Salat Istisqa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
menambahkan isi artikel dan referensi |
||
(39 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''
== Tata
=== Pra
Tiga hari sebelum [[
=== Hari
▲* Khatib disunnatkan memakai selendang
* Pada khutbah pertama hendaknya membaca [[istigfar]] 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
* Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun) dan merendahkan diri kepada [[Allah]] serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
* Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah [[kiblat]] (membelakangi makmum) dan berdo'a bersama-sama.
* Saat
== Niat
[[Niat]]
* Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh
== Keutamaan ==
Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada [[Surah Hud]] ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Selain itu, ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=216|url-status=live}}</ref>
▲== Hadits terkait ==
▲Hadits terkait shalat istisqa':
▲* Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawadhu’ dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di mushalla, beliau naik ke atas mimbar, namun tidak berkhutbah sebagaimana khutbah kalian ini. Beliau terus menerus berdo’a, merendah kepada Allah, bertakbir kemudian shalat dua raka’at seperti shalat ketika Ied". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan di hasankan oleh al-Albani)
== Referensi ==
<references />
* Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993▼
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatannur&id=158 Shalat-shalat sunnah, Yayasan Al Sofwah]▼
* {{id icon}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140808073309/http://www.dzikir.org/b_salat14.htm |date=2014-08-08 }}
* {{id icon}} [http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html Nursyifa, tata cara salat istisqa'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060717042235/http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html |date=2006-07-17 }}
▲* {{id icon}} [http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatannur&id=158
{{Salat}}
{{Islam-stub}}
[[Kategori:Salat sunah|Istisqa]]
|