Udik-Udikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikify}}
Fito'''Udik-udikan''' Adalahadalah Seorangtradisi Bocahmenebarkan Berumuratau 12melemparkan Tahunuang Diaalogam Memecahkanyang Rekorbertujuan Bisauntuk Membuatmembagikan Mesinkepada Waktutamu Fittoyang Pernahhadir Berkata:Akudalam Sudahhajatan Membuatdi Mesinmasyarakat Waktu[[Jawa]]. KamuPara Harustamu Masukdalam Kehajatan Mesindan/atau Waktumasyarakat Kusekitar Karenadipersilahkan Akumerebutkan Susahuang Buatnyayang 4telah tahunditebarkan tioleh pemberi hajat. Setelah para tamu merebutkan uang yang telah ditebarkan, mereka dapat memiliki uang yang didapat atau membawanya pulang.<ref name=":0">{{Cite book|last=GtA|first=Sa|date=2021|year=2022|title=Prejengane Kutho Suroboyo|locationlast=|first=Gresik|publisher=PT. Smelting|year=2015|isbn=|pageslocation=Gresik|url-statuspages=live}}</ref>
 
Jenis uang yang dilemparkan dalam udik-udikan biasanya adalah uang logam atau koin. Nominal uang yang dibagikan mulai dari Rp100 – Rp1.000 dan jumlahnya tergantung pada pemberi hajat. Pada perkiraan tahun 90-an uang logam dengan nominal Rp25 dan Rp50 masih dipakai, tetapi sekarang sudah tidak digunakan. Selain uang koin atau uang logam biasanya diselingi dengan permen atau jenang yang telah dibungkus kecil-kecil.<ref name=":0" />
Jadi Begitu Kata Fitto k-
 
Tradisi ini biasa diadakan pada saat acara ''muludan'', ''sunatan'', kelahiran bayi, ulang tahun atau jika mendapatkan rejeki seperti membangun rumah ataupun ketika seseorang mendapatkan berkah. Anak-anak dan ibu-ibu biasanya sangat suka mengikuti acara udik-udikan. Acara udik-udikan biasanya diumumkan melalui pengeras suara atau diketahui dari mulut ke mulut. Kedatangan tamu tak diundang atau masyarakat sekitar tidak menjadi masalah, karena semakin ramai udik-udikan semakin meriah acara tersebut dan yang punya hajat akan semakin senang.<ref name=":0" />
<ref name=":0" />
 
Sebelum uang disebarkan, uang direndam dalam wadah yang berisi air yang telah dicampur bunga melati dan beberapa bunga wangi-wangian lainnya agar memiliki aroma yang harum. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada para tamu yang menerima uang tersebut karena mereka patut dihormati dan bukanlah pengemis. Siapa saja boleh ikut ikut memperebutkan uang dalam acara udik-udikan baik yang kaya maupun yang miskin.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==