Klenteng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Xbypass (bicara | kontrib)
k ←Mengalihkan ke Kelenteng
Tag: Pengalihan baru
 
(63 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Kelenteng]]
[[Berkas:Klenteng Jin De Yuan, Glodok, Jakarta.jpg|thumb|300px|right|Foto klenteng [[Kim Tek Ie]] tahun 2008.]]
 
'''Klenteng''' atau '''kelenteng''' ([[bahasa Hokkian]]: 廟, ''miao'') adalah sebutan untuk tempat ibadah penganut [[kepercayaan tradisional Tionghoa]] di [[Indonesia]] pada umumnya. Dikarenakan di Indonesia, penganut kepercayaan tradisional Tionghoa sering disamakan sebagai penganut agama [[Konghucu]], maka klenteng dengan sendirinya disamakan sebagai tempat ibadah agama Konghucu. Di beberapa daerah, klenteng juga disebut dengan istilah '''tokong'''.<ref>[http://www.artikata.com/arti-354794-tokong.php Definisi 'tokong'] ''artikata.com'', Diakses pada 9 Maret 2011.</ref> Istilah ini diambil dari bunyi suara lonceng yang dibunyikan pada saat menyelenggarakan upacara.
 
Klenteng bagi masyarakat Tionghoa tidak hanya berarti sebagai tempat ibadah saja. Selain ''Gong-guan'' (Kongkuan), Klenteng mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan komunitas Tionghoa dimasa lampau.<ref>Claudine Salmon & Denys Lombard (1985). "''Klenteng Klenteng Masyarakat Tionghoa di Jakarta''".</ref>
 
== Asal mula kata klenteng ==
Klenteng dibangun pertama kali pada tahun [[1650]] oleh Letnan Kwee Hoen dan dinamakan [[Kwan Im Teng]]. Klenteng ini dipersembahkan kepada [[Kwan Im]] (dewi penyayang). Dari kata '''Kwan Im Teng''' inilah orang Indonesia akhirnya lebih mengenal kata '''Klenteng''' daripada [[Vihara]], yang kemudian melafalkannya sebagai '''Klenteng''' hingga saat ini. Klenteng juga disebut sebagai ''bio'' yang merupakan dialek [[Hokkian]] dari karakter 廟 (''miao''). Ini adalah sebutan umum bagi klenteng di [[Republik Rakyat Tiongkok]].
 
Pada mulanya, klenteng adalah tempat penghormatan pada leluhur 祠 "Ci" (rumah abuh), masing-masing marga membuat "Ci" untuk menghormati para leluhur mereka sebagai rumah abuh. Para dewa-dewi yang dihormati tentunya berasal dari suatu marga tertentu yang pada awalnya dihormati oleh marga mereka. Seiring perkembangan zaman, penghormatan kepada dewa-dewi yang kemudian dibuatkan ruangan khusus yang dikenal sebagai klenteng yang dapat dihormati oleh berbagai macam marga, suku. Di dalam klenteng bisa ditemukan (bagian samping atau belakang) dikhususkan untuk abuh leluhur yang masih tetap dihormati oleh para sanak keluarga masing-masing. Ada pula di dalam klenteng disediakan tempat untuk mempelajari ajaran-ajaran atau agama leluhur seperti ajaran-ajaran [[Konghucu]], [[Taoisme]], dan bahkan ada pula yang mempelajari ajaran [[Buddha]]. Klenteng selain sebagai tempat penghormatan para leluhur, para dewa-dewi, dan tempat mempelajari berbagai ajaran, juga digunakan sebagai tempat yang damai untuk semua golongan tidak memandang dari suku dan agama apapun.
 
== Kategori klenteng ==
Klenteng adalah sebutan umum bagi tempat ibadat orang Tionghoa sehingga klenteng sendiri terbagi atas beberapa kategori yang mewakili agama Taoisme , Konghucu , Buddhisme , Agama Rakyat atau Sam Kaw yang masing-masing memiliki sebutan tempat ibadat yang berbeda-beda.<ref>[http://web.budaya-tionghoa.net/seni-dan-hobby/architectural/605-sekilas-mengenai-jenis-jenis-klenteng Sekilas Mengenai Jenis Klenteng] ''budaya-tionghoa.net'', Diakses pada 14 Januari 2013.</ref>
 
=== Tempat ibadah berdasarkan umat ===
* [[Konghucu]]
** ''Litang'' (禮堂)
** ''Ci'' (祠)
** ''Miao'' (廟) (Temple/Klenteng)
 
* [[Taoisme]]:
** ''Gong'' (宮)
** ''Guan'' (觀)
 
* [[Buddhisme]]:
** ''Si'' (寺)
** ''An'' (庵)
 
=== Klenteng berdasarkan fungsi ===
* Fungsi ibadah
* Fungsi sosial masyarakat
* Fungsi politik
 
=== Klenteng berdasarkan pemilik ===
* Milik kekaisaran (pejabat)
* Milik masyarakat
* Milik pribadi
 
== Klenteng dan vihara pada Orde Baru ==
Pada masyarakat awam, banyak yang tidak mengetahui perbedaan dari klenteng dan [[vihara]]. Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam [[arsitektur]], umat, dan fungsi. Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional [[Tionghoa]] dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain berfungsi sebagai tempat spiritual. Vihara berarsitektur lokal dan biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara juga ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran [[Mahayana]] yang memang berasal dari Tiongkok.
 
Perbedaan antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena peristiwa [[Gerakan 30 September]] pada tahun [[1965]]. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan [[kebudayaan Tionghoa]] termasuk kepercayaan tradisional Tionghoa oleh pemerintah [[Orde Baru]]. Klenteng yang ada pada masa itu terancam ditutup secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi nama dari [[bahasa Sanskerta]] atau [[bahasa Pali]] yang mengubah nama sebagai vihara dan mencatatkan surat izin dalam naungan agama [[Buddha]] demi kelangsungan peribadatan dan kepemilikan, sehingga terjadi kerancuan dalam membedakan klenteng dengan vihara.
 
Setelah Orde Baru digantikan oleh [[Orde Reformasi]], banyak vihara yang kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada vihara atau menamakan diri sebagai Tempat Ibadah [[Tridharma]] (TITD).
 
== Lihat pula ==
* [[Klenteng Sam Po Kong]]
* [[Kim Tek Ie]]
* [[Tridharma]]
* [[Vihara]]
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
==Pranala luar==
{{Commonscat|Chinese temples in Indonesia}}
* {{id}} [http://www.tionghoa.info/klenteng/ Klenteng di situs web Tionghoa.net]
* {{id}} [http://www.visitsemarang.com/artikel/klenteng-sam-po-kong Klenteng Sam Po Kong]
* {{id}} [http://laurentiadewi.com/24454 Kleteng tertua di Manado]
 
[[Kategori:Budaya Tionghoa]]
[[Kategori:Kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Klenteng]]