Prasasti Bebetin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox artefact
'''Prasasti Bebetin''' (atau '''Bebetin AI''') bertarikh 818 çaka (896 M), adalah sebuah prasasti yang ditemukan di desa [[Bebetin, Sawan, Buleleng|Bebetin]], [[Kecamatan]] [[Sawan, Buleleng|Sawan]], [[Kabupaten Buleleng]], [[Bali]]. Prasasti ini berbahasa Bali Kuna. Prasasti ini berisi keterangan tentang suatu desa (''banwa'') bharu, atau secara lengkapnya ''kuta'' di ''banwa bharu'', yang bermakna ''desa bharu yang berbenteng''. Prasasti Bebetin AI ini tidak menyebutkan nama raja yang mengeluarkan prasasti, namun menyebutkan nama kraton, yang dinamakan ''panglapukan'' di Singamandawa.▼
| name = Prasasti Bebetin
| image =
| image2 =
| image_caption =
| material =
| size =
| height =
| width =
| depth =
| weight =
| writing = [[Aksara Bali|Aksara Bali Kuna]]
| language = [[bahasa Bali]]
| created = [[896]]
| period =
| discovered =
| place = [[Bebetin, Sawan, Buleleng|Bebetin]], [[Kecamatan]] [[Sawan, Buleleng|Sawan]], [[Kabupaten Buleleng]], [[Bali]]
| id = Bebetin AI
| registration =
}}
▲'''Prasasti Bebetin''' (atau '''Bebetin AI''') bertarikh 818 çaka (896 M), adalah sebuah prasasti yang ditemukan di desa [[Bebetin, Sawan, Buleleng|Bebetin]], [[Kecamatan]] [[Sawan, Buleleng|Sawan]], [[Kabupaten Buleleng]], [[Bali]]. Prasasti ini berbahasa Bali
== Isi ==
Dalam prasasti diceritakan tentang desa itu yang diserang atau dirusak oleh perampok. Banyak penduduk mati terbunuh atau terluka, serta banyak pula yang mengungsi ke desa-desa tetangga. Setelah keadaan aman, penduduk lalu kembali ke desa bharu. Kemudian raja menyuruh pejabat ''nayakan pradhana'', yaitu ''kumpi ugra'' dan
Prasasti ini memuat pula aturan-aturan pembagian harta warisan dan ketetapan mengenai tugas atau kewajiban serta hak-hak penduduk yang berdiam di sana.
Hal lainnya yang disebutkan ialah tentang perangkat yang berhubungan musik, yaitu pada lembar 2 b, no 5, yang tertulis ''pamukul'' (penabuh gamelan), ''pagending'' (pesinden), ''pabunying'' (penabuh angklung), ''papadaha'' (penabuh kendang), ''parbhangsi'' (peniup suling besar), ''partapukan'' (perkumpulan topeng), dan ''parbwayang'' (dalang).<ref>
== Teks ==
Sebagian teks prasasti Bebetin AI, sebagaimana terbaca pada lembaran Iib.3-4 bertuliskan sebagai berikut:
:''… anada tua banyaga turun ditu, paniken'' (baca
== Terjemahan ==
:…Jika ada saudagar berlabuh (turun) di sana, barang-barang persembahannya supaya dihaturkan kepada kuil Hyang Api, (jika) ada mati (di antara) saudagar itu, segala harta miliknya agar dibagi dua, (jika) perahunya rusak, supaya dijadikan pagar untuk memperkuat benteng, …
Baris 26 ⟶ 46:
* [https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:YRsXHgx6qlgJ:jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/artikel/article/view/456/746+prasasti+bebetin&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjvj6RIM2hyJhS3s6TvNQlGBEv3OhFhFrypJSuJ3JmBEspA5lrGGd5UGyeYc3lr_UwBY7nEE7uzWtxIo6NXsEOhkNkQVfRPSjNkdy1A-XmyXX-KjWxJPuPaUGEjAjuD1T4GLJCi&sig=AHIEtbR9USaD8ztuE8gfmriZLMsOxRvhmQ Alur Perkembangan Kebudayaan Bali IV] oleh Hendra Santosa
[[Kategori:Prasasti di
[[Kategori:
[[Kategori:Kerajaan di Bali]]
|