Penumpangan tangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ketentuan penggunaan |
memperbarui |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Penumpangan tangan''' adalah sebuah bagian dari upacara pengangkatan seseorang ke dalam jabatan keagamaan, khususnya [[Yudaisme]] dan [[agama Kristen|Kristen]]. Tindakan ini dilakukan dalam sebuah upacara [[penahbisan|peneguhan atau pengangkatan]].
Upacara ini berkaitan dengan [[Suksesi Apostolik]]. Karena itu dalam [[liturgi]] penahbisan, hal ini dilakukan oleh seorang [[uskup]] sebagai akta penerusan suksesi apostolik dari [[Rasul Petrus|Petrus]].
Dalam gereja-gereja yang tidak menganut sistem episkopal, hal ini dilakkukan oleh para pendeta senior yang akan menumpangkan tangan saat menahbiskan.
== Arti ==
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], “penumpangan” berarti proses atau cara menumpangkan. Sedangkan “menumpangkan” berarti memberikan sesuatu supaya dibawa, menyerahkan sesuatu supaya dijaga, menitipkan, mengamanatkan. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa penumpangan tangan adalah suatu cara untuk memberikan amanat kepada seseorang dengan menggunakan tangan. Pengertian lain dari penumpangan tangan adalah apabila seseorang meletakkan tangannya atas tubuh orang lain untuk keperluan [[rohani]] tertentu .
== Penumpangan tangan dalam Alkitab ==
[[Alkitab]] juga menunjukkan beberapa peristiwa penumpangan tangan. Di dalam [[Perjanjian Lama]] dapat kita lihat saat [[Musa]] menumpangkan tangannya kepada Yosua untuk memberikan kuasa dan hikmat kepadanya sebagai pemimpin baru atas umat [[Allah]]. [[Tuhan]] memerintahkan agar Musa meletakkan tangannya di atas kepala [[Yosua]]. Hal ini berarti Yosua diberikan amanat baru untuk menggantikan Musa dan dengan penumpangan tangan yang dilakukan oleh Musa kuasa Tuhan tercurah atas diri Yosua (Bilangan 27: 15-23). Sama halnya dengan penahbisan pendeta, penumpangan juga melambangkan pencurahan [[Roh Kudus]] atas orang yang hendak ditahbiskan menjadi pendeta atau pemimpin jemaat melalui perantaraan para pendeta-pendeta lainnya.
Dalam [[Perjanjian Baru]] juga disinggung mengenai
== Sudut pandang Liturgi ==
Di dalam liturgi kita mengenal [[simbol-simbol liturgi]]. [[Simbol-simbol liturgi]] dapat berupa benda dan dapat juga berupa gerakan atau kegiatan indrawi. Jika kita melihat dari sudut pandang [[liturgi]], penumpangan tangan merupakan salah satu simbol liturgi. Martasudjita dalam bukunya Memahami Simbol-simbol Dalam Liturgi mengatakan bahwa penumpangan tangan termasuk dalam simbol liturgi sentuhan.<ref name="E. Martasudjita">
Selain mencurahkan roh kudus, penumpangan tangan juga dapat dimaknai penyerahan tugas dan [[tanggung jawab]]. Saat ditahbiskan menjadi pendeta, orang yang ditahbiskan itu secara otomatis menerima tugas dan tanggung jawab yang baru sebagai pendeta. Kemudian, untuk menjalankan [[pendeta|tugas kependetaannya]] itu ia membutuhkan berkat dari Tuhan. Berkat itu diberikan melalui perantaraan penumpangan tangan yang dilakukan oleh para pendeta yang hadir. Dengan demikian penumpangan tangan juga berarti pemberian [[berkat]] atau penganugerahan berkat kepada pendeta yang baru ditahbiskan.
== Referensi ==
Baris 25:
* [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Laying_on_of_hands/ Laying on of hands]
[[Kategori:Liturgi Kristen]]
[[Kategori:Liturgi Katolik]]
|