Gampeng, Ngluyu, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pariadi (bicara | kontrib)
k perbaikan typo
 
(42 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Desa
{{hapus:kelayakan}}
|peta =
Desa Gampeng, Ngluyu, Nganjuk, Jawa Timur
|nama = Gampeng
|provinsi = Jawa Timur
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Nganjuk
|kecamatan = Ngluyu
|kode pos =64452
|nama pemimpin / kepala desa = Panidjan
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Gampeng''' adalah sebuah [[desa]] di wilayah Kecamatan [[Ngluyu, Nganjuk|Ngluyu]], [[Kabupaten Nganjuk]], Provinsi [[Jawa Timur]].
 
Secara geografi Desa Gampeng merupakan salah satu dari 6 (enam) desa yang berada di tengah-tengah Kecamatan [[Ngluyu, Kabupaten Nganjuk,|Ngluyu]]. JawaDisebelah Timur.barat Secaraberbatasan geografisdengan desaDesa iniSugihwaras, diapitsebelah olehtimur empatberbatasan desadengan tetangganyaDesa yaituLengkong Lor, Ngluyusebelah (selatan), Sugihwarasberbatasan (barat)dengan Desa Ngluyu, Bajangdan di sebelah (utara) danberbatasan Lengkongdengan LorDesa (timur)Bajang.
 
Desa Gampeng terdiri atas beberapa dukuh/dusun, yaitu: Gondang Gampeng, Gampeng Prapatan, Alas Tuwo atau Alas Tuwek, Gampeng Kulon, Puthuk Wetan, Petung, Puthuk Lor, Glidah, dan Puncu. Dusun Gondang Gampeng sendiri mencakup dukuh Jetis yang wilayahnya terlalu kecil untuk dikatakan sebagai dukuh tersendiri. Demikian juga dusun Puthuk Wetan, mencakup dukuh Puthuk - Puthuk yang juga terlalu kecil untuk berdiri sendiri sebagai satu dukuh. Seiring pertambahan jumlah penduduk, sekitar tahun 1990an beberapa penduduk mendirikan perdukuhan baru yang berada di antara dukuh Puthuk Lor dan Glidah, yang lebih dikenal dengan sebutan Jarak Abang. Namun secara kultur dan administrasi Jarak Abang masih dibawah dukuh Puthuk Lor, karena mereka yang tinggal di sana berasal dari dukuh Puthuk Lor.
Sebagai wilayah kabupaten Nganjuk, kecamatan Ngluyu sendiri merupakan wilayah paling utara dari kabupaten Nganjuk yang berbatasan dengan kabupaten Bojonegoro. Sebagai tambahan bahwa enam desa yang berada dalam kecamatan Ngluyu kesemuanya berada dalam satu lokasi yang saling berdekatan yang dikelilingi oleh pegunungan yang apa bila diperhatikan maka bisa diumpamakan sebagaimana tempurung kelapa yang terbalik (meghadap atas) dengan desa-desa di dalamnya.
 
Beberapa sebutan atau nama gotong-royong yang dikenal di hampir semua wilayah Kecamatan Ngluyu pada masa lalu antara lain:
Desa gampeng terdiri atas beberapa dukuh, yaitu: gondang gampeng (bagian selatan), gampeng (tengah/perempatan), alas tuwo/alas tuwek (sebelah barat antara gampeng tengah dan gampeng kulon), gampeng kulon (bagian paling barat), puthuk wetan (sebelah timur antara gampeng tengah tengah dan petung), petung (paling timur), puthuk lor (bagian utara), glidah(sebelah utara puthuk lor), dan puncu (bagian paling utara).
 
1. Soyo (huruf "o" dibaca seperti pada lafaz "kedondong").
Seperti halnya desa-desa di kecamatan itu, mata pencaharian utama penduduknya adalah dari hasil pertanian dengan sawah tadah hujan yang menghasilkan tanaman padi dimusim penghujan dan pancaroba/peralihan (padi gadu). Sedangkan pada musim kemarau menghasilkan jagung dan tembakau. Adapun hasil pertanian lainnya antara lain kedelai, bawang merah, dan beberapa jenis sayuran.
Merupakan gotong-royong di antara tetangga terdekat seperti pada waktu mendirikan rumah, ndhaut (mencabuti benih padi dari tempat persemiannya). Dalam soyo ini tidak ada pengupahan. Tuan rumah atau orang yang mempunyai hajat hanya menyediakan makanan yang biasanya sedikit lebih istimewa dari makanan sehari-hari.
 
2. Kudur.
Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam.
Merupakan gotong-royong oleh penduduk desa guna membajak sawah dan menanam padi. Membajak sawah dan menanam padi dengan kudur hanya berlaku jika si pemilik hajat adalah seorang kepala desa saja dan merupakan bentuk ketundukan dan rasa terima kasih rakyat kepada pemimpinnya. Dalam kudur juga tidak ada pengupahan. Kepala desa atau lurah hanya menyediakan makanan yang bisa dibawa pulang setelah kudur.
 
3. Gra'an.
Kata gra'an berasal dari kata gerakan, yang diartikan bergerak secara serempak, bersama-sama. Gotong-royong ini biasanya merupakan gotong-royong yang diadakan untuk kepentingan bersama atau kepentingan umum dalam lingkup RT, RW, atau desa. Cotohnya gra'an membersihan rumput di pinggir jalan, mengecat Balai Desa, dan lain-lain.
 
Istilah-istilah lain yang pada masa lalu sering digunakan antara lain: Gereg (huruf e dibaca seperti lafaz "banget"), yaitu menggiring sapi atau kerbau dipagi buta, untuk membajak sawah. Nyuluh, adalah mencari ikan atau belut di sawah atau kali pada malam hari. Nyanggong, merupakan istilah dalam berburu dimana pemburu menunggu hewan buruan sambil bersembunyi ditempat yang biasa dilalui hewan buruan. Ater-ater, adalah kebiasaan mengantarkan atau menghadiahkan makanan kepada tetangga dan kerabat dalam rangka bersedekah di bulan Ramadhan menjelang Hari Raya atau Lebaran. Dan masih banyak lagi istilah-istilah dan kegiatan yang sekarang mulai hilang seiring perubahan zaman dan pergantian generasi.
 
Makanan atau masakan yang khas dari Desa Gampeng adalah asem-asem kambing [http://www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/food.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120816013826/http://www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/food.html |date=2012-08-16 }}, yaitu daging kambing yang dimasak pedas dengan santan dan daun kedondong.
 
Sebagaimana desa-desa lainnya di Kecamatan Ngluyu, di desa ini sekolah yang ada hanya sampai jenjang sekolah dasar. Sekarang ini ada empat sekolah dasar negeri di Desa Gampeng. Sedangkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya harus bergabung ke sekolah menengah di desa ibu kota kecamatannya, yaitu Ngluyu.
 
Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama [[Islam]].
 
Kepala Desa:
1. Karto Prawiro / Karto Pawiro (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
2. Soedjarwo - dua periode (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
3. Panidjan - satu periode (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
4. Biono - sekarang (belum ada referensi mulai masa jabatannya)
 
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}