Referendum Negara Vietnam 1955: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|State of Vietnam referendum, 1955}}
[[Berkas:Ngo_Dinh_Diem_-_Thumbnail_-_ARC_542189.png|ka|jmpl|300px250px|[[Ngô Đình Diệm]] menyatakan dirinya sebagai presiden baru [[Vietnam Selatan|Republik Vietnam]] setelah referendum yang ditengarai ada kecurangan.]]
'''Referendum Negara Vietnam 1955''' menentukan masa depan [[bentuk pemerintahan]] dari [[Negara Vietnam]], negara yang merupakan cikal bakal [[Republik Vietnam]] (secara luas dikenal sebagai [[Vietnam Selatan]]). Referendum ini diperebutkanmenjadi olehpertarungan antara Perdana Menteri [[Ngo Dinh Diem|Ngô Đình Diệm]], yang mengajukan bentuk pemerintahan [[republik]], danmelawan bekasmantan kaisar yang bernama [[Bảo Đại]]. Bảo Đại telah turun tahta dari kaisar sejak 1945 dan pada waktu itu referendum mempertahankanmemegang jabatan kepala negara. Meskipun perhitungan yang diumumkan menunjukkan Diệm memenangi pemilihan dengan 98.2% suara, referendum ini secara luas dikotori oleh [[kecurangan pemungutan suara]]. Di ibu kota, [[Saigon]], Diệm mendapatkan lebih dari 600,000 suara, meskipun hanya ada 450,000 orang yang menjadimasuk ke daftar pemilih.<ref name="karnow"/><ref name="encyc">Tucker, p.366.</ref> Dia mengumpulkan perhitungan melampaui 90% dari pemilih yang terdaftar, bahkan di kawasan pedalaman yang kelompok oposisi mencegah pemungutan suara.
 
Referendum ini merupakan fase terakhir dalam perebutan kekuasaan antara Bảo Đại dan perdana menterinya. Bảo Đại tidak menyukai Diệm dan beberapa kali mencoba untuk melemahkannya, menunjuknya hanya karena dia sebagai penghubung untuk bantuan Amerika. Pada waktu itu, negara ini sedang mengalami masa ketidakamanan, sebagaimana Vietnam untuk sementara dipecah sebagai hasil dari [[Konferensi Jenewa (1954)|Kesepakatan Jenewa 1954]] yang menghentikan [[Perang Indochina Pertama]]. Negara Vietnam menguasai setengah negara bagian selatan, menunda pemilihan nasional yang dimaksudkan untuk menyatukan kembali negara ini di bawah pemerintahan umum. Ditambah lagi, [[Vietnamese National Army]] tidak menguasai penuh bagian selatan Vietnam; sekte keagamaan [[Cao Đài]] dan [[Hòa Hảo]] menjalankan administrasi mereka sendiri di daerah mereka didukung oleh tentara swasta, sementara [[Bình Xuyên]] mengatur sindikat kriminal menguasai jalan-jalan di Saigon. Meskipun ada gangguan dari kelompok-kelompok ini, Bảo Đại, dan bahkan pejabat PerancisPrancis, Diệm berhasil menaklukkan tentara swasta dan mengkonsolidasikan kekuasaan pemerintah atas negara tersebut pertengahan 1955.
'''Referendum Negara Vietnam 1955''' menentukan masa depan [[bentuk pemerintahan]] dari [[Negara Vietnam]], negara yang merupakan cikal bakal [[Republik Vietnam]] (secara luas dikenal sebagai [[Vietnam Selatan]]). Referendum ini diperebutkan oleh Perdana Menteri [[Ngo Dinh Diem|Ngô Đình Diệm]], yang mengajukan bentuk pemerintahan [[republik]], dan bekas kaisar [[Bảo Đại]]. Bảo Đại telah turun tahta dari kaisar sejak 1945 dan pada waktu itu referendum mempertahankan jabatan kepala negara. Meskipun perhitungan yang diumumkan menunjukkan Diệm memenangi pemilihan dengan 98.2% suara, referendum ini secara luas dikotori oleh [[kecurangan pemungutan suara]]. Di ibu kota, [[Saigon]], Diệm mendapatkan lebih dari 600,000 suara, meskipun hanya ada 450,000 orang yang menjadi daftar pemilih.<ref name="karnow"/><ref name="encyc">Tucker, p.366.</ref> Dia mengumpulkan perhitungan melampaui 90% dari pemilih yang terdaftar, bahkan di kawasan pedalaman yang kelompok oposisi mencegah pemungutan suara.
 
Referendum ini merupakan fase terakhir dalam perebutan kekuasaan antara Bảo Đại dan perdana menterinya. Bảo Đại tidak menyukai Diệm dan beberapa kali mencoba untuk melemahkannya, menunjuknya hanya karena dia sebagai penghubung untuk bantuan Amerika. Pada waktu itu, negara ini sedang mengalami masa ketidakamanan, sebagaimana Vietnam untuk sementara dipecah sebagai hasil dari [[Konferensi Jenewa (1954)|Kesepakatan Jenewa 1954]] yang menghentikan [[Perang Indochina Pertama]]. Negara Vietnam menguasai setengah negara bagian selatan, menunda pemilihan nasional yang dimaksudkan untuk menyatukan kembali negara ini di bawah pemerintahan umum. Ditambah lagi, [[Vietnamese National Army]] tidak menguasai penuh bagian selatan Vietnam; sekte keagamaan [[Cao Đài]] dan [[Hòa Hảo]] menjalankan administrasi mereka sendiri di daerah mereka didukung oleh tentara swasta, sementara [[Bình Xuyên]] mengatur sindikat kriminal menguasai jalan-jalan di Saigon. Meskipun ada gangguan dari kelompok-kelompok ini, Bảo Đại, dan bahkan pejabat Perancis, Diệm berhasil menaklukkan tentara swasta dan mengkonsolidasikan kekuasaan pemerintah atas negara tersebut pertengahan 1955.
 
Atas kesuksesannya Diệm mendapat keberanian dan mulai merencanakan kejatuhan Bảo Đại. Dia menjadwalkan referendum pada tanggal 23 Oktober 1955 dan memaksa Bảo Đại keluar dari panggung politik, menghalangi usaha dari bekas kaisar itu untuk menggelincirkan pemungutan suara. Pada masa menjelang pemungutan suara, kampanye untuk Bảo Đại dilarang, sementara kampanye Diệm berfokus pada serangan personal terhadap Bảo Đại. Ini termasuk kartun pornografi dari kepala negara itu dan rumor yang menyebutkan bahwa kekuasaan dia tidak sah dan penghubungan dia terhadap beberapa gundik. Media yang dikuasai pemerintah melancarkan serangan polemik kepada Bảo Đại, dan polisi dari pintu ke pintu mengingatkan masyarakat akan konsekuensi jika tidak mau memilih. Setelah saudaranya [[Ngo Dinh Nhu|Ngô Đình Nhu]] dengan sukses mencurangi pemungutan suara, Diệm mengumumkan dia sebagai presiden dari negara yang baru dibuat [[Republik Vietnam]].
Baris 10 ⟶ 9:
== Latar belakang ==
{{Main|Konferensi Jenewa (1954)|Operasi Passage to Freedom|Pertempuran Saigon (1955)}}
Kekalahan [[Angkatan Darat PerancisPrancis|Tentara PerancisPrancis]] di [[Pertempuran Dien Bien Phu|Điện Biên Phủ]] pada 1954, diikuti oleh [[Konferensi Jenewa (1954)|Persetujuan Jenewa]], mengarah kepada pembagian Vietnam. [[Negara Vietnam]] yang didukung PerancisPrancis dipimpin oleh Kaisar [[Bảo Đại]], untuk sementara waktu menguasai bagian selatan dari garis paralel ke-17. [[Viet Minh]] [[Ho Chi Minh|Hồ Chí Minh]] menguasai bagian utara atas nama [[Republik Demokratik Vietnam]], yang Hồ Chí Minh umumkan pada 1945. Persetujuan menyatakan bahwa pemilihan berskala nasional akan dilaksanakan pada 1956 untuk menyatukan negara di bawah pemerintahan umum. Pada Juli 1954, selama masa transisi, Bảo Đại menunjuk Diệm sebagai Perdana Menteri Negara Vietnam.<ref>Jacobs, pp. 37–42.</ref>
 
Pada 11 Oktober 1954, perbatasan ditutup oleh [[International Control Commission]] (Komisi Kontrol Internasional), setelah selama 300 hari di kedua belah negara diperbolehkan melintas secara bebas. Di bawah Persetujuan Jenewa, personel militer anti-komunis diharuskan mengungsi ke selatan, sementara pasukan komunis dipindahkan ke utara. Masyarakat sipil boleh berpindah ke tempat yang mereka inginkan dengan bebas. Selama 300 hari, Diệm dan penasihat dari [[CIA]] Amerika Serikat Kolonel [[Edward Lansdale]] melancarkan kampanye untuk meyakinkan masyarakat untuk pindah ke Vietnam Selatan. Kampanye khususnya ditujukan kepada Katolik Vietnam, yang akan memberikan basis kekuatan untuk Diệm dipada tahun-tahun berikutnya, dengan menggunakan slogan "Tuhan telah pergi ke selatan". Antara 800.000 dan 1.000.000&nbsp;orang berpindah ke selatan, sebagian besar Katolik. Di awal 1955, [[Indochina PerancisPrancis]] dibubarkan, meninggalkan Diệm dalam kekuasaan sementara di selatan.<ref>Maclear, pp. 65–68.</ref><ref>Jacobs, pp. 43–53.</ref>
 
Pada waktu itu, Diệm memiliki kewenangan yang sedikit di luar gerbang istananya. Bảo Đại memiliki kepercayaan yang kecil untuknya dan memberikan dukungan yang sedikit—pasangan ini telah berselisih di masa lalu, dengan Diem mengundurkan diri sebagai Menteri Dalam Negeri Bảo Đại dua dekade sebelumnya, menganggap kepala negara itu lemah dan tidak efektif.<ref>Jacobs, pp. 20–26.</ref><ref>Karnow, p. 231.</ref> Banyak sejarawan mempercayai bahwa Bảo Đại boleh jadi memilih Diệm atas kemampuan yang terakhir ini untuk menarik dukungan dan pendanaan Amerika Serikat.<ref>Jacobs, p. 39.</ref><ref>Karnow, p. 234.</ref> Selama masa transisi, [[French Far East Expeditionary Corps|French Expeditionary Corps]] mempertahankan keberadaannya di Vietnam Selatan.<ref>Jacobs, p. 61.</ref> Hal ini berujung pada ketegangan antara PerancisPrancis dan Negara Vietnam. Diệm, seorang nasionalis yang penuh semangat, membenci PerancisPrancis, yang membalasnya dengan berharap dia gagal, bahkan menyerukan penurunannya dalam beberapa kesempatan.<ref>Jacobs, pp. 22–25, 43, 60–61.</ref><ref>Karnow, p. 236.</ref>
 
Diệm menghadapi tantangan untuk kewenangannya dari empat kelompok lain. Sekte keagamaan [[Hòa Hảo]] dan [[Cao Đài]] memiliki tentara swasta yang menguasai [[Delta Mekong]] dan daerah di barat [[Saigon]] berturut-turut. [[Bình Xuyên]] adalah kelompok kriminal yang terorganisasi dan bersenjata yang menguasai sebagian besar Saigon dengan tentara swasta sebesar 40,000&nbsp;orang, sementara Vietminh masih menguasai sebagian besar daerah pedalaman. [[Vietnamese National Army]] (VNA) Diệm dipimpin oleh Jenderal [[Nguyễn Văn Hinh]], seorang warga negara PerancisPrancis yang membenci dan beberapa kali tidak mematuhinya. Bảo Đại menjual izin usaha kepolisian nasional ke Bình Xuyên, secara efektif memberikan kuasa administratif kepolisian ke tangan sindikat kriminal.<ref>Jacobs, pp. 61–62.</ref>
 
Di tengah tumbuhnya skeptisisme PerancisPrancis dan Amerika Serikat atas kemampuannya untuk menyediakan kekuasaan yang stabil, Diệm memaksa masalah ini ke puncaknya pada April 1955. Dia memerintahkan Bình Xuyên untuk melepaskan kekuasaan Kepolisian Nasional dan tunduk kepada perintahnya dengan menggabungkannya ke dalam VNA atau membubarkan dan mengancam menghancurkan mereka jika mereka menolak. Dia menyogok komandan Hòa Hảo dan Cao Đài untuk bergabung dengan VNA, secara bertahap menghasilkan pembelotan beberapa komandan dan satuan mereka, sementara lainnya melanjutkan untuk memimpin pasukan mereka melawan Saigon. Bình Xuyên menantang ultimatum Diệm. Pada 27 April, VNA memulai [[Pertempuran Saigon (1955)|Pertempuran Saigon]]. Setelah pertempuran yang singkat tetapi ganas yang mengakibatkan antara 500 dan 1.000 orang tewas dan sekitar 20.000 kehilangan tempat tinggal, Bình Xuyên dapat dihancurkan. Diệm mendapatkan kembali kepercayaan Amerika Serikat dan kekuasaan atas kepolisian. Masyarakat banyak gembira memuji Diệm dan mencela Bảo Đại, yang telah mencoba untuk menghentikannya di tengah pertempuran untuk mencegahnya dari menaklukkan Bình Xuyên.<ref>Jacobs, pp. 71–79.</ref> Sebagai tambahan, Jenderal Paul Ely, kepala kehadiran PerancisPrancis di Vietnam, mencoba untuk to menghalangi Diệm;<ref>Moyar, pp. 47–51.</ref> pasukannya melakukan blokade jalan terhadap VNA dan memberikan intelijen kepada Bình Xuyên.<ref>Karnow, p. 238.</ref>
 
Didukung oleh keberhasilannya, dan ditambah meningkatnya rasa benci dia kepada PerancisPrancis dan Bảo Đại setelah kegiatan mereka mencegahnya dari pencopotan Bình Xuyên,<ref name=c677>Chapman, p. 677.</ref> Diệm semakin percaya diri sebagaimana dia berkeliling mengkonsolidasikan kekuasan yang dia pegang. Pada 15 Mei, Diệm menghilangkan posisi Pasukan Pengawal Bảo Đại; pasukannya yang berjumlah 5.000 itu dimasukkan ke Resimen Infantri 11 dan 42 VNA. Diệm mencopoti Bảo Đại dari tanah warisannya yang luas. Pada 15 Juni, Diệm membuat Dewan Keluarga Kerajaan di Huế menyatakan bahwa Bảo Đại akan dilucuti dari kekuasaannya, dan bahwa Diệm akan dijadikan presiden.<ref name="butt"/> Keluarga Bảo Đại mengutuknya atas turun tahtanya dari kepala negara, dan atas hubungannya dengan PerancisPrancis dan Bình Xuyên.<ref name=c678>Chapman, p. 678.</ref> Sejarawan berspekulasi bahwa keluarga kerajaan setuju untuk menyerahkan Bảo Đại sehingga Diệm tidak merebut harta mereka.<ref name=c678/>
 
== Penyelenggaraan referendum ==
Baris 28 ⟶ 27:
Diệm berpendapat bahwa Komunis tidak akan pernah memperkenankan pemilihan yang bebas di daerah utara, jadi Vietnam Selatan harus menciptakan dan mendirikan negara sendiri yang terpisah, negara non-komunis.<ref name=c694/> Hal ini diumumkan oleh pers di Saigon, yang membuat artikel yang menyerang pemilihan komunis sebagai sesuatu yang kacau, dicurangi, dan tak ada artinya;<ref name=c694/> ketika itu, separuh bagian utara Vietnam memiliki populasi yang lebih besar dibanding bagian selatan. Sebulan sebelumnya, Perdana Menteri Vietnam Utara [[Phạm Văn Đồng]] menulis ke Saigon menanyakan untuk membuka negosiasi atas rincian spesifik pemilihan itu. Sementara Amerika lebih senang untuk menghindari pemilihan karena takut akan kemenangan komunis, mereka berharap Diệm akan memasuki dialog atas hal perencanaan dan menunggu untuk Vietnam Utara berkeberatan terhadap proposalnya, dan kemudian menggunakannya untuk menyalahkan Ho karena menyalahi Persetujuan Jenewa.<ref name=c694/> Amerika sebelumnya memberi tahu Diệm, yang telah bertindak bertentangan dengan Bảo Đại, bahwa bantuan selanjutnya bergantung pada usaha Diệm menyusun dasar hukum untuk merebut kekuasaan kepala negara.<ref name=c679>Chapman, p. 679.</ref>
 
Pada 6 Oktober 1955, Diệm mengumumkan bahwa referendum akan dilaksanakan pada 23 Oktober.<ref name=c697>Chapman, p. 697.</ref> Pemilihan terbuka untuk pria dan wanita di atas umur 18 tahun, dan pemerintah mengatur agar ada satu tempat pemungutan suara untuk setiap 1.000 pemilih terdaftar.<ref name=c697/><ref name=mi206/> Pemungutan suara diperebutkan oleh Bảo Đại, yang telah menghabiskan banyak waktunya di PerancisPrancis dan mengajukan bentuk monarki, dan Diệm, yang setuju pada bentuk republik.<ref name=karnow/> Menurut sejarawan Jessica Chapman, itu adalah pilihan antara "kaisar usang negara itu dan perdana menterinya yang jauh dari populer, Ngo Dinh Diem".{{efn|Asli: "the country's obsolete emperor and its far-from-popular prime minister, Ngo Dinh Diem".}}<ref name=c671>Chapman, p. 671.</ref> Dalam pengumuman referendum, Diệm menggambarkan keputusannya sebagai hal yang termotivasi oleh cintanya terhadap demokrasi dan ketidakpuasan rakyat terhadap kekuasaan Bảo Đại. Perdana menteri itu mengutip banyak petisi dari berbagai macam kelompok sosial, keagaamaan, dan politik meminta dia untuk menyelenggarakan jajak pendapat untuk menurunkan Bảo Đại, mengklaim dia termotivasi oleh sentimen yang "absah dan demokratis" ini.<ref name=c691/> Lansdale memperingatkan Diệm atas kecurangan pemilu, yakin bahwa Diệm akan memenangkan pemilihan bebas: "Selagi aku pergi aku tidak ingin tiba-tiba membaca bahwa kau telah menang 99,99%. Aku tahu bahwa itu dicurangi."{{efn|Asli: "While I'm away I don't want to suddenly read that you have won by 99.99%. I would know that it's rigged then."}} Pejabat Amerika Serikat berpendapat bahwa pemilihan yang jujur membuat Diệm mendapatkan suara antara 60% hingga 70%.<ref name="karnow">Karnow, p. 239.</ref>
 
Di bawah Persetujuan Elysee dan undang-undang setelahnya yang membuat Negara Vietnam pada 1949, posisi Bảo Đại sebagai kepala negara tidak permanen dan tidak pasti. Kedaulatan dianggap ada hanya pada rakyatknya, dengan Bảo Đại hanya sebagai terusan. Hasilnya, referendum itu sendiri berada dalam koridor hukum.<ref name=mi205>Miller, p. 205.</ref> Diệm ketika itu tidak dipilih untuk posisinya, sehingga dia melihat referendum sebagai peluang untuk menampik lawan-lawannya, yang mengklaim bahwa dia tidak demokratis dan otokratis. Peristiwa ini juga memberikan Diệm peluang untuk meningkatkan martabatnya dengan mengalahkan Bảo Đại dalam kompetisi satu lawan satu.<ref name=mi205/> Sebelumnya hal ini disetujui bahwa Majelis Nasional akan dipilih terlebih dahulu, tetapi Diệm langsung melanjutkan pemungutan suara, yang berarti bahwa dia akan mendapatkan kekuasaan total jika dia menyingkirkan Bảo Đại sebelum lembaga legislatif dibentuk.<ref>Miller, pp. 204–06.</ref>
Baris 43 ⟶ 42:
Diệm menjalankan kampanye hitam berupa serangan pribadi kepada kepala negara, yang kampanyenya dilarang.<ref name=jacobs/> Tentara dan kepolisian negara berkeliling memaksakan pelarangan atas kegiatan pro-Bảo Đại dan anti-Diệm.<ref name=m54>Moyar, p. 54.</ref> Polisi berkeliling ke rumah-rumah, menjelaskan konsekuensi yang mengancam masyarakat jika tidak memilih.<ref name="butt"/> Mereka menyelenggarakan pertemuan-pertemuan di desa terpencil dan memanggil khalayak ramai dengan pengeras suara. Pada umumnya, bentuk serangan Diệm adalah menggambarkan Bảo Đại sebagai mata keranjang pemabuk yang disibukkan dengan kesenangan tak bermoral dan tidak peduli dengan masalah masyarakat.<ref name=jacobs/><ref name=m54/><ref name=c684>Chapman, p. 684.</ref> Tradisi monarkis Vietnam dibangun di atas [[Konghuchu]] dan [[Mandat Surga]] sang kaisar, dan kampanye Diệm mengklaim Bảo Đại telah kehilangan mandatnya melalui gaya hidupnya yang bejat.<ref name="c684"/> Menurut [[Joseph Buttinger]], yang ditempatkan di Vietnam sebagai orang penting kedua di [[International Rescue Committee]] (Komite Penyelamatan Internasional), cara yang digunakan untuk mempengaruhi pemilihan "memalukan".<ref name="butt"/> Donald Lancaster, wartawan yang memberitakan pemilihan itu, berkata "Meskipun Bao Dai diberikan kesempatan untuk mempertahankan dirinya, media yang dikuasai pemerintah melanjutkan untuk meliputi dia dengan caci maki yang keji."{{efn|Asli: "Whereas Bao Dai was given no opportunity to defend himself, the government-controlled press proceeded to overwhelm him with scurrilous abuse."}}<ref name=c672>Chapman, p. 672.</ref> Diệm kemudian melarang Bảo Đại memasuki Negara Vietnam.<ref name=b153>Brownell, p. 153.</ref>
 
Iklan Diệm termasuk memamerkan karnaval raksasa terapung Bảo Đại melalui jalan-jalan di Saigon, digambarkan dengan kantong uang di bahunya, [[Kartu remi|setumpuk kartu]] di tangannya, dan dengan wanita berambut pirang telanjang dan botol [[konyak]] di lengannya. Ini merujuk ke reputasi kepala negara tersebut atas kekayaan, suka berjudi, dan main perempuan.<ref name="jacobs">Jacobs, p. 95.</ref><ref name=m54/> Secara khusus, rambut pirang merujuk kepada kecondongan yang diakui Bảo Đại atas simpanannya yang dia berkomplot dengannya di French Riviera. Tiruan Bảo Đại ditemani oleh seorang pria PerancisPrancis yang memasukkan emas ke sakunya, dengan demikian mempertanyakan identitas nasionalisnya.<ref name=m54/> Poster dan Posters and gambar yang menghubungkan Bảo Đại dengan kepala babi disebarluaskan,<ref name=butt/> sementara surat kabar terkemuka membuat lagu yang menyinggung Bảo Đại dan mendorong untuk masyarakat menyanyikannya.<ref name=c685>Chapman, p. 685.</ref>
 
Dinding dan kendaraan umum ditempel dengan slogan-slogan, termasuk "Hati-hati terhadap kesukaan raja jahat Bảo Đại akan perjudian, wanita, anggur, susu, dan mentega. Barangsiapa yang memilihnya mengkhianati negara mereka."{{efn|Asli: "Beware of the evil king Bảo Đại's preference for gambling, women, wine, milk, and butter. Those who vote for him betray their country."}}<ref name=m54/> Di samping pengacuan kepada gaya hidup mewahnya, slogan lain seperti "Bao Dai, raja boneka yang menjual negaranya",{{efn|Asli: "Bao Dai, puppet king selling his country"}} dan "Bao Dai, tuan penjaga sarang perjudian dan rumah bordil",{{efn|Asli: "Bao Dai, master keeper of gambling dens and brothels"}}<ref name="c684"/> mengacu kepada tuduhan akan kelembutannya terhadap komunis. Radio digunakan untuk menyerang Bảo Đại secara lisan, yang dituduh atas pengkhianatan dan korupsi di siaran ini.<ref name=b153/>
Baris 51 ⟶ 50:
Media yang dikuasai pemerintahan Diệm tak habis-habisnya melakukan penyerangan propaganda personal Bảo Đại, dengan edisi spesial surat kabar dikhususkan untuk membahas laporan biografis yang bermasalah dari mantan kaisar itu.<ref name=butt/> Hal ini menjadikan kampanye Diệm mengutuk Bảo Đại dengan lebih banyak detail tak senonoh daripada yang seharusnya hanya melalui slogan-slogan. Ini dimulai di bulan Agustus ketika harian ''Thoi Dai'' memulai seri tiga pekan yang menyebarkan detail tak berdasar dan memalukan tentang kehidupan Bảo Đại. Berita ini ditulis oleh <!--editorialist=editor?-->Hong Van, yang menyebut Bảo Đại sebagai "kumbang kotoran yang menjual negaranya untuk kejayaan pribadi".{{efn|Asli: "dung beetle who sold his country for personal glory".}}<ref name="c684"/> Van mengklaim Bảo Đại bukan anak yang sah dari Kaisar [[Khải Định]], menuduh Khải Định tidak subur dan menikah dengan pelayan wanita, sebelum mengklaim anak sang pelayan dari pria lain sebagai anaknya.<ref>Chapman, pp. 684–85.</ref> Surat kabar ini juga mengklaim Bảo Đại "bertubuh besar seperti seorang pemalas, memiliki banyak anak, dan sangat menyukai wanita"{{efn|Asli: "big like a lubber, had many children, and was very fond of women"}} sementara Khải Định tidak nyaman berdekatan dengan wanita, menunjukkan bahwa perbedaan kepribadian ini tidak sejalan dengan garis keturunan biologis pada umumnya.<ref name=c685/>
 
Memanfaatkan sentimen anti-PerancisPrancis, harian itu mendiskusikan pendidikan Bảo Đại di PerancisPrancis, mengklaim bahwa dia telah main perempuan ketika remaja karena pendidikan Eropanya itu.<ref name=c687>Chapman, p. 687.</ref> Bảo Đại kemudian menikahi warga negara PerancisPrancis beretnis Vietnam, yang kemudian menjadi Permaisuri [[Nam Phương]], yang dibesarkan sebagai Katolik. Redaksi itu menuduhnya sebagai agen PerancisPrancis dan mengklaim dia memperlakukan ibu ratu dengan buruk,<ref name=c687/> suatu kekurangan watak yang serius sebagaimana Konghucu sangat menekankan rasa hormat kepada orang tua. Hong Van melanjutkan klaimnya bahwa beberapa kekasih PerancisPrancis Bảo Đại menunjukkan bahwa pejabat kolonial dengan sukses membuat kepala negara itu menjadi boneka PerancisPrancis.<ref name=c688>Chapman, p. 688.</ref>
 
Puncak dari kampanye surat kabar itu adalah kartun pornografis satiris, berjudul "The Story of Bảo Đại".<ref name=c689>Chapman, p. 689.</ref> Kartun itu merangkup penggambaran memalukan kepala negara yang dibuat oleh ''Thoi Dai'' di pekan-pekan sebelumnya dan diterbitkan pada 19 Oktober, empat hari sebelum referendum.<ref>Chapman, pp. 688–89.</ref> Kartun itu menampilkan Bảo Đại telanjang bulat dari depan dan selirnya, dengan alat kelamin yang dengan jelas terlihat, termasuk satu frame menampilkan wanita pirang telanjang mempertontonkan tarian erotis kepada kepala negara itu.<ref name=c689/>
 
Selain penggambaran Bảo Đại sebagai seorang yang rakus dan tak pernah puas secara seksual, kampanye Diệm juga menyerang identitas nasionalis kepala negara tersebut. Mereka mengkritiknya karena terlalu lembut dalam urusannya dengan otoritas kolonial PerancisPrancis, dan karena menjabat sebagai kepala negara [[Kekaisaran Vietnam]], rezim boneka yang dibuat oleh [[Kekaisaran Jepang]] setelah mereka menginvasi selama Perang Dunia II.<ref name=c688/><ref>Jacobs, pp. 21–22.</ref> Mereka juga menuduhnya menyerahkan setengah negara itu ke komunis.<ref name=c688/> Komunis telah mencaplok lebih dari setengah negara itu di medan perang,<ref>Jacobs, p. 40.</ref> dan Diệm mengklaim dia tidak memiliki pilihan, tetapi kampanye Diệm menggambarkannya sebagai orang yang inkompeten dan tidak ingin mau disalahkan.<ref name=c689/>
 
Diệm memanfaatkan kampanye edukasi pemilihan dari Kementerian Informasi sebagai alat politik partisan. Alih-alih menggunakannya secara murni untuk menjelaskan proses demokratis, kampanye itu digunakan untuk memuji Diệm.<ref name=c698>Chapman, p. 698.</ref> Setelah menjelaskan masalah demokrasi, ada sebuah pamflet menguraikan alasan ''Pennyingkiran kepala negara adalah tindakan penting.''<ref name=c692/> Setelah menguraikan tentang kekuasaan kepala negara, pamflet itu melanjutkan untuk menjagokan Diệm sebagai seorang anti-komunis yang dapat mempertahankan kebebasan masyarakat, sementara menjelaskan alasan Bảo Đại tidak pantas memimpin, mengatakan bahwa dia tidak memiliki kehormatan di antara komunitas internasional.<ref name=c692>Chapman, p. 692.</ref>
 
Pada 15 Oktober, Bảo Đại mengeluarkan pernyataan yang memprotes referendum. Dia mendesak pemerintahan PerancisPrancis, Britania Raya, Amerika Serikat, India dan bahkan Uni Soviet untuk tidak mengakui Diệm, menagaskan bahwa dia adalah hambatan bagi penyatuan kembali Vietnam di bawah Persetujuan Jenewa.<ref name=butt/> Dia menuduh pemungutan suara Diệm sebagai "suatu kegiatan pemerintah yang tidak sesuai dengan sentimen yang mendalam dari rakyat Vietnam maupun penyebab umum perdamaian".{{efn|Asli: "a governmental activity which conforms neither to the profound sentiment of the Vietnamese people nor to the common cause of peace"}}<ref name=c679/>
 
Pada 18 Oktober, dia menampilkan sikap token<!--artinya?--> secara resmi menolak Diệm. Hari berikutnya, dia mencela "metode polisi" dari "kediktatoran" Diệm dan memperingatkan warga Vietnam untuk "berhadapan dengan rezim yang terikat untuk memimpin mereka kepada kehancuran, kelaparan, dan peperangan".{{efn|Asli: "against a regime that was bound to lead them to ruin, famine, and war"}} Bảo Đại menuduh Diệm atas percobaan untuk memuci konflik antara PerancisPrancis dan Amerika.<ref name=c680>Chapman, p. 680.</ref> Di malam hari sebelum pemilihan, Bảo Đại menyatakan "Saya bahkan bisa memberi tahu Anda bahwa saya tahu persentase suara yang menguntungkan yang Tuan Diem memilih untuk menerimanya."{{efn|Asli: "I can even tell you that I know the percentage of favourable votes that Mr. Diem has decided to obtain."}}<ref name="butt"/>
 
== Oposisi lain ==
Baris 70 ⟶ 69:
 
[[Berkas:LBJ nhu.jpg|[[Ngô Đình Nhu]] (kanan), saudara Diệm, mengawasi dan mencurangireferendum; di sisi kiri adalah Wakil Presiden Amerika Serikat [[Lyndon B. Johnson]]. (1961)|ka|200px|jmpl|alt=Pria Kaukasian yang tinggi berdiri dengan wajah menghadap kiri dengan busana jas putih dan dasi berjabat tangan dengan pria Asia berambut hitam yang lebih kecil dengan baju putih, jas hitam dan dasi.]]
Logistik referendum diatur dan diawasi oleh saudara Diệm dan orang kepercayaannya, Nhu, yang merupakan pemimpin [[Partai Can Lao]] rahasia keluarganya, yang memasok basis pemilihan anggota keluarga Ngô. Laporan atas tindak kekerasan dan intimidasi tersebar luas. Selama referendum, staf Nhu memerintahkan pemilih untuk membuang surat suara hijau. Siapapun yang membangkang biasanya dikejar dan dipukuli, terkadang dengan [[saus pedas]] dan air dimasukkan ke lubang hidung mereka dengan paksa.<ref name=karnow/><ref name=jacobs/> Pelanggaran ini khususnya terlihat sekali di Vietnam bagian tengah,<ref name=mi207>Miller, p. 207.</ref> daerah yang dikuasai oleh adik Diệm yang lain [[Ngô Đình Cẩn]].<ref>Karnow, p. 246.</ref> Cẩn ditempatkan di bekas ibukotaibu kota kekaisaran, [[Huế]], pusat [[Dinasti Nguyễn]] dan sumber dukungan Bảo Đại. Dia menahan dukungan ini dengan memerintahkan polisi untuk menangkap 1.200 orang atas dasar politis sepekan sebelum pemilihan.<ref name=mi207/> Di kota [[Hội An]], beberapa orang terbunuh karena kekerasan ketika hari pemilihan.<ref name=mi208>Miller, p. 208.</ref> Pemungutan suara dimulai pada pukul 07:00 dan berakhir pada pukul 17:00.<ref name=b154>Brownell, p. 154.</ref>
 
== Perhitungan suara dan hasil ==
Pemerintahan Diệm merumuskan peraturan prosedural yang kelihatannya dirancang untuk memastikan hasil dan surat suara dilaporkan dengan benar untuk mencegah kecurangan pemilihan. Namun, kenyataannya suara dihitung tanpa pengawasan independen, yang hasilnya Diệm mendapatkan 98,2% suara. Perdana menteri itu mendapatkan 605.025 suara di Saigon, meskipun hanya ada 450.000 pemilih yang terdaftar di ibu kota tersebut. Perolehan Diệm melampaui nomor registrasi di distrik lainnya.<ref name="karnow"/><ref name="jacobs"/> Surat kabar PerancisPrancis mengklaim bahwa hanya ada setengah pemilih terdaftar yang sebenarnya memilih, dan bahwa sisanya memboikot pemilihan,<ref name=c700>Chapman, p. 700.</ref> yang berarti bahwa lebih dari 60% suara di ibukotaibu kota itu tidak sahih. Pembela Diệm mengklaim bahwa ini disebabkan oleh pengungsi yang baru saja datang, sebagian besar Katolik, dari Vietnam Utara yang tidak didaftarkan, bukan [[kecurangan pemilu]] berskala besar.<ref name=mi208/>
 
Rezim Diệm telah mengumumkan bahwa 5.335.668 orang memenuhi syarat untuk memilih, tetapi ketika hasil diumumkan, ada 5.784.752 surat suara.<ref name=b154/> Pemerintahan Diệm mengklaim pencalonan telah disetujui oleh ibu Bảo Đại, meskipun Diệm telah memerintahkan militer untuk menyita kekayaan keluarganya dan mengusirnya.<ref name=b157>Brownell, p. 157.</ref> Kehadiran dan dukungan pemilih yang hampir semuanya memilih Diệm terjadi juga di daerah dataran tinggi dan rawa-rawa [[Delta Mekong]], yang bahkan tidak di bawah kekuasaan pemerintah dan [[Vietnamese National Army]].<ref name="f">Fall, p. 257.</ref> Di beberapa distrik di Delta Mekong, tercatat suara yang didapatkan Diệm luar biasa, melampaui 90% pemilih terdaftar,<ref name=m55>Moyar, p. 55.</ref> bahkan meskipun pemimpin [[Hòa Hảo]] [[Ba Cut|Ba Cụt]] dan tentaranya telah mencegah pemungutan suara.<ref name="butt">Buttinger, pp. 890–92.</ref>
Baris 106 ⟶ 105:
Tanggapan atas kemenangan Diệm di tengah-tengah media Amerika bervariasi tergantung lokasi geografis.<ref name=c698/> Surat kabar di bagian Barat-Tengah memuji kemenangan Diệm sebagai keberhasilan untuk demokrasi dan juga memuji presiden baru ini sebagai juara demokrasi. Namun, ''[[The New York Times]]'' mengatakan bahwa beda kemenangan yang ekstrem membuat "kontrol administratif Diem lebih terlihat menyeluruh dibanding yang diperkirakan menjadi kasus oleh sejumlah pengamat di sini."{{efn|Asli: "Diem's administrative control look more pervasive than is thought to be the case by a number of observers here."}}<ref name=c699/> Namun, koran itu juga dengan ramah mengklaim pemilihan itu suatu "prosedur yang terdengar demokratis"{{efn|Asli: "sound democratic procedure"}} dan suatu "penghormatan publik untuk pemimpin yang berkeinginan kuat".{{efn|Asli: "public tribute to a strong-willed leader"}} ''[[Reader's Digest]]'' menyebut pemilihan itu suatu "dukungan luar biasa"{{efn|Asli: "overwhelming endorsement"}} dan menjuluki Diệm suatu "suar cahaya, menunjukkan jalan untuk membebaskan masyarakat".{{efn|Asli: "beacon of light, showing the way to free people".}}<ref name="b158"/>
 
Kemenangan Diệm dianggap sebagai pukulan untuk keberadaan PerancisPrancis di Vietnam, sebagai bekas kekuatan kolonial yang telah membantu merencanakan Negara Vietnam Bảo Đại pada 1949.<ref name=c699/> Mereka terus-menerus menentang Diệm dan kebijakannya, dan mencoba untuk mencegahnya.<ref>Jacobs, pp. 22–25, 43, 60, 61, 71–79.</ref> Media Amerika Serikat menganggap kemenangan Diệm sebagai tanda bahwa Amerika Serikat akan menjadi satu-satunya kekuatan Barat di Vietnam Selatan. Beberapa merasa bahwa hal ini akan memungkinkan Diệm untuk berkuasa secara efektif tanpa halangan PerancisPrancis, sementara lainnya merasa bahwa ini akan meninggalkan beban yang terlalu banyak pada pemerintah Amerika.<ref name=c699/> Media PerancisPrancis dan korps diplomatik melihat hasil ini sebagai suatu penghinaan. Sebelum pemilihan, pejabat PerancisPrancis telah memperkirakan Diệm akan membubarkan French High Command (''Komando Tinggi PerancisPrancis'' dan menggunakan kemenangan apapun sebagai pembenaran untuk membatalkan pemilihan reunifikasi nasional. Media perancisPrancis menganggap pemilihan ini sebagai tidak demokratis dan suatu rencana oleh Amerika untuk menyabotase harapan penyatuan kembali nasional, tetapi kemudian PerancisPrancis tetap mengakui Republik Vietnam.<ref name=c700/>
 
Diệm memutuskan hubungan ekonomi dengan PerancisPrancis pada 9 Desember 1955, dan menarik diri dari [[Uni PerancisPrancis]] sesaat setelahnya. Baik [[Uni Soviet]] maupun [[Republik Rakyat Tiongkok]] tidak menolak secara terus terang terhadap tindakan Diệm membentuk negara baru di separuh bagian selatan Vietnam.<ref>Roberts, p. 115.</ref> Namun, pada saat [[Kudeta Vietnam Selatan 1963|penyingkiran]] dan [[Penangkapan dan pembunuhan Ngo Dinh Diem|pembunuhan]] Diệm pada 1963, PerancisPrancis membeli 46,3% ekspor dari Vietnam Selatan dan dilaporkan sebagai investasi luar negeri terbesar di negara itu.<ref name=r159>Roberts, p. 159.</ref> Pengaruh budaya dan bahasa PerancisPrancis tetap lazim.<ref name=r159/>
 
Pada Januari 1956, tanpa lembaga legislatif dan konstitusi, Diệm menggunakan kekuasaan absolutnya untuk membubarkan Dewan Revolusioner dengan meluncurkan serangan kepada para anggota, memaksa mereka yang dari Cao Đài dan Hòa Hảo yang telah berhimpun ke pihaknya melarikan diri. Hasilnya, mereka berbalik melawannya.<ref name=c702/>
Baris 114 ⟶ 113:
== Catatan ==
{{notes}}
 
== Referensi ==
{{reflist|3}}
Baris 120:
{{refbegin}}
* {{cite book|author=Brownell, William|title=The American Mandarin: a study of the life of Diem and of the origins of the American involvements|year=1963|publisher=Cornell University|location=Ithaca, New York}}
* {{cite book|title=Vietnam: A Dragon Embattled|url=https://archive.org/details/vietnamdragonemb01butt|first=Joseph|last=Buttinger|authorlink=Joseph Buttinger|year=1967|publisher=Praeger Publishers}}
* {{cite journal|doi=10.1111/j.1467-7709.2006.00573.x|title=Staging Democracy: South Vietnam's 1955 Referendum to Depose Bao Dai|first=Jessica|last=Chapman|journal=Diplomatic History|date=September 2006|volume=30|issue=4|month=}}
* {{cite book|title=The Two Viet-Nams|first=Bernard B.|last=Fall|authorlink=Bernard B. Fall|year=1963|publisher=Praeger Publishers|isbn=0-8133-0092-4}}
* {{cite book|first=Seth|last=Jacobs|year=2006|title=Cold War Mandarin: Ngo Dinh Diem and the Origins of America's War in Vietnam|publisher=[[Rowman & Littlefield]]|isbn=0-7425-4447-8|location=Lanham, Maryland}}
* {{cite book|title=Vietnam: A history|url=https://archive.org/details/vietnamhistory0000karn_t5l4|first=Stanley|last=Karnow|authorlink=Stanley Karnow|year=1997|publisher=Penguin Books|isbn=0-670-84218-4|location=New York City}}
* {{cite book|title=Our Vietnam|url=https://archive.org/details/unset0000unse_f6q3|first=A. J.|last=Langguth|year=2000|publisher=[[Simon & Schuster]]|isbn=0-684-81202-9}}
* {{cite book|title=Vietnam: The ten thousand day war|url=https://archive.org/details/vietnamtenthousa00macl|first=Michael|last=Maclear|authorlink=Michael Maclear|year=1981|publisher=Methuen|isbn=0-423-00580-4}}
* {{cite book|title=Grand Designs, Vision, Power and Nation Building in America's Alliance with Ngo Dinh Diem, 1954–1960|first=Edward|last=Miller|publisher=UMI|year=2004}}
* {{cite book|title=Triumph Forsaken: The Vietnam War, 1954–1965|first=Mark|last=Moyar|authorlink=Mark Moyar|publisher=Cambridge University Press|year=2006|isbn=0-521-86911-0|location=New York City}}
Baris 132:
* {{cite book|title=Encyclopedia of the Vietnam War|first=Spencer C.|last=Tucker|year=2000|publisher=ABC-CLIO|isbn=1-57607-040-9}}
{{refend}}
 
<!--
{{Vietnamese elections}}
{{featured article}}
 
[[Category:1955 in South Vietnam]]
[[Category:1955 referendums|State of Vietnam]]
[[Category:Electoral fraud]]
[[Category:Referendums in South Vietnam]]
[[Category:History of South Vietnam]]
[[Category:Ngo Dinh Diem]]
[[Category:Vietnamese monarchy]]
[[Category:Constitutional referendums]]
[[Category:Monarchy referendums]]
-->
{{artikel pilihan}}
 
[[Kategori:Sejarah Vietnam Selatan]]