Jangan mencuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
 
== Perjanjian Baru ==
Perjanjian Baru mengulangi kembali perintah untuk tidak mencuri,<ref>Matius 19:18, Markus 10:19, Lukas 18:20</ref> mencantumkan peringatan-peringatan mengerikan seputar konsekuensi rohani dari praktik demikian,<ref>1 Korintus 6:10</ref> serta menjunjung tinggi gagasan-gagasan dasar hak milik pribadi dan peranan yang sebenarnya dari otoritas pemerintah dalam menghukum orang-orang yang mencuri.<ref>1 Petrus 4:15, Roma 13</ref> Para pencuri diingatkan untuk tidak mencuri lagi dan bekerja keras dengan usaha mereka sendiri sehingga mereka juga dapat memiliki sesuatu untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.<ref>Efesus 4:28</ref> [[Thomas Aquinas]] mengidentifikasi 5 jenis pencurian: dengan sembunyi-sembunyi, dengan kekerasan, dengan menahan upah, dengan penipuan, dan dengan membeli posisi atau jabatan.<ref>{{en}} [https://www.ewtn.com/library/SOURCES/thos10co.htm Aquinas, Thomas. "Explanation of the Ten Commandments"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170329021606/http://www.ewtn.com/library/SOURCES/thos10co.HTM |date=2017-03-29 }}</ref>
 
Pencuri [[hipokrisi|hipokrit]] dipersonifikasikan oleh [[Yudas Iskariot]], yang secara diam-diam mengambil uang yang dikumpulkan [[Yesus]] dan [[Kedua Belas Rasul|para Rasul]] untuk membantu [[kemiskinan|kaum miskin]]; ia keberatan ketika Maria meminyaki Yesus dengan [[minyak narwastu]] murni, dengan munafik berpura-pura kalau minyak tersebut akan berguna jika dijual dan uangnya diberikan kepada kaum miskin.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.biblegateway.com/passage/?search=Ioan%2012.3-8&version=ESV;NIVUK;ASV |title=Ioan 12.3-8 ESV;NIVUK;ASV - Mary therefore took a pound of |publisher=Bible Gateway |date= |accessdate=2013-09-01}}</ref> Terdapat beberapa orang [[Farisi]] seperti Yudas: mereka mencuri kendati mengkhotbahkan untuk tidak mencuri.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.biblegateway.com/passage/?search=Rom2.17-21&version=ESV;NIVUK;ASV |title=Rom2.17-21 ESV;NIVUK;ASV - But if you call yourself a Jew and rely |publisher=Bible Gateway |date= |accessdate=2013-09-01}}</ref>
Baris 22:
{{quotation|Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.| 1 Korintus 6:9-11}}
 
Perintah yang melarang pencurian dipandang sebagai suatu konsekuensi alami dari perintah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".<ref name="vatican1">{{en}} {{cite web|url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p3s2c2a7.htm |title=Catechism of the Catholic Church - The seventh commandment |publisher=Vatican.va |date= |accessdate=2015-02-25}}</ref> Larangan [[jangan mengingini|untuk menginginkan]] hal-hal terlarang juga dipandang sebagai suatu kewajiban moral bagi setiap orang untuk mengendalikan pikiran-pikiran dari [[budi]]nya dan hasrat dari hatinya.<ref name="vbm-torah1">{{en}} {{cite web |url=http://www.vbm-torah.org/parsha.63/17yitro.htm |title=Torah on the Web - Virtual Beit Midrash - 17yitro |publisher=Vbm-torah.org |date= |accessdate=2015-02-25 |archive-date=2015-03-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150317072326/http://www.vbm-torah.org/parsha.63/17yitro.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Thomas Aquinas mengemukakan bahwa sebagaimana "[[Jangan membunuh]]" melarang orang melukai sesamanya dalam pribadinya sendiri, dan "[[Jangan berzinah]]" melarang melukai pribadi yang terikat dengan seseorang dalam perkawinan, maka Perintah "Jangan mencuri" melarang orang melukai sesamanya dalam barang-barang miliknya.<ref>Thomas Aquinas. ''Summa Theol.'', II-II, Q. cxxii, Art. 6</ref>
Baris 33:
{{quotation|Perintah ketujuh melarang pengambilan atau penahanan barang-barang milik sesamanya secara tidak adil dan merugikannya dengan cara apapun sehubungan dengan barang-barang miliknya. Perintah ini mewajibkan keadilan dan [[kasih (kebajikan)|cinta kasih]] dalam pengelolaan barang-barang duniawi dan hasil karya manusia. Demi kebaikan bersama, perintah ini menuntut penghormatan atas [[tujuan universal barang-barang]] dan penghormatan atas hak milik pribadi.|''[[Katekismus Gereja Katolik]]'' 2401<ref name="vatican1"/>}}
 
Ajaran Katolik menyatakan bahwa, dalam hal-hal keekonomian, penghormatan atas martabat manusia mensyaratkan orang agar melatih [[penguasaan diri (kebajikan)|penguasaan diri]], suatu kebajikan yang mengendalikan keterikatan pada barang-barang duniawi; [[keadilan]], suatu kebajikan yang mempertahankan hak-hak sesama dan memberikan apa yang menjadi haknya; serta [[solidaritas]], sesuai dengan [[etika timbal balik]].<ref name="vatican1"/> Seandainya pun tidak bertentangan dengan ketetapan-ketetapan eksplisit hukum sipil, segala bentuk penyimpanan atau juga pengambilalihan secara tidak adil milik orang lain adalah melawan perintah ini, seperti misalnya penahanan secara sengaja barang-barang yang dipinjam ataupun objek-objek hilang, penipuan bisnis, membayar upah secara tidak adil, menaikkan harga untuk mengambil keuntungan dari ketidaktahuan atau kesulitan orang lain. Kardinal [[Christoph Schönborn]] memberikan contoh dari kisah St. [[Agustinus]], tertulis dalam ''[[Pengakuan-pengakuan Agustinus|Pengakuan-Pengakuan]]'' karyanya, yang mengambil buah pir dari kebun tetangga ketika ia masih kecil. Kardinal Schönborn mengatakan bahwa St. Agustinus masih merasakan "kepedihan hati nurani atas pencurian kekanak-kanakan" yang dilakukannya bahkan sampai ketika ia telah bertumbuh dewasa, sehingga menandakan bahwa hati nurani manusia sangat menyadari tindakan pencurian walaupun tindakan tersebut mungkin bukan pelanggaran terhadap hukum sipil.<ref>{{en}} {{cite book |title=Living the Catechism of the Catholic Church |volume=3 |last=Schönborn |first=Christoph |url=https://books.google.id/books?id=crAPC_94WD0C |authorlink=Christoph Schönborn |year=2001 |publisher=Ignatius Press |isbn=9780898708356 |page=46 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Hal-hal berikut juga dipandang terlarang secara moril: spekulasi yang merancang untuk memanipulasi harga barang secara semu demi mendapatkan keuntungan dengan merugikan orang lain, korupsi untuk mempengaruhi penilaian dari mereka yang harus membuat keputusan menurut hukum, perampasan atau penggunaan untuk kepentingan pribadi barang-barang umum milik suatu perusahaan, pekerjaan yang dilakukan dengan buruk, penghindaran pajak, pemalsuan cek ataupun faktur/tagihan, segala bentuk pembajakan dan pelanggaran hak cipta, serta pemborosan dan pengeluaran yang berlebihan.<ref>{{en}} {{cite book |title=YOUCAT: Youth Catechism of the Catholic Church |last=Schönborn |first=Christoph Cardinal |url=https://books.google.co.id/books?id=dAWJCwAAQBAJ |year=2011 |publisher=Ignatius Press |isbn=9781681496412 |chapter=Q. 428-429}}</ref> Dengan sengaja merusak milik pribadi ataupun publik adalah bertentangan dengan hukum moral, dan atas perbuatan demikian dituntut perbaikannya. Selain itu, Gereja Katolik mengajarkan bahwa setiap kontrak dan janji harus benar-benar ditepati. Atas setiap tindakan ketidakadilan dituntut restitusi atau ganti rugi kepada pemiliknya.<ref name="vatican1"/>
Baris 71:
 
{{Sepuluh Perintah Allah}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:FraseFrasa biblikal]]
[[Kategori:Pencurian]]
[[Kategori:Sepuluh Perintah Allah]]