Muhammad Jalaluddinsyah III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k ←Mengalihkan ke Muhammad Jalaluddin Syah III
Tag: Pengalihan baru [ * ]
 
(41 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Muhammad Jalaluddin Syah III]]
'''Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III''' (bin Daeng Mas Kuncir Datu Lolo Daëng Manasa bin Sultan Lalu Muhammad [[Amaroe'llah]]) adalah [[Sultan Sumbawa]] ke-16 memerintah 1883-1931.<ref name="SultanSumbawa">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Sultan-sultan Sumbawa
| access-date= 18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/5
}}</ref><ref name="Sumbawa pada masa dulu">{{cite book
| first= Lalu
| last= Mantja
| authorlink= Lalu Mantja
| url= https://books.google.co.id/books?id=G7ceAAAAMAAJ&q=muhammad+jalauddin+III&dq=muhammad+jalauddin+III&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjc5OnWgrzjAhX0heYKHWK4BCMQ6AEINzAC
| title= Sumbawa pada masa dulu: suatu tinjauan sejarah
| location= Indonesia
| Language= Indonesia
| publisher= Rinta
| year= 1984
| page= 154
| isbn=
}}</ref><ref name="Sejarah daerah Nusa Tenggara Barat">{{cite book
| first=
| last=
| authorlink=
| author=
| url= https://books.google.co.id/books?id=v7QeAAAAMAAJ&q=muhammad+jalauddin+III&dq=muhammad+jalauddin+III&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjc5OnWgrzjAhX0heYKHWK4BCMQ6AEIPDAD
| title= Sejarah daerah Nusa Tenggara Barat
| location= Indonesia
| language= id
| publisher= Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
| year= 1988
| page= 146
| isbn=
}}</ref>
Datu Raja Muda Daeng Maskuncir atau Maskuncir Datu Lolo Daeng Manassa yang telah dikukuhkan untuk mengganti sang ayah Sultan Amrullah akhirnya batal.
Peritiwa kebakaran hebat Istana Gunung Setia menjadi penyebab terjadinya depresi mental dimana beliau lebih memilih kehidupan spiritual daripada menjadi seorang sultan. Sehingga hal ini tidak memungkinkan untuk tetap dipertahankan guna dimahkotai sebagai sultan sumbawa. Sehingga pada saat Sultan [[Amaroe'llah]] mangkat pada tanggal [[20 Agustus]] [[1883]], hasil mufakat pangantong limaolas memutuskan untuk memilih putra tertua dari Datu Raja Muda Daeng Maskuncir yakni Mas Madina Daeng Raja Dewa untuk dinobatkan sebagai Sultan Sumbawa. Mas Madina Daeng Raja Dewa saat dinobatkan bergelar Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III.
Pada masa Pemerintahan Beliau, didirikan Istana Dalam Loka yang hingga kini masih dapat kita saksikan hingga dewasa ini dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumbawa.
Penataan bidang pemerintahan mendapat perhatian khusus dari Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III. Beberapa kali sistem pemerintahan mengalami perubahan. Pada tahun [[1920]] terjadi perubahan besar dalam sistem perintahan [[Kesultanan Sumbawa]] dimana penghapusan district menjadi onderdistrict dan kemudian beralih nama menjadi Kademungan. Dengan perubahan struktur ini maka Kedatuan dalam Kamutar Telu, Seran, Taliwang dan Jereweh dihapus pula dan berubah status menjadi Kademungan.
Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III inilah meletus beberapa peperangan melawan Belanda antara lain Perang Sapugara yang dipimpin oleh La Unru Sinrang Dea Mas Manurung ( 1906 – 1908 ) dan Perang Baham dipimpin oleh Baham ( 1906 dan 1921 )
<ref>https://docs.google.com/document/d/1UNfFvEMRH85RkynYkZdeaNotA6TssRse/edit</ref><ref>https://drive.google.com/file/d/1UNfFvEMRH85RkynYkZdeaNotA6TssRse/view?pli=1</ref><ref name="PemerintahanSultan1">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1
| access-date=18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/34
}}</ref><ref name="PemerintahanSultan2">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2
| access-date=18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/35
}}</ref><ref name="Indonesia_princely_states">{{cite web
| author= Ben Cahoon
| publisher= WORLD STATESMEN.org
| title= Indonesian Traditional States II
| access-date=3 Juni 2019
| url= http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html#Sumbawa
}}</ref><ref name="Ruler in Asia">{{cite web
| url= https://sejarah-nusantara.anri.go.id/media/userdefined/pdf/rulersinasiav7.pdf
| title= Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters
| website= Arsip Nasional Republik Indonesia
| p= 57
| language= en
| format= PDF
| access-date= 2019-01-05
}}</ref><ref name="Sejarah Kesultanan Sumbawa">{{cite web
| url= https://www.sumbawakab.go.id/sejarah-kesultanan-sumbawa.html
| title= Sejarah Kesultanan Sumbawa
| website= Website Resmi Pemerintah Kabupaten Sumbawa
| p=
| language= id
| format=
| access-date= 2019-08-06
}}</ref><ref name="Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat">{{cite book
| first= Lalu
| last= Wacana
| authorlink= Lalu Wacana
| author= Lalu Wacana, B.A., Drs. Abdul Wahab H. Ismail, Jaka Sumpeno, B.A.
| url= https://books.google.co.id/books?id=K_-HCgAAQBAJ&pg=PA50&dq=Muhammad-Jalaluddin-III&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjUwf3rq-roAhUKOSsKHcegCzQQ6AEIMDAB#v=onepage&q=Muhammad-Jalaluddin-III&f=false
| title= Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Nusa Tenggara Barat
| location= Indonesia
| language= id
| publisher= Direktorat Jenderal Kebudayaan
| date= 1 Januari 1991
| page= 50
| isbn=
}}</ref>
== Membangun Istana Dalam Loka ==
Dua tahun sesudah penobatan Mas Madinah Daeng Raja Dewa menjadi Sultan Sumbawa tepatnya pada tahun 1885 M dibangunlah Istana Dalam Loka menggantikan Istana Bala Sawo.
Istana yang dibangun dalam kurun waktu sembilan bulan sepuluh hari tersebut (usia bayi dalam kandungan) ditopang 98 (sembilan puluh delapan) tiang dengan satu “tiang ngantung” sehingga menjadi 99 batang (symbol asmaul husna dalam ajaran syariat Islam).
Dalam Loka merupakan sebuah lokasi yang dirancang khusus sebagai pusat pemerintahan yang lengkap yang terdiri dari:
* Bala Rea
Bangunan induk sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya.
* Bala Bulo
Merupakan bangunan khusus yang biasa digunakan oleh putra-putra sultan maupun putra bangsawan lainnya berkumpul.
* Bala Datu Raja Muda / Datu Lolo
Adalah Istana yang diperuntukkan bagi Putra Mahkota yang merupakan calon pengganti Sultan yang tengah berkuasa.
* Bale Bawa.
Adalah rumah yang diperuntukkan bagi para Abdi Dalam dan Petugas Istana, termasuk didalamnya sebagai tempat tinggal bagi Istri ( Bukan Permaisuri ) Sultan.
Bale Bawa ini berada di luar halaman Istana dan jumlahnya juga cukup banyak mengingat petugas dan Abdi Dalam yang cukup banyak.
* Lawang Rare (gerbang)
Terletak di halaman antara Masjid Kesultanan dan Istana Dalam Loka sebagai batas antara Rumah Allah dan kekuasaan-Nya sebagai Al-Khalik serta Istana Sultan dan kekuasaannya sebagai makhluk.
* Sarapo Kamutar
Bangunan khusus sebagai tempat pelaksanaan upacara adat istana.
* Alang Aji / Alang Kamutar
Adalah lumbung padi sebagai tempat menyimpan perbekalan utama.
* Jambang Sasir
Bangunan khusus yang berhubungan dengan kegiatan di dapur.
* Bale Pamaning
Tempat mandi khusus bagi Sultan/permaisuri dan putra-putri sultan.
* Sarumung Belo / Karubung
Sumur dan MCK bagi penghuni istana yang lain maupun tamu istana.
* Pakatik Kamutar
Kandang kuda tempat pemeliharaan dan perawatan kuda sultan beserta petinggi Kesultanan Sumbawa.
 
Pembangunan Istana Dalam Loka dipimpin dan dikoordinasi langsung oleh Imam H. Hasyim, Imam Masjid Kedatuan Taliwang. Bahan utama bangunan Istana Dalam Loka menggunakan kayu jati pilihan dari Olat Timung pegunungan Ropang.
Bangunan Bala Rea yang beratap kembar dan berlantai dua, dewasa ini disebut sebagai Dalam Loka terdiri dari bagian bangunan sebagai berikut:
* Tete Gasa
Merupakan tangga naik yang mengambil konsep pendakian (Samawa: paruak) sebagai simbol bahwa setiap orang yang naik ke istana selalu membungkukkan badan sebagai wujud penghormatan kepada sultan.
* Paladang
Teras khusus yang memiliki fungsi antara lain: tempat duduk di sebelah timur yang disebut parangin merupakan tempat menunggu jika hendak bertemu sultan. Sedangkan pada bagian sebelah barat (tangke) digunakan untuk menempatkan senjata tajam dan barang-barang lainnya yang tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam ruang Lunyuk Agung.
* Lunyuk Agung
Merupakan ruang utama tempat pertemuan dan perjamuan serta tempat pelaksanaan upacara-upacara kebesaran Kesultanan Sumbawa.
 
Pada bagian timur terdapat empat buah kamar terdiri dari:
Dua buah kamar diperuntukkan bagi putra sultan yang sudah menikah.
Satu buah kamar diperuntukkan bagi istri-istri sultan (bukan permaisuri)
Satu buah kamar khusus sebagai tempat tidur Bone (inang pengasuh), serta tempat penyimpanan perbekalan khusus yang akan digunakan pada malam hari jika istana kedatangan tamu.
 
Memanjang pada bagian barat beberapa ruangan/kamar, antara lain:
* Repan Shalat
Merupakan tempat khusus melakukan ibadah shalat.
* Repan Kacapuri
Yakni peraduan raja dan permaisuri. Pada ujung utara ruangan ini merupakan tempat permaisuri menerima tamu baik istri-istri pembesar kesultanan maupun keluarga sultan dan permaisuri (wanita).
* Ruang Keputrian
Adalah ruangan khusus bagi putri-putri sultan yang belum menikah, ruangan ini terbagi dua bagian yakni kamar tidur dan tempat berkumpul/menerima tamu.
* Lunyuk Emas
Ruangan besar yang berada di antara kamar-kamar bagian timur dan bagian barat merupakan ruang tempat pertemuan permaisuri dan istri pembesar kesultanan dalam peristiwa upacara besar istana, serta menjadi tempat tidur di malam hari bagi pelayan istana (wanita) sedangkan pada bagian ujung utara ruangan menjadi tempat menata hidangan bila ada upacara istana.
* Sanapir
Yakni dapur yang biasa digunakan sebagai tempat kegiatan masak memasak. Antara Sanapir dan Jambang Sasir dihubungkan dengan pintu khusus yang sekaligus menjadi pintu belakang Istana Dalam Loka.
* Gudang
Terdapat pada bagian barat Lunyuk Emas, di samping tangga menuju lantai dua sebelah barat.
* Lantai dua sebelah barat dan lantai dua sebelah timur
Merupakan ruangan memanjang yang dihubungkan dengan tangga dari lantai satu. Pada masing-masing lantai dua ada lantai yang ditinggikan sebagai tempat menenun di samping tempat putri sultan dan putri bangsawan lainnya menonton keramaian di lapangan Lenang Lunyuk (bagian barat istana).
Sebagai istana kesultanan yang menjadi pusat pemerintahan, Istana Dalam Loka selain memiliki konsep arsitektur yang digarap khusus juga memiliki konsep ornamentik untuk memperindah bangunan istana, seperti ukiran pada tiang, ukiran pada pintu serta pada beberapa bagian dinding yang kesemuanya berlandas pada konsepsi nilai yang menjadi anutan Tau Samawa.
 
== Silsilah kekerabatan dengan Raja Ruma Bicara (Mangkubumi) [[Kesultanan Bima|Bima]] ==
Tahun pemerintahan Sultan Bima.<ref>{{cite book
| url= https://www.google.co.id/books/edition/Kerajaan_Bima_dalam_sastra_dan_sejarah/6Q71wFB4YxQC?hl=id&gbpv=1&dq=Bilmana+Tureli+Nggampo+Ruma+Bicara&pg=PA118&printsec=frontcover
| title= Kerajaan Bima dalam sastra dan sejarah
| publisher= (KPG) Kepustakaan Populer Gramedia
| date= Juli 2004
| year= 2004
| isbn= 9799100119
| location= Jl. Palmerah Selatan No. 21, Jakarta 10270, Indonesia
| pages= 121
| editor= Henri Chambert-Loir
| edition= 2
| language= id
| author= Henri Chambert-Loir, Wisamarta, Lukman (Khatib.)
| first= Henri
| last= Chambert-Loir
}} ISBN 978-979-9100-11-5</ref><ref name="Kerajaan Tradisional di Indonesia: BIMA">{{cite book
| author= Susanto Zuhdi, Triana Wulandari
| url= https://books.google.co.id/books?id=stmECgAAQBAJ&pg=PA44&dq=sultan+jamaluddin+bima&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwj06qWKhfbaAhXIXLwKHaIzDjwQ6AEIKDAA#v=onepage&q=sultan%20jamaluddin%20bima&f=false
| title= Kerajaan Tradisional di Indonesia : BIMA
| location= Indonesia
| publisher= Direktorat Jenderal Kebudayaan
| date= 1 Januari 1997
| page= 55
| language= id
| editor= Tawalinuddin Haris
}}</ref><ref name="PemerintahanSultan1">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1
| access-date=18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/34
}}</ref><ref name="PemerintahanSultan2">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2
| access-date=18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/35
}}</ref>
 
https://pl.wiki-indonesia.club/wiki/W%C5%82adcy_Sumbawy#Su%C5%82tani_Bimy
 
http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bima {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180111003919/http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bima |date=2018-01-11 }}
<center>{{chart/start}}
{{chart| | | | | | | | SAR | | | |SAR= '''MANGKUBUMI BIMA: Tureli Nggampo '''
{{chart| | | | | | | | |:| | | | | | | | | | | |}}
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA I'''<br>♂ Ma Wa'a Bilmana<br>Tureli Nggampo<br>Ruma Bicara
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA II'''<br>♂ Ruma-ta Makapiri Solo<br>(Yang Dipertuan Yang Menjelajahi [[Solor]])<br>Abdul Rahim
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA III'''<br>♂ Mambora ba Cihuru Bahi
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA IV'''<br>♂ Bumi Renda Manuru Suntu
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | SAR | | | |SAR= '''RAJA BICARA BIMA V'''<br>♂ Mantau Dana Turi<br>(Yang punya tanah berpetak-petak)
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA VI'''<br>♂ Bumi Luma Ka'e, Mambora ese Buton<br>(Yang mangkat di Buton)
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | TAM | | | |TAM='''RAJA BICARA BIMA VII'''<br>♂ Jeneli Bolo, Mantau Dana Timo
}}
{{chart| | | | | | | | |!| | | | | |}}
{{chart| | | | | | | | HID | | | | | |
|HID='''RAJA BICARA BIMA VIII'''<br>♂ Bicara Lagi Jeneli Rasana'e
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|+|-|-|-|-|-|v|-|-|-|-|-|.| | | | | | | |}}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | HAD | | | | HUD | | | | | | | |
|DMG='''RAJA BICARA BIMA IX'''<br>♂
|HAD='''RAJA BICARA BIMA X'''<br>♂
|HUD='''RAJA BICARA BIMA XI'''<br>♂
|HID='''RAJA BICARA BIMA XII'''<br>♂ Tureli Donggo Mawa'a Kadi<br>Muhammad Anwar (Abdul Nabi)
}}
{{chart| | | | | | | | |!}}
{{chart| | | | | | | | TSM | | | |TSM='''RAJA BICARA BIMA XIII'''<br>♂ Muhammad Yakub<br>(anumerta: Ruma Ma Kapenta Wadu)
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|+|-|-|-|-|-|.| }}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | HTG | |
|DMG=
|HTG=...
|HID=♀ Lala Rante Patolah
<br>binti
<br>Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu
<br>bin
<br>Tureli Donggo Mawa'a Kadi (Abdul Nabi) Raja Bicara Bima
<br>↓(bersuami)
<br>'''SULTAN SUMBAWA XV m. 1837-1883'''<br>♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Muhammad [[Amaroe'llah]]
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|+|-|-|-|-|-|.| }}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | HTG | |
|DMG='''DATU TALIWANG'''<br>♂ Daeng Mesir
|HID='''DATU MARAJA MUDA SUMBAWA'''<br>♂ Datu Raja Muda Daeng Maskuncir<br>Maskuncir Datu Lolo Daeng Manassa
<br>↓(beristeri)
<br>♀ Datu Balasari
|HTG=♂ Daeng Padusung
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|(| | | | | |!| }}
{{chart| | DMG | | | | HID |~|y|~| HTG | | |HID= '''SULTAN SUMBAWA XVI m. 1882-1931'''<br>Gelar abhiseka: Dewa Masmawa Sultan [[Muhammad Jalaluddinsyah III]]<br>Nama lengkap Sultan: Mas Madina Daeng Raja Dewa<br>Nama panggilan: Dewa Marhum
<br>↓(beristeri)
<br>Gelar: Dewa Maraja Bini<br>Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Maryam Daeng Risompa<br>Nama panggilan: Datu Ritimu<br>binti<br>Daeng Padusung bin Sultan Amrullah '''Sultan Sumbawa XIV m. 1837-1883'''
|DMG=♂ .......
|HTG=♀ Gelar: Dewa Maraja Bini<br>Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Maryam Daeng Risompa<br>Nama panggilan: Datu Ritimu<br>binti<br>Daeng Padusung bin Sultan Amrullah '''Sultan Sumbawa XIV m. 1837-1883'''
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|v|-|-|^|-|-|.| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |}}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | HTG | |
|DMG='''DATU MARAJA MUDA SUMBAWA'''<br>♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi
|HID='''SULTAN SUMBAWA XVII m. 1931-1975)'''<br>Gelar abhiseka: ♂ Dewa Masmawa Sultan [[Muhammad Kaharuddin III]]<br>Nama lengkap Sultan: Kaharuddin Daeng Raja Dewa<br>Nama panggilan: Daeng Manurung
<br>↓(beristeri)
<br>Gelar Permaisuri: Dewa Maraja Bini<br>Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Khodijah Ruma Pa'duka<br>Nama panggilan: Daeng Ante <br><br>binti<br>
Sultan Muhammad Salahuddin "Ma Kakidi Agama" '''SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951'''
|HTG=♀ .......
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|(| | | | }}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | | |
|DMG=♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa
|HID='''SULTAN SUMBAWA XVIII m. 2011-sekarang'''
<br> Gelar abhiseka: Dewa Masmawa Sultan [[Muhammad Kaharuddin IV]]<br>Nama lengkap Sultan: ♂ Muhammad Abdurrahman Daeng Raja Dewa<br>Nama panggilan: Daeng Ewan<br>(b. 5 April 1941)
<br>↓(beristeri)
<br>Gelar Permaisuri: Dewa Maraja Bini<br>Nama lengkap Permaisuri: ♀ Andi Bau Tenri Djadjah<br>Nama panggilan: Datu Tenri<br>(b. 23 Oktober 1946)<br>binti<br>Andi Burhanuddin Karaeng Pangkajene = Andi Tenri Ampareng Datu Sengngeng Pamanna Wajo<ref name="LahirnyaKesultananSumbawa">{{cite web
| publisher= Universitas Teknologi Sumbawa
| title= Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Lahirnya Kesultanan Sumbawa
| access-date= 18 Mei 2019
| url= http://kebudayaan.sumbawakab.go.id/objek/id/33
}}</ref>
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|(| | | | }}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | | |
|DMG=♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum
|HID=♀ Daeng Sarrojini Naidu
<br>↓(bersuami)
<br>♂ Sentot Agus Priyanto
}}
{{chart| | |,|-|-|-|-|-|+|-|-|-|-|-|.| }}
{{chart| | DMG | | | | HID | | | | HTG | |
|DMG=♂ Raehan Omar Hasani Priyanto
|HID=♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto
|HTG=♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto
}}
{{chart/end}}</center>
 
== Lihat pula ==
* [[Pangeran Taliwang]]
* [[Muhammad Jalaluddin II]]
== Rujukan ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* http://id.rodovid.org/wk/Orang:305086 Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II (Gusti Mesir Abdurrahman)
* http://laporancuaca.blogspot.co.id/2015/09/bangsa-dari-awan.html
* http://aryheritage.blogspot.co.id/2016/11/makam-makam-tua-di-pulausumbawa-nusa.html
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = {{PAGENAME}}
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m =
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m =1816
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Tokoh Nusa Tenggara Barat]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumbawa]]
[[Kategori:Tokoh Sumbawa]]
[[Kategori:Sultan Sumbawa]]
[[Kategori:Kematian 1816]]