Sangga Ribut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sasangga Ribut.jpg|thumbjmpl|200px|Sangga Ribut pada rumah Bubungan Tinggi Wasaka di Banjarmasin]]
[[Berkas:Pertemuan Tihang Pitugur di posisi tengah dengan Balok Rentang.jpg|jmpl|200px|Pertemuan Tihang Pitugur di posisi tengah dengan Balok Rentang pada rumah Bubungan Tinggi Wasaka di Banjarmasin]]
[[Berkas:Pertemuan Tihang Pitugur di posisi sudut dengan Balok Rentang.jpg|jmpl|200px|Pertemuan Tihang Pitugur di posisi sudut dengan Balok Rentang pada rumah Bubungan Tinggi Wasaka di Banjarmasin]]
 
'''SanggaSasangga Ribut''' atau '''SasanggaSangga Ribut''' ([[Bahasa Jawa|Jawa]]: Tumpang Sari) adalah kontruksisusunan tiangke utama8 buah (Tihang Pitugur (Saka Guru) yang berjumlahmembentuk 8konstruksi buahutama bangunan yang merupakanmenyangga titikkuda-kuda tengahatap rumahutama atauyang pusatdisebut rumah[[Bubungan tradisonalTinggi]]. adatKontruksi Banjar.tiang Ruanganutama dimana(Tihang terletakPitugur) yang berjumlah 8 buah tiangini utamamerupakan yangtitik menyangga konstruksi utamatengah rumah Bubunganatau Tinggipusat disebutrumah Ruangadat [[Palidangan]] atau [[Panampik Panangah]]Banjar. RuangKe-8 Palidangantiang ini secaralangsung [[kosmologis]]ditancapkan merupakanke ''pusatdalam rumah''tanah ataudan titikdidirikan tengahterlebih rumahdahulu, yangsetelah secaraitu filosofibarulah merupakantiang-tiang ruanglainnya. yangRuangan palingdimana penting (privat). Susunan keterletak 8 buah Tihangtiang Pitugur atau Saka Guruutama yang membentukmenyangga konstruksi utama bangunanrumah inilahBubungan yangTinggi menyanggadisebut kuda-kudaRuang atap[[Palidangan]] utama yang disebutatau [[BubunganPanampik TinggiPanangah]].
 
Sasangga artinya penyangga/penahan, sedangkan Ribut artinya angin ribut (riwut, rivotra). Ruang Palidangan ini secara [[kosmologis]] merupakan ''pusat rumah'' atau titik tengah rumah, yang secara filosofi merupakan ruang yang paling penting (private) di dalam rumah tradisional Banjar.
 
 
 
 
== Rujukan ==
{{refbegin}}
# Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
# Tim Museum Lambung Mangkurat, Rumah Tradisonal Banjar Rumah Bubungan Tinggi, P3 Kalsel, Depdikbud, 1980/1981.
# Seman, Symasiar, Drs.H. Rumah Adat Banjar Arsitektur Tradisional Kalimantan Selatan, Direktorat Perumahan, Dirjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Informasi Teknik Pembangunan, Proyek Pembinaan Umum Pembangunan Perumahan Kalsel, 1983.
# Tim Depdikbud, Album Seni Budaya Kalimantan Selatan, Proyek Media Kebudayaan, Depdikbud, 1983/1984.
# Tim Depdikbud, Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Selatan, Proyek Inventarisasi dan Dolumentasi Kebudayaan Daerah, Depdikbud, Jakarta, 1986.
# Sjarifuddin, Drs, Pengantar Pameran Khusus Rumah Tradisional Bubungan Tinggi dan Kelengkapannya, Depdikbud, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, Museum Negeri Provinsi Kalsel Lambung Mangkurat, 1992/1993.
# Tim KKL Angkatan '90 Arsitektur Undip, Laporan "Kuliah Kerja Lapangan Banjar Kalimantan Selatan" 23-28 September 1993, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, 1993.
# Azan, Seminar Tata Ruang dan Karaktaristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.
# Hakim, Tedy Avianto, Seminar Pengaruh Arsitektur Tradisional Bubungan Tinggi pada Bangunan Kantor Pemerintah di Banjarmasin, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Februari 1997.
{{refend}}
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{Rumah Banjar}}
{{bangunan-stub}}