Ha (aksara Bali): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: kadangkala → kadang kala |
k Sub |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
| Gantungan = Gantungan Ha.png
}}
'''Ha''' adalah salah satu aksara wianjana dalam [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi {{IPA|/ha/}} atau {{IPA|/a/}}. Jika aksara Ha dialihaksarakan dari [[aksara Bali]] menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "Ha".
== Fonem ==
Ha termasuk ''warga kanthya''. Sebagian besar ''warga kanthya'' merupakan golongan [[konsonan langit-langit belakang]],<ref>Untuk keterangan lebih lanjut, baca artikel [[IAST]].</ref> misalnya [[Ka (aksara Bali)|Ka]], [[Ka (aksara Bali)|Kha]], [[Ga (aksara Bali)|Ga]], [[Ga gora|Gha]], dan [[Nga (aksara Bali)|Nga]]. Meskipun termasuk ''warga kanthya'', sesungguhnya Ha bukanlah konsonan langit-langit belakang, karena Ha melambangkan bunyi /h/, [[frikatif|bunyi frikatif]] [[konsonan glotis|glotis]]. Jadi secara [[fonologi]], Ha termasuk [[konsonan glotis]] atau celah suara. Karena sumber bunyi Ha berasal dari [[kerongkongan]], maka secara tradisional ia dimasukkan ke dalam ''warga kanthya''.
Baris 46:
Bunyi /h/ juga dapat ditulis dengan menggunakan [[bisah]], tetapi penggunaannya sebatas pada suku kata terakhir saja. Apabila terdapat bunyi /h/ di tengah kata, dan tidak diikuti oleh huruf vokal, Ha dapat berfungsi sebagai pengganti bisah. Contoh kata yang mengandung bunyi konsonan /h/ di tengah kata: ''"ci<u>h</u>na"'' (bahasa Bali), ''"Bra<u>h</u>ma"'', ''"ji<u>h</u>wa"'' (bahasa Sanskerta), dan sebagainya.
== Catatan kaki ==
{{reflist}}▼
== Lihat pula ==
Baris 51 ⟶ 54:
* [[Bisah]]
===
▲{{reflist}}
* Tinggen, I Nengah. 1993. ''Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali.'' Singaraja: UD. Rikha.
* Surada, I Made. 2007. ''Kamus Sanskerta-Indonesia.'' Surabaya: Penerbit Paramitha.
{{aksara Bali}}
|