Rawa Bento: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Rawa Bento''' merupakan rawa tertinggi yang ada di Sumatra yaitu pada ketinggian 1375 mdpl. Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1000 ha ini memiliki ekosistem raw...' |
Roby diery (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Landscape Rawa Bento.jpg|jmpl|250px|Rawa Bento]]
'''Rawa Bento''' merupakan rawa tertinggi yang ada di Sumatra yaitu pada ketinggian 1375 mdpl. Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1000 ha ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil. Rumput rawa gambut pada rawa Bento didominasi oleh rumput Bento (Leersia hexandra: Poaceae). Sedangkan hutan rawa kerdilnya terdiri atas pohon-pohon Eugenia spicata, Palaquium sp., Syzygium sp., Elaeo-carpus sp., Ficus spp., dan lain-lain.▼
'''Rawa Bento''' merupakan rawa tertinggi yang ada di [[Sumatra]] yaitu pada ketinggian 1333 mdpl.<ref>{{Cite web|url=https://www.mongabay.co.id/2019/01/20/rawa-tertinggi-di-sumatera-ini-terancam-perburuan-dan-cetak-sawah/|title=Rawa Tertinggi di Sumatera Ini Terancam Perburuan dan Cetak Sawah|last=|first=|date=20 January 2019|website=mongabay.co.id|access-date=}}</ref> Rawa ini terletak di terletak di Desa Jernih Jaya, [[Gunung Tujuh, Kerinci|Kecamatan Gunung Tujuh]], [[Kabupaten Kerinci]], [[Jambi]]. Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1000 ha ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil.
▲
Sungai dan danau Bento memiliki banyak kandungan ikan seperti ikan semah (Tor douronensis), ikan pareh (Tor tambroides), ikan saluang (Rasbora lateristriata) dan belut (Monopterus albus). Tingginya kandungan ikan yang hidup di danau dan sungai Bento ini membuatnya menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan yang hidup di sekitarnya.▼
Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung. Hasil penelitian dan inventarisasi yang dilakukan oleh TNKS bekerja sama dengan Kerinci Birdwatching Club dan mahasiswa menemukan bahwa rawa ini merupakan salah satu habitat penting bagi beberapa jenis burung air migran seperti trinil semak, trinil pantai, dan berkik rawa. Selain burung—burung migran sedikitnya terdapat 10 jenis burung air lain yang merupakan penghuni tetap dari Rawa Bento. Selain burung air terdapat 38 jenis burung lain yang juga menghuni▼
==
▲Sungai dan danau Bento memiliki banyak kandungan ikan seperti [[Semah daun|ikan semah]] (Tor douronensis), [[Garing|ikan pareh]] (Tor tambroides), ikan saluang (Rasbora lateristriata) dan belut ([[Belut sawah|Monopterus albus]]). Tingginya kandungan ikan yang hidup di danau dan sungai Bento ini membuatnya menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan yang hidup di sekitarnya.
Saat ini secara ekologis kondisi Rawa Bento mendapatkan ancaman dari meledaknya populasi enceng gondok (Eichornia crassipes) dan kayu apu (Pistia stratiotes) yang merupakan jenis tanaman asing invasif. Ledakan populasi dari dua tanaman ini menyebabkan sehari harinya banyak massa tanaman yang terbawa arus sungai dan mengganggu kelancaran transportasi. Lebih parahnya lagi, invasi dari dua jenis invasif menyebabkan sedikitnya cahaya matahari yang dapat mencapai dasar sungai sehingga menurunkan jumlah populasi fitoplankton dan zooplankton yang merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan yang berhabitat disana. Dikhawatirkan apabila terus berlanjut akan menyebabkan penurunan populasi ikan di Rawa Bento.▼
▲Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung. Hasil penelitian dan inventarisasi yang dilakukan oleh TNKS bekerja sama dengan Kerinci Birdwatching Club dan mahasiswa menemukan bahwa rawa ini merupakan salah satu habitat penting bagi beberapa jenis burung air migran seperti [[trinil semak]], [[trinil pantai]], dan [[berkik rawa]]. Selain burung—burung migran sedikitnya terdapat 10 jenis burung air lain yang merupakan penghuni tetap dari Rawa Bento. Selain burung air terdapat 38 jenis burung lain yang juga menghuni hutan rawa kerdil ini.
== Ancaman Tanaman Invasif ==
==Akses dan Wisata==▼
▲Saat ini secara ekologis kondisi Rawa Bento mendapatkan ancaman dari meledaknya populasi
Rawa Bento sendiri dapat dicapai dengan menggunakan perahu tradisional bermesin dari dua desa yaitu Desa Jernih Jaya dan Desa Pelompek. Namun, jumlah perahu di Desa Jernih Jaya lebih banyak dengan kapasitas yang lebih besar. Diperlukan kira-kira satu jam dari dermaga di Desa Jernih Jaya untuk dapat mencapai hambaran rumput bento di Rawa Bento. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis untuk berkemah dan melakukan pengamatan burung.▼
▲== Akses dan Wisata ==
▲Rawa Bento sendiri dapat dicapai dengan menggunakan perahu tradisional bermesin dari dua desa yaitu Desa Jernih Jaya dan Desa Pelompek. Namun, jumlah perahu di Desa Jernih Jaya lebih banyak dengan kapasitas yang lebih besar. Diperlukan kira-kira satu jam dari dermaga di Desa Jernih Jaya untuk dapat mencapai hambaran rumput bento di Rawa Bento. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis untuk [[berkemah]] dan melakukan [[pengamatan burung]].
Sepanjang perjalanan menuju titik pemberhentian perahu terakhir, pengunjung dapat menikmati pemandangan Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, hutan rawa kerdil dan danau Bento. Jika cuaca cerah dari lokasi berkemah juga akan dapat dinikmati pemandangan hutan rawa kerdil dengan latar Gunung Kerinci yang sangat indah.
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* [http://ksdae.menlhk.go.id/assets/publikasi/BUKU%20KERINCI%20INDO.pdf Buku Informasi Taman Nasional Kerinci]
{{Authority control}}
[[Kategori:Bukit Barisan]]
|