Radar Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Windede (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(34 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
'''RADAR BANJARMASIN'''
{{Infobox Newspaper
|name=Radar Banjarmasin
|ceased publication=
|foundation=[[25 Januari]] [[2001]]
|firstdate=[[25 Januari]] [[2001]]
|country=Indonesia
|based=
|political=
|language=
|headquarters=[[Banjarbaru]]
|photoeditor=
|circulation=
|sister newspapers=
|sister channel=
|ISSN=
|oclc=
|staff=
|sportseditor=
|logo=
|image=
|caption=
|motto=''Paling Paham Soal Banua''
|type=[[Surat kabar]] harian
|format=
|owners=PT Duta Banua Banjar
|editor=
|opeditor=
|chiefeditor=
|assoceditor=
|maneditor=
|newseditor=
|managingeditordesign=
|campuseditor=
|campuschief=
|website={{URL|http://radarbanjarmasin.co.id/}}<br/>{{URL|https://radarbanjarmasin.jawapos.com/}}}}
'''''Radar Banjarmasin''''' adalah [[koran]] harian yang terbit di [[Kalimantan Selatan]] sejak [[25 Januari]] [[2001]]. ''Radar Banjarmasin'' diterbitkan oleh '''PT Duta Banua Banjar''', yang merupakan bagian dari jaringan media nasional [[Jawa Pos News Network]] dengan induk harian ''[[Jawa Pos]]''. Saat ini, Radar Banjarmasin terbit setiap harinya dengan 20 halaman.
 
Radar Banjarmasin juga aktif menggelar kegiatan [[diskusi]] dan [[seminar]] lewat Radar Banjarmasin Forum. Di bidang sosial, Radar Banjarmasin bersama sejumlah pekerja sosial mendirikan ''Radar Banjar Peduli'' (RBP), lembaga [[nirlaba]] sosial, penanggulangan [[bencana]] dan penanganan kesehatan masyarakat secara gratis.
Radar Banjarmasin adalah Koran harian, terbit di Kalimantan Selatan sejak 25 Januari 2001. Dalam usia relatif muda, koran ini telah diterima masyarakat dan diakui sebagai koran paling popular dan inovatif. Saat ini, Radar Banjarmasin terbit dengan 24 halaman dan menjadi pelopor koran harian yang terbit non stop di Indonesia Timur.
 
== Sejarah ==
Data Perusahaan dan Penerbit
Saat memulai debut, Radar Banjarmasin belumlah bernama begitu. Tanggal 25 Januari 2001, koran ini beken dikenal publik sebagai Radar Banjar, tanpa masin. Para pencinta surat kabar, bahkan setelah 21 tahun berlalu, masih banyak menyebutnya begitu.
 
Awalnya, koran ini adalah sisipan dari Jawa Pos. Terbit 8 halaman, dipasarkan dengan menebeng surat kabar induk di wilayah Kalsel. Radar Banjar kala itu hanya dikawal 7 orang jurnalis dan 2 redaktur, termasuk pemimpin redaksi. Sisanya, divisi percetakan yang diboyong dari Kaltim Pos, induk semang media ini. Boleh dikata, Kaltim Pos adalah bapak, Jawa Pos eyangnya.
Penerbit : PT Duta Banua Banjar
Nama Media : Radar Banjarmasin
Izin Usaha : No.1204/SK/MENPEN/SIUPP/1999
Alamat : 1. Jl A Yani Km 26,9 Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel
Telpon 0511-4706151
Fax, 0511-4706150
2. Jl R Suprapto No 29 B-C Banjarmasin, Kalsel
Telpon 0511-3354000
Fax, 0511-3352362
Email : redaksi@radarbanjarmasin.com, iklan@radarbanjarmasin.com
Website : www.radarbanjarmasin.com
 
Meski infrastruktur bangunan kantor pusat di Jalan A Yani Km 26,9 Landasan Ulin Banjarbaru, belum sepenuhnya rampung, koran ini tak mau melewatkan momentum. Semangat menggebu para kru tak boleh lembek gara-gara menunggu kantor selesai.
 
Untunglah, rancang bangun gedung mendahulukan kompartemen ruang mesin cetak. Bagian ini kelar duluan bersama instalasi kelistrikan. Begitu pula jaringan internet.
Data Teknis
 
Di Banjarmasin, kantor juga disiapkan secara instan. Sebuah rumah di tepi Jalan Brigjen Hasan Basri (Kayu Tangi) disewa. Persis berseberangan dengan mini market Tulip. Toko perbelanjaan yang sekarang berubah nama.
Bahasa : Indonesia
Waktu Terbit : Pagi
Oplah : 22.000 - 26.000
Jumlah Halaman : 24 Halaman, 3 Sesi, 6 Page Full Color
Bidang Cetak : 327 mm x 540 mm
Jumlah Kolom : 7 Kolom
Pra Cetak : Apple Machintos, Nikon D-70, Microtek Scanmaker, HP LaserJet
5000 SN
Mesin : GOSS Community
Kertas : Broodsheet Size, Newsprint Paper Adiprima
Sparasi Film : Cyan Direct, MYK Mirror
Jenis Plate : Fujifilm PS-Plate VPS Positive
Plate Screen : P-814-G
Plate Processor : PND 65 Pluri Metal
 
Di rumah kecil inilah dapur redaksi mengepul. Menyajikan berita dan informasi hangat tentang peristiwa dan kejadian di Banua. Kami menyebutnya Kantor Biro Banjarmasin, dikepalai H Asmuni.
 
“Bismillah, segera terbitkan edisi perdana,” kata H Zainal Muttaqin, Dirut PT Duta Banua Banjar (nama badan hukum Radar Banjar), sekaligus CEO Kaltim Pos Group, tiga hari sebelum 25 Januari 2001.
 
Perintah bergulir ke bawah. General manager pertama, sekaligus pemimpin redaksi, Erwin D Nugroho, menginstruksikan semua divisi bergerak. Seperti senapan, tekan picu, melesat tak ragu.
 
Para wartawan bekerja tak kenal lelah. Menggali isu, menembus narasumber, dan menulisnya. Para redaktur memberikan sentuhan dan pendalaman, hingga berita yang tersaji akurat, bisa dipertanggungjawabkan, plus memenuhi kode etik jurnalistik.
Komposisi Manajemen
 
Produk redaksi ini kemudian di-composing para layout, lantas dicetak dengan mesin buatan Jerman. Ini juga menjadi sejarah baru dalam industri perkoranan. Jawa Pos dicetak di Kalsel dari jarak jauh. Kedua koran ini lantas didistribusikan ke pelanggang dan pasar eceran.
Direktur Utama : H Zainal Muttaqin, Pemimpin Redaksi/General Manager: Erwin Dede Nugroho, Manager Iklan: M Afiffuddin, Manager Pemasaran: Sapariansyah, Redaktur Pelaksana: Sandi Firly, Kepala Biro Banjarmasin: H Asmuni, Koordinator Liputan: Almin Hatta, Redaktur: Didin Marsiman, Fitri Anshorullah, Toto Fachruddin, Eddy Hardiyanto, M Ramli, Deny Setiawan, M Mahfuz Abdullah.
Fotografer: Arif Subekti, IT: Hilmansyah, Percetakan: Bambang S.
 
Kehadiran koran sisipan ini mendapat respons positif warga bumi Lambung Mangkurat. Oplah Jawa Pos di Kalsel melonjak naik dalam tiga bulan berjalan.
Tarif Iklan
 
Fenomena ini melahirkan terobosan baru. Radar Banjar lebih cepat diusulkan lepas dari sisipan, diizinkan berdiri sendiri. Sejak tahun 2002 menjadi surat kabar seutuhnya. Dari 8 berubah menjadi 16 halaman.
Hitam/Putih (B/W) Rp 8.500/mmk
Warna (Full Color) Rp 17.500/mmk
Spot Color (1 Warna) Rp 12.500/mmk
Spot Color (2 Warna) Rp 14.500/mmk
Iklan Baris Rp 7.500/baris
 
Rumah mungil di Kayu Tangi itu, setelah setahun berjalan dirasa tak refresentatif lagi. Dari pinggiran, Biro Banjarmasin pindah ke tengah kota. Sebuah ruko lantai 3 dikontrak dalam jangka waktu 5 tahun. Lokasinya strategis, bertetangga dengan rumah dinas Gubernur Kalsel, berseberangan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Khusus Halaman 1 (Full Color): Rp40.000/mmk
 
Radar Banjar hadir menjadi pesaing sengit koran-koran yang sebelumnya eksis di provinsi ini. Dengan gaya luwes, enak dibaca, kritis, dan mencerdaskan, tentu saja mendapat perhatian publik.
 
Kebutuhan informasi, berita, dan kepentingan bisnis media, membuat Radar Banjar bertransformasi. Terus berupaya menyajikan yang terbaik untuk pembaca. Tak hanya pada konten dan pengemasan isu, juga branding dan bisnis perusahaan.
Harga Koran
 
Dengan berbagai pertimbangan khusus, nama media akhirnya berevolusi. Radar Banjar dianggap kurang gurih, karena belum menunjukkan jati diri sebuah tempat.
Langganan Rp55.000 per Bulan
Eceran Rp 2.000 per eksemplar
 
Adalah Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos waktu itu, mampir ke Banjarmasin. Ia menggagas ide. Tentang sebuah nama. Radar Banjar dianggap terkesan pada kesukuan. “Kenapa tak dilengkapkan saja. Banjar menjadi Banjarmasin,” ucapnya.
 
Sejak itu, tercetuslah nama yang hingga kini melekat; RADAR BANJARMASIN. Dengan tagline “Pelopor Inovasi Selalu Lebih Maju”.
Profile Pembaca
(data-data berdasarkan survey Radar Banjarmasin September 2004)
 
Itulah fase awal sejarah perjalanan Radar Banjarmasin dengan dinamika dan geliatnya.
Usia
15 – 25 tahun 30 %
26 – 35 tahun 35 %
36 – 50 tahun 30 %
50 tahun ke atas 5 %
 
Bisnis media tak sekadar menjalankan fungsi keredaksian. Tetapi, harus ditopang kekuatan jaringan bisnis yang mumpuni . Realitas itu membuat perusahaan ini berbenah.
 
Fase berikut ini ditandai dengan perubahan manajemen. Sesuatu yang lumrah. Darah segar harus dipompa untuk melahirkan kreativitas dan inovasi. Menyeimbangkan idealisme dan kepentingan bisnis.
Jenis Kelamin
Laki – Laki 60 %
Perempuan 40 %
 
Nakhoda Radar Banjarmasin berganti. H Suriansyah Achmad menjadi komandan kedua. Awalnya menjabat sebagai general manager, seiring pesatnya pertumbuhan perusahaan, jabatan berubah menjadi direktur, dan sejak beberapa tahun terakhir sebagai direktur utama, hingga sekarang.
Pendidikan
SD 10 %
SLTP 20 %
SLTA 30 %
Akademi/PT 40 %
 
Tagline baru diusung. “Pelopor Inovasi Selalu Lebih Maju”, berganti menjadi “Paling Paham Soal Banua”. Segala informasi dan berita kelokalan menjadi prioritas. Halaman-halaman utama koran ini menyajikan isu dan dinamika kekinian yang terjadi di Banua. Menyasar semua sektor. Politik, hukum, peristiwa, pemerintahan, ekonomi, olahraga, sosial, seni-hiburan.
 
Halaman koran pun semakin tebal. Dari 16, 24, dan 28 halaman. Konsekuensinya, kebutuhan sumber daya personel juga meningkat. Rekrutmen dibuka, tetapi hanya yang berjodoh dan punya komitmen sanggup bertahan. Bekerja di media cetak memang beda dengan profesi lain.
Pekerjaan
PNS/Polisi/TNI 20 %
Pengusaha/Profesional 25 %
Mahasiswa/Pelajar 35 %
Masyarakat Umum 20 %
 
Di keredaksian saja, hingga kini sudah tercatat 138 orang MR (magang redaksi). Rekrutmen tak main-main. Wajib berjenjang, sebelum diangkat sebagai karyawan. Begitu pun pada staf dan bisnis perusahaan. Bahkan, di tengah perjalanan, ada saja karyawan yang undur diri atau dipecat.
Penghasilan
Di atas Rp3.000.000 35 %
Antara Rp1.000.000 - 45 %
Rp3.000.000
Di bawah Rp1.000.000 20 %
 
Masalah, pastilah selalu datang menerpa. Namun, di bawah pengelolaan manajemen yang andal dan profesional, aneka badai yang datang selalu mampu diredakan.
 
Beberapa persoalan pernah melanda. Di tahun 2005, Radar Banjarmasin nyaris kehilangan kepercayaan publik. Bukan karena isi dan konten berita, namun disebabkan kerusakan mesin cetak.
==Pranala luar==
* {{id}} [http://www.radarbanjarmasin.com Situs resmi]
 
Kala itu, cetak koran babak belur. Berita dan foto yang disajikan bikin sakit mata yang memandang. Displai iklan juga serupa. Satu per satu pelanggan koran dan pemasang iklan berhenti. Apa jadinya surat kabar tanpa mereka?
{{stub}}
 
Manajemen akhirnya memutuskan untuk cetak jarak jauh di Balikpapan, Kalimantan Timur. Setiap hari, dari Banjarbaru para sopir bergegas ke wilayah Gunung Rambutan, perbatasan Kalsel-Kaltim.
 
Koran yang telah dicetak di provinsi tetangga itu, dijemput di sana. Kemudian baru dibawa dan didistribusikan di Banua. Berakibat distribusi koran telat sampai ke pembaca. Sebab jarak antara Banjarbaru – perbatasan itu sekitar 300 Km lebih. Bayangkan setiap hari harus bolak balik.
 
Problem datang empat tahun kemudian. Di tahun 2009, belasan karyawan mengundurkan diri berjamaah di hari yang sama. Mereka boyongan, pindah ke media baru yang akan terbit. Tak cuma kru redaksi (wartawan dan redaktur), pemasaran, hingga security pun turut serta.
 
Untunglah, pasukan tersisa bukan bermental tempe. Semua bersatu, saling mengisi kekosongan. Satu pekan yang melelahkan, sekaligus membanggakan. Karyawan-karyawan baru dengan cepat direkrut. Mereka bekerja sambil belajar.
 
Badai berat berikutnya terjadi dua tahun lalu. Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Di Indonesia, juga Kalsel. Salah satunya, karena lesu dan melemahnya perekonomian. Mengakibatkan semua sektor melakukan efisiensi.
 
Di tahun 2020, beberapa bulan setelah pandemi membatasi aktivitas masyarakat, Radar Banjarmasin dengan terpaksa memberlakukan kebijakan pengetatan. Bahkan, sampai mengurangi gaji karyawan. Tak banyak, hanya 5 persen. Kondisi darurat ini tak berlangsung lama, hanya sekitar 5 bulan. Setelah itu, kembali normal. Hingga sekarang.
 
Kebersamaan, solidaritas, soliditas, dan saling memahami situasi, membuat mampu bertahan dari efek pagebluk. Radar Banjarmasin tak sampai harus mem-PHK atau merumahkan karyawan.
 
Di tempat lain, keprihatinan melanda. Beberapa surat kabar besar, mengumumkan berhenti terbit. Sebagian lagi, beralih total ke platform digital.
 
Disrupsi dalam beberapa tahun terakhir ini ramai diperbincangkan. Sering diartikan sebagai gangguan yang mengakibat industri tertentu tidak berjalan akibat munculnya kompetitor baru. Masalah ini tak terkecuali terjadi di media massa, koran salah satunya.
 
Gejala itu akibat masifnya teknologi baru dan canggih yang tak berbatas ruang dan waktu. Itulah internet dengan gawai. Media informasi bermetamorfosis dengan hanya meng-klik. Berbagai media sosial sebagai salurannya, orang kini dengan mudah mengakses apa pun. Pemanfaatannya yang begitu mudah, kini menjadi pilihan sebagian masyarakat.
 
Sebuah ancaman? Tentu saja, Jika tak diantisipasi dengan serius. Realitas ini telah disikapi Radar Banjarmasin. Penyesuaian diri, adaptif, dan strategi jitu dikembangkan.
 
Era globalisasi berbasis teknologi digital tidak mesti meninggalkan media cetak. Solusi cerdas adalah memadukan pola konvensional (kertas koran) dengan digitalisasi (e-paper), disokong platform media sosial. Satu sisi tradisi pelanggan masih terjaga, sisi lainnya berita dan informasi yang disajikan menjangkau pembaca yang lebih luas dan jauh. Dengan ini, kepentingan bisnis perusahaan pers pun diharapkan terjaga baik.
 
== Tagline ==
Radar Banjarmasin mempunyai motto atau laglin: "Paling Paham Soal Banua"
 
== Lokasi Kantor ==
Terdapat dua kantor yang menyokong keberlangsungan Radar Banjarmasin, yakni kantor utama yang berada di Gedung Biru, Jalan Ahmad Yani Km 26,9 Landasan Ulun Kota Banjarbaru.
 
Di Banjarmasin, ada Kantor Biro yang beralamat di Jalan Bigjend H Hasan Basry No E-31 A, tepat di samping Simpang Gusti Kayutangi.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.radarbanjarmasin.co.id Situs resmi]
* {{id}} [https://radarbanjarmasin.jawapos.com/ragam-info/tahulah-pian/25/01/2022/sejarah-dan-tantangan-radar-banjarmasin/ Sejarah dan Tantangan Radar Banjarmasin]
 
[[Kategori:Surat kabar daerah di Indonesia]]
[[Kategori:Jawa Pos Group]]
[[Kategori:Surat kabar di Kalimantan Selatan]]
[[Kategori:Kota Banjarbaru]]