Saleh Lahade: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''[[Letkol]] Muhammad Saleh Lahade''', adalah seorang tokoh militer [[Indonesia]] yang pernah menjadi salah satu pimpinan dalam pemberontakan [[Permesta]] di [[Sulawesi]]. Saleh, bersama dengan Panglima Besar Permesta [[Ventje Sumual]], mendapatkan julukan "Dwitunggal Permesta". Saleh termasuk salah satu penandatangan Piagam Permesta yang dikeluarkan pada bulan Februari 1957.{{sfn|Harvey|1974|p=471}}<ref>{{cite web|url=http://permesta.8m.net/tokoh/saleh_lahede.html|title=Biodata Muhammad Saleh Lahade|archive-url=
== Kehidupan pribadi ==
Dilahirkan di [[Barru]], Saleh adalah putra dari seorang guru sekolah. Saleh bersekolah di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|Sekolah Menengah Belanda (AMS) di
== Karier ==
Baris 9:
Pada bulan September 1951, ketika [[Alex Kawilarang|Kolonel Alex Kawilarang]] dimutasi menjadi [[Kodam Siliwangi|Panglima Kodam Siliwangi]], Kepala Staf Letkol R.A. Kosasih mengambil alih [[Kodam Wirabuana|Komando Tentara Teritorium VII/Wirabuana]] sebagai pejabat panglima sambil menunggu kedatangan [[Gatot Soebroto|Kolonel Gatot Soebroto]]. Untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari, Letkol Kosasih menunjuk Saleh sebagai pejabat kepala staf merangkap PMT. Jabatan ini dipegangnya selama tiga setengah bulan, di tengah operasi yang dilakukan pemerintah terhadap [[Pemberontakan DI/TII|pemberontakan]] yang dilakukan [[Kahar Muzakkar]] di Sulawesi Selatan dan [[Sulawesi Tenggara|Tenggara]], dan [[RMS]] di [[Maluku Tengah]]. Januari 1952, Ketika Gatot Soebroto tiba di Makassar, dia mengukuhkan Saleh menjadi Staf V Teritorial sekaligus "juru bicara" Panglima.
Tugas teritorial sebenarnya telah ditanganinya sejak Komisi Militer itu melekat pada dirinya pada masa-masa berikutnya hingga tahun 1956. Saat itu, kontra aksi Presiden Soekarno atas para perwira pada tanggal [[Peristiwa 17 Oktober|17 Oktober 1952]] menjalar hingga ke Makassar, dan Saleh termasuk di antara beberapa perwira yang —bersama Kolonel Gatot Soebroto— dikenakan tahanan rumah.{{sfn|Harvey|1974|p=283}} Pada bulan Januari tahun 1953, [[Joop Warouw]], yang mendaulat Gatot Soebrot sebagai pimpinan TT-VII Wirabuana, menugaskannya sebagai perwira yang mengurus masalah [[transmigrasi]]. Pada tanggal 12 Februari 1955, Saleh Lahade diangkat sebagai Perwira OPI (Opsir Pekerjaan Istimewa) X TT-VII oleh Subroto. Pada bulan April 1955, Saleh mendapat kepercayaan dari Pejabat Gubernur untuk menangani Yayasan Kopra di Makassar dengan mendirikan Yayasan Kopra Sulawesi, sebuah perusahaan yang berusaha mengkoordinasi seluruh perdagangan [[kopra]] di [[pulau Sulawesi]].<ref name=PERM2>{{cite web|url=http://www.geocities.ws/permesta2004/sejarah.html|title=Kronologi Sejarah Singkat Permesta (Bagian 1)|website=[[Geocities]]|access-date=1 Maret 2017}}</ref>
== Politik ==
Baris 31:
{{DEFAULTSORT:Lahade, Muhammad Saleh}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Barru]]
[[Kategori:Tokoh Permesta]]
|