Pururawa: Perbedaan antara revisi

| Image = PururavaMyths_of_the_Hindus_&_Buddhists_-_Pururavas.jpg

| PasanganIstri = Ausiniri; [[Urwasi]]

| Kasta = Ksatriyakesatria

| ProfesiAyah = Raja[[Budha]]

| OrangtuaIbu = [[Budha]] dan [[Ila (putri Manu)|Ila]]

Dalam [[mitologi Hindu]], '''Pururawa''' ([[bahasa {{Sanskerta|Sanskerta]]: पुरूरव; ''|Purūrava'')}} adalah nama seorang raja di Prayasha, putra [[Budha]] dan [[Ila (putri Manu)|Ila]]. Ia merupakan leluhur [[Dinasti Candra]], keturunan [[Soma]]. Ia menikah dengan Ausiniri dan [[Urwasi]]. Dari hubungannya dengan Ausiniri ia tidak memiliki keturunan, sedangkan dari hubungannya dengan Urwasi ia memiliki beberapa putra, yang terkenal ialah [[Ayu (mitologi)|Ayu]], yang di kemudian hari menjadi penerus tahta.

Dalam kitab ''[[Matsyapurana]]'' dikisahkan bahwa Pururawa memuja tiga di antara empat tujuan hidup yang utama (''Caturpurusartha[[Caturpurusarta]]''), yaitu [[DharmaDarma]], [[ArthaArta]], dan [[Kama]]. Kemudian, munculah tiga orang yang merupakan personifikasi dari ketiga tujuan hidup tersebut. Mereka bertiga pergi menemui Pururawa karena pemujaan yang dilakukan olehnya. Pururawa menjamu mereka dengan baik, namuntetapi Dharma menerima pelayanan lebih baik daripada Artha dan Kama. Maka dari itu, Artha mengutuk Pururawa agar kehidupannya hancur, sedangkan Kama mengutuk Pururawa agar tergila-gila pada [[Urwasi]]. Namun Dharma mengimbangi kutukan tersebut, dengan memberi anugrah bahwa Pururawa tidak akan menyimpang dari jalan yang benar, begitu pula keturunannya. Setelah itu, mereka bertiga lenyap di hadapan Pururawa.

Dalam [[mitologi Hindu]] terdapat cerita klasik mengenai Pururawa dan [[Urwasi]]. Diceritakan bahwa ketika Pururawa dengan kereta kencananya sedang dalam perjalanan melintasi langit, ia melihat Urwasi sedang dihadang [[rakshasa|raksasa]] ganas. Pururawa datang menyelamatkan sehingga raksasa berhasil dikalahkan. Semenjak kejadian itu, Pururawa dan Urwasi saling jatuh cinta. Namun karena merasa berbeda dunia, mereka mencoba untuk saling menjauh. Pururawa telah menikah dengan Ausiniri, namuntetapi tidak memiliki keturunan. Ketika Pururawa tahu bahwa Urwasi turun ke dunia karena menjalani kutukan, ia sangat senang dan siap untuk berpisah dengan istri lamanya. Pururawa menemui Urwasi yang sudah menunggu di hutan Gandamadana. Mereka berencana untuk tinggal di sana.

[[Berkas:Urvashi-Pururavas by RRV.jpg|left|200px|thumbjmpl|Lukisan Urwasi meninggalkan Pururawa, karya [[Raja Ravi Varma]].]]

Pururawa dan Urwasi kembali ke istana setelah bertahun-tahun tinggal di hutan Gandamadana. Pada suatu hari, permata merah pemberian Kartikeya direbut oleh seekor [[gagak]]. Urwasi yang amat menyukai permata tersebut memohon kepada Pururawa untuk merebutnya kembali. Sebelum Pururawa berhasil menembakkan [[panah]]nya, ada orang lain yang terlebih dahulu memanah si gagak. Si gagak jatuh ke halaman istana. Ketika anak panah yang menancap di tubuh si gagak diamati, tertulis bahwa anak panah tersebut dimiliki oleh [[Ayu (mitologi)|Ayu]]. Setelah ditelusuri ternyata Ayu adalah puteraputra Pururawa dan Urwasi. Kelahiran puteranyaputranya sendiri tidak diketahui oleh Pururawa. Ternyata Ayu tercipta dari pikiran Urwasi. Insiden di hutan Kartikeya telah memberi waktu bagi Urwasi untuk melahirkan puteranyaputranya. Saat Pururawa menjumpai puteranyaputranya sendiri, Urwasi teringat dengan kutukannya yang terdahulu. Sesuai dengan kutukan, pertemuan antara Pururawa dengan Ayu berarti perpisahan antara Urwasi dengan suami dan anaknya.

Setelah Urwasi kembali ke kahyangan, Ayu dinobatkan sebagai raja, sedangkan Pururawa memilih pergi meninggalkan kerajaannya untuk tinggal di Gandamadana. Pada suatu ketika, para [[rakshasa|raksasa]] menyerbu kahyangan. Saat mengetahui keadaan tersebut, Pururawa segera memberikan bantuan seperti yang sudah sering ia lakukan. Atas bantuan Pururawa, para raksasa berhasil dikalahkan. Sebagai rasa terima kasih, Indra mengizinkan Urwasi untuk melayani Pururawa di Gandamadana. Di sana Pururawa menghabiskan sisa hidupnya dengan ditemani Urwasi. Di sana pula Urwasi melahirkan lebih banyak puteraputra.