Tag: Suntingan perangkat selulerSuntingan peramban selulerSuntingan seluler lanjutan
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kembangkan}}
'''Datuk Maringgih''' adalah [[tokoh]] [[fiksi]] [[antagonis]] dalam novel '''[[Siti Nurbaya|Siti Noerbaja]]''' karya [[Marah Roesli]] yang diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] dipada era 1920'-an. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang yang tua dan mempunyai banyak uang serta selalu memiliki siasat dalam segala hal.
Tokoh ini digambarkansempat seebagaidipopulerkan seorangoleh [[HIM Damsyik]] dalam sinetron ''[[Sitti Nurbaya (sinetron TVRI)|Siti Nurbaya]]'' yang tuaditayangkan danoleh mempunyai[[TVRI banyak(saluran uangtelevisi)|TVRI]] sertapada selaluera memiliki1990-an siasatyang dalamturut segaladibintangi haloleh [[Gusti Randa]] dan [[Novia Kolopaking]]. Tokoh ini juga sempat dipopulerkan oleh [[HIMAnwar DamsyikFuady]] dalam sinetron ''[[Siti Nurbaya]]'' produksi [[Multi Dimensia Entertainment]] yang ditayangkan oleh [[TVRITrans TV]] pada era 1990-an2004, yang turut dibintangi oleh [[GustiAnwar RandaFuady]] dan [[NoviaNia KolopakingRamadhani]].
Incik Muhammad Damsyik (lahir di Teluk Betung, Lampung, 14 Maret 1929 – meninggal di Depok, 3 Februari 2012 pada umur 82 tahun[1]), atau yang lebih dikenal sebagai HIM Damsyik, aktor senior Indonesia dan penari. Ia mulai terkenal karena memerankan tokoh Datuk Maringgih dalam sinetron Siti Nurbaya yang ditayangkan TVRI pada tahun 1992, sehingga akhirnya ia dikenal juga sebagai Datuk Maringgih dan karena kepiawaiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan Datuk Dansa.