Wangsa Syailendra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Reverted to revision 17604821 by Nohirara (talk): Ngawur. Bukan begini cara mengalihkan halaman. Jangan menghilangkan riwayat suntingan
Tag: Pengalihan baru Pembatalan
 
(40 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[de:Wangsa Sailendra]]
[[Gambar:Borobudur-complete.jpg|thumb|right|300px|[[Candi Borobudur]], salah satu peninggalan Wangsa Syailendra.]]
'''Syailendra''' adalah wangsa atau dinasti bercorak [[Buddha]] [[Mahayana]] yang berkuasa di [[Kerajaan Mataram Kuno]] sejak tahun [[752]]. Wangsa ini hidup berdampingan dengan [[Wangsa Sanjaya]] yang berkuasa sejak tahun 732, di daerah [[Jawa Tengah]] bagian selatan.
 
==Asal-usul==
Leluhur wangsa Syailendra diperkirakan berasal dari daratan [[Indocina]] (sekarang Kamboja dan Vietnam selatan). Nama "Syailendra" diduga berarti "penguasa gunung", yang oleh para ahli sejarah diperkirakan merupakan varian dari gelar "Sailaraja" (raja gunung), yaitu gelar raja-raja kerajaan [[Funan]] di Indocina. Gelar ini sering terlihat dalam epigrafi raja-raja keturunan Syailendra, walaupun gelar ini tidak semestinya dipergunakan oleh para keturunan tersebut. [[Bhanu]] disebut-sebut sebagai raja pertama dan pendiri wangsa ini pada tahun 752.
 
==Era Mataram Kuno==
[[Berkas:Prajnaparamita Java.jpg|thumb|150px|[[Prajnaparamita|Prajñāpāramitā]] sebagai personifikasi Dewi Tara.]]
Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh dua wangsa yaitu Wangsa Syailendra yang beragama Buddha dan Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa. Pada awal era Mataram Kuno, Wangsa Syailendra cukup dominan di Jawa Tengah. Menurut para ahli sejarah, Wangsa Sanjaya awalnya berada dibawah pengaruh kekuasaan Wangsa Syailendra. Mengenai persaingan kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, akan tetapi kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah.
 
Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syailendra tertera dalam [[prasasti Ligor]], [[prasasti Nalanda]] maupun [[prasasti Klurak]], sedangkan raja-raja dari keluarga Sanjaya tertera dalam [[prasasti Canggal]] dan [[prasasti Mantyasih]]. Berdasarkan candi-candi, peninggalan kerajaan Mataram Kuno dari abad ke-8 dan ke-9 yang bercorak Buddha (Syailendra) umumnya terletak di Jawa Tengah bagian selatan, sedangkan yang bercorak Hindu (Sanjaya) umumnya terletak di Jawa Tengah bagian utara.
 
Wangsa Syailendra pada saat berkuasa, juga mengadakan hubungan yang erat dengan kerajaan [[Sriwijaya]] di Sumatera. Pada masa pemerintahan raja [[Indra (raja Mataram)|Indra]] (782-812), puteranya, [[Samaratungga]], dinikahkan dengan [[Dewi Tara]], puteri raja Sriwijaya. Prasasti yang ditemukan tidak jauh dari [[Candi Kalasan]] memberikan penjelasan bahwa candi tersebut dibangun untuk menghormati Tara sebagai [[Bodhisattva]] wanita. Pada tahun 790, Syailendra menyerang dan mengalahkan Chenla (Kamboja), kemudian sempat berkuasa di sana selama beberapa tahun.
 
[[Candi Borobudur]] selesai dibangun pada masa pemerintahan raja Samaratungga (812-833). Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia, dan kini menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia. Samaratungga memiliki puteri bernama [[Pramodhawardhani]] dan dari hasil pernikahannya dengan Dewi Tara, putera bernama [[Balaputradewa]].
 
==Daftar raja-raja==
* [[Bhanu]] (752-775), raja pertama dan pendiri Wangsa Syailendra
* [[Wisnu]] (775-782), Candi Borobudur mulai dibangun
* [[Indra (raja Mataram)|Indra]] (782-812), menyerang dan mengalahkan Kerajaan Chenla (Kamboja), serta mendudukinya selama 12 tahun
* [[Samaratungga]] (812-833), Candi Borobudur selesai dibangun
* [[Pramodhawardhani]] (833-856), menikah dengan Rakai Pikatan, pangeran Wangsa Sanjaya
* [[Balaputradewa]] (833-850), melarikan diri ke Sriwijaya setelah dikalahkan Rakai Pikatan
 
==Runtuhnya Wangsa Syailendra==
Pramodhawardhani, puteri raja Samaratungga menikah dengan [[Rakai Pikatan]], yang waktu itu menjadi pangeran Wangsa Sanjaya. Sejak itu pengaruh Sanjaya yang bercorak Hindu mulai dominan di Mataram, menggantikan agama Buddha. Rakai Pikatan bahkan menyerang Balaputradewa, yang merupakan saudara Pramodhawardhani. Sejarah Wangsa Syailendra berakhir pada tahun 850, yaitu ketika Balaputradewa melarikan diri ke Sriwijaya yang merupakan negeri asal ibunya.
 
==Lihat pula==
* [[Kerajaan Mataram Kuno]]
* [[Wangsa Sanjaya]]
* [[Kerajaan Sriwijaya]]
 
[[Kategori: Sejarah Nusantara]]
[[Kategori: Kerajaan Mataram Kuno]]
 
[[de:Sailendra]]
[[en:Sailendra]]
[[fr:Sailendra]]
[[hi:शैलेन्द्र राजवंश]]
[[ja:シャイレーンドラ朝]]
[[ms:Sailendra]]
[[zh:夏连特拉王国]]