Tatanan imajiner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Mengganti kategori Terminologi psikoanalisis dengan Istilah psikoanalisis |
||
(31 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Psikoanalisis|expanded=Tokoh}}
'''Tatanan imajiner''' adalah salah satu konsep [[psikoanalisis]] [[Jacques Lacan]], dalam menjelaskan struktur dasar pembentukan [[Subjek (filsafat)|Subjek]], dalam mendapatkan konsepsi ke-diri-annya, selain [[tatanan simbolik]], dan [[tatanan riil]];
== Tatanan imajiner ==
Pada perkembangan tatanan imajiner terjadi tiga hal penting. Pertama,
== Subjek yang
Dalam proses [[tahap cermin]], seorang anak tidak mengenali dirinya secara utuh dan baru mendapatkan gambaran dirinya yang utuh dalam cermin. Proses ini berlanjut dan seseorang baru mulai mencari gambaran dirinya dan mengidentifikasikan dirinya dalam gambaran lain yang dilihatnya. Proses ini dikenal dengan istilah '<nowiki/>''Spaltung'<nowiki/>'' (dari kata Jerman '<nowiki/>''Spalte''<nowiki/>' = '<nowiki/>''split'<nowiki/>'', terbelah) yaitu keterbelahan diri [[Subjek (filsafat)|Subjek]]. Pada tatanan ini [[ego]] pada Subjek muncul, yang dibangun dengan cara mengidentifikasi dengan '<nowiki/>''ego'' <nowiki/>''image'<nowiki/>'' atau gambaran mengenai yang ideal. Lacan menyebut bayangan pada cermin ini sebagai ''[[imago]],'' yaitu sesuatu yang lain; sesuatu yang bukan diri sang anak, tetapi diidentifikasikan sebagai dirinya oleh sang anak dan sang anak tidak menyadari hal ini. Dalam tahap ini Lacan juga menyebutkan bahwa [[Subjek (filsafat)|Subjek]] direduksi sebagai organ [[mata]], karena dalam tatanan ini persepsi visual memegang peranan utama, di mana Lacan menyebutnya juga dengan istilah '''specular imaging'<nowiki/>'' atau '<nowiki/>''mirroring''<nowiki/>'<nowiki/>''.'' Tatanan Imajiner adalah tatanan yang dipenuhi dengan gambaran-gambaran, baik disadari atau tidak.<ref name=":1">{{cite book|title=Proses Pembentukan Subjek: Antropologi Jacques Lacan|last1=Lukman|first1=Lisa.|year=2011|publisher=Penerbit Kanisius|location=Yogyakarta|isbn=9789792130317|ref=harv}}</ref>
== Neurosis dan psikosis ==▼
Lacan menjelaskan bahwa
[[Neurosis]] dipengaruhi dalam tahap transisi ke [[tatanan simbolik]], sedangkan seorang [[psikosis]] tidak pernah mengalami hal tersebut secara keseluruhan. Neurosis kehilangan hubungan simbolik dari penanda yang menghasilkan inti struktur dari kelainannya. Neurosis menekan gejala-gejala "[[petanda dan penanda|penanda]]" dari "yang ditandakan"; di mana seorang neurosis menekan makna dari "yang ditandakan". Hal ini menyebabkan seorang neurosis selalu kembali pada tatanan imajiner, karena tidak ada perantara antara diri dan ide. Sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu membedakan antara [[Subjek (filsafat)|Subjek]], simbol-simbol, dan kenyataan. Sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu masuk ke dalam dimensi simbolik dari gejala-gejalanya. Dalam hal neurosis, [[Subjek (filsafat)|Subjek]] membangun pengalaman imajinernya dalam [[tatanan riil]]. Neurosis juga ditandai oleh kekacauan dalam penggunaan umum terhadap hubungan antara tanda-tanda yang saling memunculkan.<ref name=":3"/>
Penyembuhan pada pasien [[neurosis]]
▲== Neurosis dan psikosis ==
▲Lacan menjelaskan bahwa hubungan antara tatanan imajiner adalah tatanan di mana tidak ada perantara antara diri dan benda, antara diri dan obyek hasrat, antara diri dan ide atau konsep. [[Subjek (filsafat)|Subjek]] masuk ke dalam [[tatanan simbolik]] dan mengenal penanda. Penanda inilah yang menjadi perantara yang absen dalam tatanan imajiner. Dengan menamai benda, sorang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] memiliki perantara antara dirinya dengan yang lain. Hal ini menciptakan individualitas pada diri sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] dengan cara membawanya keluar dari tatanan imajiner. Dengan menamai benda, seseorang jadi berjarak terhadap sang benda, menempatkan benda terlepas dari dirinya dan bukan dirinya. Benda adalah yang lain. Penanda dan efek pembedaan simbol inilah yang dibutuhkan dalam pembentukan [[Subjek (filsafat)|Subjek]]. [[Neurosis]] dipengaruhi oleh transisi ke [[tatanan simbolik]], sedangkan seorang [[psikosis]] tidak pernah mengalami hal itu secara utuh. Neurosis kehilangan hubungan simbolik dari penanda yang menghasilkan inti struktur dari kelainannya. Neurosis menekan gejala-gejala ("penanda") dari "yang ditandakan", seorang neurosis menekan makna dari "yang ditandakan". Hal ini menyebabkan seorang neurosis selalu kembali pada tatanan imajiner, pada ketiadaan akan perantara antara diri dan ide. Sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu masuk ke dalam dimensi simbolik dari gejala-gejalanya, sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] tidak mampu membedakan antara [[Subjek (filsafat)|Subjek]], simbol-simbol, dan kenyataan. Dalam hal neurosis, [[Subjek (filsafat)|Subjek]] membangun pengalaman imajinernya dalam [[tatanan riil]]. Neurosis juga ditandai oleh kekacauan dalam penggunaan umum terhadap hubungan yang penting. Hubungan yang dimaksud adalah antara tanda-tanda yang saling memunculkan.<ref name=":3">Lemaire, Anika. (1977). ''Jacques Lacan''. Boston: Routledge & Kegan Paul.</ref>
▲Penyembuhan pada pasien neurosis adalah dengan cara transisi dari tatanan imajiner yang tidak disimbolkan pada tatanan imajiner yang bersimbolik. Penyembuhan dilakukan dengan cara mengembalikan rantai yang menyambung yang menopang simbol-simbol sampai didapat akses pada kebenaran dari wilayah tidak-sadar, akses pada penanda-penanda dasar yang selama ini telah mendorong dirinya sendiri pada wilayah kesadaran melalui [[metafora]] dan [[metonimi]]. Penyembuhan terjadi melalui pengintegrasian kembali pada wacana perkataan yang sebelumnya tidak rusak..<ref name=":3"/> Sedangkan untuk hal psikosis, Lacan mengacu pada [[Sigmund Freud|Freud]] yang membedakan psikosis dari neurosis dengan pemahamannya bahwa neurosis menekan kenyataan pada wilayah tidak-sadar, sedangkan psikosis menutupi kenyataan itu. Jadi, bagi Lacan, kata "penekanan" hanyalah untuk [[neurosis]], sedangkan bagi [[psikosis]] yang terjadi adalah "penutupan". Bagi psikosis, penanda adalah sesuatu dan bukan perantara, tidak ada jarak antara dirinya dan segala sesuatu di dunia ini. Baginya, segala sesuatu di dunia ini adalah imej, bahkan kenyataan itu sendiri hanyalah sebuah imej. Tidak ada perbedaan antara "penanda" dengan "yang ditanda". Lacan membahas kasus psikosis dalam seminarnya ''The Wolf! The Wolf!'' yang membahas kasus ''Wolf-man'' dari [[Sigmund Freud|Freud]]. Lacan beranggapan bahwa dalam psikosis penanda tertutup, penanda-penanda yang merepresentasikan tidak berkaitan dengan wilayah tidak-sadar sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]], tetapi masuk ke dalam kenyataan dan termanifestasi melalui perkataan dan pandangan sang [[Subjek (filsafat)|Subjek]] dalam bentuk halusinasi atau delusi.<ref name=":3"/>
== Catatan ==
{{notelist}}
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Library resources box |by=no |onlinebooks=no |others=no |cheading=yes}}
* {{en}} [http://www.lacanianworks.net/?p=286 "Karya Jacques Lacan dalam Bahasa Inggris"]
* {{en}} [https://www.psychologistworld.com/freud/wolf-man-case-freud "Sejarah Manusia Serigala: Kasus Freud"]
* {{en}} [http://www.lacan.com/seminars1a.htm "Seminar-seminar Jacques Lacan"]
{{DEFAULTSORT:Tatanan imajiner}}
{{portal bar|Bahasa|Budaya|Filsafat|Psikologi}}
Baris 31 ⟶ 32:
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Strukturalisme]]
[[Kategori:
|