'''Saönigeho''' lahir di desa ''Orahili'', Nias Selatan, Sumatera Utara. Ia salah seorang tokoh pejuang yang melawan penjajah [[Belanda]].
== Latar Belakang ==
Saönigeho menyaksikan penderitaan rakyat di bawah penjajahan Belanda, sejak tahun 1840 hingga 1863. Maka ia menyimpan dendam yang mendalam terhadap Belanda yang sewenang-wenang memperlakukan rakyat. Pada tahun 1916, Saönigeho menjadi Raja ''Bawömataluo''. Kesempatan tersebut ia gunakan untuk menggalang kekuatan, untuk menyerang Belanda, yang saat itu sedang mengadakan sensus di Desa ''Hiligeho.[''<ref>{{Cite web|date=2019-09-13|title=Saönigeho, Simbol Perlawanan Masyarakat Nias|url=http://niassatu.com/2019/09/13/saonigeho-simbol-perlawanan-masyarakat-nias/]''|website=Nias Satu|language=en-US|access-date=2021-11-17}}</ref>
== Perjuangan ==
Baris 22:
== Penghargaan ==
''Demi mengenang jasa-jasanya, nama Saönigeho diabadikan sebagai nama sebuah jalan di kota Teluk Dalam, Nias Selatan.[http://niassatu.com/2014/11/10/pembangunan-monumen-saonigeho-inspirasi-atau-konspirasi/]''