Megastenes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(41 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| image=
| image=Megasthenes arriving in Pataliputra artist impression.jpg
| caption=
| caption=Megasthenes tiba di [[Pataliputra]] ''[[circa|ca.]]'' 300 SM.
| birth_date = ''ca''. 350 SM<ref>{{cite news |url=https://www.britannica.com/biography/Megasthenes|title=Megasthenes|newspaper=Brittanica}}</ref>
| death_date = ''ca''. 290 SM
| nationality = Yunani
| occupation = Sejarawan dan diplomat
| known_for = ''[[Indica (Megastenes)|Indika]]'', buku mengenai India Kuno
}}
'''MegasthenesMegastenes''' ({{IPAc-en|m|ɨ|ˈ|g|æ|s|θ|ɨ|n|iː|z}}; {{lang-grc|Μεγασθένης}}, ''[[circa|ca.]]'' 350 – ''ca.'' 350–290290 SM) adalah seorang sejarawan, diplomat, [[Etnografi|etnografpenyusun etnografi]] dan penjelajah [[Bangsaorang YunaniIndia|YunaniIndia]], dan penjelajah Yunani Kuno pada [[periode Hellenistik|zaman helenistikhelenistis]], penulisyang menulis kitab ''Indika''.<ref>{{cite web|url=http://www.telegraphindia.com/1150716/jsp/bihar/story_31789.jsp#.VafvyouUdyy|title=Realty to broaden horizon|access-date=2016-05-05|archive-date=2015-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20150716095624/http://www.telegraphindia.com/1150716/jsp/bihar/story_31789.jsp#.VafvyouUdyy|dead-url=yes}}</ref> Ia lahir di [[Anatolia|Asia Kecil]] (sekarang Turki), dan dijadikanmenjadi duta olehRaja [[SeleucusSeleukos I NicatorNikator]] dari [[Kekaisaran Seleukia|DinastiWangsa Seleukia]]. Kemungkinanyang besardiutus ia diutusmenghadap kepadaMaharaja [[ChandraguptaCandragupta Maurya]] di [[Pataliputra]], [[India]].{{sfn|Mookerji|1988|p=38}} Meskipun demikian, masa tugasnya selaku Duta Seleukiaduta tidak diketahui secara pasti,. paraPara ilmuwanpakar memperkirakansemisal bahwaKaushik Roy memperkirakan masa tugasnya berlangsungdi sebelumistana Maurya antara 302 sampai 298 SM, tahunsebelum mangkatnyaCandragupta Chandraguptamangkat Mauryasecara sukarela pada 297.<ref>{{cite book|author=Kaushik Roy|title=Hinduism and the Ethics of Warfare in South Asia: From Antiquity to the Present|url=https://books.google.com/books?id=vRE3n1VwDTIC&pg=PA62|year=2012|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-01736-8|pages=61–62}}</ref>
 
Sesudah Megastenes, diketahui ada duta-duta lain dari Yunani yang diutus menghadap raja-raja India, yakni [[Deimakos]] yang diutus menghadap Maharaja [[Bindusara]], dan [[Dionisios (duta)|Dionisios]] yang diutus menghadap Maharaja [[Asoka]]<ref>"Tiga duta Yunani yang diketahui namanya adalah Megastenes, duta untuk Candragupta; Deimakos, duta untuk Bindusara, putra [[Candragupta Maurya|Candragupta]]; dan Dionisios, yang diutus Ptolemaios Filadelfos ke istana Asoka, putra Bindusara", McEvilley, hal.367</ref><ref>''India, the Ancient Past'', Burjor Avari, hal.108-109</ref>
==Perjalanan==
 
== Perjalanan ==
[[Arrianos]] mengabarkan bahwa Megasthenes tinggal di [[Arakosia]], bersama-sama [[Satrap]] [[Sibirtios]], dari daerah itulah ia bertolak menuju India:
[[Arrianos]] mengabarkan bahwa Megastenes tinggal di [[Arakosia]], bersama-sama [[Satrap]] [[Sibirtios]], dari tempat itulah ia memulai perjalanannya ke India:
<blockquote>
"MegasthenesMegastenes tinggal bersama SibyrtiusSibirtios, Satrap Arakosia, dan kerap bertuturmembicarakan tentanghal-ihwal kunjungannyaperjalanannya kepadamenghadap [[Chandragupta Maurya|Sandrakotos]], raja orang India." Arrianos, ''[[Anabasis Alexandri]]'' <ref>{{cite book |chapterurl=http://websfor.org/alexander/arrian/book5a.asp |chapter=Book 5 |title=Anabasis |titlelink=Anabasis Alexandri |authorlink=Arrian |author=Arrian}}</ref>
</blockquote>
 
Ada banyak informasi yang lebih pasti terkait daerah-daerah di India yang dikunjungi MegasthenesMegastenes. Ia memasuki Anak Benua India melalui distrik Pentapotamia (sekarang [[Punjab, Pakistan|daerah Punjab]]<ref name="zum.de">{{cite web |url=http://www.zum.de/whkmla/region/india/xwpunjab.html |work=World History at KMLA |title=History of West Punjab (Pakistan)}}</ref>), dan menyusun catatan lengkap mengenai sungai-sungai yang terdapat di daerah itu (diduga adalah lima anak sungai [[Sungai Indus|Indus]] yang mengaliri daerah Punjab), dan dari tempat itu ia menempuh jalan kerajaan menuju Pataliputra. Ada keterangan-keterangan bahwa MegasthenesMegastenes pernah berkunjung ke [[Mathura]] (Muttra), di Bihar, namun agaknya ia tidak berkunjung ke daerah-daerah lain di India.
 
== Indika ==
[[File:Indo-Gangetic Plain.png|thumbjmpl|250px|
[[Dataran Rendah Indo-Gangga]] (area abu-abu). Kawasan yang didatangi MegasthenesMegastenes selaku duta adalah sebelah utara dari kawasan tengah [[Sungai Gangga|Gangga]] di tempat yang kini bernama [[Patna]]. Wilayah di sebelah barat adalah [[Punjab, Pakistan|daerah Punjab]], yang juga ia catat. Kekaisaran Seleukia berada di sebelah barat dari area abu-abu. Kekaisaran Seleukia tidak mampu mempertahankan wilayahnya yang sekarang termasuk [[Pakistan]] (Punjab) dan [[Bihar]] setelah Aleksander Agung wafat.]]
'''''Indika''''' (Bahasa Yunani: {{lang-gr|Ἰνδικά; Bahasa Latin:}}, '''''{{lang-lat|Indica'''''}}) adalah sebuah karya tulis MegasthenesMegastenes yang berisi keterangan tentang India pada zaman [[Dinasti MauryanMaurya]]. Kitab aslinya kini telah hilang, tetapi penggalan-penggalan dari isinya terlestarikan dalam karya-karya tulis Yunani dan Latin dari zaman sesudahnya. Yang terdahulu di antaranya adalah karya-karya tulis [[Diodoros Sikolos]], [[Strabo]] (''[[Geografika]]''), [[Plinius yang Muda|Plinius Muda]], dan Arrianos (''[[Indike]]'').<ref name="US_2008">{{cite book |url=https://books.google.ca/books?id=H3lUIIYxWkEC&pg=PA381 |title=A History of Ancient and Early Medieval India |author=Upinder Singh |publisher=Pearson Education India |year=2008 |isbn=9788131711200 |pages=324 }}</ref><ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=RlCUBgAAQBAJ&pg=PA62 |title=Greek Buddha: Pyrrho's Encounter with Early Buddhism in Central Asia |author = [[Christopher I. Beckwith]] |publisher=Princeton University Press |year=2015 |isbn= 9781400866328 |page=62 }}</ref>
 
=== Rekonstruksi ===
''Indika'' karya Megastenes dapat direkonstruksi dengan menggunakan catatan-catatannya yang dilestarikan oleh para pujangga dari zaman kemudian dalam bentuk kutipan dan saduran. Bagian-bagian yang berasal dari naskah aslinya dapat diidentifikasi dalam karya-karya tulis dari zaman sesudahnya berdasarkan kemiripan muatan, kosakata, dan frasa, bahkan sekalipun muatan tersebut tidak secara gamblang dinisbahkan kepada Megastenes. 36 halaman dari ''[[Fragmente der griechischen Historiker]]'' karya [[Felix Jacoby]] berisi muatan-muatan yang terlacak bersumber dari Megastenes.{{sfn|Kosmin|2013|p=99}}
 
''Indika'' karya Megasthenes dapat direkonstruksi dengan menggunakan catatan-catatannya yang dilestarikan oleh para pujangga dari zaman kemudian dalam bentuk kutipan dan saduran. Bagian-bagian yang berasal dari naskah aslinya dapat diidentifikasi dalam karya-karya tulis dari zaman sesudahnya berdasarkan kemiripan muatan, kosakata, dan frasa, bahkan sekalipun muatan tersebut tidak secara gamblang dinisbahkan kepada Megasthenes. 36 halaman dari ''[[Fragmente der griechischen Historiker]]'' karya [[Felix Jacoby]] berisi muatan-muatan yang terlacak bersumber dari Megasthenes.{{sfn|Kosmin|2013|p=99}}
 
{| class="wikitable collapsible collapsed"
! scope="col" colspan="6" | Penggalan-penggalan keterangan yang digunakan John Watson McCrindle untuk merekonstruksi ''Indika'' karya MegasthenesMegastenes
|-
! No. !! Karya tulis !! Penulis / Penyunting !! Bagian !! Topik !! Nomor buku dalam ''Indika'' karya MegasthenesMegastenes
|-
| 1 || ''[[Bibliotheka historika]]'' || [[Diodoros Sikolos]] || II.35-42 || Rangkuman mengenai India || Rangkuman
Baris 96 ⟶ 101:
| 34 || ''Sermones'' || [[Stobaeus]] || 42 || Adab orang India || II
|-
| 35 || ''Deipnosophistae'' || [[Athenaeus]] || iv. p. &nbsp;153. || Jamuan-jamuan orang India || II
|-
| 36 || ''[[Geografika]]'' || [[Strabo]] || XV.1.57 || Suku-suku luar biasa || II
Baris 130 ⟶ 135:
| 51 || ''[[Geografika]]'' || [[Strabo]] || XV.1.58-60 || Filsuf-filsuf India || III
|-
| 52 || ''[[Stromata]]'' || [[Clement of Alexandria]] || I. p. &nbsp;305 D || Filsuf-filsuf India || III
|-
| 53 || ''[[Praeparatio evangelica]]'' || [[Eusebius]] || IX. 6 || Filsuf-filsuf India || III
Baris 189 ⟶ 194:
|}
 
=== India menurut naskah hasil rekonstruksi ===
Menurut naskah hasil rekonstruksi dari J. W. McCrindle, ''Indica'' karya MegasthenesMegastenes mendeskripsikan India sebagai berikut:
 
==== Geografi ====
India adalah sebuah negeri berbentuk persegi, berbatasan dengan samudra di sebelah selatan dan timur.{{sfn|McCrindle|1877|p=49}} Sungai Indus merupakan batas barat dan barat laut negeri ini, jauh sampai ke samudra.{{sfn|McCrindle|1877|p=46}} Batas utara India merentang sampai ke penjuru-penjuru terjauh dari [[Pegunungan Taurus|Tauros]]. Dari [[Ariana]] sampai ke Laut Timur, ia dipagari oleh pegunungan yang disebut Kaukasos oleh orang-orang Makedonia. Berbagai nama pribumi untuk pegunungan ini di antaranya adalah [[Paropamisadae|Parapamisos]], Hemodos, dan Himaos ([[Himalaya]]).{{sfn|McCrindle|1877|pp=48-49}} Di seberang Hemodos, terletak [[Skithia]] dihuni orang-orang Skitia yang dikenal sebagai [[Saka (Skithia)|Sakai]].{{sfn|McCrindle|1877|p=30}} Di samping Skithia, negeri [[Baktria]] dan negeri orang-orang Arya berbatasan dengan India.{{sfn|McCrindle|1877|p=35 }}
 
Di penjuru terjauh India, [[gnomon]] pada jam matahari sering kali tidak menampakkan bayang-bayang, dan [[Ursa Mayor]] tidak tampak di malam hari. Di daerah-daerah paling jauh, bayang-bayang mengarah ke selatan, dan bahkan Bintang Biduk pun tidak terlihat.{{sfn|McCrindle|1877|p=30}}
 
India memiliki banyak sungai yang besar dan dapat dilayari, bersumber dari pegunungan di perbatasan utaranya. Banyak dari sungai-sungai ini yang bermuara di [[Sungai Gangga]], yang selebar 30 stadia di sumbernya, dan mengalir dari utara sampai ke selatan. Sungai Gangga bermuara di samudra yang merupakan batas timur dari Ganggaridai.{{sfn|McCrindle|1877|p=33}} Bangsa-bangsa lain takut pada bala raksasa gajah-gajah terbesar yang dipunyai Ganggaridai, dan oleh karena itu Ganggaridai tidak pernah ditaklukkan oleh raja asing manapun.{{sfn|McCrindle|1877|p=33-34 }} [[Sungai Indus]] juga mengalir dari utara ke selatan, dan memiliki beberapa anak sungai yang dapat dilayari. Anak-anak sungai yang paling tersohor adalah Hupanis, [[Sungai Jhelum|Hudaspes]], dan Akesines.{{sfn|McCrindle|1877|p=34 }} [[Sungai Sillas|Sillas]] adalah sebatang sungai yang istimewa, bersumber dari mata air yang sama namanya. Segala sesuatu yang dilemparkan ke sungai ini akan tenggelam sampai ke dasarnya - tidak ada yang terapung.{{sfn|McCrindle|1877|p=35 }} Selain itu, terdapat sejumlah besar sungai lain, mengalirkan air berlimpah-limpah untuk pertanian. Menurut para filsuf dan para ahli ilmu alam pribumi, hal ini terjadi karena negeri-negeri yang berbatasan lebih tinggi letaknya daripada India, sehingga air-air mereka tumpah ke India, dan menghasilkan begitu banyak sungai.{{sfn|McCrindle|1877|p=34-35 }}
 
==== Sejarah ====
[[Berkas:Pataliputra Palace capital by L A Waddell 1895.jpg|jmpl||[[Kapital Pataliputra]], memperlihatkan pengaruh Yunani dan Persia, permulaan zaman [[Kekaisaran Maurya]], abad ke-4 sampai dengan abad ke-3 SM.]]
Pada zaman primitif, orang-orang India hidup dari buah-buahan dan mengenakan pakaian dari kulit binatang, sama seperti orang-orang Yunani. Para cerdik-pandai India yang paling terpelajar berkata bahwa [[Dionisos]] pernah menginvasi India, dan mengajari orang-orang India cara memelihara tanaman, membuat tuak anggur dan beribadat. Ia mendirikan beberapa kota besar, memperkenalkan hukum-hukum dan membentuk mahkamah. Karena itulah ia dianggap sebagai dewa oleh orang-orang India. Ia memerintah atas seluruh India selama 52 tahun, sebelum wafat karena uzur. Anak-cucunya memerintah India selama beberapa generasi, sebelum disingkirkan dari takhta dan digantikan oleh pemerintahan negara-negara kota demokratis.{{sfn|McCrindle|1877|p=35-38 }}
 
Orang-orang India yang mendiami daerah perbukitan mengaku bahwasanya [[Herakles Megastenes|Herakles]] sebangsa dengan mereka. Seperti orang-orang Yunani, mereka juga mengenali gada dan kulit singa sebagai ciri-cirinya. Menurut mereka, Herakles adalah seorang pria perkasa yang menundukkan satwa-satwa liar jahat. Ia menurunkan beberapa putra dan seorang putri, yang menjadi pemimpin-pemimpin di berbagai daerah dalam wilayah kekuasaannya. Ia mendirikan beberapa kota, yang terbesar dari kota-kota itu adalah Palibothra ([[Pataliputra]]). Herakles membangun beberapa istana di kota ini, membentenginya dengan parit-parit berisi air dan menempatkan sejumlah orang sebagai penghuninya. Anak-cucunya memerintah India selama beberapa generasi, tetapi tidak pernah melakukan ekspedisi ke luar India. Bertahun-tahun kemudian, pemerintahan raja-raja digantikan oleh pemerintahan negara-negara kota demokratis, meskipun masih tersisa beberapa raja semasa Aleksander menginvasi India.{{sfn|McCrindle|1877|p=39-40}}
 
==== Flora dan fauna ====
India memiliki beberapa pegunungan yang ditumbuhi segala jenis pohon buah-buahan.{{sfn|McCrindle|1877|p=30}} Ada banyak sekali jenis satwa di India. Gajah-gajah India jauh lebih kuat daripada [[Gajah afrika utara|gajah-gajah Libya]], karena makanan berlimpah-ruah di tanah India. Sejumlah besar gajah dijinakkan, dan [[gajah perang|dilatih untuk digunakan dalam perang]].{{sfn|McCrindle|1877|p=31}} Masa kehamilan gajah berkisar antara 16 sampai 18 bulan, dan gajah-gajah tertua berumur 200 tahun.{{sfn|McCrindle|1877|p=44 }}
 
====Geografi Ekonomi ====
Emas, perak, tembaga, dan besi berlimpah-ruah di tanah India. Di samping itu timah dan logam-logam lain dijadikan berbagai macam alat kerja, senjata, perhiasan, dan barang-barang lain.{{sfn|McCrindle|1877|p=31}}
Pada bagian awal ''Indika'', Megasthenes merujuk pada kisah tentang orang-orang tua India yang mengetahui riwayat prasejarah kedatangan [[Dionisos]] dan [[Herkules]] di India, yang merupakan kisah yang populer di kalangan orang-orang Yunani pada periode Aleksander Agung. Yang terpenting adalah komentar-komentarnya mengenai agama-agama orang India. Ia mencatat tentang para pemuja Herakles dan Dionisos namun tidak menyebut-nyebut penganut agama Buddha, yang merupakan bukti kuat atas teori bahwa agama Buddha belum dikenal luas sebelum pemerintahan [[Asoka]].<ref>{{cite journal |last=Vassiliades |first=Demetrios |title=Greeks and Buddhism. Historical Contacts in the Development of a Universal religion |journal=The Eastern Buddhist |volume=XXXVI |issue=1 & 2 |publisher=[[Otani University]] |location=[[Kyoto]] |year=2005}}</ref>
 
India memiliki padang-padang yang sangat subur, dan irigasi diterapkan secara luas.{{sfn|McCrindle|1877|p=31}} Tanaman-tanaman pangan utama mencakup padi, jawawut, sejenis tanaman yang disebut ''bosporum'', biji-bijian lain, kacang-kacangan, dan tanaman-tanaman pangan lain.{{sfn|McCrindle|1877|p=32}} Ada dua [[musim tanam]] setiap tahun, karena hujan turun baik di musim panas maupun di musim dingin. Semasa titik balik matahari di musim panas, orang menebar benih padi, jawawut, ''bosporum'', dan [[wijen]]. Di musim dingin, orang menebar benih gandum.{{sfn|McCrindle|1877|p=32}}
''Indika'' karya Megasthenes merupakan sumber penting bagi banyak penulis di masa-masa selanjutnya seperti [[Strabo]] dan [[Arrianos]]. Ia membabarkan tentang [[Pegunungan Himalaya]] dan pulau [[Sri Lanka]]. Ia juga membabarkan tentang sistem kasta yang berbeda dengan yang ada sekarang ini, yang menunjukkan bahwa boleh jadi sistem kasta pada taraf tententu bersifat lebih cair dan berevolusi. Pembabarannya adalah sebagai berikut:
 
Kelaparan tidak pernah terjadi di India karena alasan-alasan ini:{{sfn|McCrindle|1877|p=32-33}}
:Yang pertama merupakan dewan kolektif para filsuf, yang dari segi jumlah lebih kecil dibandingkan dengan golongan-golongan lain, namun yang dari segi maruah lebih besar dari semuanya. Seorang filsuf yang ramalan-ramalannya terbukti keliru akan dikecam, dan selanjutnya harus diam seumur hidupnya.
* Orang-orang Indian senantiasa dapat memanen sekurang-kurangnya satu dari dua kali musim tanam.
* Ada sejumlah buah-buahan yang tumbuh dengan sendirinya dan tersedia pula akar-akaran yang dapat dimakan.
* Para pejuang India menganggap suci orang-orang yang berurusan dengan pertanian dan peternakan. Tidak seperti para pejuang negeri-negeri lain, mereka tidak menghancurkan lahan-lahan pertanian semasa perang-perang penaklukan. Lagi pula, pihak-pihak yang saling memerangi tidak pernah menghancurkan tanah musuh dengan api ataupun menebang pohon-pohonnya.
 
==== Masyarakat ====
:Golongan kedua terdiri atas para tuan tanah, yang tampaknya jauh lebih banyak dari yang lain. Mereka membaktikan segenap waktunya untuk membajak lahan; tidak pernah terjadi seorang musuh bilamana mendapati seorang tuan tanah sedang mengerjakan lahannya akan datang mencelakainya, karena orang dari golongan ini, yang dihargai sebagai sumber kesejahteraan umum, dilindungi dari segala celaka.
Karena wilayahnya luas, India didiami oleh banyak macam ras, semuanya adalah ras pribumi. Tidak ada wilayah jajahan bangsa asing di India, dan orang-orang India tidak membentuk daerah jajahan di luar India.{{sfn|McCrindle|1877|p=35 }} Orang-orang India memiliki tinggi badan di atas rata-rata, karena makanan, air bersih, dan udara segar berlimpah-ruah. Mereka sangat piawai dalam seni rupa.{{sfn|McCrindle|1877|p=31}}
 
Sebuah aturan hukum, yang ditetapkan oleh para filsuf India kuno, melarang perbudakan. Aturan-aturan hukum memperlakukan semua orang secara sama rata, tetapi memperbolehkan barang-barang hak milik dibagi-bagi secara tidak sama rata.{{sfn|McCrindle|1877|p=40 }}
:Golongan ketiga terdiri atas para gembala dan semua penjaga ternak pada umumnya yang tidak menetap baik di kota-kota maupun di desa-desa melainkan hidup di kemah-kemah. Dengan berburu dan memasang jerat mereka membersihkan negeri dari burung-burung berbahaya dan binatang-binatang liar.
 
Penduduk India digolongkan menjadi 7 kasta yang dilarang saling berkawin dan diwariskan turun-temurun:{{sfn|McCrindle|1877|p=40-44 }}
:Golongan keempat terdiri atas para tukang. Di antara mereka terdapat para pengrajin senjata, sementara yang lain mengerjakan barang-barang yang oleh para tuan tanah dan golongan-golongan lain dipandang berguna bagi tugas-tugas mereka yang berbeda-beda. Golongan ini tidak saja dibebaskan dari kewajiban membayar pajak, tetapi juga bahkan menerima tunjangan dari para pengurus perbendaharaan harta kerajaan.
 
# '''[[Brahmana|Para filsuf]]'''
:Golongan kelima adalah bala tentara. Golongan ini sangat teratur dan diperlengkapi untuk berperang, menempati tempat kedua dari segi jumlah, dan hanya bersantai dan bersenang-senang di masa-masa damai. Segenap kekuatan perang: para prajurit bersenjata, kuda-kuda perang, gajah-gajah perang, dan segala sesuatunya, dibiayai dari perbendaharaan raja.
#* Jumlahnya tidak sebanyak kasta-kasta lain, tetapi paling terkemuka
#* Dikecualikan dari segala macam kewajiban masyarakat
#* Bukan majikan, bukan pula sahaya
#* "Diyakini sebagai kaum yang paling dikasihi para dewa, dan sebagai pihak yang paling memahami perkara-perkara yang berkaitan dengan Hades"
#* Digunakan jasanya oleh kasta-kasta lain untuk mempersembahkan kurban-kurban dan melaksanakan upacara-upacara pemakaman, yang untuk itu mereka menerima hadiah-hadiah berharga dan hak-hak istimewa
#* Pada permulaan tahun, mereka membuat ramalan-ramalan tentang masa-masa kemarau, hujan-hujan badai, angin-angin baik, sakit-penyakit dan perkara-perkara lainnya. Berdasarkan ramalan-ramalan ini, warga-warga kota dan penguasa-penguasa menyusun persiapan-persiapan yang memadai. Seorang filsuf yang ramalannya tidak terwujud mendapatkan kecaman keras dan harus berdiam diri seumur hidupnya, tidak ada hukuman selain itu.
# '''Para petani'''
#* Jumlahnya paling banyak daripada kasta-kasta lain
#* Hidup di desa-desa, dan enggan berkunjung ke kota-kota
#* Dikecualikan dari kewajiban bertempur dan kewajiban-kewajiban masyarakat lainnya
#* Dihargai sebagai para pendana dalam masyarakat, dan dilindungi dari bahaya semasa perang, bahkan oleh pejuang-pejuang musuh
#* Membayar upeti atas tanah kepada penguasa, sang pemilik tanah yang resmi
#* Selain itu, mereka juga menyetorkan seperempat dari hasil panennya kepada perbendaharaan negara
# '''[[Gembala|Para gembala]]'''
#* Hidup dalam kemah-kemah, di luar desa-desa dan kota-kota
#* Berburu dan menjerat burung-burung dan binatang-binatang perusak tanaman
# '''[[Perajin|Para perajin]]'''
#* Membuat senjata-senjata serta alat-alat kerja bagi para petani dan kasta-kasta lainnya
#* Dikecualikan dari kewajiban membayar pajak, dan menerima tunjangan dari bendahara negara
# '''[[Kesatria|Para pejuang]]'''
#* Kasta dengan jumlah terbanyak kedua
#* Sangat teratur dan diperlengkapi untuk berperang
#* Menikmati hiburan-hiburan dan bermalas-malasan pada masa damai
#* Didanai oleh negara, bersama dengan kuda-kuda dan gajah-gajah perang
# '''Para penilik'''
#* Melaksanakan tugas-tugas penadbiran
#* Memberi laporan kepada raja atau (di negara-negara yang tidak diperintah raja-raja) para pemimpin
# '''Para penasihat dan cerdik-pandai'''
#* Terdiri atas orang-orang yang bijaksana dan berwatak baik
#* Memberikan pertimbangan atas perkara-perkara umum; meliputi para penasihat kerajaan, para pengurus perbendaharaan negara, para pemutus perkara; para panglima tentara dan pemimpin-pemimpin utama biasanya juga termasuk dalam golongan ini
#* Kasta yang paling sedikit jumlahnya, tetapi yang paling dihormati
 
==== Penadbiran ====
:Golongan keenam terdiri atas para pengawas. Tanggung jawab mereka adalah menyelidiki dan mengawasi segala sesuatu yang terjadi India, dan melaporkannya kepada raja, atau, bilamana tidak ada raja, kepada para hakim.
Orang-orang asing diperlakukan dengan baik. Petugas-petugas khusus ditunjuk untuk memastikan tidak ada orang asing yang dicelakai, dan hakim-hakim menjatuhkan hukuman berat kepada orang-orang yang mengambil untung dari orang-orang asing secara tidak adil. Orang-orang asing yang jatuh sakit akan diobati oleh tabib-tabib dan diberikan perawatan. Orang-orang asing yang meninggal dunia di India akan dimakamkan, dan harta benda miliknya akan dihantar kepada kaum kerabatnya.{{sfn|McCrindle|1877|p=44-45 }}
 
=== Keterandalan sejarah ===
:Golongan ketujuh terdiri atas orang-orang terkemuka dan para penilai, yakni orang-orang yang menimbang baik-buruknya berbagai perkara umum. Golongan ini adalah yang terkecil, jika menilik jumlahnya, namun yang paling dihormati, memandang watak dan kebijaksanaan mereka yang tinggi; karena dari golongan inilah dipilih para penasehat raja, para pengurus perbendaharaan harta kerajaan, dan para hakim yang menyelesaikan pertikaian-pertikaian. Para panglima bala tentara serta hakim ketua juga biasanya termasuk dalam golongan ini.
Para pujangga dari masa-masa yang lebih kemudian semisal [[Arrianos]], [[Strabo]], [[Diodoros]], dan [[Plinius yang muda|Plinius]] menjadikan ''Indika'' sebagai rujukan dalam penyusunan karya-karya tulis mereka. Di antara para pujangga ini, Arrianoslah yang sangat menghargai keterangan Megastenes, sementara Strabo dan Plinius tidak begitu menghargainya.
 
Pujangga Yunani abad pertama, Strabo, menyebut Megastenes dan duta penggantinya, [[Deimakhos]], sebagai para pendusta, dan menyatakan bahwa "sama sekali tidak ada yang dapat dipercaya" dari tulisan-tulisan mereka.{{sfn|Dahlaquist|1996|p=28}} ''Indika'' sendiri memuat banyak kisah fantastis tentang orang-orang yang berkaki terbalik, yang bertelinga cukup lebar untuk dijadikan alas tidurnya, yang tidak bermulut, ataupun yang memiliki keganjilan-keganjilan fisik lainnya. Strabo secara langsung membantah keterangan-keterangan ini, dan meyakinkan sidang pembacanya bahwa kisah-kisah Megastenes beserta keterangannya perihal pendirian India oleh Herakles dan Dionisos, hanyalah mitos belaka yang sedikit saja atau sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.<ref>Strabo, Geography, Buku XV, Bab 1</ref>
==Warisan==
 
Menurut Paul J. Kosmin, ''Indika'' menggambarkan India pada masa hidup Megastenes sebagai sebuah wilayah yang tak tertaklukkan, dengan maksud membenarkan keputusan yang diambil [[Seleukos I Nikator|Seleukos]] untuk mundur dari India. Megastenes mencoba berkilah bahwa Dionisos mampu menaklukkan India, karena sebelum invasi yang dilakukannya, India hanyalah sekelompok masyarakat pedesaan yang masih primitif. Urbanisasi India yang dilakukan Dionisos telah membuat India menjadi sebuah bangsa kuat yang tak terkalahkan. Penguasa berikutnya — Sang [[Herakles Megastenes|Herakles India]] — ditampilkan sebagai seorang pribumi India, sekalipun memiliki kemiripan dengan [[Herakles|Herakles Yunani]]. Hal ini, menurut Kosmin, disebabkan karena India sudah telanjur disebut tak tertaklukkan.{{sfn|Kosmin|2013|p=98-100}} Megastenes menegaskan bahwa tidak pernah ada bala tentara asing yang sanggup menaklukkan India (sesudah Dionisos) dan bahwa orang-orang India pun tidak pernah menginvasi negeri lain. Representasi India sebagai sebuah negeri terasing dan tak terkalahkan ini adalah suatu upaya untuk membenarkan perjanjian damai yang disepakati oleh Seleukos dan Kaisar India.{{sfn|Kosmin|2013|p=103-104}}
Penulis-penulis di masa-masa kemudian seperti [[Arrianos]], [[Strabo]], [[Diodorus]], dan [[Plinius yang Muda|Plinius]] menjadikan ''Indika'' sebagai rujukan karya-karya tulis mereka. Dari antara mereka, Arrianoslah yang sangat mengagung-agungkan Megasthenes, sementara Strabo dan Plinius tidak terlalu menghormatinya. ''Indika'' sendiri berisi banyak kisah-kisah fantastis mengenai orang-orang yang berkaki menghadap ke belakang, yang bertelinga cukup lebar untuk digunakan sebagai alas tidurnya, yang tidak bermulut, dan berbagai perkara aneh lainnya, sehingga para penulis di masa-masa kemudian seperti Strabo secara terang-terangan menyanggah kisah-kisah itu dengan meyakinkan para pembacanya bahwa kisah-kisah Megasthenes, juga rujukannya pada kisah pendirian India oleh Herkules dan Dionisos, hanyalah mitos dan sangat sedikit yang berdasarkan fakta.<ref>Strabo, Geography, Book XV, Chapter 1</ref>
 
== Warisan ==
''Indika'' karya Megasthenes, beserta buku karya [[Ctesias]] dengan judul yang sama, merupakan catatan-catatan barat tertua yang diketahui orang mengenai India, dan Megasthenes dipandang sebagai salah satu pelopor studi sejarah India di barat. Ia juga adalah duta asing pertama yang disebut-sebut dalam sejarah India.
''Indika'' karya Megastenes, serta sebuah kitab karangan [[Ktesias]] dengan judul yang sama, adalah dua di antara catatan-catatan Barat tertua yang diketahui mengenai India, dan Megastenes dipandang sebagai salah seorang dari para perintis kajian mengenai sejarah India di dunia Barat. Ia juga adalah duta asing pertama yang tercatat dalam sejarah India.
 
MegasthenesMegastenes juga berkomentarmembahas mengenaitentang adanyakeberadaan pemikiranpandangan-pemikiranpandangan [[Filsafat pra-Sokrates|pra-Sokrates]] di kalangan kaum Brahmana dan orang-orang Yahudi. Lima abad kemudian [[Klemens dari Aleksandria]], dalam karya tulisnya [[Stromata|Stromateis]], boleh jadimungkin telah keliru memahami Megasthenesbahasan ketikaMegastenes iaitu menanggapisebagai klaimsanggahan primasiatas pernyataan-pernyataan keunggulan Yunani dengan menyatakancara mengakui bahwa pemikiranpandangan-pemikiranpandangan Yunani tentang ''fisika'' telah didahului keberadaannya oleh pemikiranpandangan-pemikiranpandangan serupa yang berasal dari orang-orang Yahudi dan India. MegasthenesMegastenes, sebagaimanaseperti halnya [[NumeniusNoumenios dari Apamea]], semata-mata hanya membandingkansekadar membanding-bandingkan gagasan-gagasan dari budaya-budaya kuno yang berbeda-beda.<ref>{{cite book |author=Bezalel Bar-Kochva |title=The Image of the Jews in Greek Literature: The Hellenistic Period |year=2009 |quote=Ia tidak menanggapimenyanggah klaimpernyataan primasitersirat Yunanimengenai yangkeunggulan tersirat ituYunani, agaknyadiduga karena ia tidak memilikimempunyai, dan tidak dapatmungkin memilikipernah mempunyai, informasi terperinciyang tentangandal mengenai asal-muasal pendapatdari opini-pendapatopini "paralel" di kalangan kaumpara Brahmana.}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Herodotus]]
* [[Patrokles]]
* [[Demodamas]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
 
=== Daftar pustaka ===
==Sumber==
* {{cite book|last=McCrindle |firsturl=Jhttps://archive.Worg/stream/AncientIndiaAsDescribedByMegasthenesAndArrianByMccrindleJ.W#page/n39/mode/2up |title=Ancient India As Described By Megasthenes andAnd Arrian (India Kuno Berdasarkan Penggambaran Megasthenes dan Arrianos). |urlfirst=http://wwwJ.archive W.org/stream/ancientindiaasd02mccrgoog#page/n6/mode/2up |yearlast=1877McCrindle |publisher=TrubnerTrübner & Co., |location=London |year=1877 |ref=harv }}
* {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=GHoSBwAAQBAJ&pg=PA99 |title=Ancient Ethnography: New Approaches |editor=Eran Almagor, Joseph Skinner |chapter=Apologetic Ethnography: Megasthenes' Indica and the Seleucid Elephant |first=Paul J. |last=Kosmin |publisher=Bloomsbury Publishing |year=2013 |isbn=9781472537607 }}
* {{cite book |title=Megasthenes and Indian Religion- Volume 11 of History and Culture Series (Megasthenes dan Agama India- Jilid 11 dari Seri Sejarah dan Budaya) |last=Dahlaquist |first=Allan |authorlink= |coauthors= |year=1996|publisher=[[Motilal Banarsidass]] Publ.|location= |isbn=81-208-1323-5|page=386 |url=http://books.google.com/books?id=xp35-8gTRDkC&pg=PA130&dq=Yamuna}}
* {{cite book |title=TheMegasthenes Greeksand inIndian India:Religion- AJilid surveyke-11 indari Philosophical''History Understandingand (BangsaCulture Yunani di India: Sebuah Survei tentang Pemahaman Filsafati)Series'' |last=VassiliadesDahlaquist |first=DemetriosAllan |authorlink= |coauthors= |year=20001996|publisher=Munshiram[[Motilal ManoharlalBanarsidass]] Publ.|location=New Delhi |isbn= 81-215208-09211323-15|page=386 |url=https://books.google.com/books?id=xp35-8gTRDkC&pg=PA130&dq=Yamuna |ref=harv }}
* {{cite book |title=The Greeks in India: A survey in Philosophical Understanding |last=Vassiliades |first=Demetrios |coauthors= |year=2000|publisher=Munshiram Manoharlal Publ.|location=New Delhi |isbn= 81-215-0921-1|page= }}
* {{citation | year=1846 | title = Indica | author=Megasthenes | editor=E. A. Schwanbeck | publisher=Sumptibus Pleimesii, bibliopolae (Original Oxford University) | url=http://books.google.com/books?id=J1MOAAAAQAAJ}}
* {{citation | year=1846 | title = Indica | author=Megasthenes | editor=E. A. Schwanbeck | publisher=Sumptibus Pleimesii, bibliopolae (Asli dari Oxford University) | url=https://books.google.com/books?id=J1MOAAAAQAAJ}}
* {{citation |last=Mookerji |first=Radha Kumud |authorlink=Radha Kumud Mukherjee |title=Chandragupta Maurya and his times |url=https://books.google.com/books?id=i-y6ZUheQH8C |edition=4th |year=1988 |origyear=pertama kali terbit pada 1966 |publisher=[[Motilal Banarsidass]] |isbn=81-208-0433-3 }}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.sdstate.edu/projectsouthasia/upload/Megasthene-Indika.pdf Fragments of Indika] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150321164350/http://www.sdstate.edu/projectsouthasia/upload/Megasthene-Indika.pdf |date=2015-03-21 }}, hasil rekonstruksi dari catatan-catatan dipada masa-masa kemudian
* [http://www.shsu.edu/~his_ncp/Indica.html Ancient India as described by Arrian] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120525151841/http://www.shsu.edu/~his_ncp/Indica.html |date=2012-05-25 }} berdasarkan catatan-catatan MegasthenesMegastenes
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Eropa]]