Anna Wang (Beata): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
'''Anna Wang''' (1886-1900) adalah seorang gadis beragama [[Katolik]] yang menjadi [[martir]] pada bulan Juli
== Pemberontakan ''"Serikat Petinju"'' ==
'''Serikat I Ho Chuan''' ("Persatuan demi Keadilan dan Harmoni") atau lebih dikenal dengan nama ''Petinju'' (''the Boxer'')<ref name="Heuken"/> adalah sebuah organisasi rahasia yang membenci ''orang barat'' yang datang ke daratan [[RRC|China]], terutama akibat terjadinya perubahan politik dan sosial setelah [[Perang Candu]] berakhir yang sangat merugikan warga pribumi. Kebencian tersebut tidak hanya diarahkan kepada ''etnis barat'', melainkan juga kepada ''agama barat'' yang dibawa oleh para misionarisnya. Meskipun organisasi ini dibentuk sekitar akhir abad ke-19, pemberontakan mereka terjadi secara meluas pada awal abad ke-20.
Pada tanggal 1 Juli 1900, mereka mengeluarkan pengumuman yang menyatakan bahwa hubungan baik dengan para misionaris [[Eropa]] dan penganut [[Kristen]] telah berakhir: mereka harus dipulangkan ke negaranya dan umat Kristen berkebangsaan China harus dipaksa untuk mengingkari imannya -atau akan dibunuh karena dianggap tidak patriot (tidak cinta tanah air).<ref name="Heuken"/>
Pemberontakan tersebut akhirnya berhasil digagalkan dan pemerintah China memutuskan untuk melakukan modernisasi. Masyarakat China akhirnya semakin membuka mata terhadap tindakan sosial yang dilakukan bangsa barat melalui dibangunnya rumah sakit dan sekolah-sekolah [[Katolik]].<ref>David Lindenfeld. Indigenous Encounters with Christian Missionaries in China and West Africa, 1800-1920: A Comparative Study. Journal of World History, Vol. 16, No. 3 (Sep., 2005), hal. 327-369</ref>
Baris 25:
Sebanyak 52 orang umat awam [[Katolik|Nasrani]] berkebangsaan China berlindung pada gereja lokal di Desa Zhujiahe. Mereka berdoa bersama dengan dipimpin oleh dua pastur bernama '''Leo Mangin''', S.J. ([[santo]]) dan '''Paul Denn''', S.J. ([[santo]]). Pada saat para pemberontak sampai di gereja, mereka digiring satu demi satu masuk ke dalam sebuah ruangan dimana mereka dipaksa untuk mengingkari iman, atau kalau tidak mereka akan dibunuh (dengan cara dipenggal<ref name="Heuken"/>).
Sebanyak 52 orang umat awam tetap mempertahankan iman mereka dan dibunuh dengan cara dipenggal. Anna Wang merupakan salah satu di antara para [[martir]] tersebut. Meskipun ia dibujuk oleh salah seorang pemberontak yang merasa kasihan karena melihat dirinya yang cantik serta masih belia, tetapi Anna Wang tidak bergeming. Jenasah mereka dilemparkan pada sebuah parit kering dan dibiarkan dengan tujuan membusuk di sana. Masyarakat setempat tidak ada yang berani melawan perintah para ''Petinju''. Seminggu kemudian, setelah pasukan pemerintah China berhasil menguasai keadaan, penduduk mendatangi parit dimana jenasah para korban dibiarkan untuk memakamkan mereka secara pantas. Dikatakan bahwa jenasah-jenasah tersebut sama sekali tidak membusuk dan masih sama seperti saat pertama kali mereka ditinggalkan di sana.<ref name="Setiawati">Maria Setiawati. 1994. ''Santa Margareta Maria Alacoque Dan Beata Anna Wang''. Yogyakarta: Universitat Bielefeld. ISBN
== Lihat pula ==
|