Satria dari Kasepuhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Sultan Sepuh Cirebon menggunakan HotCat |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 27:
== Penetapan aturan pergantian Sultan oleh Belanda ==
Pada tahun 1844, pemerintahan Belanda melalui [http://nl.wiki-indonesia.club/wiki/Jean_Chr%C3%A9tien_Baud_%281789-1859%29 Menteri Jajahan Jean Chrétien Baud] memberitahukan surat penetapan dari Raja Belanda mengenai aturan tentang penerus tahta atau kepemimpinan kesultanan harus ''putera kandung yang tertua'' selama yang bersangkutan tidak menyalahgunakan gelar tersebut.<ref>Keputusan Rahasia Tgl. 30 September 1844 la za hal ''"Verhandelde Missive"'' dari Menteri Jajahan 23 Maret 1844 No. 169/0 Rahasia, Berisi al. Pemberitahuan ketetapan Raja Belanda</ref>
== Pangeran Raja Satria menuntut tahta ==
Pada 28 Nopember 1867 Residen Cirebon ditugaskan menegaskan kepada ''Pangeran Raja Satria'' selaku putra sah yang tertua dari Sultan Sepuh terakhir pada waktu itu bahwa pengangkatannya selaku Sultan Sepuh setelah ada berita wafatnya ''Pangeran Adiwijaya (pangeran Syamsudin IV) yang melakukan perbaikan pada [[Gua Sunyaragi]] tahun 1852''.<ref name="Sulendranigrat, P.S 1985">Sulendranigrat, P.S. 1985. Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka</ref>
== Pelantikan Pangeran Raja Satria ==
Baris 40:
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Sultan Sepuh Cirebon]]
|