Kapal perang layar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Menambahkan tag <references /> yang hilang
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
Pada awalnya, kapal perang yang digunakan berbentuk seperti kapal yang digerakkan dengan dayung dengan satu buah tiang layar serta pada bagiannya dilengkapi dengan besi pengait seperti halnya kapal Yunani atau Romawi ataupun tidak seperti halnya kapal Viking ataupun kapal [[Mesir]] kuno. Kemudian dipersenjatai dengan pelontar panah, api ataupun batu. Pada pertempuran Romawi-Karthago, kapal kapal romawi dilengkapi dengan jembatan ''corvus'' yang dilengkapi paku pengait pada ujungnya sehingga kapal kapal karthago tidak dapat meloloskan diri dan dihancurkan oleh pasukan [[infantri]] laut romawi. Pada perkembangan berikutnya, kapal kapal dilengkapi dengan penyembur api serta [[meriam]]-meriam pada lambung kapalnya.
 
Karena meriam pada saat itu terletak pada lambung kapal, maka pertempuran saat itu adalah baku tembak antarsisi kapal serta perlu keahlian khusus. Kemenagan Admiral [[Nelson]] terhadap PerancisPrancis karena menggunakan taktik khusus yang dinamakan [[taktik Nelson]].
[[Berkas:Marryat - Illanun war-boat.jpg|jmpl|Kapal penjelajah/penjajappenjajah (Portugis: ''Pangajava'') orang Lanun]]
Umumnya kapal layar dan kapal dagang dahulu dilengkapi dengan meriam untuk perlindungan atas perompakan. Selain menggunakan kapal kapal khusus yang dinamakan [[brigantin]], [[galiung]] atau kapal yang digunakan dalam istilah kapal perang sekarang yakni [[fregat]] dan [[korvet]] juga di daerah daerah tertentu digunakan [[Kapal Jung]] yang dipersenjatai yang dijumpai di [[Jawa]] maupun di [[Cina]] seperti yang digunakan laksamana [[Cheng Ho]] dalam pelayarannya ke [[Asia Tenggara]].
 
Baris 18:
kapal. Sehingga, kapal tersebut, dengan kekuatan pendayung ditabrakkan pada kapal
lawan sehingga bocor dan tenggelam. Kapal ini kemudian dikenal sebagai galai. Selain
galai, pada masa itu , bangsa [[Viking]] dari [[Skandinavia]] memakai kapal yang dikenal
sebagai "''Viking Longship''".
 
Baris 24:
penyembur api, yang dikenal kemudian dikenal sebagai "api Yunani", dan pada masa
peperangan antara [[Romawi]]-[[Karthago]], kapal-kapal Romawi dilengkapi dengan
jembatan yang disebut dengan ''corvus''.[[Berkas:Galley from Banten 1598.jpg|jmpl|Galai dari Banten tahun 1598]]Dalam perkembangan selanjutnya, kapal dilengkapi dengan bangunan di tempat yang agak tinggi sebagai pemanah, yang pada perkembangan selanjutnya dikenal sebagai bridge atau anjungan, yang nantinya berfungsi sebagai pusat komando. Selain bridge, kapal juga dilengkapi ''castle'' atau semacam benteng pada haluan dan buritan kapal. Tujuannya adalah agar para pemanah lawan tidak dapat melumpuhkan kapal baik dari haluan kapal maupun buritan kapal. Dari konsep inilah, kapal kemudian dipertebal dan diperkuat. Konsep ini diterapkan diawali oleh Angkatan Laut Kerajaan di kawasan Eropa Utara.
 
Selain Eropa, bangsa [[China]] juga menganut konsep kapal jenis ini termasuk masa Laksamana [[Cheng Ho]] yang melakukan ekspedisi pada abad ke-15. Berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa. Bangsa China tidak mengembangkan kapalnya, yang masih berupa kapal jung tersebut menjadi kapal perang yang didesain khusus.
Baris 38:
 
=== Jung Jawa ===
{{Utama|KapalDjong Jung(kapal)}}
 
[[Berkas:Djong Pati Unus.jpg|jmpl|Djong Pati Unus dibandingkan dengan Galiung|kiri]]
Kepulauan Nusantara memiliki kapal pengangkut besar yang disebut dengan Djongjong (dari bahasa Jawa kuno yang artinya kapal). Jung Jawa ini berbeda dengan jung Cina (keterangan lebih lanjut lihat halaman Jung[[kapal jung]]). Kapal ini bisa digunakan untuk perang maupun komersial pada abad ke-14, 15, dan 16, umumnya sebagai pengangkut penumpang. Ukurannya sangat besar bahkan kapal Galiung Portugis tidakyaitu kelihatan[[Flor sepertide kapalla Mar]] dan Anunciada terlihat kecil saat berada di sampingnya.
 
Giovanni da Empoli (pedagang Florentine) mengatakan bahwa jung Jawa tidak berbeda kekuatannya dibanding benteng, karena ia memiliki tiga dan empat lapis papan, satu di atas yang lain, yang tidak dapat dirusak dengan artileri. Mereka berlayar bersama dengan wanita, anak-anak, dan keluarga mereka, dan semua orang menjaga kamarnya sendiri.<ref>da Empoli, Giovanni (2010). Lettera di Giovanni da Empoli. California.</ref>