Gampeng, Ngluyu, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pariadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pariadi (bicara | kontrib)
k perbaikan typo
 
(32 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 = Nganjuk
|kecamatan = Ngluyu
|kode pos =64452
|nama pemimpin / kepala desa = Panidjan
|luas =
Baris 11 ⟶ 12:
|kepadatan =
}}
'''Gampeng''' adalah sebuah [[desa]] di wilayah Kecamatan [[Ngluyu, Nganjuk|Ngluyu]], [[Kabupaten Nganjuk]], Provinsi [[Jawa Timur]].
 
Secara geografi Desa Gampeng bersama dengan Desa Ngluyu berada di tengah-tengah Kecamatan [[Ngluyu, Nganjuk|Ngluyu]]. Disebelah barat berbatasan dengan Desa Sugihwaras, sebelah timur berbatasan dengan Desa Lengkong Lor, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ngluyu, dan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Bajang.
 
Desa Gampeng terdiri atas beberapa dukuh/dusun, yaitu: Gondang Gampeng, Gampeng Prapatan, Alas Tuwo atau Alas Tuwek, Gampeng Kulon, Puthuk Wetan, Petung, Puthuk Lor, Glidah, dan Puncu. DukuhDusun Gondang Gampeng sendiri mencakup dukuh Jetis yang wilayahnya terlalu kecil untuk dikatakan sebagai dukuh tersendiri. Demikian juga dukuhdusun Puthuk Wetan, mencakup dukuh Puthuk - Puthuk yang juga terlalu kecil untuk berdiri sendiri sebagai satu dukuh. Seiring pertambahan jumlah penduduk, sekitar tahun 1990an beberapa penduduk mendirikan perdukuhan baru yang berada diantaradi antara dukuh Puthuk Lor dan Glidah, yang lebih dikenal dengan sebutan Jarak Abang. Namun secara kulturalkultur dan administrasi Jarak Abang masih dibawah dukuh Puthuk Lor, karena mereka yang tinggal di sana berasal dari dukuh Puthuk Lor.
 
Beberapa sebutan atau nama gotong-royong yang dikenal di hampir semua wilayah Kecamatan Ngluyu pada masa lalu antara lain:
 
1. Soyo (huruf "o" dibaca seperti pada lafaz "kedondong").
Merupakan gotong-royong diantaradi antara tetangga terdekat seperti pada waktu mendirikan rumah, ndhaut (mencabuti benih padi dari tempat persemiannya), membajak sawah dan menanam padi. Membajak sawah dan menanam padi dengan soyo hanya berlaku jika si pemilik hajat adalah seorang kepala desa atau lurah saja dan merupakan bentuk ketundukan dan rasa terimakasih rakyat kepada pemimpinnya. Dalam soyo ini tidak ada pengupahan. Tuan rumah atau orang yang mempunyai hajat hanya menyediakan makanan yang biasanya sedikit lebih istimewa dari makanan sehari-hari.
 
2. Gra'anKudur.
Merupakan gotong-royong oleh penduduk desa guna membajak sawah dan menanam padi. Membajak sawah dan menanam padi dengan kudur hanya berlaku jika si pemilik hajat adalah seorang kepala desa saja dan merupakan bentuk ketundukan dan rasa terima kasih rakyat kepada pemimpinnya. Dalam kudur juga tidak ada pengupahan. Kepala desa atau lurah hanya menyediakan makanan yang bisa dibawa pulang setelah kudur.
Kata gra'an berasal dari kata gerakan, yang diartikan bergerak secara serempak, bersama-sama. Gotong-royong ini biasanya merupakan gotong-royong yang diadakan untuk kepentingan bersama atau kepentingan umum dalam lingkup RT, RW, atau desa. Cotohnya gra'an membersihan rumput di pinggir jalan, mengecat Balai Desa, dan lain-lain.
 
3. Gra'an.
Sebaghaimana desa-desa lainnya di Kecamatan Ngluyu, di desa ini sekolah yang ada hanya sampai jenjang sekolah dasar. Sekarang ini ada empat sekolah dasar negeri di Desa Gampeng. Sedangkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya harus bergabung di SMP di desa kecamatannya, yaitu Ngluyu.
Kata gra'an berasal dari kata gerakan, yang diartikan bergerak secara serempak, bersama-sama. Gotong-royong ini biasanya merupakan gotong-royong yang diadakan untuk kepentingan bersama atau kepentingan umum dalam lingkup RT, RW, atau desa. Cotohnya gra'an membersihan rumput di pinggir jalan, mengecat Balai Desa, dan lain-lain.
 
Istilah-istilah lain yang pada masa lalu sering digunakan antara lain: Gereg (huruf e dibaca seperti lafaz "banget"), yaitu menggiring sapi atau kerbau dipagi buta, untuk membajak sawah. Nyuluh, adalah mencari ikan atau belut di sawah atau kali pada malam hari. Nyanggong, merupakan istilah dalam berburu dimana pemburu menunggu hewan buruan sambil bersembunyi ditempat yang biasa dilalui hewan buruan. Ater-ater, adalah kebiasaan mengantarkan atau menghadiahkan makanan kepada tetangga dan kerabat dalam rangka bersedekah di bulan Ramadhan menjelang Hari Raya atau Lebaran. Dan masih banyak lagi istilah-istilah dan kegiatan yang sekarang mulai hilang seiring perubahan zaman dan pergantian generasi.
 
Makanan atau masakan yang khas dari Desa Gampeng adalah asem-asem kambing [http://www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/food.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120816013826/http://www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/food.html |date=2012-08-16 }}, yaitu daging kambing yang dimasak pedas dengan santan dan daun kedondong.
 
SebaghaimanaSebagaimana desa-desa lainnya di Kecamatan Ngluyu, di desa ini sekolah yang ada hanya sampai jenjang sekolah dasar. Sekarang ini ada empat sekolah dasar negeri di Desa Gampeng. Sedangkan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya harus bergabung dike SMPsekolah menengah di desa ibu kota kecamatannya, yaitu Ngluyu.
 
Mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama [[Islam]].
 
Kepala Desa:
{{kelurahan-stub}}
1. Karto Prawiro / Karto Pawiro (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
2. Soedjarwo - dua periode (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
3. Panidjan - satu periode (belum ada referensi rentang waktu masa jabatannya)
4. Biono - sekarang (belum ada referensi mulai masa jabatannya)
 
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}