'''Teologi agamaAgama-agama''' (dalam [[bahasa Inggris]] ''Theology of Religions'', dalam [[bahasa Latin]] ''Theologia Religionum'') adalah cabang dari [[ilmu teologi]] yang membahas bagaimana komunitas agama tertentukekeristenan memberi respons teologis terhadap kenyataan adanya [[pluralitas]] agama di luar dirinya.<ref name="Sumartana">Th. Sumartana. 2007. "Theologia Religionum". Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Fokus studi teologi agama-agama adalah bagaimana kita,umat berdasarkan perspektif agama yang kita miliki,Kristen memandang dan menilai agama-agama lain, serta bagaimana relasihubungan yang positif antar-agama dimungkinkan melalui teologi yang kita konstruksidikonstruksi.<ref name="Sumartana"></ref> KendatiSalah teologisatu agama-agamapionir berasaldi dari tradisi teologi Kristen, namun tidak berarti hanya dapat digunakan secara internal Kristen, melainkan setiap agama perlu memilikidalam teologi agama-agama masing-masing,adalah misalnyateolog [[teologi agama-agama IslamInggris]], yang bernama [[teologiAlan agama-agama KristenRace]], dan seterusnya.<ref name="Markham">Martin{{en}}Ian SinagaMarkham. 20072004. 'Meretas"Christianity Jalanand TeologiOther Agama-Agama di Indonesia: Theologia Religionum'Religion". Di dalamIn ''MeretasThe JalanBlackwell TeologiCompanion Agama-Agamato diModern IndonesiaTheology''. TimGareth Balitbang PGIJones (EdsEd.).Malden, JakartaMA: BPKBlackwell Gunung MuliaPublishing.</ref>
== Perbedaan Teologi Agama-Agama dengan Studi Agama-Agama ==
DenganTeologi mengetahuiagama-agama perbedaanmerupakan bidang kajianilmu antarayang teologi agama-agamaberbeda dengan studi agama-agama lainnya,pada kitaumumnya. akanUntuk mendapatkanmenggambarkan gambaranperbedaan yangtersebut dengan lebih jelas, mengenaimaka bidangkita kajianperlu teologimembandingkan agamafokusnya masing-agamamasing.
=== Teologi Agama-Agama dan Sosiologi Agama ===
[[Studi sosiologi]] agama-agama merupakan studi tentang relasihubungan-relasihubungan antara agama dan [[masyarakat]] serta bentuk-bentuk relasihubungan yang terjadi,.<ref sepertiname="Dhavamony"/> Hal-hal yang menjadi perhatian dari studi ini adalah bagaimana kepercayaan-kepercayaan agama tertentu mempengaruhimemengaruhi suatu masyarakat, atau bagaimana kepercayaan agama tertentu mempengaruhimemengaruhi pola relasihubungan dengan umat beragama lain.<ref name="Dhavamony">{{id}}Mariasusai Dhavamony. 1995. ''Fenomenologi Agama''. Yogyakarta: Kanisius.</ref> Dalam bidang ini, yang menjadi obyekobjek penelitian adalah aspek manusiawi ([[imanen]]), diyang mana aspek Ilahi ([[transendensi]]) diwujudkan di dalam perilaku manusia, sehari-hari.<ref name="Michael"/> Akan tetapi, hal-hal yang transenden tersebut tidak terlalu diperhatikan atau dikesampingkan di dalam studi ini.<ref name="Michael">{{id}} Michael S. Northcott. 2002. 'Pendekatan Sosiologis'. Di dalam ''Aneka Pendekatan [[Studi Agama]]''. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.</ref> Teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek [[transenden]], khususnya dari perspektif komunitas agamanya sendiri dalam melihat aspek transenden agama yang lainnya.
Teologi agama-agama juga mempelajari aspek manusiawi dan aspek Ilahi di dalam agama-agama.<ref name="Sumartana"/> Akan tetapi, teologi agama-agama justru lebih tertarik untuk mempelajari aspek Ilahi yang memengaruhi perilaku sehari-hari, dalam hal ini antara umat Kristen terhadap [[umat beragama]] yang lain.<ref name="Sumartana"/>
=== Teologi Agama-Agama dan Filsafat Agama ===
[[Filsafat agama]] merupakan refleksi filosofis mengenai agama dengan menggunakan metode filsafat secara sistematis dalam menganalisis isi pokok suatu agama, seperti konsep [[Tuhan]], Yang Suci, [[keselamatan]], [[ibadah]], [[kurban]], [[doa]], dan sebagainya.<ref name="Dhavamony"></ref><ref>{{id}}Rob Fisher. 2002. '"Pendekatan Filosofis'".Di dalam ''Aneka Pendekatan Studi Agama''. Peter Connely (ed.) Yogyakarta: LKIS.</ref> DalamFilsafat halagama ini, filsafat agamaberupaya mencari pembenaran rasional dari gerakan agama tertentu, serta memberi penilaian terhadapnya sehingga bersifat normatif.<ref name="Dhavamony"></ref> Teologi agama-agama juga memberikan penilaian seperti [[filsafat]], tetapi di dalam terang iman komunitas agama tertentu,<ref name="Dhavamony"></ref>Kristen yang berupaya menilai agama-agama yang lain, bukan berdasarkan rasionalitas seperti filsafat agama melainkan penyataan Allah.<ref name="Dhavamony"/>
=== Teologi Agama-Agama Fenomenologi Agama ===
Kemudian [[fenomenologiFenomenologi agama]] adalah bidang studi yang berupaya melihat kepelbagaian agama secara fenomenologis,.<ref artinyaname="Dhavamony"/> melihatFenomenologis artinya bagaimana pemeluk agama-agama berbicara tentang apa yang mereka yakini dan percayai sejauh dapat diamati ([[fenomena]]).<ref name="Dhavamony"></ref> Di sini, penilaian oleh pengamat dihindari dan keunikan tiap agama berusaha dipertahankan.<ref name="Dhavamony"></ref> Gejala-gejala yang diperbandingkan hanya untuk memperdalam pengertian dari gejala-gejala [[religius]] yang dipelajari.<ref name="Dhavamony"></ref> Di dalam teologi agama-agama, penilaian terhadap agama lain dari perspektif agama tertentukekristenan tidak dapat dihindarkan.<ref name="Sumartana"/> Akan tetapi, namunsemangat yang mendasarinya bukan bertujuansemangat konfrontatif, melainkan justru bagaimana umat Kristen dan umat beragama lainnya dapat hidup bersama secara harmonis di dalam konteks kemajemukan agama.<ref name="Sumartana"></ref>
== Metode ==
== Titik Temu Teologi Agama-Agama dan Studi Agama-Agama ==
KendatiDi dalam teologi agama-agama, memilikiseseorang perbedaanharus bidang kajianmulai dengan studipemahaman agama-agamayang lainnya,setia namunsekaligus bukankritis berartiterhadap tidaktradisi adaKristen titiksendiri, temulalu diberupaya antara keduanya. Untuk dapat mengkonstruksi teologimelihat agama-agama, seseorang harus mulai dengan pemahaman yang setialain sekaligusdi kritisdalam terhadapterang tradisiiman agamanya sendiriKristen.<ref name="Banawiratma">B.J. Banawiratma. 2007. '"Mengembangkan Teologi Agama-Agama'".Di dalam ''Meretas Jalan Teologi Agama-Agama di Indonesia''. Tim Balitbang PGI (Eds.). Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Pemahaman tersebut dapat tercapai melalui metode yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti metode [[empiris]], historis-kritis, [[filologis]], [[fenomenologis]], dan lain-lain.<ref name="Banawiratma"></ref> SelainMetode-metode itu,tersebut diperlukandipakai jugauntuk pemahamanmelihat yangtradisi terbukaKristen dandengan lebih kritis mengenaimaupun tradisi-tradisirealitas lainkemajemukan agama, yangserta jugamendialogkan menggunakankeduanya metodesehingga tercapai perspektif tertentu dalam memandang agama-metodeagama yang samalain.<ref name="BanawiratmaSumartana"></ref> Karena itulah, teologi agama-agama memerlukan studi agama-agama yang mengkaji tentang metode-metode tersebut.
== Lihat Juga ==
* [[TeologiAlan agama-agama IslamRace]]
* [[Eksklusivisme]]
* [[Teologi agama-agama Kristen]] ▼
* [[Inklusivisme]]
* [[Teologi agama-agama Budha]]
* [[Pluralisme]]
* [[Teologi agama-agama Hindu]]
* [[Keharmonisan beragama]]
* [[Teologi agama-agama Yahudi]]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
▲* [[ Kategori:Teologi agamaAgama-agama | Kristen]]
[[en:Theology of religions]]
[[Kategori:Fenomonologi]]
[[it:Teologia delle religioni]]
▲[[Kategori: TeologiFilsafat]]
|