jetpacks: The Digital Magazine Non-Revolution and the Waning Promise of an Enhanced Content Explosion”. Vol. 15, No. 2<"/ref>.
 
=== Kelebihan dan Kekurangan e-Magazine ===
Baris 40:
e-Magazine memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan majalah. Beberapa kelebihan dan kekurangan dari e-Magazine menurut Straubhaar, LaRose, dan Davenport (2012), Mc Cabe (2012) dan Kheeshadeh (2012) dapat diuraikan sebagai berikut:
* '''Kelebihan dari e-Magazine dari sisi Pembaca'''
Beberapa kelebihan dari e-Magazine jika dilihat dari sisi pembaca meliputi efektifitasefektivitas dan efisiensi dari sistem akses e-Magazine itu sendiri, yang berarti dengan e-Magazine, kelebihan yang didapatkan adalah waktu dan biaya yang lebih minim untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau diinginkan. Selain itu, e-Magazine dapat disimpan dalam bentuk arsip dan dapat dibaca dimanapun dan kapanpun tanpa perlu takut berita yang diinginkan akan hilang karena berita tersebut dapat diakses melalu media online.
* '''Kekurangan dari e-Magazine dari sisi Pembaca'''
Beberapa kekurangan dari e-Magazine meliputi sistem pembayaran yang lebih rumit karena terkadang harus menggunakan kartu kredit. Selain itu, beberapa hal yang menjadi kerugian dari e-Magazine seperti segmen yang sangat sempit karena syarat dari penggunaan e-Magazine yang membutuhkan media teknologi canggih untuk dapat diakses.
Baris 52:
e-Magazine merupakan sebuah media informasi baru yang berbasis [[teknologi]]. Lahirnya e-Magazine tentunya akan membawa perubahan [[budaya]] masyarakat, terutama masyarakat Indonesia. Ada beberapa negara yang lebih memilih untuk menolak budaya baru dikarenakan adanya rasa takut apabila nantinya budaya baru tersebut akan mengikis kekuatan budaya lama yang telah menjadi adat tersendiri. Di sisi lain, beberapa negara lain lebih memilih untuk menggunakan budaya baru dikarenakan budaya baru mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Fenomena budaya baru yang sering disebut sebagai cultural imperialism memang memunculkan pro dan kontra di beberapa daerah tertentu, oleh karena itu, kehadiran media baru seperti e-Magazine juga tidak sepenuhnya dapat diterima oleh semua negara.
 
Di Indonesia sendiri, dampak dari perkembangan dunia [[digital]] cukup diterima oleh masyarakat. Dari total 255.5 juga masyarakat Indonesia, 72.7 juta masyarakat merupakan pengguna internet aktif dan dari 72.7 juta tersebut, ditemukan bahwa 54.2% nya adalah masyarakat yang menggunakan internet untuk mencari berita dan informasi terkini. <ref>https://id.techinasia.com/tingkah-laku-pengguna-internet-indonesia/</ref>. Dengan fungsi e-Magazine yang merupakan media penyalur berita dan informasi secara periodik, maka dapat disimpulkan bahwa memang e-Magazine cukup diterima oleh masyarakat Indonesia.
 
==== Hasil Observasi Mengenai Dampak e-Magazine Terhadap Sistem Mencari Informasi ====
Baris 67:
* [[Majalah elektronik]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Majalah]]
[[Kategori:Wikipedia:Proyek sekolah dan universitas/UPH2015]]