Kodok Darah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP89Siti (bicara | kontrib)
menambah pembahasan
Tag: BP2014
←Mengalihkan ke Kodok darah
Tag: Pengalihan baru
 
(22 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
|image =#ALIH [[Kodok darah.jpg]]
{{Taxobox | color = pink
|image = Kodok darah.jpg
| name = Kodok Darah
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Amphibia]]
| ordo = Anura
| familia = [[Bufonidae]]
| genus = Leptophryne
| species = ''Leptophryne cruentata''
| binomial = ''Leptophryne cruentata''
| binomial_authority = Tschudi
}}
 
'''Kodok Darah''' adalah salah satu hewan [[endemis]] [[Indonesia]] artinya hewan tersebut hanya ada di Indonesia. Kodo merah termasuk hewan langkan dan dilindungi karena keberadaannya sudah hampir punah. Hewan tersebut hanya dapat ditemui di Taman Nasional Gunung Gede [[Pangrango]] dan Taman Nasional Gunung Halimun [[Salak]].<ref name="IUCN">{{cite web|url=http://www.iucnredlist.org/details/54815/0|title=Leptophryne cruentata |accessdate=11 April 2014 |publisher=The IUCN Red List of Threatened Species}}</ref> Kodok darah juga sering disebut dengan nama kodok merah.<ref name="IUCN"></ref> Nama kodok merah atau kodok darah diambil dari warna kulit kodok yang berwarna merah darah.<ref name="IUCN"></ref> Meskipun demikian warna merah darah tersebut tidak merata pada seluruh tubuhnya melainka berupa bercak-bercak.<ref name="IUCN"></ref> Jenis kodok darah biasa ditemui di daerah perairan dengan arus lambar serta di aliran sungai kecil di pegunungan.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Daerah yang disenangi kodok darah adalah daerah perbatasan antara dataran rendah lembab dengan hutan pegunungan.<ref name="AmpbibianWeb"></ref>
==Populasi==
Jenis kodok darah ada dalam jumlah banyak pada tahun 1976, tetapi pada tahun 1987 keberadaan Kodok Merah mulai menurun.<ref name="IUCN"></ref> Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah. <ref name="IUCN"></ref> Penurunan populasi yang sangat berkurang secara drastis membuat IUCN Redlist memasukkan jenis kodok ini ke dalam hewan yang terancam punah dengan tingkat kritis. <ref name="IUCN"></ref> Keberadaan kodok merah di Indonesia belum terlalu diperhatikan, oleh karena itu informasi tentang kodok jenis tersebut masih kurang. <ref name="Kompas">{{cite web|url=http://sains.kompas.com/read/2009/02/27/22381571/katak.langka.dan.khas.sebaiknya.jadi.maskot.daerah|title=Katak Langka dan Khas Sebaiknya Menjadi Maskot Daerah|accessdate=15 April 2014 |publisher=Kompas}}</ref> Penurunan populasi kodok merah diakibatkan karena faktor habitat akibat letusan gunung yang sudah tidak mendukung kehidupan kodok darah.<ref name="asa">{{cite web|url=http://www.amphibians.org/amazing-amphibians/the-bleeding-toad/|title=The Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014 |publisher=amphibians}}</ref> Berkurangnya jumlah kodok darah juga disebabkan karena banyak kodok yang mati saat gunung galunggung meletus.<ref name="asa"></ref>
==Ciri Kodok Darah==
Ciri khas dari kodok darah adalah warna bercak-bercak merah darah pada seluruh kulit tubuhnya.<ref name="AmpbibianArk">{{cite web|url=http://www.amphibianark.org/bleeding-toad/|title=Bleeding Toad|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibians Ark}}</ref> Secara keselruhan, warna kulit kodok darah adalah berwarna coklat tua dengan kombinasi bercak merah darah dan warna kuning terang. <ref name="AmpbibianArk"></ref> Seluruh permukaan hewan ini, dipenuhi oleh bintil-bintil.<ref name="AmpbibianArk"></ref> Tubuh kodok darah ramping.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Panjang moncong lubang antara 25mm sampai 40mm pada kodok betina, sedangkan kodok jantan memiliki panjang moncon antara 20mm sampai 30mm. <ref name="AmpbibianWeb">{{cite web|url=http://amphibiaweb.org/cgi/amphib_query?where-genus=Leptophryne&where-species=cruentata|title=Leptophryne cruentata|accessdate=20 April 2014 |publisher=Amphibian Web}}</ref> Kelenjar paratoid yang sering menggembung pada kodok ini terbilang kecil bahkan terkadang tidak jelas.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Seperti halnya hewan amphibi lainya, kodok merah juga memiliki kaki berselaput dan kaki yang agak menggelembung.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Kodok mera, tidak memiliki tulang punggung yang biasanya pada kodok terlihat pada bagian kepala.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Bagian dada kodok merah ada dua macam, ada yang berwarna dasar hitam dengan bintik merah, ada pula yang berwarna dasar hitam dnegan bintik kuning.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Bagian perut kodok merah ada yang berwarna kekuningan ada pula yang berwarna kemerahan.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Jenis kodok darah yang masih dalam bentuk berudu, berwarna hitam seperti berudu pada jenis bufo atau kodok besar.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Perkembangbiakan kodok darah juga sama seperti kodok lainnya yaitu dimulai dari telur, berudu hinggga katak dewasa.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Telur kodok merah berwarna hitam dan telur kodok di erampak oleh induk kodok di sungai.<ref name="AmpbibianWeb"></ref> Kodok darah atau kodok merah memiliki cara berjalan yang lambat.<ref name="AmpbibianWeb"></ref>
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Hewan]]