Salat Istisqa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia |
menambahkan isi artikel dan referensi |
||
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Salat
== Tata
=== Pra salat ===
Tiga hari sebelum [[salat]] Istisqa dilaksanakan terlebih dahulu seorang pemimpin seperti [[ulama]], aparat pemerintah atau lainnya menyerukan kepada masyarakat agar berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.
=== Hari
Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul (bahkan membawa binatang ternak) di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa (tanah lapang). Penduduk sebaiknya memakai pakaian yang sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian.{{br}}Salat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh [[khutbah]] dua kali oleh seorang [[khatib]].{{br}}Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
* Khatib disunahkan memakai selendang
* Pada khutbah pertama hendaknya membaca [[istigfar]] 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
Baris 15 ⟶ 14:
* Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.
== Niat
[[Niat]] salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena [[Allah]] semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya. Insya allah akan di kabulkan....Walahualam.
== Hadis terkait ==
Hadis terkait salat istisqa:
* Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ke luar dengan berpakaian sederhana, penuh tawaduk dan kerendahan. Sehingga tatkala sampai di musala, dia naik ke atas mimbar,
== Keutamaan ==
Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada [[Surah Hud]] ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Selain itu, ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=216|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
* {{id icon}} [http://www.dzikir.org/b_salat14.htm Tuntunan salat sunnat, Dzikir.org] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140808073309/http://www.dzikir.org/b_salat14.htm |date=2014-08-08 }}
* {{id icon}} [http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html Nursyifa, tata cara salat istisqa'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060717042235/http://nursyifa.hypermart.net/keilmuan/pawang_hujan.html |date=2006-07-17 }}
* {{id icon}} [http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatannur&id=158 Salat-salat sunnah, Yayasan Al Sofwah]
{{Salat}}
{{Islam-stub}}▼
[[Kategori:Salat sunah|Istisqa]]
▲{{Islam-stub}}
|