Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
'''Goryeo Cheongja''' atau '''Keramik Hijau Goryeo''' adalah jenis kerajinan [[keramik]] berwarna [[hijau]] (''Bahasa Inggris'':''celadon'') yang diciptakan pada zaman [[Dinasti Goryeo]] (935-1392) di [[Korea]].<ref name="koreanarts">{{en}}[http://www.korean-arts.com/about_korean_celadon.htm About Korean Celadon], ''koreanarts''. Diakses pada 17 April 2010.</ref> Celadon memiliki ciri khas warna [[biru]]-[[hijau|kehijauan]] karena metode [[pengglasiran]] secara khusus. Walau teknik pembuatannya diperkenalkan dari [[Cina]], Goryeo Cheongja berhasil diciptakan pengrajin Goryeo dengan gaya dan metode yang berbeda. Pada masa Goryeo, keramik ini selain digunakan untuk [[perabot]] rumah tangga, juga dianggap sebagai karya [[seni]] bernilai yang dijual sebagai komoditas [[perdagangan]].
 
Bentuk yang banyak dibuat antara lain berbagai jenis [[peralatan]] [[dapur]] dan rumah tangga, antara lain [[vas bunga]], [[mangkuk]], [[piring]], [[teko]], [[tempayan]], [[cawan]], [[pembakar dupa]], [[kotak perhiasan]], [[guci]] dan sebagainya.<ref name="ysp">{{en}} {{cite book
|last = Pak
|first = Young Sook
Baris 22:
== Sejarah ==
=== Awal mula pada zaman Silla Bersatu ===
Berbagai teori dan bukti sejarah yang dikemukakan oleh para sejarawan mengenai asal usul keramik hijau Goryeo di [[Semenanjung Korea]] antara lain kaitannya dengan produksi keramik hijau di [[Yuezhou]], Provinsi [[Zhejiang]], [[Cina]] selatan. Mengenai asal- usul, ada 2 teori. Teori pertama, meyakini bahwa keramik hijau pertama di Korea dibuat pada abad ke-9, akhir periode [[Silla Bersatu]] (668-918). Teori kedua, keramik hijau pertama kali dibuat di pertengahan abad ke-10, masa [[Dinasti Goryeo]].
 
Teori pertama paling kuat karena dibuktikan dengan penemuan berbagai jenis keramik mirip produksi Yuezhou di situs tungku pembakaran di pesisir barat Korea. Pada masa itu, Goryeo dipengaruhi [[Dinasti Tang|Tang]] dalam berbagai bidang, yaitu [[agama Buddha]], seni budaya, termasuk kerajinan keramik.Pengrajin keramik hijau dan putih pada zaman akhir Silla Bersatu semakin kreatif menciptakan berbagai bentuk baru namun tak ada dekorasi.
Baris 31:
Warna hijau keramik masih cukup gelap kadang-kadang kuning karena proses bakar dalam tungku. Tapi lapisannya semakin tipis dan lebih tahan lama, menunjukkan adanya kemajuan dalam metode pembuatan.
 
Di pertengahan abad ke-11, Goryeo sudah cukup makmur untuk mengatur negerinya sendiri. Guna membuat keramik yang lebih bernilai pabrik-pabrik di pantai timur dan selatan ditutup dan pusat produksi pindah ke pesisir barat dekat ibukotaibu kota, khususnya ke Provinsi Jeolla. Dua daerah penting, Kecamatan Taegu, [[Gangjin|Kabupaten Gangjin]] dan Kecamatan Boan dan Kecamatan Chinso di [[Kabupaten Buan]] merupakan pusat produksi keramik yang dikelola secara khusus oleh pemerintah.
 
Keramik Cina masih jadi barang dagang di Goryeo sampai abad ke-12, antara lain keramik hijau [[Yaozhou]] Cina utara, [[keramik Ci-zhou]] dari [[Guangdong]], [[keramik Ding]], [[Jingdezhen]], dan [[Xiuwu]]. Perabot-perabot ini menginspirasi produksi keramik Goryeo dari segi bentuk yang semakin bermacam-macam.
Baris 45:
Dalam buku [[Xiu Zhong Jin]], [[Taiping Laoren]] menulis "keramik hijau Goryeo punya warna hijau tercantik di dunia".
 
Di antara jenis keramik hijau Goryeo yang paling dikagumi adalah ''sanggam cheongja'', keramik hijau tatahan. Asalnya tak jelas, tetapi kemungkinan pertengahan abad 12 (1150-an) menurut penemuan mangkokmangkuk keramik hijau di [[kuburan]] ''Mun Gong-yu'' yang meninggal tahun 1159.
 
Metode menatah sebenarnya digunakan untuk kerajinan [[metal]] didapat dari penelitan mendalam mengenai karaktaristik bahan ditambah keterampilan tinggi, merupakan penemuan besar orang Goryeo. Metode sanggam membuat pola tampak bagai [[lukisan]], memperlihatkan paduan warna-warna yang harmonis. Pola yang disukai antara lain [[awan]] dan [[burung jenjang]], representatif corak keramik Goryeo.
Baris 61:
Setelah keruntuhan Goryeo, dan [[Dinasti Joseon]] memerintah selama 500 tahun lebih, kesenian membuat keramik hijau telah punah di Korea. Orang-orang [[Amerika]] dan [[Eropa]] yang tinggal di [[Korea]] adalah orang asing pertama yang menemukan kembali keramik hijau pada tahun 1881 di sebuah kuburan kuno di [[Kaesong]] (Korea Utara).
 
Lebih banyak lagi keramik hijau Goryeo yang ditemukan pada awal abad ke-20, saat Jepang membangun jalan kereta api untuk persiapan [[Perang Rusia-Jepang]] (1904-1905). Orang-orang asing ini mulai memusatkan perhatian untuk menggali harta karun keramik hijau di kuburan-kuburan kuno Goryeo di [[Kaesong]] (ibukotaibu kota Goryeo) dan Pulau Ganghwa, ibukotaibu kota darurat saat Korea diduduki bangsa Mongol.
 
Terdapat banyak upaya menghidupkan kembali kesenian keramik hijau Goryeo yang sudah punah, di antaranya berhasil dilakukan oleh seniman-seniman keramik di Korea Selatan, seperti [[Ko-Chung]] (''Ji Jae-Seob'') dan [[Chon-Jin]] pada tahun 1950-an.<ref name="zanzibarart"/> Kebanyakan di antara mereka kini dihargai oleh pemerintah sebagai aset nasional, seperti Ji Jae-seob.<ref name="zanzibarart"/> Sebagian besar kerajinan keramik hijau Goryeo yang diproduksi pada saat ini berasal dari rekonstruksi cara-cara lama dan tungku pembakaran baru di Kabupaten [[Gangjin]], provinsi [[Jeolla Selatan]].
Baris 72:
Warna [[hijau]] yang dihasilkan oleh keramik hijau Goryeo berbeda dengan keramik hijau asal [[Cina]]. Sejak lama, kedua bangsa menganggap batu giok sebagai perhiasan bertuah dan berusaha membuat keramik dengan warna yang serupa mungkin dengan batu giok. Orang Cina menamakannya ''pishi'' (warna rahasia). Orang Goryeo berhasil menciptakan warna keramik hijau yang kebiru-biruan, agak berbeda dengan keramik Cina dan juga menjulukinya ''pisaek'' (warna rahasia).
 
[[Berkas:Korea-Goryeo celadon-02.jpg|thumbjmpl|rightka|150px|Keramik hijau berpola ''burung bangau''.]]
Karena rakyat Goryeo beragama Buddha, maka warna keramik hijau diasosiasikan dengan pemikiran [[Buddhisme]], sehingga warna hijau yang diciptakan juga melambangkan warna [[nirwana]].<ref name="zanzibarart">{{en}}[http://www.zanzibartribalart.com/korean_celadon.htm KOREAN CELADON POTTERY], ''zanzibarart''. Diakses pada 17 April.</ref>
 
Walaupun pada saat ini kandungan bahan kimiawi tanah liat, glasir dan material lain telah dianalisadianalisis secara tepat dan proses pembakaran menjadi lebih mudah dengan peralatan moderenmodern, para pengrajin zaman sekarang tidak mampu untuk membuat keramik hijau seperti asli. Dikatakan bahwa orang Goryeo mendedikasikan pemikiran religius mereka ke dalam keramik hijau serta mensyaratkan alasan-alasan agar keramik hijau dapat diciptakan secara sempurna. Pertama, negara harus berada dalam keadaan damai. Kedua, pengrajin harus menjaga pikiran yang jernih dan memiliki keterampilan yang baik. Ketiga, negara harus dalam kondisi bersatu. Jika semua hal ini telah terpenuhi, keramik hijau akan tercipta dengan hasil yang terbaik.
 
== Teknik sanggam ==
Baris 92:
 
== Jenis-jenis ==
Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa jenis keramik hijau yang juga bermakna khusus:<ref name="koreanarts"/>:
 
* ''Cham-wae'', jenis vas yang berbentuk buah melon.<ref name="britishmuseum">{{en}}[http://www.britishmuseum.org/explore/highlights/highlight_objects/asia/m/melon-shaped_celadon_vase.aspx Melon-shaped celadon vase] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100605024941/http://www.britishmuseum.org/explore/highlights/highlight_objects/asia/m/melon-shaped_celadon_vase.aspx |date=2010-06-05 }}, ''britishmuseum''. Diakses pada 19 April 2010.</ref>
* ''Maebyeong'', jenis vas yang berbahu lebar dan tinggi, melambangkan wanita.<ref name="metmuseum2">{{en}}[http://www.metmuseum.org/toah/works-of-art/27.119.11 Maebyeong], ''metmuseum''. Diakses pada 19 April 2010.</ref>
* ''Jubyeong'', jenis vas berleher langsing dan panjang, melambangkan pria.<ref name="koreanarts"/>
Baris 131:
Pada masa Goryeo, banyak keramik hijau yang dijadikan objek penguburan sehingga banyak peninggalan keramik hijau ditemukan utuh, terutama di wilayah [[Kaesong]], [[Korea Utara]].<ref name="ysp"/>
 
Berdasarkan [[Goryeosa]] (Babad Goryeo), [[Uijong dari Goryeo|Uijong]] yang gemar akan benda-benda seni, mempunyai sebuah pendopo beratap genteng keramik hijau di Kaesong, ibukotaibu kota Goryeo pada tahun 1157. Ini dibuktikan dengan penemuan genteng-genteng serupa di situs pabrik keramik di Gangjin pada tahun 1965. Fragmen-fragmen ditemukan bersamaan dengan keramik hijau yang sudah rusak seperti pembakar dupa, kendi, teko dan cawan.
 
Artefak juga ditemukan dalam kuburan-kuburan Song dan Yuan di Cina yang menunjukkan minat mereka akan keramik hijau Goryeo.
 
=== Penemuan di perairan Pulau Bian ===
Pada tahun 2003, ribuan keramik hijau ditemukan di kedalaman perairan [[Pulau Bian]], [[Gunsan]].<ref name="emuseum">{{en}}[http://www.emuseum.go.kr/eng/video/video_view_02_19_5.jsp Jeonju Museum - Celadon Porcelain Excavated from Bian-do]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''emuseum''. Diakses pada 21 April 2010.</ref> Menurut penelitian keramik hijau tersebut serupa dengan keramik hijau yang ditemukan di situs kuburan nomor 27 dan 28 di Desa Yucheon, [[Kabupaten Buan]], sehingga artefak ini kemungkinan besar berasal dari desa Yucheon.<ref name="emuseum"/> Diperkirakan pada abad ke-12, setelah diberangkatkan dari pelabuhan Julpo, Yucheon, kapal pembawa keramik tersebut menuju ibukotaibu kota (Gaegyeong) atau kota lain, namuntetapi mengalami musibah di tengah laut dan karam.<ref name="emuseum"/> Artefak keramik hijau ini terdiri dari berbagai jenis peralatan seperti cawan dan mangkuk yang sebagian besar berpola, kemungkinan sebelum teknik sanggam ditemukan.<ref name="emuseum"/> Selain itu ciri-cirinya adalah kasar dan tidak elegan, yang menunjukkan bahwa peralatan ini dibuat oleh pengrajin biasa.<ref name="emuseum"/>
 
=== Penemuan di perairan Taean ===
Pada tanggal 18 Mei 2007, seorang nelayan bernama Kim Yeong-cheol berlayar ke perairan [[Pulau Daeseom]], dekat wilayah [[Kabupaten Taean|Taean]] di Provinsi [[Chungcheong Utara]] untuk menangkap [[gurita]].<ref name="taean">{{en}} {{cite journal
|author =Moon Whan-suk
|year = 2008
|month = Spring
|title = '''Treasure of Goryeo Celadon Recovered from the Sea'''
|journal =Koreana
|volume =22
Baris 149:
|pages =
|doi =
|id =
|url =http://koreana.kf.or.kr/pdf_file/2008/2008_SPRING_E032.pdf
|format =
|accessdate = 26 April 2010
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Dari sana ia menemukan seekor gurita yang menjepit piring keramik hijau Goryeo.<ref name="taean"/> Penemuan yang tidak disengaja ini mengarah kepada pencarian bangkai kapal Goryeo yang mengangkut keramik hijau dan dalam program yang dinamakan ''Proyek Taean''.<ref name="taean"/>
 
Sebagian besar artefak yang ditemukan adalah keramik hijau namun beberapa perabotan lain juga ditemukan.<ref name="taean"/> Walaupun berbeda pola dan warna, seluruh keramik hijau yang ditemukan kemungkin diproduksi pada abad ke-12 di [[Gagnjin|Kabupaten Gangjin]], [[Jeolla Selatan]], yang merupakan pusat produksi saat itu.<ref name="taean"/> Barang-barang yang ditemukan merupakan keramik yang berkualitas tinggi yang mengindikasikan bahwa perabotan tersebut diproduksi untuk istana atau kaum bangsawan.<ref name="taean"/>
Baris 162:
Pada saat penjajahan Jepang pada tahun 1910, banyak karya seni keramik hijau yang dibawa dan dikoleksi oleh kolektor barang antik Jepang.<ref name="zanzibarart"/>
 
[[Berkas:Goryeo_Celadon.jpg|thumbjmpl|rightka|150px|Keramik hijau tipe ''Maebyeong'', ''Harta Nasional Nomor 68''.]]
''Cheongja-unhak-sanggam-mun-maebyeong'' adalah sebuah jenis ''maebyeong'' yang dikenal sebagai keramik hijau sanggam paling bermutu sehingga dijadikan sebagai ''Harta Nasional Korea Selatan Nomor 68''.<ref name="kbs">{{en}}[http://world.kbs.co.kr/english/culturenlife/culturenlife_national_detail.htm?No=41 National Treasure No. 68]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, ''kbs''. Diakses pada 21 April 2010.</ref> Maebyeong ini berukuruan tinggi 42,1&nbsp;cm yang membuatnya sebagai vas keramik hijau antik terbesar di Korea.<ref name="kbs"/> Di permukaannya diberi ilustrasi burung bangau yang dikelilingi lingkaran hitam dan putih.<ref name="kbs"/> Pola burung bangau berwarna putih dan mata serta sayap dan kakinya berwarna hitam.<ref name="kbs"/> Keramik ini pernah menjadi koleksi [[Chun Hyung-pil]].<ref name="kbs"/> Chun membeli keramik ini seharga 20.000 Won dari seorang [[broker]] [[Jepang]] pada tahun 1935.<ref name="kbs"/> Kini, keramik ini tersimpan di [[Museum Seni Gansong]] di Seoul.<ref name="kbs"/>
 
== Kutipan mengenai keramik hijau Goryeo ==
Baris 196:
== Pranala luar ==
* {{en}}[http://www.antiquealive.com/masters/m16/master16_view2.html Sky Recreated on Earth]
* {{en}}[http://gangjinceladon.com/Gangjin_Celadon.html Gangjin Celadon, Home of "the finest celadon under heaven] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160306021958/http://gangjinceladon.com/Gangjin_Celadon.html |date=2016-03-06 }}
* {{en}}[http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_6.jsp?cid=261043 Korean Ceramics, Its History and Evolution] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150227025248/http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_6.jsp?cid=261043 |date=2015-02-27 }}
* {{en}}[http://daegu.museum.go.kr/english/body_02/body02_2_05.htm Goryeo Celadon] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090306002855/http://daegu.museum.go.kr/english/body_02/body02_2_05.htm |date=2009-03-06 }}
 
{{Keramik Korea}}