Pengendalian sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan sub jenis lembaga sosial
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Pengendalian sosial''' atau '''kontrolisasi sosial''' adalah suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang.<ref>[{{Cite web |url=http://organisasi.org/jenis-macam-pengendalian-sosial-dan-pengertian-pengendalian-sosial-pengetahuan-sosiologi |title=Pengertian] |access-date=2012-12-04 |archive-date=2012-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120919105819/http://organisasi.org/jenis-macam-pengendalian-sosial-dan-pengertian-pengendalian-sosial-pengetahuan-sosiologi |dead-url=yes }}</ref>
 
== Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli ==
Baris 9:
; Soetandyo Wignyo Subroto:''Pengendalian sosial adalah sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan oleh masyarakat.
 
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian sosial adalah proses yang digunakan oleh seseorang atau kelompok untuk memengaruhi, mengajak, bahkan memaksa individu atau masyarakat agar berperilaku sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, sehingga tercipta ketertiban di [[masyarakat]].''
 
Pengertian Pengendalian
== Fungsi Pengendalian Sosial ==
Fungsi utama dari pengendalian sosial adalah sebagai alat kontrol agar masyarakat tertib dan teratur. Selain fungsi tersebut masih tersapat beberapa fungsi pengendalian sosial, antara lain:<ref>{{cite book|title= Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA|author= Atik Catur Budiati|publisher= Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|page= 109|isbn= 978-979-068-219-1|year= 2009|url= https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|access-date= 2020-11-22|archive-date= 2021-01-22|archive-url= https://web.archive.org/web/20210122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|dead-url= yes}}</ref>
 
# Mencegah timbulnya [[Penyimpangan sosial|perilaku menyimpang]] sehingga mencegah meluasnya kasus-kasus penyimpangan perilaku yang terjadi.
# Memberi peringatan kepada para pelaku penyimpangan atas perilaku menyimpangnya dan berusaha mengembalikan ke jalan yang benar.
# Menjaga kelestarian [[Nilai sosial|nilai-nilai]] dan [[norma]] yang berlaku termasuk menegakkan norma hukum yang kadangkala diabaikan.
# Membantu terciptanya ketertiban, keteraturan, keharmonisan sosial, keamanan, dan ketenteraman bagi seluruh warga masyarakat.
 
== Macam-Macam Pengendalian Sosial ==
Baris 18 ⟶ 25:
Pengendalian sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Contohnya, guru menasihati murid agar tidak terlambat datang ke sekolah.
* '''Tindakan Represif bersifat aktif'''
Pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Contohnya, sanksi skors diberikan kepada siswa yang sering melanggar peraturan.<ref>[{{Cite web |url=http://infosos.wordpress.com/kelas-x/pengendalian-sosial/ |title=Pengendalian Sosial Berdasarkan Sifat] |access-date=2012-12-04 |archive-date=2012-10-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121002042819/http://infosos.wordpress.com/kelas-x/pengendalian-sosial/ |dead-url=yes }}</ref>
* '''Tindakan Kuratif '''
Pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial. Contohnya, seorang guru menegur dan menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan.<ref>[{{Cite web |url=http://start-to-logic.blogspot.com/2011/04/sifat-sifat-pengendalian-sosial.html |title=Pengendalian Sosial Tindakan Kuratif] |access-date=2012-12-04 |archive-date=2015-02-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150217070125/http://start-to-logic.blogspot.com/2011/04/sifat-sifat-pengendalian-sosial.html |dead-url=yes }}</ref> bertujuan untuk memberi penyadaran kepada perilaku dan memberi efek jera,
 
=== Berdasarkan Cara atau Perlakuan Pengendalian Sosial ===
Suatu proses pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang pada intinya berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan/paksaan (''persuasif'') atau dengan paksaan (''koersif''). Cara mana yang sebaiknya diterapkan, sedikit banyaknya juga tergantung pada faktor terhadap siapa pengendalian sosial tadi hendak diperlakukan dan di dalam keadaan yang bagaimana. Cara pengendalian lainnya pada dasarnya dapat dibedakan pada sifatnya yang formal dan informal. Cara-cara seperti membujuk, memperolok, mempermalukan dan mengucilkan, misalnya dapat dimasukkan dalam katagori pengendalian yang sifatnya informal. Sedangkan apabila pengendalian diatur oleh hukum tertulis atau aturan-aturan formal lainnya, maka pengendalian ini adalah bersifat formal. Perwujudan pengendalian sosial mungkin dapat berupa pemidanaan, kompensasi, terapi atau konsiliasi. Standar atau patokan pemidanaan adalah suatu larangan yang apabila dilanggar, akan mengakibatkan penderitaan bagi pelanggarnya berupa pemberian sanksi pidana terhadap pelakunya.<ref> {{cite journal|title= Pengendalian Sosial Kejahatan (Suatu Tinjauan Terhadap Masalah Penghukuman Dalam Perspektif Sosiologi)|author= Mas Ahmad Yani|journal= Jurnal Cita Hukum|volume= 3|number=1|year= 2015|issn= 2356-1440|page= 81|url= http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/citahukum/article/view/1842}} </ref>
* '''Tindakan Persuasif'''
Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Cara ini dilakukan melalui lisan atau simbolik. Contoh pengendalian sosial melalui lisan yaitu dengan mengajak orang menaati nilai dan norma dengan berbicara langsung menggunakan bahasa lisan, sedang pengendalian secara simbolik dapat menggunakan tulisan, spanduk dan iklan layanan masyarakat. Contoh pengendalian sosial persuasif secara lisan adalah seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah agar tidak terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma. Sedang contoh cara pengendalian sosial simbolik misalnya pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, cara yang dilakukan pemerintah daerah dengan memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh masyarakat. seorang guru BP yang memberi teguran kpada murid yang melanggar karena merokok.
* '''Tindakan koersif.'''
Pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara pemaksaan dalam hal ini bentuk pemaksaan diwujudkan dengan pemberian sanksi atau hukuman sesuai dengan kadar penyimpangannya, contohnya PKL.
 
=== Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial ===