Pengguna:Kekavigi/bak pasir 3: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
draft perbaikan artikel kecamatan balikpapan timur
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k membuat arsip sementara
 
(19 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
== Terjemahan istilah matematika untuk pedoman gaya ==
{{kecamatan
@[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]] Apakah kita perlu menuliskan terjemahan istilah matematika yang baik di pedoman gaya. Contohnya,
|peta =
|foto = [[Berkas:Kantor Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan.jpg|300px|Kantor camat Balikpapan Timur]]
|keterangan = Kantor kecamatan Balikpapan Timur
|nama = Balikpapan Timur
|dati2 = Kota
|nama dati2 = Balikpapan
|provinsi = Kalimantan Timur
|luas =
|penduduk =
|kepadatan = 487 jiwa/km²
|nama camat =Said Iqbal Yahya, SE
|kelurahan =-/4
}}
 
* ''for every ...'' diterjemahkan ''untuk setiap ...''
137,16 km²
* ''for some'' atau ''for any ...'' diterjemahkan ''untuk suatu ...''
70034 jiwa (2018)<ref>{{Cite web|title=Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Balikpapan Tahun 2018|url=https://balikpapankota.bps.go.id/statictable/2019/05/16/69/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin-di-kota-balikpapan-tahun-2018.html|website=balikpapankota.bps.go.id|access-date=2021-03-01}}</ref>
 
Dan apakah kita perlu menulis terjemahan istilah matematika lainnya, berupa imbuhan. Contohnya, seperti ''homomorf<u>isme</u>'' dan ''homomorf<u>isma</u>''? [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 25 Desember 2021 02.38 (UTC)
'''Balikpapan Timur''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kota Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Luas dari kecamatan ini adalah 92,42 km² di perairan, dan di daratan seluas 137,158 km².<ref name="geografi">{{Cite web|title={{!}} Keadaan Geografi dan Demografi|url=http://balikpapantimur.balikpapan.go.id/content/106/keadaan-geografi-dan-demografi|website=balikpapantimur.balikpapan.go.id|access-date=2021-03-01}}</ref>
 
: Kita bisa menuliskan hal-hal tersebut di draf pedoman. Namun hal-hal apa yang dapat menjadi konsensus, itu tergantung penyunting-penyunting di Wikipedia. Jika Anda berkenan, ada baiknya diskusi ini disalin (atau saya parafrasakan) ke halaman diskusi draf pedoman, agar penyunting-penyunting lain (bukan hanya saya) dapat memberikan tanggapan mengenai ide Anda. Salam, [[Pengguna:Kekavigi|kekavigi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kekavigi#top|bicara]]) 26 Desember 2021 17.48 (UTC)
== Geografi ==
:: ''I see''. Terima kasih masukkannya. [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 27 Desember 2021 15.15 (UTC)
termasuk didalamnya batas wilayah, topografi, iklim/cuaca, dan geologi.
 
== Melanjutkan "Pedoman Gaya/Matematika" ==
Batas wilayah: <ref name="geografi" />
@[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]], sepertinya sudah lama tidak mengerjakan pedoman gaya, saya rasa kita selesaikan ini terlebih dahulu karena saya sedang mempersiapkan artikel matematika untuk dijadikan AB/AP. [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 2 Februari 2022 13.09 (UTC)
 
: Halo, maaf baru dapat membalas pesan Anda. Saat ini kegiatan akademik cukup menyita tenaga, sehingga saya sulit menemukan waktu luang untuk aktif di Wikipedia [[Berkas:Sad-tpvgames.gif]]. Saya tidak tahu pastinya kapan dapat aktif lagi, namun saya akan mengusahakan membantu mengembangkan pedoman gaya. Salam, [[Pengguna:Kekavigi|kekavigi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kekavigi#top|bicara]]) 11 Februari 2022 17.58 (UTC)
* Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Balikpapan Utara.
* Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.
* Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makasasar.
 
@[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]] Oh, ya. Untuk Wikipedia:Pedoman gaya/Matematika, mengenai kata "kita" sebagai kata plural yang penting dalam pembuktian matematika, cara nulisnya gimana yah? Soalnya, saya ingin mengembangkan bagian Bukti pada pedoman gaya tapi saya bingung. Mungkin Anda dapat memberi saran. Salam [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 19 Maret 2022 05.59 (UTC)
== Sejarah ==
termasuk didalamnya arti nama (etimologi), masa pemerintahan dan perubahan nama, perubahan wilayah, dsb.
 
: Hm, terlihat aneh menganggap kata ganti (''pronoun'') ''kita'' sebagai hal yang penting dalam pembuktian matematika. Mengenai penggunaan kata ganti ''We'' vs. ''I'' vs. ''One'' (''Kita'' vs. ''Penulis'' vs. ''Seseorang''), Krantz berargumen bahwa kata ganti ''kita'' baik dan umum digunakan dalam matematika. Tetapi ia juga menyampaikan kata ganti tidak harus ada dalam tulisan matematika. Dalam bukunya, Dupré juga memberikan detail tentang penggunaan kata ganti: menekankan bahwa penggunaan kata ''kita'' lebih baik ketimbang ''penulis/saya'' dalam karangan eksposisi, dan tidak harus dipakai untuk mengingatkan atau memberitahu para pembaca. Halmos di sisi lain, berargumentasi bentuk tanpa kata ganti lebih baik karena "paling tidak mengganggu"; kata ganti orang pertama (''penulis/saya'' dan ''kita'') dapat digunakan secukupnya saja. Pada realitanya, kata ganti digunakan menyesuaikan dengan tujuan komunikasi dan aturan yang berlaku. Beberapa tempat memperbolehkan penggunaan kata ganti ''penulis'' —contohnya beberapa kampus untuk kepenulisan skripsi— sedangkan yang lain lebih tegas apa kata ganti yang boleh dan tempat yang cocok untuk meletakkannya. Wikipedia Indonesia memiliki [[Wikipedia:Menulis artikel yang lebih baik|kumpulan saran]] mengenai kepenulisan: "penulis harus selalu memperhatikan bahwa nada tulisan bersifat resmi (''formal''), [[wiktionary:impersonal|dingin]] (''impersonal''), dan [[wiktionary:dispassionate|netral]] ((tidak memihak: takbias, tidak emosional, dan bersih dari prasangka)". Hal ini secara implisit menyarankan untuk tidak menggunakan kata ganti orang pertama (seperti 'kita').
== Pemerintahan ==
: Saya pribadi menyarankan penggunaan kata ganti ''dikurangi'' sebisa mungkin. Alasannya karena hal ini dapat dilakukan dan Wikipedia sendiri tidak menyarankannya. Lagipula di cabang ilmu lain seperti fisika dan kimia, kata ganti orang pertama rasanya juga jarang digunakan; padahal keduanya berisi rumus-rumus dan memiliki 'kesulitan ekposisi' yang sama dengan matematika.
: '''Referensi''':
:* {{Cite book|last=Krantz|first=Steven G.|date=2016-12-14|url=http://arxiv.org/abs/1612.04888|title=A Primer of Mathematical Writing, Second Edition|journal=arXiv:1612.04888 [math]|pages=33-34|section=We vs. I vs. One|quote=More seriously, when you are writing up mathematics, then you must make a choice. You can say “I will now prove Lemma 5” or “We will now prove Lemma 5” or “One may now turn one’s attention to Lemma 5.” Which is correct? As with many choices in writing, this one involves a degree of subjectivity. I shall now tell you what I think about the matter. The first option is rarely chosen. Most people consider it pompous and inappropriate. The only instance where I find the first person singular to be a comfortable choice is the following: sometimes at the end of a paper one says “At this time I do not know how to prove Conjecture A.” The choice is appropriate for this particular statement because in fact you are imparting to the reader some specific information about what you yourself know. It would be misleading, and a trifle affected, to say “At this time one does not know ....” Likewise for “At this time we do not know ....” However, you could say, “At this time it is not known whether ....” <br/> The custom in modern mathematics is to use the first person plural, or “we.” It stresses the participatory nature of the enterprise, and encourages the reader to push on. Moreover, since “we” is what people are accustomed to hearing, it is less likely to jar their ears, or to distract them, than one of the other choices. The use of third person singular, or “one,” often leaves the writer struggling with awkward sentence structures. If you endeavor to write in that mode, then you will likely find yourself soon breathing a sigh of relief as you abandon it. If you read with sensitivity, you also will likely learn that first person singular, or “I,” is irritating; therefore you will not use it. <br/> With a little craftsmanship, you can avoid entirely the use of the first person in your writing. Rather than say “We now turn to the proof of Lemma 4,” instead say “Next is the proof of Lemma 4” or perhaps “The next task is the proof of Lemma 4.” Rather than say “We see that the proof is complete,” say “The proof is now complete” or “This completes the proof.” The book [Dup, Ch. 2] has a sensible and compelling discussion of the question of “We” vs. “I” vs. “one.” Sound and sense will dictate which of the words “I,” “we,” or “one” —or perhaps none of these— you wish to use. I am offering “we” as the default. But the sense of what you are writing may dictate another choice.}}
:* {{Cite book|last=Dupré|first=Lyn|date=1995|url=http://archive.org/details/bugsinwritinggui00dupr|title=BUGS in writing : a guide to debugging your prose|publisher=Reading, Mass. : Addison-Wesley Pub. Co.|isbn=978-0-201-60019-3|others=Internet Archive|section=You and Your Reader|quote=In expository writing, when you are acting as a guide for your reader, you can say ''we'' —meaning you and your reader— rather than ''I''. (When you are expressing your own opinion, however, you should stick to ''I''.) Thus, I generally prefer to say, for example, ''we shall examine this matter in detail in Section 7.4'', where I denote by ''we'' both myself and my readers, undertaking a joing endeavor. ... You should remember that, often, you do not need to use any pronouns when reminding or instructing your reader. However, you should avoid using passive-voice construction}}
:* {{Cite book|last1=Steenrod|first1=Norman Earl|last2=Halmos|first2=Paul R.|date=1973-12-31|url=https://books.google.com/books?id=6UypbkweqiwC&newbks=0&hl=en|title=How to Write Mathematics|publisher=American Mathematical Soc.|isbn=978-0-8218-9678-5|language=en|section=The Editorial We Is Not All Bad|quote=One aspect of expository style that frequently bothers beginning authors is the use of the editorial "we", as opposed to the singular "I", or the neutral "one". It is in matters like this that common sense is most important. For what it's worth, I present here my recommendation. <br/>Since the best expository style is the least obtrusive one, I tend nowadays to prefer the neutral approach. That does not mean using "one" often, or ever; sentences like "one has thus proved that..." are awful. It does mean the complete avoidance of the first person pronouns in either singular or plural. "Since p, it follows that q." "This implies p." "An application of p to q yields r." Most (all ?) mathematical writing is (should be ?) factual; simple declarative statements are the best for communicating facts.<br/>A frequently effective time-saving device is the use of the imperative. "To find p, multiply q by r." "Given p, put q equal to r."... <br/>There is nothing wrong with the editorial "we", but if you like it, do not misuse it. Let "we" mean "the author and the reader" (or "the lecturer and the audience"). Thus, it is fine to say "Using Lemma 2 we can generalize Theorem 1", or "Lemma 3 gives us a technique for proving Theorem 4". It is not good to say "Our work on this result was done in 1969" (unless the voice is that of two authors, or more, speaking in unison), and "We thank our wife for her help with the typing" is always bad.<br/>The use of "I", and especially its overuse, sometimes has a repellent effect, as arrogance or ex-cathedra preaching, and, for that reason, I like to avoid it whenever possible. In short notes, obviously in personal historical remarks, and perhaps, in essays such as this, it has its place.}}
: Salam, [[Pengguna:Kekavigi|kekavigi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kekavigi#top|bicara]]) 19 Maret 2022 16.03 (UTC)
:: Terkait diskusi pedoman gaya, rasanya lebih baik jika dikumpulkan di satu tempat saja: halaman pembicaraan draf pedoman gaya. Jika diskusinya terpecah di halaman pembicaraan draf, halaman pembicaraan proyekwiki, dan halaman(-halaman) pembicaraan pengguna, akan sulit bagi orang lain untuk ikut serta dalam diskusi. Malahan, mungkin mereka juga akan kesulitan mengetahui diskusi apa saja yang telah terjadi. Dalam minggu ini, saya akan memindahkan arsip-arsip diskusi halaman pembicaraan ini dan halaman pembicaraan proyekwiki ke halaman pembicaraan draf. Anda dapat {{tl|ping}} jika memerlukan pendapat saya. Salam, [[Pengguna:Kekavigi|kekavigi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kekavigi#top|bicara]]) 19 Maret 2022 16.16 (UTC)
 
== Balas komentar mengenai gaya pedoman Matematika ==
=== Daftar pemimpin, tanggal mulai memimpin, tanggal pergantian, berhenti, keterangan, dan referensi. ===
@[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]], saya rasa mengenai komentar Anda
{{cquote|Tambah contoh kasus, apakah kalimat pertama pada artikel [[Kalkulus]] sudah sesuai dengan penjelasan di atas? atau penjelasan di atas perlu mengikuti gaya bagian pembuka pada artikel ''Kalkulus''?}}
Akan lebih baik bila kalimat pertama pada halaman [[Kalkulus]] diikuti saja sesuai dengan Gaya Pedoman/Matematika. Dan juga mengenai algoritma, akan lebih baik menggunakan bahasa Inggris saja, tidak harus menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Salam [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 28 Februari 2022 10.33 (UTC)
 
: Hm, gaya artikel pilihan dapat diatur menyesuaikan pedoman gaya, dan juga sebaliknya, isi pedoman gaya dapat diatur mengikuti gaya penulisan artikel pilihan. Tetapi opsi terakhir lebih masuk akal untuk diterapkan, karena tulisan artikel pilihan "dinilai dan dibahas di [[Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan]], untuk memastikan keakuratan, kenetralan, kelengkapan, dan gaya penulisan, berdasarkan Wikipedia:Kriteria artikel pilihan." Dalam kata lain, tulisan artikel pilihan sudah memenuhi "pedoman gaya" yang secara implisit digunakan oleh para penyunting (atau lebih spesifiknya, para penilai). Di lain sisi, melihat artikel [[Kalkulus]] adalah satu-satunya artikel pilihan bertopik matematika dan penetapan artikel pilihan dilakukan tahun [[Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Kalkulus|2009]], opsi pertama dapat digunakan; dengan dasar menyamakan gaya penulisan setiap artikel mengikuti pedoman gaya yang baik. Saya pribadi lebih oke dengan opsi pertama.
=== Kelurahan ===
: ''Apakah semua alasan itu dan agumentasi saya masuk akal, perlu didiskusikan lebih lanjut. Terlalu malam bagi saya untuk berpikir keras.''
Kecamatan ini memiliki empat kelurahan, yang terdiri dari:<ref name="geografi" />
: Untuk algoritma, saya tidak berkeberatan jika kode ditulis menggunakan bahasa aslinya. Tetapi penulisan komentar dan [[Kode semu|kode-semu]], sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia. Pertimbangan saya karena kedua hal tersebut bukan kode ''per se''. Lagipula keduanya dibuat untuk menjelaskan maksud dari setiap langkah algoritma dalam bahasa non-komputer yang lebih mudah dimengerti. Salam, [[Pengguna:Kekavigi|kekavigi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Kekavigi#top|bicara]]) 18 Maret 2022 15.37 (UTC)
# Kelurahan [[Manggar, Balikpapan Timur, Balikpapan|Manggar]] dengan luas 3.525,50 [[Hektar|Ha]] atau 35,255 km²
:: @[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]] Oke, makasih mengenai kalimat pertamanya. Kalau mengenai algoritma, ''well it's up to you''. ''Regards'' [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 20 Maret 2022 06.50 (UTC)
# Kelurahan [[Manggar Baru, Balikpapan Timur, Balikpapan|Manggar Baru]] dengan luas 383,60 [[Hektar|Ha]] atau 3,836 km²
# Kelurahan [[Lamaru, Balikpapan Timur, Balikpapan|Lamaru]] dengan luas 4.855,50 [[Hektar|Ha]] atau 48,555 km²
# Kelurahan [[Teritip, Balikpapan Timur, Balikpapan|Teritip]] dengan luas 4.951,20 [[Hektar|Ha]] atau 49,512 km²
 
=== lambangTahap daerah,MOS jikayang adamau diselesaikan ===
@[[Pengguna:Kekavigi|Kekavigi]], untuk pedomannya mau mencapai ke tahap akhir. Mohon maaf saya harus mengatakan ini, tapi, apakah Anda dapat bantu untuk melanjutkan bagian Algoritma? Untuk bagian yang menggunakan kata "kita", saya masih bingung apakah sebaiknya ditulis saja atau tidak. Awalnya saya merasa bahwa kata "kita" diperlukan saja, seperti yang dikatakan bung Gombang, ternyata tanpa penggunaan kata plural juga tidak masalah semenjak Anda menjelaskannya di pembicaraan ini.
 
Untuk bagian Bukti, apakah sebaiknya tidak diwajibkan menggunakan templat (seperti yang kita bahas di [[Pembicaraan Wikipedia:ProyekWiki Matematika/Arsip 3#Diskusi mengenai pedoman gaya artikel matematika]]. Dan untuk bagian Gambar dan Menyertakan Referensi, saya kurang bisa menyempurnakan pedomannya. Barangkali Anda dapat membantu. Salam [[Pengguna:Dedhert.Jr|Dedhert.Jr]] ([[Pembicaraan Pengguna:Dedhert.Jr|bicara]]) 16 Mei 2022 05.54 (UTC)
=== rencana dan pembangunan daerah, jika ada tercantum dalam peraturan atau rencana kerja daerah. ===
 
=== rencana pemekaran daerah, jika ada tercantum dalam peraturan atau rencana kerja daerah. ===
 
=== peraturan2 daerah, dsb ===
 
=== lembaga2 dibawah naungan pemerintahan daerah terkait, seperti LPD, PAUD, BPD, Koperasi, dsb. ===
 
== Demografi ==
penduduk/kependudukan, termasuk didalamnya; keragaman suku, agama, jenis kelamin, populasi, pendapatan per kapita, IPM, dsb.
 
== Pendidikan, ==
termasuk didalamnya; jumlah sekolah (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dsb), jumlah siswa, guru, perpustakaan, dsb.
 
== Kesehatan ==
termasuk didalamnya; jumlah posyandu, puskesmas, klinik, dokter, bidan, dsb.
 
== Komunikasi ==
media massa, termasuk didalamnya; akses internet, media cetak, jumlah pengguna akses telepon, televisi, radio, dsb.
 
== Transportasi ==
termasuk didalamnya; akses dan jumlah kendaraan umum, jarak ke pusat-pusat kota/kabupaten/kecamatan, akses laut/darat/udara.
 
== Pariwisata ==
Terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi di kecamatan ini, beberapa diantaranya adalah:
* [[Pantai Manggar Segarsari]]
* [[Pantai Lamaru]]
* [[Pantai Lamin]]
* [[Penangkaran Buaya Teritip]]
* [[Perkebunan Salak]]
* Tugu Peringatan [[Jepang]] di [[Lamaru, Balikpapan Timur, Balikpapan|Kelurahan Lamaru]]
 
 
'''Potensi Wilayah'''<ref name="geografi" />
 
Potensi wilayah yang ada di Kecamatan Balikpapan Timur meliputi:
 
# Pariwisata
 
* Pantai Manggar Segarasari.
* Pantai Lamaru.
* Penangkaran Buaya di Teritip.
 
# Pertanian (tanaman pangan dan hortikultura)
 
* Pengembangan tanaman Pepaya Mini di Kelurahan Teritip.
 
# Peternakan
 
* Peternakan Unggas di Teritip.
 
# Perkebunan
 
* Perkebunan salak di Gunung Binjai (Teritip).
 
# Perikanan dan minapolitan
 
* Sentra produksi, pengolahan, dan pemasaran komoditas perikanan di Manggar dan Manggar Baru (TPI).
 
# Kawasan lindung (hutan lindung, bufferzone hutan lindung, kawasan resapan air, kawasan waduk dan embung, kawasan mangrove)
# Industri
 
* Kawasan Padat Industri (Perusahaan) di sepanjang jalan Mulawarman.
 
# Perumahan
 
* Pengembangan Perumahan Jokowi di Lamaru.
 
== Sosial budaya ==
 
=== kuliner khas ===
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Balikpapan Timur, Balikpapan}}
{{Kota Balikpapan}}
 
{{Authority control}}
 
{{kecamatan-stub}}
 
KRKB Gembira Loka memiliki museum yang dikenal dengan nama Diorama Flora dan Fauna KRKB Gembira Loka. <ref name=":0">{{Cite web|last=admin|date=2016-04-22|title=Museum Gembira Loka|url=https://www.kotajogja.com/1561/museum-gembira-loka/|website=kotajogja.com|language=en-US|access-date=2021-02-27}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|title=Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta|url=https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/323|website=pariwisata.jogjakota.go.id|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
Didirikannya museum ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman flora dan fauna serta kecintaan terhadap lingkungan.<ref name=":2">{{Cite web|title=Museum kebun Binatang Gembira Loka|url=https://gudeg.net/direktori/3875/museum-kebun-binatang-gembira-loka.html|website=gudeg.net|language=id|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
Daftar museum di Indonesia (dan jogja 1 dari 26): http://repositori.kemdikbud.go.id/10914/1/direktori%20museum%20indonesia.pdf
 
=== Infobox ===
Alamat : KRKB Gembira Loka Jl. Kebun Raya No. 2, Yogyakarta
Telp.   : (0274)   373861
 
Faks   : (0274)   384666 <ref name=":3">{{Cite web|title=Museum Gembira Loka|url=http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/196-museum-gembira-loka.html|website=asosiasimuseumindonesia.org|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
 
Jl. Kebun Raya no. 2, Yogyakarta, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta
 
Senin-Minggu: 08.00-17.00 WIB
 
Senin-Jumat: Rp 30.000,00 Sabtu-Minggu: Rp 35.000,00<ref>{{Cite web|title=WKM (Wajib Kunjung Museum)|url=https://wkmdisbuddiy.jogjaprov.go.id/museum/detail/24|website=wkmdisbuddiy.jogjaprov.go.id|language=id|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
 
Museum KRKB Gembira Loka I Lokasi: Jl. Kebun Raya No.2 YK, Indonesia 55171
 
Telp/Fax: +62.274.373861 / +62.274.384666
 
Waktu Kunjungan: Senin – Minggu Pukul 07.30 – 17.30 WIB.<ref name=":1" />
 
 
 
 
Selain itu, Gembira Loka juga menjadi favorit karena banyak didukung oleh fasilitas dan tempatnya sangat luas, sekitar 20,4 hektar. Beberapa fasilitas andalan antara lain: laboratorium pendidikan alam (''display'' laboratorium flora dan fauna), arena bermain di air, kereta mini, arena bermain di darat, berfoto dan menunggang hewan, dan sebagainya. <ref name=":3" />
 
Letaknya yang sangat dekat dari pusat Kota Jogja menjadikan tempat wisata yang satu ini sangat mudah untuk dicapai oleh wisatawan. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau juga bisa menggunakan transportasi umum di Jogja semacam Transjogja, becak, taksi, ojek bahkan andong.<ref name=":4">{{Cite web|title=Kebun Binatang Gembira Loka, Bukan Sekedar Kebun Binatang Biasa|url=https://www.tempatwisata.pro/wisata/Kebun-Binatang-Gembira-Loka|website=Tempat.me|language=id-ID|access-date=2021-02-27}}</ref>
 
== Flora Fauna ==
Ditempat ini wisatawan bisa melihat dan mendapatkan informasi mengenai flora dan fauna dari berbagai tempat laut, udara dan darat.<ref name=":0" />
 
Selain itu di tempat ini pengujung bisa melihat beberapa koleksi hewan-hewan yang telah mati kemudian di air keras dari hewan karnivora, herbivora hingga omnivora,<ref name=":0" />
 
====== WAIT WHAT ======
Di dalamnya, Anda dapat melihat berbagai koleksi berjumlah 1.323 ekor binatang dari 220 jenis satwa dan 34.747 jenis tumbuhan.<ref name=":2" />
 
Museum Gembira Loka masih menjadi obyek wisata yang menarik, karena di museum ini setidaknya memiliki 186 jenis satwa dan 350 jenis tumbuhan, yang sebagian besar masih hidup.
 
Wisatawan bisa menemukan sebuah museum yang menyimpan ratusan koleksi dari berbagai spesies flora dan fauna. Museum tersebut juga dapat dikategorikan sebagai laboratorium alam yang juga berfungsi sebagai sumber edukasi bagi wisatawan. Koleksi di museum ini terdiri dari flora dan fauna yang telah mati serta diawetkan didalam etalase kaca yang dikemas secara menarik dan interaktif.<ref name=":4" />
 
Selain melihat koleksi hewan, kamu juga bisa berkunjung ke museum Gembira Loka. Di museum ini terdapat koleksi flora dan fauna langka, yang mati dan diawetkan. Seluruh flora dan fauna tersebut di pajang didalam etalase yang didesain cukup apik.<ref name=":4" />
 
 
=== Di dalam museum ini terdapat  Laboratorium Pendidikan Alam yang terbagi menjadi 2 yaitu :<ref name=":2" /> ===
A. Laboratorium flora
 
Berisi koleksi  :
 
* Aneka ragam biji-bijian
* Simplisia tanaman obat
* Alga laut
* Umbi
* akar
* Bunga ''Raflesia arnoldi''
* Aneka ragam morfologi flora Gembira Loka
 
B. Laboratorium Fauna
 
Berisi koleksi :
 
* Taman bunga dan aneka jenis kupu-kupu
* Metamorphosis serangga
* aneka ragam ''avertebrata'' laut
* Terestial
* Akuatik
* Fauna tanah
* Habitat Sutera
* dan aneka ragam fauna lainnya.
 
== Diorama Lain ==
selain itu diorama yang mengambarkan alur sungai dari hulu hingga hilir yang dijaga kelestarian lingkungannya juga bisa dapat dilihat oleh pengunjung.<ref name=":0" />
 
Selain itu pengunjung juga bisa melihat diorama pengolahan jamu tradisional yang berbagis pada tumbuhan yang diolah secara manual.<ref name=":0" />
 
Fungsi diorama ini sebagai salah satu sisi edukasi bagi pengunjung yang disediakan pihak KRKB Gembira Loka, <ref name=":0" />
 
== Kawasan Konservasi ==
selain diorama ini KRKB Gembira Loka juga memiliki kawasan konservasi yang mampu mendukung kelestarian bermacam-macam koleksi tumbuhan di objek wisata ini.<ref name=":0" />
 
== Kegiatan<ref>{{Cite web|title=Museum Gembira Loka Pamerkan Koleksinya di Joker|url=https://jogja.tribunnews.com/2015/05/17/museum-gembira-loka-pamerkan-koleksinya-di-joker|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2021-02-27}}</ref> ==
Barahmus (Badan Musyawarah Musea) DIY juga ikut meramaikan acara Car Free Day Joker #24 Education Day Minggu (17/5/2015) pagi di ruas Jalan Sudirman Yogyakarta.
 
Apalagi momen Joker kali ini juga berdekatan dengan momen Hari Museum Internasional yang akan jatuh pada 18 Mei.
 
Salah satu museum yang ikut memamerkan koleksinya adalah museum Gembira Loka yang membawa awetan 3 hewan yaitu ular sanca, kucing hutan dan musang.
 
Ketiga awetan hewan tersebut kemudian ramai menjadi ajang berfoto para pengunjung Joker #24.
 
Pengurus Museum Gembira Loka, Yus, mengatakan saat ini di museum memiliki koleksi 15 awetan hewan langka bisa dilihat oleh pengunjung.
 
Beberapa diantaranya adalah hewan Mobster sejenis kadal yang berasal dari negara Brazil.
 
"Kita juga tidak sembarang mengawetkan, selain harus mendapat izin kita juga hanya mengawetkan hewan yang langka dan dilindungi," jelasnya.
 
== Referensi ==
<references />