Dua Puluh Satu Tuntutan: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Revisi per 9 November 2017 08.47 sunting Pierrewee (bicara \| kontrib) Pengurus 41.939 suntingan k Pierrewee memindahkan halaman Dua Puluh Satu Permintaan ke Dua Puluh Satu Tuntutan: "tuntutan" lebih keras daripada "permintaan" ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 7 November 2021 11.37 sunting balikkan Pierrewee (bicara \| kontrib) Pengurus 41.939 suntingan _
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: [[Berkas:Okuma Shigenobu.jpg\|~~right~~ka\|135px\|~~thumb~~jmpl\|Perdana Menteri Jepang [[Ōkuma Shigenobu]], yang ~~dibawah~~di ~~administrasinya~~bawah pemerintahannya Dua Puluh Satu ~~Permintaan~~Tuntutan disusun]]▼ ~~{{contains Japanese text}}~~ '''Dua Puluh Satu ~~Permintaan~~Tuntutan''' ({{lang-ja\|対華21ヶ条要求\|links=no}}, ''Taika Nijūikkajō Yōkyū'', {{zh\|t=二十一條\|s=二十一条\|p=Èrshíyī tiáo}}) adalah serangkaian tuntutan yang dibuat selama [[Perang Dunia Pertama]] oleh [[Kekaisaran Jepang]] di bawah [[Perdana Menteri Jepang\|Perdana Menteri]] [[Ōkuma Shigenobu]] dikirim ke pemerintah [[Republik Tiongkok]] pada 8 Januari 1915.<ref>Chen, Jerome. Yuan Shih-k'ai. Stanford University Press, 1972, p. 152.</ref> Tuntutan akan sangat memperluas kontrol Jepang atas Manchuria dan ekonomi Tiongkok, dan ditentang oleh Inggris dan Amerika Serikat. Dalam penyelesaian akhir Jepang mendapatkan sedikit tetapi kehilangan banyak pamor dan kepercayaan di Inggris dan Amerika Serikat.▼ ▲[[Berkas:Okuma Shigenobu.jpg\|right\|135px\|thumb\|Perdana Menteri Jepang [[Ōkuma Shigenobu]], yang dibawah administrasinya Dua Puluh Satu Permintaan disusun]] ▲'''Dua Puluh Satu Permintaan''' ({{lang-ja\|対華21ヶ条要求\|links=no}}, ''Taika Nijūikkajō Yōkyū'', {{zh\|t=二十一條\|s=二十一条\|p=Èrshíyī tiáo}}) adalah serangkaian tuntutan yang dibuat selama [[Perang Dunia Pertama]] oleh [[Kekaisaran Jepang]] di bawah [[Perdana Menteri Jepang\|Perdana Menteri]] [[Ōkuma Shigenobu]] dikirim ke pemerintah [[Republik Tiongkok]] pada 8 Januari 1915.<ref>Chen, Jerome. Yuan Shih-k'ai. Stanford University Press, 1972, p. 152.</ref> Tuntutan akan sangat memperluas kontrol Jepang atas Manchuria dan ekonomi Tiongkok, dan ditentang oleh Inggris dan Amerika Serikat. Dalam penyelesaian akhir Jepang mendapatkan sedikit tetapi kehilangan banyak pamor dan kepercayaan di Inggris dan Amerika Serikat. Orang-orang Tiongkok menanggapi dengan boikot nasional secara spontan atas barang-barang Jepang; Ekspor Jepang ke Tiongkok turun 40%. Inggris telah terhina dan tidak lagi percaya pada Jepang sebagai mitra. Dengan Perang Dunia Pertama yang sedang berlangsung, posisi Jepang cukup kuat dan Inggris cukup lemah. Namun demikian, Inggris (dan Amerika Serikat) memaksa Jepang untuk membatalkan ~~permintaan~~tuntutan kelima yang akan memberikan Jepang sebuah langkah yang cukup besar kepada kontrol atas ekonomi seluruh Tiongkok dan mengakhiri [[Kebijakan Pintu Terbuka]].<ref>Gowen, 1971)</ref> Jepang memperoleh empat ~~permintaan~~tuntutan pertama dari tujuan dalam perjanjian dengan Tiongkok pada 25 Mei 1915. == Referensi == Baris 9 ⟶ 8: == Bibliografi == * Davis, Clarence B. "Limits of Effacement: Britain and the Problem of American Cooperation and Competition in China, 1915-1917." ''Pacific Historical Review'' (1979): 47-63. * Dickinson, Frederick R. ''War and national reinvention: Japan in the Great War, 1914-1919'' (Harvard Univ Asia Center, Vol. 177. 1999) * Gowen, Robert Joseph. "Great Britain and the Twenty-One Demands of 1915: Cooperation versus Effacement," ''Journal of Modern History'' (1971) 43#1 pp. 76–106 [http://www.jstor.org/stable/1877927 in JSTOR] * Griswold, A. Whitney. ''The Far Eastern Policy of the United States'' (1938) * {{cite book\|last= Hsü \|first= Immanuel C. Y. \|authorlink= Immanuel C. Y. Hsu \|title= The Rise of Modern China \|url= http://books.google.com/books?id=tVRnAgrb4NIC \|year= 1970 \|publisher= Oxford University Press \|isbn= \|pages= 494, 502}} * Jansen, Marius B. "Yawata, Hanyehping, and the twenty-one demands," ''Pacific Historical Review''(1954) 23#1 pp 31–48.