Pengeboman pasar Tentena 2005: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox terrorist attack
|title = Bom Pasar Tentena 2005
|image = Polisi di depan Pasar Tentena.png
|caption = Para anggota [[BRIMOB]] berada di depan pasar yang telah hancur.
|location = [[Tentena]], [[
|target = [[Pasar petani|Pasar]] di pusat kota Tentena
|date =
|time = 8:15 pagi dan 8:30 pagi<ref name=bloom>{{cite news|title=Two Bomb Blasts in Indonesian Market Kill at Least 20 (Update2)|url=https://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=axSCnyxCsXsk&refer=asia|accessdate=29 March 2011|newspaper=Bloomberg online|date=28 Mei 2005}}</ref>
|timezone = [[Waktu di Indonesia|UTC+8]]
|type = [[Alat peledak improvisasi]]
|injuries = 90<ref name=gloobe/>
▲|fatalities=20
|perps = [[Terorisme Islam|Militan Islam]] lokal yang terkait dengan [[Jemaah Islamiyah]]
}}
'''Pengeboman pasar Tentena 2005''' terjadi pada tanggal 28 Mei 2005 di [[Tentena]], [[Kabupaten Poso]], [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Dua [[alat peledak improvisasi]], yang diatur untuk meledak dalam jangka waktu 15 menit, diledakkan pada pagi hari di sebuah pasar di pusat kota Tentena, menewaskan 22 orang dan melukai setidaknya 40 lainnya. Korban tewas termasuk seorang pendeta Kristen dan seorang anak laki-laki berusia 3 tahun.<ref name=msnbc>{{cite news|title=Bomb blasts kill at least 22 in Indonesia|url=http://msnbc.msn.com/id/8010669/|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[Associated Press]] via msnbc.com|date=28 Mei 2005}}</ref> Beberapa militan Islam kemudian dikenai dan dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2007 dan 2010 karena peran mereka dalam mengorganisir pengeboman tersebut, di antara serangan lainnya di wilayah Poso.<ref name=tvnz>{{cite news|title=Militants jailed for Christian attacks|url=http://tvnz.co.nz/view/page/536641/1482096|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[Reuters]] via tvnz.com|date=3 Desember 2007}}</ref>
Ledakan bom tersebut dikaitkan dengan [[Kerusuhan Poso|konflik sektarian antara Muslim dan Kristen]] di Poso yang menewaskan setidaknya 577 orang dan menyebabkan 86.000 lainnya mengungsi<ref>{{cite web|title=IV. PART TWO: CHRONOLOGY OF THE CONFLICT|url=https://www.hrw.org/legacy/reports/2002/indonesia/indonesia1102-04.htm|work=Central Sulawesi Conflict Report|publisher=[[Human Rights Watch]]|accessdate=29 Maret 2011}}</ref> dalam periode tiga tahun sebelum gencatan senjata yang disponsori pemerintah [[Deklarasi Malino|disepakati]] pada bulan Desember 2001.<ref name=bloom/> Mereka yang dihukum karena kejahatan yang berkaitan dengan konflik menyebut bahwa ini adalah upaya balas dendam atas kekejaman sebelumnya yang dilakukan terhadap komunitas Muslim di Poso.<ref name=globe/><ref>{{cite news|title=Indon extremist may face death over terror attacks|url=http://services.inquirer.net/print/print.php?article_id=20100729-283772|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[Agence France-Presse]] via The Inquirer|date=29 Juli 2010}}</ref> Pengeboman ini dilakukan tepat pada hari peringatan lima tahun [[Pembantaian pesantren Walisongo 2000|pembantaian 165 orang Muslim]] di desa [[Sintuwulemba, Lage, Poso|Sintuwulemba]], Kabupaten Poso.<ref>{{cite web|last=David|title=Walisongo Massacre|url=http://www.indonesiamatters.com/1300/wali-songo/|work=Indonesia Matters|publisher=Indonesia Matters|accessdate=29 Maret 2011}}</ref>
== Ledakan ==
Perangkat bom pertama diledakkan sekitar pukul 08.15 pagi. Menurut para saksi, banyak orang yang datang untuk membantu mereka yang terluka dalam ledakan pertama, terbunuh oleh ledakan kedua yang lebih besar yang menyebabkan kawah setinggi 3 kaki. Ledakan tersebut meratakan stan-stan makanan dan juga merusak sebuah bank, sebuah gereja [[Kristen]] dan sebuah kantor polisi di pusat kota Tentena. [[Polres Poso|Kapolres Poso]] mengumumkan bom lain yang belum meledak kemudian ditemukan di luar sebuah gereja di dekatnya.<ref name=bloom/>
''[[The Jakarta Post]]'' pada awalnya melaporkan 27 orang tewas dalam serangan tersebut, merujuk pada informasi yang diberikan oleh relawan di [[Rumah Sakit Umum Sinar Kasih Tentena]], namun jumlah korban direvisi dan turun menjadi 22.<ref name=bloom/> Seorang dokter gigi yang menjadi relawan di rumah sakit yang sama menyatakan bahwa sekitar 57 warga yang terluka telah dirawat di rumah sakit, dan menggambarkan bahwa "banyak orang menderita luka di [[organ dalam]] mereka," dan memperkirakan sekitar 20 penduduk setempat telah terluka parah.<ref name=abc>{{cite news|title=Death toll in Indonesian twin bomb blasts rises to 22|url=http://www.abc.net.au/news/newsitems/200505/s1379325.htm|access-date=29 Maret 2011|newspaper=[[Agence France-Presse]] via [[ABC]]|date=28 Mei 2005}}</ref>
Melalui pengadilan yang dilaksanakan untuk seorang tokoh agama —Eko Budi Wardoyo— yang dihukum karena membiayai serangan tersebut, kemudian diketahui bahwa empat militan telah dibagi menjadi dua kelompok untuk menanam perangkat bom di dalam daging dan bagian produksi di pasar kota yang didominasi Kristen ini.<ref name=globe/> Ardin Djanatu dan Amril Ngiode membawa dan menanam satu bom. Sedangkan rekan mereka Syaiful Anam, menanam bom lain di dekatnya —di depan pasar— dan penghitung waktu untuk kedua perangkat bom diatur untuk meledak dengan jangka waktu 15 menit.<ref name=afp>{{cite news|title=Indonesian prosecutors seek 20-year jail term for Poso bomber|url=http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/310252/1/.html|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[Agence France-Presse]] via channelnewsasia.com|date=8 November 2007|archive-date=2012-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20121022134531/http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/310252/1/.html|dead-url=yes}}</ref>
Ngiode menjelaskan bahwa bom tersebut dibuat dari [[trinitrotoluena|TNT]] dan [[belerang]], dengan sejumlah besar besi ditambahkan untuk menciptakan [[Peluru Shrapnel|pecahan peluru]]. Satu senjata telah disembunyikan di dalam kotak kardus dan dikirim ke pasar dengan membawa kantong plastik hitam yang disamarkan dengan [[sayuran]].<ref name=globe>{{cite news|last=Haryanto|first=Ulma|title=Cleric’s Trial Told of Poso’s Bloody Reign of Terror|url=http://www.thejakartaglobe.com/jakarta/clerics-trial-told-of-posos-bloody-reign-of-terror/392519|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=Jakarta Globe|date=24 Agustus 2010}}</ref> Ngiode juga menjelaskan ke pengadilan bahwa target mereka pada awalnya adalah sebuah sekolah [[Katolik]] yang bersebelahan dengan pasar Tentena, namun selama survei mereka, para tersangka teroris mendapati bahwa pasar lebih ramai dan padat.<ref name=globe/>
== Investigasi ==
Sebelum pengeboman tersebut, pada bulan Januari 2005, pihak berwenang telah menemukan [[alat peledak improvisasi|60 bom rakitan]] di sebuah rumah kosong di kota Poso<ref name=msnbc/> dan pada awal Mei, polisi telah menangkap tiga orang ekstremis Muslim karena diduga terlibat dalam serangan lain dengan menggunakan alat serupa.<ref name=bloom/>
Per bulan Juni 2005, 13 tersangka telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan tersebut, termasuk seorang terpidana yang melarikan diri yang ditangkap di dekat Tentena tak lama setelah pemboman dan kepala sipir penjara utama di kota Poso.<ref name=abc2>{{cite news|title=Jail warden a suspect in Sulawesi bombings|url=http://www.abc.net.au/news/newsitems/200506/s1384313.htm|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=ABC Australia|date=3 Juni 2005}}</ref> Sepuluh tersangka lainnya di Tentena dan penyerang lainnya juga ditangkap pada awal tahun 2007.<ref name=tvnz/>
Pada tahun 2007, Anam dan Djanatu dihukum karena menanam perangkat bom di Tentena dan dijatuhi hukuman 18 tahun dan 14 tahun [[penjara]], sementara Ngiode menerima hukuman 15 tahun karena merakit bom dan tuduhan lainnya karena memiliki senjata ilegal dan juga melakukan serangan.<ref name=tvnz/> Mereka yang dijatuhi hukuman, di antaranya adalah 6 militan Muslim yang dipenjara karena kejahatan terhadap penduduk Kristen di sekitar Poso sejak [[Deklarasi Malino|Deklarasi Perdamaian Malino 2001]] disepakati, termasuk pemenggalan tiga siswi Kristen. Terduga perancang utama bom tersebut, yang diidentifikasi sebagai Taufik Buraga oleh Ngiode, masih belum ditemukan.<ref name=globe/>
Dalam persidangan tahun 2010 di [[Jakarta]], [[ulama]] Islam garis keras [[Eko Budi Wardoyo]] divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena [[pendanaan teroris|memberikan dana]] kepada para pelaku untuk mengumpulkan dua bom tersebut dan diidentifikasi sebagai penasihat utama di balik serangan tersebut.<ref name=gloobe>{{cite news|last=Bhakti|first=Adhe|title=Indonesian Cleric Gets 10 Years for Funding Terror|url=http://www.thejakartaglobe.com/home/indonesian-cleric-gets-10-years-for-funding-terror/404975|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[The Jakarta Globe]]|date=4 November 2010}}</ref> Pada sidang Eko, Ngiode memberikan kesaksian bahwa Eko pernah berkata bahwa "melakukan jihad berarti membayar kembali kepada orang-orang Kristen atas apa yang telah mereka lakukan terhadap komunitas Muslim di Poso," dan bahwa dirinya telah diajarkan untuk mengejar [[jihad]] secara eksklusif oleh Eko, menggambarkan serangan tersebut telah dimotivasi oleh balas dendam.<ref name=globe/>
== Lihat pula ==
* [[Daftar serangan teroris di Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
== Pranala luar ==
* [http://www.gatra.com/2005-06-01/artikel.php?id=85020 Berita di Gatra.com]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2005]]
|