Daging monyet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Baby ginger monkey.jpg|jmpl|Seekor monyet hidup ([[lutung]]).]]
'''Daging monyet''' adalah daging atau bagian tubuh lainnya dari [[monyet]] yang dapat dimakan. Konsumsi manusia terhadap daging monyet telah tercatat dalam sejarah di berbagai belahan dunia, mencakup negara-negara di Asia dan Afrika. Pada saat ini, daging monyet juga dikabarkan telah dikonsumsi di sebagian Eropa dan Amerika.
Baris 6:
==== Indonesia ====
Indonesia umumnya adalah [[Muslim]], dan kebanyakan orang Indonesia tak mengkonsumsi daging monyet. Namun di [[Sulawesi Utara]], [[suku Minahasa]], sebuah kelompok minoritas non-Muslim, dikenal menjadi pemakan monyet, dan [[monyet wolai]] dijadikan santapan.<ref>{{cite news|url=http://komunitas.rimanews.com/fotovideo/read/20151225/5665/3/Jelang-Natal-Permintaan-Kuliner-Ekstrim-Khas-Tomohon-Meningkat|title=Jelang Natal, Permintaan Kuliner Ekstrim Khas Tomohon Meningkat|publisher=Rima News|date=December 25, 2015|access-date=2017-06-27|archive-date=2015-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20151225064607/http://komunitas.rimanews.com/fotovideo/read/20151225/5665/3/Jelang-Natal-Permintaan-Kuliner-Ekstrim-Khas-Tomohon-Meningkat|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.rappler.com/world/regions/asia-pacific/indonesia/english/165977-endangered-macaque-eating|publisher=Rappler|title=Indonesian market sells monkey meat, other exotic animals|accessdate=June 23, 2017}}</ref>
==Risiko kesehatan==
Konsumsi daging monyet, dalam beberapa kasus bisa mengganggu kesehatan. Sebuah studi pada Agustus 1992 yang diterbitkan dalam ''Journal of Tropical Medicine Hygiene'' melaporkan sembilan kasus [[Salmonelosis]] yang dikaitkan dengan konsumsi daging monyet.<ref>{{cite journal|title=An outbreak of salmonellosis following consumption of monkey meat|pages=292–295|journal=Journal of Tropical Medicine Hygiene|number=4|volume=95|pmid=1495128|year=1992|last1=Lamabadusuriya|first1=S. P|last2=Perera|first2=C|last3=Devasiri|first3=I. V|last4=Jayantha|first4=U. K|last5=Chandrasiri|first5=N}}</ref>
== Lihat pula ==
|