Tata bahasa Arab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Natsukusha (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up, replaced: Semitik → Semit (2)
 
(34 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{teks Arab}}
[[Berkas:Quranic-arabic-corpus.png|rightka|250px|thumbjmpl|Gambaran tata bahasa Arab]]
'''Tata bahasa Arab''' (نحو عربي, ''naḥw ʻarabiyy'' atau قواعد اللغة العربية ''qawāʻidu lal-luġatilughati lal-ʻarabiyyaʻarabiyyah'') atau dikenal juga dengan istilah '''''nahwu''''' adalah [[tata bahasa]] [[Bahasa Arab|Arab]] [[Bahasa Arab Klasik|Klasik]] dan [[Bahasa Arab Piawai Modern|Piawai Modern]]. Bahasa Arab merupakan [[bahasa SemitikSemit]] dan tata bahasanya banyak kesamaan dengan tata bahasa bahasa SemitikSemit lain. Pada dasarnya, penyusunan mendalam bahasa Arab sampai ke sisi pembagian ilmunya, ialah kepastian, dan keharusan, untuk orang yang ingin betul menguasai menulis, pidato, dan belajar sejarah sastera Arab.<ref name=ghulayaini/>
 
== Sejarah ==
Siapakah tokoh yang pertama kali menyusun tata bahasa Arab masih diperdebatkan. Beberapa sumber menyatakan bahwa [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali|Abu al-Aswad ad-Du'ali]] adalah yang pertama kali memberikan tanda [[diakritik]] dan [[vokal (linguistik)|vokal]] pada penulisan [[bahasa Arab]] pada pertengahan 600-an, meskipun tidak ada karyanya yang tersisa saat ini.<ref name=kojiro>[[Kojiro Nakamura]], "Ibn Mada's Criticism of Arab Grammarians." ''Orient'', v. 10, pgs. 89-113. 1974</ref> Ada pula yang menyatakan bahwa ahli tata bahasa yang pertama adalah [[Ibnu Abi Ishaq]] (wafat 735-6 [[Masehi|M]]/117 [[Hijriyah|H]]).<ref name="mon">Monique Bernards, "Pioneers of Arabic Linguistic Studies." Taken from In the Shadow of Arabic: The Centrality of Language to Arabic Culture, pg. 213. Ed. Bilal Orfali. Leiden: Brill Publishers, 2011. ISBN 9789004215375978-90-04-21537-5</ref> Namun ahli hadits kontemporer [[Muhammad Mustafa Al-A'zami|Muhammad Mustafa al-A'zami]] mengutip [[As-Suyuthi|Jalaluddin as-Suyuthi]], yang menyatakan pendapat [[Ibnu Abbas]] bahwa [[abjad Arab|abjad]] dan tata bahasa Arab dibuat oleh [[Isma'il|Nabi Isma'il]].<ref name=a'zamizami135>Al-A'ẓamī (2005) hlm.134{{spaced ndash}}135</ref>
 
Risalah tentang tata bahasa Arab pertama bermula pada zaman kepemimpinan [[Umar bin Khattab]].<ref name=a'zami>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154</ref> [[Ibnu AbuAbi Mulaikah]] melaporkanmeriwayatkan bahwa pada masa itu, ada seorang [[badui]] belajar membaca Qur'an dengan seorang bimbingan guru, tetapi guru itu berbuat salah.<ref name=a'zamizami154>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154</ref> Berita ini sampai kepada Umar, yang menunjuk orang yang mapan bahasa Arabnya untuk mengajari si badui, dan menyuruh Abu al-Aswad ad-Du'ali untuk mengarang satu risalah kecil tentang ''[[nahwu]]''.<ref name=hlm154>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154{{spaced ndash}}155.</ref> Buku itu diceritakan terdiri atas 4 folio, didapati di perpustakaan Abu Ba'ra, dikutip oleh Yahya bin Ya'mar, dan ditandatangani 'Allan an-Nahwi, dan Nadhr bin Syumail, ahli ''nahwu'' lain.<ref name=hlm154/><ref>Riwayat Ibnu al-Anbari dalam "Al-Idhah" hlm.15a{{spaced ndash}}16a, Ad-Dani dalam "Muhkam" hlm.4{{spaced ndash}}5, dan ciri-ciri buku dikutip dari [[Ibnu Nadim]] dalam "Al-Fihrist" hlm.46.</ref>
 
Riwayat lain sebagaimana penuturan As-Suyuthi dalam "Tarikh Khulafa'" mengutip Abu Al-Qasim Az-Zujaji dalam kitab "Amali" menyebut bahwa buku risalah itu mula-mula dibuat pada zaman [[Ali bin Abi Thalib]] di mana ia mendapati sebagian penduduknya mengalami kesalahan dalam mengucapkan bahasa Arab. Sehingga Abu al-Aswad ad-Du'ali dipanggil Ali untuk mengarang risalah tatabahasa tersebut. Dalam waktu 3 hari, risalah itu dibuat. Terdiri atas ''isim'' (kata benda), ''fi'il'' (kata kerja), dan ''hurf'' (huruf, bukan termasuk keduanya, dan bisa berbentuk kata bantu, dan kata gabung). Di situ, diterangkan pula tentang kaidah bahasa Arab.<ref>Suyuthi (2005) hlm.193{{spaced ndash}}194.</ref><ref>Sewaktu menulis keterangan ini, As-Suyuthi menerangkan [[isnad]] (rantai periwayatan) yang dipakai Az-Zujaji, sebagaimana berikut: "Ja'far bin Muhammad bin Rustuh bercerita kepadaku, Abu Hatim as-Sijistani bercerita kepadaku, Ya'qub bin Ishaq al-Hadhari bercerita kepadaku, Sa'id bin Salmi al-Bagili, Ayahku bercerita dari kakekku, dari Abu al-Aswad ad-Du'ali (... atau dari Abu al-Aswad dari ayahku), ia berkata, '(Kisah itu diceritakan secara runut.</ref>
 
Seiring dengan semakin pesatnya penyebaran Islam, aturan tata bahasa Arab dikembangkan lebih lanjut pada akhir abad ke-8 oleh para ahli bahasa dari Aliran [[Basra]]h dan Aliran [[Kufah]].<ref name="goodchild">Goodchild, Philip. ''Difference in Philosophy of Religion'', 2003. Page 153.</ref><ref name="old">[[Archibald Sayce]], ''Introduction to the Science of Language''. Pg. 28, 1880.</ref> [[Abu Amru al-Bashri|Abu 'Amru bin al-'Ala]] umumnya dianggap sebagai pendiri Aliran Basrah;<ref>[http://global.britannica.com/EBchecked/topic/38758/al-Asmai#ref190690 al-Aṣmaʿī] at the [[Encyclopædia Britannica Online]]. ©2013 [[Encyclopædia Britannica, Inc.]]. Accessed 10 June 2013.</ref> sedangkan dua tokoh terkenalnya adalah [[Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi|Al-Farahidi]] yang mengarang kamus bahasa Arab pertama dan kitab kajian persajakan Arab ([[prosodi]]), serta muridnya [[Sibawaih]] yang mengarang kitab pertama tentang teori tata bahasa Arab.<ref name=kojiro/> Abu Ja'far ar-Ru'asi umumnya dianggap sebagai pendiri Aliran Kufah, meski karya-karyanya tidak lagi dapat ditemukan, dan aliran tersebut dikembangkan terutama oleh para penerusnya. Upaya-upaya Al-Farahidi dan Sibawaih mengukuhkan reputasi Basrah dalam tata bahasa analitik, sedangkan Kufah dianggap sebagai pelestari [[puisi Arab|puisi]] dan [[budaya Arab]].<ref name=mon/> Perbedaan keduanya dalam beberapa kasus menyebabkan polarisasi, misalnya [[Muhammad bin Isa at-Tirmidzi]] yang cenderung kepada Aliran Kufah karena penekanannya pada puisi sebagai sumber rujukan utama.<ref>"Sibawayh, His Kitab, and the Schools of Basra and Kufa." Taken from ''Changing Traditions: Al-Mubarrad's Refutation of Sībawayh and the Subsequent Reception of the Kitāb'', pg. 12. Volume 23 of Studies in Semitic Languages and Linguistics. Ed. Monique Bernards. Leiden: Brill Publishers, 1997. ISBN 9789004105959978-90-04-10595-9</ref>
 
== Cabang ilmuPembagian ==
Menurut ahli bahasa Syekh Musthafa al-Ghulayaini, tata bahasa Arab klasik terbagi menjadi 13 cabang ilmu, yaitu:<ref name=ghulayaini>Ghulayaini & Zuhri dkk. (1991) hlm.13{{spaced ndash}}15</ref>
{{col|2}}
* ilmu [[shorof|sharaf]] (pembentukan kata)
Baris 29:
* ilmu matan bahasa
{{EndDiv}}
 
Tata bahasa dari beragam [[keragaman bahasa Arab|bentuk bahasa Arab kontemporer]] digolongkan secara berbeda. Ahli tata bahasa Arab [[El-Said Badawi|Said M. Badawi]] membagi tata bahasa kontemporer menjadi lima golongan kefasihan (dua bentuk "klasik", tiga bentuk "tak resmi/percakapan"); yang berdasarkan pada kemampuan [[melek aksara]] penutur, serta sejauh mana penyimpangan pengucapannya dari tata bahasa [[bahasa Arab Klasik|Arab klasik]]. Penggolongan tersebut yaitu:<ref>Alaa Elgibali dan El-Said M. Badawi. ''[https://books.google.co.id/books?id=ekzP5NrGkNYC&pg=PA105&dq=fusha+al-turath+Badawi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiXx8ugkOrKAhUBwY4KHTTGApgQuwUIITAA#v=onepage&q=fusha%20al-turath%20Badawi&f=false Understanding Arabic: Essays in Contemporary Arabic Linguistics in Honor of El-Said M. Badawi''], 1996. Page 105.</ref>
* Bahasa Arab Lisan Tuna Aksara ({{lang|ar|عامية الأميين}} ''{{transl|ar|‘āmmīyat al-ummīyīn}}'')
* Bahasa Arab Lisan Semi-Terdidik ({{lang|ar|عامية المتنورين}} ''{{transl|ar|‘āmmīyat al-mutanawwirīn}}'')
* Bahasa Arab Lisan Terdidik ({{lang|ar|عامية المثقفين}} ''{{transl|ar|‘āmmīyat al-muthaqqafīn}}'')
* [[Bahasa Arab Piawai Modern]] ({{lang|ar|فصحى العصر}} ''{{transl|ar|fuṣḥá al-‘aṣr}}'')
* [[Bahasa Arab Klasik]] ({{lang|ar|فصحى التراث}} ''{{transl|ar|fuṣḥá at-turāth}}'').
 
== Kata kerja ==
{{Main|Fi'il}}
[[Berkas:Arabic Verb Chart.png|right|250px|thumb|Bagan kata kerja bahasa Arab]]
Pembentukan kata kerja bahasa Arab (فعل , ''fi'il'') terbagi dalam dua kelompok; yaitu yang terbentuk dari akar kata trikonsonan (فعل الثلاثي, ''fi'il ats-tsulatsi''), serta yang terbentuk dari akar kata caturkonsonan (فعل الرُّبَاعِيُّ, ''fi'il ar-ruba'i''), yang memiliki makna dasar semantik tertentu.<ref>{{cite book
| title = A Reference Grammar of Modern Standard Arabic
| author = Karin C. Ryding
| url = https://books.google.co.id/books?id=hF_P3UpKZMkC&pg=PA429&dq=consonants+arabic+verbs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjZ_rSd0rXKAhVHJI4KHbewDXsQuwUIHjAA#v=onepage&q=consonants%20arabic%20verbs&f=false
| page = 20
| publisher = Cambridge University Press
| year = 2005
| id = ISBN 113944333X, 9781139443333
}}</ref> Sebagai contoh, [[konsonan]] كـتـب ''kataba'' bermakna dasar "tulis", قـرـء (atau قرأ) ''qara'a'' bermakna dasar "baca", serta ءـكـل (atau أكل) '''akala'' bermakna dasar "makan".
 
[[Berkas:Arabic Verb Chart.png|rightka|250px|thumbjmpl|Bagan kata kerja bahasa Arab]]
Perkataan dibentuk dengan menambahkan akar kata tersebut dengan struktur [[vokal]] dan [[imbuhan]]. Secara tradisional, ahli tata bahasa Arab menggunakan akar kata فـعـل ''fa'ala'' ("buat") sebagai templat (''wazan'') untuk membahas tentang pembentukan kata. <!--Bentuk kata kerja mengikuti bentuk kata ganti nama, kecuali dalam kes dua orang diri kedua, jantina tidak dibezakan,dan memberikan paradigma 15 bentuk.-->
Pembentukan kata kerja bahasa Arab (فعل , ''fi'il'') terbagi dalam dua kelompok; yaitu yang terbentuk dari akar kata trikonsonan (فعل الثلاثي, ''fi'il ats-tsulatsi''), serta yang terbentuk dari akar kata caturkonsonan (فعل الرُّبَاعِيُّ, ''fi'il ar-ruba'i''), yang memiliki makna dasar semantik tertentu.<ref>{{cite book
| title = A Reference Grammar of Modern Standard Arabic
| author = Karin C. Ryding
| url = https://books.google.co.id/books?id=hF_P3UpKZMkC&pg=PA429&dq=consonants+arabic+verbs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjZ_rSd0rXKAhVHJI4KHbewDXsQuwUIHjAA#v=onepage&q=consonants%20arabic%20verbs&f=false
|page = 429
| publisher = Cambridge University Press
| year = 2005
| id = ISBN 113944333X1-139-44333-X, 9781139443333
}}</ref> Sebagai contoh, [[konsonan]] كـتـب ''kataba'' bermakna dasar "tulis", قـرـء (atau قرأ) ''qara'a'' bermakna dasar "baca", serta ءـكـل (atau أكل) '''akala'' bermakna dasar "makan".<ref>{{cite book
|title = Arabic For Dummies
|author = Amine Bouchentouf
|url = https://books.google.co.id/books?id=sYCvhquHVuYC&pg=PA38&lpg=PA38&dq=kataba+qara%27a+%27akala&source=bl&ots=94jnlx3IpD&sig=O4zJdcIvFiSfiKCcmgo3ua5b9gU&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiN14Pf27XKAhVFBI4KHQ9xCikQ6AEIHjAB#v=onepage&q=kataba%20qara'a%20'akala&f=false
| page = 2038
|edition = tidak diringkas
|publisher = John Wiley & Sons
|year = 2011
|id = ISBN 1-118-05278-1, 9781118052785
}}</ref>
 
Perkataan dibentuk dengan menambahkan akar kata tersebut dengan struktur [[vokal]] dan [[imbuhan]]. Secara tradisional, ahli tata bahasa Arab menggunakan akar kata فـعـل ''fa'ala'' ("buat") sebagai templatpola dasar (''wazan'') untuk membahas tentang pembentukanberagam kata.contoh <!--Bentukdalam kata kerja mengikuti bentukpembentukan kata ganti nama, kecuali dalam kes dua orang diri kedua, jantina tidak dibezakan,dan memberikan paradigma 15 bentuk.--<ref>{{cite book
== Nomina ==
|title = Approaches to Arabic Linguistics: Presented to Kees Versteegh on the Occasion of His Sixtieth Birthday
|url = https://books.google.co.id/books?id=i2UnazNKWqAC&pg=PA435&dq=wazn+fa%27ala&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjduYWC3bXKAhWICI4KHZ4GCccQuwUIJjAA#v=onepage&q=wazn%20fa'ala&f=false
|page = 435
|editors = Everhard Ditters, Harald Motzki
|others = Kontributor Cornelis H. M. Versteegh
|publisher = BRILL
|year = 2007
|id = ISBN 90-04-16015-9, 9789004160156
}}</ref>
<!--Bentuk kata kerja mengikuti bentuk kata ganti nama, kecuali dalam kes dua orang diri kedua, jantina tidak dibezakan,dan memberikan paradigma 15 bentuk.-->
 
== Sintaksis Arab ==
{{Main|Nahwu}}
Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (''[[isim]]''), kata kerja (''[[fi'il]]''), atau partikel (huruf/''harf'') untuk membentuk kalimat yang bermanfaatsempurna (''jumlah mufidah'') juga untuk mengetahui keadaan (''[[I'rab|irab]]'') huruf akhir dari sebuah kata.<ref>Arabic Grammar Syntax Made Easy; Madrasah Islaamiyyah Benoni</ref>
 
== Morfologi Arab ==
{{Main|Sharaf|I'rab}}
Di dalam bahasa Arab, kata-kata dibahas berdasar 2 keadaan: bersendirian, atau tergabung dengan kata lain. Mengenai hal ini, ada 2 ilmu yang membahasnya: ''sharaf'' dan ''i'rab''. ''Sharaf'' ialah ilmu yang membahas kedudukan perubahan bentuk kata. Sedang ''i'rab'' ialah ilmu yang membahas perubahan bentuk harakat akhir suatu kata, bisa ''nashab'' (harakat fathah), bisa ''rafa''' (dhammah), dan ''jarr'' (kasrah), dan juga ''majdzum'' (sukun).<ref name=ghulayaini/>
 
== Numeral ==
 
== Mazhab Ilmu Bahasa Arab ==
 
== Lihat juga ==
* [[Bahasa Arab]]
* [[Deklensi Arab]]
* [[I'lal]]
* [[Shorof]]
* [[Nahwu]]
* [[Balaghoh]]
* [[Abjad Arab]]
* [[Wikipedia:Pedoman alih aksara Arab ke Latin|Pedoman alih aksara Arab ke Latin]]
* [[Wikipedia:IPA untuk bahasa Arab|IPA untuk bahasa Arab]]
 
== Referensi ==
Baris 78 ⟶ 100:
 
== Pranala luar ==
* [http://quran.uk.net/documentation Tatabahasa Arab melalui al-Quran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160308085636/http://quran.uk.net/documentation |date=2016-03-08 }}
* [http://jamiuddurus.blogspot.co.id/ Terjemah "Jami'uddurus"]
* [http://portal.acm.org/citation.cfm?doid=1644879.1644881 Arabic Natural Language Processing] - isu khas