Simbol-simbol liturgi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
(61 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Simbol-simbol liturgi''' adalah simbol-simbol yang digunakan di dalam sebuah perayaan liturgi.<ref name="E. Martasudjita"/> Simbol-simbol liturgi sangat diperlukan dalam perayaan [[liturgi]] karena perayaan liturgi itu merupakan sebuah perayaan kehidupan.
Pertemuan umat dengan [[Allah]] dalam perayaan liturgi tidak bisa lepas dari [[simbol]] dan [[tanda]].<ref name="Rasid"> Rasid Rachman. 2005, Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 154.</ref> [[Agama]] [[mistik]] mengatakan bahwa manusia tidak dapat membayangkan dan menggambarkan [[Allah
▲Pertemuan umat dengan [[Allah]] dalam perayaan liturgi tidak bisa lepas dari [[simbol]] dan [[tanda]]. [[Agama]] [[mistik]] mengatakan bahwa manusia tidak dapat membayangkan dan menggambarkan Allah , kecuali dengan memanfaatkan simbol.<ref name="Rasid Rachman"> Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.</ref>
== Arti ==
'''Simbol''' berasal dari bahasa [[Yunani]] ''symbolon'', kata kerja: ''symbalein'' yang berarti tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu perjumpaan dan kebersamaan yang didasarkan oleh suatu [[kewajiban]] atau [[perjanjian]].
Dapat juga dikatakan bahwa
== Fungsi ==
Fungsi simbol yaitu menjembatani
Masa lalu yang ingin dihadirkan kembali pada saat ini secara simbolis antara lain:<ref name="Rasid
* ''Perayaan'' atas peristiwa (kelahiran [[Yesus]], kematian [[Yesus]], [[kebangkitan]] Yesus, kenaikan Yesus).<ref name="Rasid"/>
* ''Tindakan atau tata gerak'' (
* ''Tempat atau arah'' ([[tanah suci]], negeri [[leluhur]], kampung halaman, [[kiblat]]).<ref name="Rasid"/> Gedung [[gereja]] bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi juga tempat kehadiran [[Allah]].<ref name="Rasid"/> [[Ziarah]] kaum agamawan ke [[tanah suci]] bukan sekadar
* ''Benda'' ([[salib]], [[air]],[[roti]]-[[anggur]]).<ref name="Rasid"/> Air yang biasa digunakan dalam [[pembaptisan]] melambangkan [[mati]] dan [[hidup]] (''band''. {{Alkitab|Roma 6:8}}) bersama [[Kristus]].<ref name="Rasid"/> [[Roti]] dan [[anggur]] dalam [[
* ''Waktu''. Gereja beribadah pada hari [[Minggu]] dimaksudkan agar [[gereja]] hadir pada peristiwa [[kebangkitan]] [[Kristus]] yang jatuh pada hari [[Minggu]] pertama.<ref name="Rasid"/>
* ''Kata-kata'' dalam
* Pengharapan akan persaudaraan [[gereja]] di seluruh [[dunia]] disimpulkan dalam [[perjamuan kudus]], berpuncak pada [[komuni]].<ref name="Rasid"/>
== Macam-macam simbol ==
=== Tubuh manusia ===
[[Manusia]] dapat dikatakan sebagai [[simbol]]
Benda dan [[gambar]] bisa juga menjadi [[simbol]] maupun dihayati sebagai simbol. Di dalam gereja [[patung salib]], [[mimbar]], [[altar]] dan gambar-gambar para [[kudus]] adalah simbol kehadiran peristiwa [[Kristus]]. Benda-benda tersebut bukan hanya sebagai [[hiasan]] tetapi juga mengandung arti dan dapat membangkitkan [[emosi]].<ref name="Rasid Rachman"></ref> Selain itu benda-benda lain seperti Roti dan Anggur, [[Air]], [[Minyak]], [[Garam]] juga digunakan sebagai simbol liturgis. ▼
=== Benda dan gambar ===
▲Benda dan [[gambar]] bisa juga menjadi [[simbol]] maupun dihayati sebagai simbol.<ref name="Rasid"/> Di dalam gereja,
Simbol benda pun dapat dibagi menjadi dua yaitu simbol yang berasal dari benda alamiah dan yang berasal dari benda buatan.
===
Pemilihan warna liturgi dipengaruhi oleh penafsiran makna atas simbol tersebut.<ref name="E. Martasudjita"/> Di dalam liturgi, warna melambangkan sifat dasar misteri [[iman]] yang dirayakan serta menegaskan perjalanan hidup Kristiani sepanjang tahun liturgi.<ref name="E. Martasudjita"/> Warna-warna yang biasanya dipakai antara lain warna [[putih]], [[kuning]], [[merah]], [[hijau]], [[ungu]], dan [[hitam]].<ref name="E. Martasudjita"/>
=== Contoh-contoh Simbol ===
==== Simbol dari gerakan tubuh ====
Contoh simbol yang menggunakan gerakan tubuh antara lain:
* ''Penumpangan Tangan''. [[Penumpangan
* ''Bersalaman'', mengungkapkan wujud dari [[Kasih]] dan
* ''Berlutut'', merupakan salah satu sikap [[doa]] yang mengungkapkan
==== Simbol dari benda alamiah ====
Roti dan Anggur, Air, Minyak, Garam merupakan contoh simbol liturgis dari benda alamiah.
* ''Roti dan Anggur'', yang digunakan dalam perayaan [[Ekaristi]] atau [[Perjamuan Kudus]] menyimbolkan persekutuan dengan tubuh dan darah [[Kristus]].
* ''Air'', dipakai dalam berbagai macam perayaan liturgi. Misalnya dalam [[baptisan]] memiliki makna simbolis yaitu untuk mengungkapkan pembersihan dosa dan penganugerahan keselamatan dan penciptaan baru
* ''Minyak'', yang biasa digunakan adalah minyak dari pohon [[zaitun]] (meskipun demikian, menurut buku-buku pontifikal [[Romawi]] minyak liturgi bisa berasal dari tumbuhan lain). Minyak dapat merupakan simbol bagi anugerah kepenuhan hidup dan kesuburan ([[Alkitab|Mazmur 128:3]] dan [[Alkitab|Mazmur 133:2]]). Minyak dalam liturgi juga melambangkan daya kekuatan Allah yang memberi kekuatan bagi perjuangan hidup dan penyertaan Allah dalam tugas kepemimpinan.<ref name="E. Martasudjita"
* ''Garam'', biasanya digunakan sebagai pembersih atau pengawet. Dalam liturgi merupakan simbol pembersihan dan digunakan secara [[fakultatif]] dalam persiapan perayaan pembaptisan dan pemberkatan air suci.
==== Simbol
Simbol-simbol yang berasal dari benda buatan seperti:
* ''Salib'', merupakan simbol keselamatan. Pengorbanan [[Kristus]] yang rela mati untuk meenebus [[dosa]]-dosa manusia.
* ''Lilin'', sering dipakai juga dalam bermacam-macam perayaan liturgi dan salah satunya adalah
==== Simbol warna ====
* Warna putih
Warna [[putih]] mengungkapkan kegembiraan dan kesucian.<ref name="Windhu"> I. Warsana Windhu. 1997, Mengenal Peralatan, Warna dan Pakaian Liturgi. Yogyakarta: Kanisius, 22-23.</ref> Warna putih juga dikaitkan dengan kehidupan baru.<ref name="E. Martasudjita"/> Selain itu juga warna putih dapat melambangkan sebuah kesempurnaan, kejayaan dan kemuliaan abadi.<ref name="E. Martasudjita"/> Biasanya warna ini dipertukarkan atau digunakan bersama-sama dengan warna kuning.<ref name="Windhu"/> Warna putih dapat dipakai pada hari raya seperti [[Natal]], [[Paskah|Paska]], [[Kamis Putih]].<ref name="Windhu"/>
* Warna kuning
Hampir sama dengan warna putih, warna [[kuning]] mengungkapkan kemuliaan, kemenangan dan kegembiraan.<ref name="Windhu"/> Warna kuning umumnya dilihat sebagai warna yang mencolok sehingga lebih kuat menunjukkan makna kemuliaan.<ref name="E. Martasudjita"/> Warna ini juga dapat dipakai saat [[Natal]], [[Paskah]], [[Kamis Putih]].<ref name="E. Martasudjita"/>
* Warna merah
Warna merah biasanya melambangkan [[api]] dan [[darah]].<ref name="E. Martasudjita"/> Selain itu juga dapat menyimbolkan [[Roh Kudus]], [[cinta]] kasih, pengorbanan dan kekuatan.<ref name="E. Martasudjita"/> Di dalam tradisi [[Romawi]] kuno, warna merah digunakan sebagai simbol kekuasaan tertinggi yaitu [[kaisar]].<ref name="E. Martasudjita"/> Warna merah biasanya digunakan ada saat hari raya [[Jumat Agung]], [[Pentakosta]], [[Minggu Palma]].<ref name="Windhu"/>
* Warna hijau
Warna [[hijau]] pada umumnya menandakan sebuah ketenangan, kesegaran dan melegakan.<ref name="E. Martasudjita"/> Selain itu juga dapat melambangkan harapan, syukur, dan kesuburan.<ref name="Windhu"/> Warna ini dipilih dan dipakai dalam [[minggu]] biasa di dalam [[liturgi]] sepanjang tahun.<ref name="E. Martasudjita"/> Pada masa-masa itu manusia dapat menghayati hidupnya dengan penuh ketenangan terhadap karya-karya [[Tuhan]].<ref name="E. Martasudjita"/>
* Warna ungu
Warna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan, keseimbangan, sikap berhati-hati dan mawas diri.<ref name="E. Martasudjita"/> Selain itu warna ini juga mengungkapkan pertobatan.<ref name="Windhu"/> Digunakan pada masa Prapaska dan [[Adven]]<ref name="Windhu"/> ketika manusia diundang untuk bertobat, mawas diri dan mempersiapkan diri bagi perayaan Natal dan Paska.<ref name="E. Martasudjita"/>
* Warna hitam
Warna hitam biasanya dipakai untuk melambangkan [[kematian]], kegelapan,<ref name="E. Martasudjita"/> kesedihan dan kedukaan.<ref name="Windhu"/> Warna ini digunakan pada saat ibadah atau peristiwa kematian.<ref name="E. Martasudjita"/>
{{multiple image
| align = center
| direction = horizontal
| header_align = center
| header = Contoh-contoh Simbol Liturgi
| image1 = Kheirotonia.jpg
| width1 = 234
| alt1 =
| caption1 = [[Penumpangan tangan]] yang dilakukan oleh seorang pendeta, pastor atau imam.
| image2 =
| width2 = 232
| alt2 =
| caption2 = [[Air]] yang digunakan pada saat [[Baptisan]]
| image3 = Meister des Reliquienkreuzes von Cosenza 002.jpg
| width3 = 125
| alt3 =
| caption3 = [[Salib]]
| image4 = Liturgy St James 1.jpg
| width4 = 200
| alt4 =
| caption4 = Roti dan Anggur yang digunakan saat [[Perjamuan Kudus]]
}}
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Liturgi Kristen]]
|